Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Imilda Lidiawati
( P27833118056 )
D3-4B
TAHUN 2020
A. Pengertian virus corona
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-
19
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya
atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit,
atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah. Mungkin saja seseorang bisa mendapatkan
COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau objek yang terinfeksi SARS-CoV-2 di
atasnya dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mungkin mata mereka sendiri,
tetapi ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus. namun orang-orang
dianggap paling menular ketika mereka paling banyak menjunjukkan gejala simptomatik
(mis. mengalami demam, batuk, dan / atau sesak nafas).
E. Diagnosis Virus Corona
Masker digunakan oleh orang yang batuk atau bersin atau sedang merawat suspek
COVID-19. WHO memberikan panduan sbb.
1. Sebelum memasang masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan
pembersih tangan (minimal alkohol 60%)
2. Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung dan pastikan tidak ada sela
antara wajah dan masker
3. Hindari menyentuh masker saat digunakan. Bila tersentuh, cuci tangan pakai
sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%)
4. Ganti masker yag basah dengan masker baru dan jangan gunakan kembali masker
yang sudah dipakai
5. Untuk membuka masker: lepaskan dari belakang. Jangan sentuh bagian depan
masker; buang segera di tempat sampah tertutup atau kantong plastik; cuci tangan
pakai sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih
tangan (minimal alkohol 60%).
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan,
Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke
wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Pandemi korona virus
di Indonesia diawali dengan temuan kasus pertama di Depok pada 2 Maret 2020. Dua
perempuan warga negara Indonesia, masing-masing berumur 64 dan 31 tahun, terjangkit
penyakit koronavirus 2019 (COVID-19) dari kontak dengan seorang warga Jepang saat
mengikuti acara di suatu klub dansa.Warga Jepang tersebut terdeteksi mengidap virus
penyebab COVID-19 di Malaysia, setelah meninggalkan Indonesia. Kedua pasien
dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara.Sampai
tanggal 18 Maret 2020, telah terkonfirmasi 227 kasus positif COVID-19. Dalam situs
web resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kasus dinyatakan tersebar di 10
provinsi: DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali,
Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, dan Kepulauan Riau. Sementara itu, Provinsi Sumatra
Utara, Riau, Lampung, dan Kalimantan Timur juga disebutkan dalam konferensi pers
yang dilakukan oleh Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk koronavirus.
27 1 1
Kabupaten Tangerang
2 Banten
Kota Tangerang
Kota Tangerang Selatan
3 Jakarta 210 13 17
Jakarta Barat
Jakarta Pusat
Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Jakarta Utara
4 Jawa Barat 26 1 1
Kabupaten Bekasi
Kabupaten Cianjur
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Purwakarta
Kota Bandung
Kota Bekasi
Kota Depok
5 Jawa Tengah 12 3
Kabupaten Magelang
Kota Semarang
Kota Surakarta
6 Jawa Timur Kota Surabaya 9 1
7 Kalimantan Barat Kota Pontianak 2
8 Kalimantan Timur 3
9 Kepulauan Riau Kota Tanjungpinang 3
10 Lampung 1
11 Riau 2
12 Sumatra Utara 2 1
13 Sulawesi Utara Kota Manado 1
14 Sulawesi Tenggara 3
15 Sulawesi Selatan 2
16 Yogyakarta Kabupaten Sleman 5
Jumlah 309 15 25
a. Februari[
a. 2 Februari: Pemerintah Indonesia mengevakuasi 243 warga negara Indonesia
dari Wuhan, Tiongkok. Mereka kemudian ditempatkan di Kepulauan
Natuna untuk dikarantina. Semua warga negara Indonesia tersebut dinyatakan
negatif terjangkit virus.
b. 24 Februari: Sembilan orang Indonesia yang berada di kapal Diamond
Princess dinyatakan positif terkena virus dan dipindahkan ke fasilitas perawatan
di Jepang. Pemerintah Indonesia memulangkan dan kemudian mengarantina 68
awak yang tersisa, ditambah 188 orang dari kapal World Dream, ke Pulau Sebaru
Kecil yang tidak berpenghuni di Kepulauan Seribu di lepas pantai Jakarta.
b. Maret
a. 2 Maret: Presiden Joko Widodo membenarkan dua kasus pertama COVID-19 di
Indonesia dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi. Menurut Menteri
Kesehatan Terawan Agus Putranto, para pasien tertular virus dari warga negara
Jepang yang kemudian dinyatakan positif di Malaysia. Kedua pasien yang tinggal
di Depok kemudian dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti
Saroso, Jakarta Utara.
b. 6 Maret: Pemerintah mengumumkan tambahan dua kasus positif, sehingga
totalnya adalah empat kasus.
c. 7 Maret: Salah satu kru yang dievakuasi dari kapal Diamond Princess dan
ditempatkan di Pulau Sebaru diduga terjangkit koronavirus. Ia kemudian
dipindahkan ke unit isolasi di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.
d. 8 Maret:
1) Seorang wanita berusia 50 tahun dari Jakarta dites positif COVID-19
di Melbourne, Australia. Ia terbang dari Jakarta ke Perth pada 27 Februari
dan mulai menunjukkan gejala dua hari setelahnya. Pada 4 Maret, ia
berkonsultasi kepada dokter umum di Melbourne pada 2 Maret. Wanita ini
diduga tertular di Indonesia.
2) Pemerintah mengumumkan dua kasus yang dikonfirmasi sehingga
totalnya adalah enam kasus. Satu pasien terinfeksi dari kontak erat dengan
kasus 1, pasien lainnya adalah anggota kru Diamond Princess.
Jadi, presentase angka kematian oleh penyakit Corona di Indonesia sebanyak 8,09%.
I. HAE virus corona
Anung menjabarkan dalam konteks penyakit atau virus seperti ini ada 3 hal yang
harus diperhatikan yakni host (orang), agent (penyakit atau virus), dan environment
(lingkungan).
1. Jika berbicara host atau orang Indonesia, seperti diungkap Menteri Kesehatan
Terawan Agus Putranto, daya tahan tubuh setiap orang berbeda-beda. Termasuk
juga etnis yang diterpa penyakit di tiap daerah berbeda-beda dengan kemampuan
daya tahan tubuhnya.
2. Faktor kedua, yakni terkait agent atau virus maupun penyakitnya. Corona
diketahui termasuk virus baru. Meski begitu sudah banyak diketahui ciri dan sifat
virus ini. Seperti mati pada suhu di atas 70 derajat, cara penularan, cara
mendeteksi, dan sebagainya.
3. Selanjutnya environment atau faktor lingkungan di Indonesia misalnya, memiliki
suhu tropis atau panas dan hampir banyak orang keluar rumah dan terpapar
matahari, juga bisa jadi salah satu penyebaran virus tidak mudah.