Anda di halaman 1dari 1

A.

LATAR BELAKANG
Dewasa ini, setiap manusia telah menyadari pentingnya kesehatan dalam kehidupan.
Tidak hanya kesehatan pada diri saja, tetapi juga kesehatan dalam aspek lainnya termasuk
makanan. Upaya utama terhadap kesehatan tersebut adalah bagaimana menjaga manusia
untuk tetap sehat dengan upaya-upaya perlindungan kesehatan yang bisa dilakukan.
Berhubungan dengan makanan atau barang konsumsi, keamanan produk untuk
konsumsi manusia haruslah menyeluruh dari pra-panen hingga pasca-panen. Tidak hanya
memperhatikan keamanan produk akhirnya saja. Karena setiap langkah dari proses produksi
sangatlah penting dan saling berhubungan satu sama lainnya, terutama kalau menyangkut
produksi makanan.
Oleh karena itu diperlukan sebuah metode analisis bahaya pada proses produksi
makanan yang minimal dapat memberikan jaminan mutu dan meminimalisasi resiko. Sistem
analisis bahaya inilah yang kita kenal dengan sebutan Analisis Bahaya dalam Titik Kendali
Kritis atau Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP). HACCP merupakan suatu
sistem jaminan mutu yang mendasarkan kepada kesadaran atau penghayatan bahwa
bahaya (hazard) dapat timbul atau terjadi pada berbagai titik atau tahapan produksi
tertentu, oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian untuk mengontrol bahaya-bahaya
yang mungkin terjadi. Langkah dalam pengendalian mutu mandiri dalam pengelolaan
makanan dapat dilakukan melalui penerapan Analisis Bahaya Titik Kendali Kritis (HACCP).
Pada hakekatnya HACCP merupakan suatu pendekatan dalam mengenal dan mengukur
bahaya spesifik sebagai upaya pencegahan untuk menjamin keamanan makanan. Di
samping itu pula HACCP merupakan alat (tools) yang dapat digunakan dalam mengukur
tingkat bahaya, menduga perkiraan resiko dan menetapkan ukuran yang tepat dalam hal
pengawasan dengan menitikberatkan pada pencegahan dan pengendalian pada proses
pengolahan makanan. Disis lain, pendekatan HACCP dapat disesuaikan dengan
perkembangan rancangan, prosedur, proses maupun teknologi pengolahan makanan. Untuk
itu, penerapan HACCP pada berbagai aspek yang bergerak di bidang pengelolaan makanan
sudah merupakan tuntutan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam memproduksi
makanan yang aman bagi konsumen.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Agar semua personil di semua lini yang berkaitan dengan produk pangan dapat menerapkan
HACCP karena sistem ini memprioritaskan dan pengendalian potensi bahaya dalam produksi
makanan. Dengan mengontrol risiko pangan utama, seperti mikrobiologi, kimia dan
kontaminan fisik, industri dapat lebih menjamin konsumen bahwa produknya adalah aman
sebagai ilmu yang baik dan teknologi memungkinkan. Dengan mengurangi bahaya bawaan
makanan maka perlindungan kesehatan masyarakat diperkuat.
a).Swasta melaksanakan Pengawasan dengan sistem HACCP secara mandiri dan Konsekuen
(Self Quality Control).
b). Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan HACCP
Swasta (External Verification).

Anda mungkin juga menyukai