Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AUDIT LINGKUNGAN

“TATA LAKSANA AUDIT LINGKUNGAN”

DOSEN MATA KULIAH :

Hadi Suryono, ST, MPPM


Suprijandani, SKM, M.Sc.PH

DISUSUN OLEH:

Imilda Lidiawati

(P27833118056)

KELAS D3-B SEMESTER IV

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA

TAHUN AKADEMIK 2020


TUJUAN TATA LAKSANA AUDIT LINGKUNGAN

Dengan adanya Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia


Nomor : KEP-42/MENLH/11/94 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan dan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Audit
Lingkungan Hidup, dapat diketahui tujuan adanya tata laksana audit lingkungan hidup, yaitu :

1. Audit Lingkungan sebagai acuan untuk pelaksanaan audit lingkungan bagi suatu usaha
atau kegiatan.
2. Audit Lingkungan dilakukan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang memiliki dokumen
lingkungan hidup.
3. Audit Lingkungan dapat dilakukan terhadap lebih dari 1 usaha dan/atau kegiatan yang
berlokasi dalam 1 kawasan.
4. Pelaksanaan Audit Lingkungan tidak membebaskan penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan dari sanksi hukum sesui dengan peraturan perundang-undangan.
5. Menteri membentuk tim evaluasi untuk melakukan penilaian pelaksanaan Audit
Lingkungan.
URAIAN MATERI

Audit Lingkungan yang dimaksud dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Audit Lingkungan Hidup dan Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor : KEP-42/MENLH/11/94 Tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan yaitu dilaksanakan secara suakrela oleh
penanggung jawab usaha atau kegiatan dan merupakan alat pengelolaan dan pemantauan
lingkungan yang bersifat internal.

A. Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan


1. Tata Laksana Audit Lingkungan
Pelaksanaan audit lingkungan perlu suatu tata laksana audit. Tata laksana audit
merupakan suatu rencana yang harus diiukuti oleh auditor untuk dapat mencapai tujuan
audit yang diharapkan. Dengan mengacu pada tata laksana tersebut maka diharapkan
adanya konsistensi dalam pelaksanaan audit dan pelaporan hasil audit.
Tata laksana audit sangat beragam dan tergantung pada jenis usaha dan
karakteristik lingkungan.
Berikut ini adalah beberapa tata laksana audit yang umum dilaksanakan :
a. Daftar isian
Bentuk pelaksanaan audit yang paling sederhana adalah mempergunakan
daftar isian dari laporan yang akan dihasilkan sebagai acuan audit.
b. Checklist
Jenis ini merupakan cara yang umum digunakan, yaitu dengan
mempergunakan daftar yang rinci mengenai isu yang akan diaudit.
c. Daftar pertanyaan
Daftar pertanyaan seringkali digunakan dalam pelaksanaan audit, dan daftar
pertanyaan tersebut harus dijawab secara lengkap oleh auditor. Pada
umumnya, auditor telah mempersiapkan format baku untuk melaksanakan
audit dan menyusun laporan akhir.
d. Pedoman
Audit dengan menggunakan pedoman merupakan jenis tata laksana yang
paling rinci. Pedoman ini memuat instruksiinstruksi dan petunjuk pelaksanaan
yang harus dilaksanakan oleh auditor, serta aspek yang harus dilaksanakan
oleh auditor, serta aspek yang harus diteliti.
2. Tahapan Pelaksanaan Audit Lingkungan
1) Pendahuluan
Penerapan audit lingkungan akan tergantung kepada jenis audit yang
dilaksanakan, jenis usaha atau kegiatan dan pelaklsanaan oleh tim auditor.
2) Pra-audit
Kegiatan pra-audit merupakan bagian yang penting dalam prosedur audit
lingkungan. Perencanaan yang baik pada tahap ini akan menentukan keberhasilan
pelaksanaan audit dan tindak lanjut audit tersebut.
Informasi yang diperlukan pada tahap ini meliputi informasi rinci mengenai
aktifitas di lapangan, status hukum, struktur organisasi, dan lingkup usaha atau
kegiatan yang akan diaudit. Aktifitas par-audit juga meliputi pemilihan tata
laksana audit, penentuan tim auditor. Pada saat ini, tujuan dan ruang lingkup audit
harus telah disepakati.
3) Kegiatan Lapangan
a) Pertemuan pendahuluan
Tahap awal yang harus dilaksanakan oleh audit adalah mengadakan
pertemuan dengan pimpinan usaha atau kegiatan untuk mengkaji tujuan audit,
tata laksana, dan jadual kegiatan audit.
b) Pemeriksaan lapangan
Pemeriksaaan di lapangan dilaksanakan setelah pertemuan pendahuluan. Tim
audit akan mendapatkan gambaran tentang kegiatan usaha atau kegiatan yang
akan menjadi dasar penetapan areal kegiatan yang memerlukan perhatian
secara khusus. Demgan melaksanakan pemeriksaan lapangan, tim auditor
dapat menentukan hal-hal yang terkait erat dengan kegiatan audit namun
belum teridentifikasi dalam perencanaan.
c) Pengumpulan data
Data dan informasi yang dikumpulkan selama audit lingkungan akan
mencakup tata laksana audit, dokumentasi yang diberikan oleh pemilik usaha
atau kegiatan, catatan dan hasil pengamatan tim auditor, hasil sampling dan
pemantauan, foto-foto, rencana, peta, diagram, kertas kerja dan hal-hal lain
yang berkaitan. Informasi tersebut harus terdokumentasi dengan baik agar
mudah ditelusuri kembali. Tujuan utama pengumpulan data adalah untuk
menunjang dan merupakan dasar bagi pengujian hasil temuan audit
lingkungan.
d) Pengujian
Prinsip utama audit lingkungan adalah bahwa informasi yang disajikan oleh
tim auditor telah diuji dan dikonfirmasikan. Dokumentasi yang dihasilkan
oleh tim auditor harus menunjang semua pernyataan, atau teruji melalui
pengamatan langsung oleh tim auditor. Dalam menguji hasil temuan audit,
tim auditor harus menjamin bahwa dokumen yang asli dan sah. Oleh karena
itu tata laksana audit harus menentukan tingkat pengujian data yang
dibutuhkan, atau harus ditentukan oleh tim auditor.
e) Evaluasi hasil temuan
Hasil temuan audit harus dievaluasi sesuai dengan tujuan audit dan tata
laksana yang telah disetujui untuk mrnjamin bahwa semua isu/masalah telah
dikaji. Dokumentasi penunjang harus dikaji secara teliti sehingga semua hasil
temuan telah ditunjang oleh data dan diuji secara tepat.
f) Pertemuan akhir
Setelah penelitian lapangan selesai, tim auditor harus memaparkan hasil
temuan pendahuluan dalam suatu pertemuan akhir secara resmi. Pertemuan ini
akan mendiskusikan berbagai hal yang belum terpecahkan atau informasi
yang belum tersedia. Tim auditor harus mengkaji hasil temuannya secara garis
besar dan menentukan waktu penyelesaian laporan akhir. Seluruh
dokumentasi selama penelitian harus dikembalikan kepada penanggung jawab
usaha atau kegiatan.
4) Pasca Audit
Tim Auditor akan menyusun laporan tertulis secara lengkap sebagai hasil
pelaksanaan audit lingkungan. Laporan tersebut juga mencakup pemaparan
tentang rencana tindak lanjut terhadap isu-isu lingkungan yang telah
diidentifikasi.
B. Tata laksana Audit Lingkungan Hidup yang diatur dalam Peraturan Menteri ini hanya
untuk Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan oleh Menteri kepada :
a. Usaha dan/atau Kegiatan tertentu yang berisiko tinggi terhadap lingkungan hidup.
- Menteri dapat menetapkan jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang berisiko tinggi di
luar, berdasarkan usulan dari:
a) Komisi Penilai Amdal, untuk Usaha dan/atau Kegiatan yang masih dalam
tahap perencanaan.
b) Kementerian dan/atau lembaga pemerintah nonkementerian terkait, untuk
Usaha dan/atau Kegiatan yang sudah beroperasi.
b. Usaha dan/atau Kegiatan yang menunjukkan ketidaktaatan terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
ditetapkan berdasarkan kriteria :
a) adanya dugaan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
b) pelanggaran tersebut telah terjadi paling sedikit 3 (tiga) kali dan berpotensi tetap
terjadi lagi di masa datang.
c) belum diketahui sumber dan/atau penyebab ketidaktaatannya.
c. Dokumen Audit Lingkungan Hidup terdiri atas :
1) rencana Audit Lingkungan Hidup.
2) laporan hasil Audit Lingkungan Hidup.
d. Menteri melakukan penilaian pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup terhadap :
a) usulan jenis Usaha dan/atau Kegiatan berisiko tinggi di luar Lampiran I Peraturan
Menteri ini.
b) usulan dilakukannya Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan untuk Usaha
dan/atau Kegiatan yang menunjukan ketidaktaatan.
c) rencana Audit Lingkungan Hidup
d) laporan hasil Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan untuk Usaha dan/atau
Kegiatan yang menunjukan ketidaktaatan.
e. Menteri membentuk tim evaluasi yang terdiri atas :
1) ketua yang secara ex-officio dijabat oleh Pejabat Eselon I yang bertanggungjawab
di bidang kajian dampak lingkungan hidup.
2) sekretaris yang secara ex-officio dijabat oleh pejabat setingkat eselon II yang
bertanggungjawab di bidang Audit Lingkungan Hidup.
3) Anggota yang terdiri atas unsur :
1) instansi lingkungan hidup Pusat
2) instansi yang membidangi Usaha dan/atau Kegiatn
3) ahli di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup khususnya
yang berkaitan dengan pelaksanaan hasil Audit Lingkungan Hidup
4) ahli di bidang Usaha dan/atau Kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
hasil Audit Lingkungan Hidup
5) Instansi Lingkungan Hidup Provinsi; dan/atau 6. Instansi Lingkungan Hidup
Kabupaten/Kota
f. Dalam melaksanakan Audit Lingkungan Hidup, penanggung jawab Usaha dan/atau
Kegiatan menunjuk tim Audit Lingkungan Hidup paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kerja sebelum berakhirnya periode Audit Lingkungan Hidup yang telah ditentukan.
g. Tim Audit Lingkungan Hidup melalui penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
menyampaikan rencana Audit Lingkungan kepada tim evaluasi paling lama 10
(sepuluh) hari kerja sejak tim Audit Lingkungan Hidup ditunjuk.
h. Audit Lingkungan Hidup dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak
diterbitkannya surat persetujuan rencana Audit Lingkungan Hidup bagi Usaha
dan/atau Kegiatan bersangkutan.
i. Tim Audit Lingkungan Hidup melalui penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
menyerahkan laporan hasil Audit Lingkungan Hidup secara tertulis kepada Menteri.
j. Pengesahan dan penetapan tindak lanjut diterbitkan dalam bentuk keputusan Menteri,
berupa :
a) perbaikan kinerja pengelolaan dan pemanatuan lingkungan hidup Usaha dan/atau
Kegiatan
b) perubahan izin lingkungan
c) pertimbangan dalam penerbitan perpanjangan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
d) penegakan hukum.
k. Kriteria penolakan meliputi:
a) laporan hasil Audit Lingkungan Hidup tidak disusun sesuai metodologi Audit
Lingkungan Hidup dan kaidah penulisan laporan Audit Lingkungan Hidup yang
benar
b) tim Audit Lingkungan Hidup melakukan kesalahan dalam menetapkan ketaatan
dan/atau ketidaktaatan terhadap suatu temuan Audit Lingkungan Hidup
c) ditemukan bukti bahwa tim Audit Lingkungan Hidup melaporkan hasil Audit
Lingkungan Hidup yang tidak sesuai dengan fakta dan/atau tidak melakukan
jaminan mutu dan kendali mutu atas laporan hasil Audit Lingkungan Hidup yang
dilaporkannya.
l. Menteri mengumumkan laporan hasil Audit Lingkungan Hidup melalui multimedia.
RANGKUMAN

Tata laksana audit merupakan suatu rencana yang harus diiukuti oleh auditor untuk dapat
mencapai tujuan audit yang diharapkan. Dengan mengacu pada tata laksana tersebut maka
diharapkan adanya konsistensi dalam pelaksanaan audit dan pelaporan hasil audit. Beberapa tata
laksana audit yang umum dilaksanakan :

1. Daftar isian
2. Checklist
3. Daftar pertanyaan
4. Pedoman

Tahapan Pelaksanaan Audit Lingkungan :

1. Pendahuluan
2. Pra-audit
3. Kegiatan Lapangan
1) Pertemuan pendahuluan
2) Pemeriksaan lapangan
3) Pengumpulan data
4) Pengujian
5) Evaluasi hasil temuan
6) Pertemuan akhir
4. Pasca Audit

Dalam melaksanakan Audit Lingkungan Hidup, penanggung jawab Usaha dan/atau


Kegiatan menunjuk tim Audit Lingkungan Hidup paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja
sebelum berakhirnya periode ditentukan. Tim Audit Lingkungan Hidup melalui penanggung
jawab menyampaikan rencana Audit Lingkungan kepada tim evaluasi paling lama 10 (sepuluh)
hari kerja sejak tim ditunjuk. Audit Lingkungan Hidup dilakukan paling lama 14 (empat belas)
hari kerja sejak diterbitkannya surat persetujuan rencana Audit Lingkungan Hidup bagi Usaha
dan/atau Kegiatan bersangkutan. Tim Audit Lingkungan Hidup melalui penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan menyerahkan laporan hasil Audit Lingkungan Hidup secara tertulis kepada
Menteri. Menteri mengumumkan laporan hasil Audit Lingkungan Hidup melalui multimedia.
SOAL

Berikut ini yang termasuk kegiatan lapangan dalam pelaksanaan audit lingkungan adalah:
a. Kegiatan lapangan
b. Pendahuluan
c. Pasca audit
d. Pengujian
e. Pra-Audit

Anda mungkin juga menyukai