TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ergonomi
Ergonomi tentunya menjadi keinginan semua pegawai. Selain memberikan rasa
aman dan nyaman, ergonomi akan berdampak pada psikologis positif para pegawai
dalam bekerja. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai ergonomi.
8
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa ergonomi
ini mengenai tingkat keamanan, kenyamanan, serta efisiensi tempat kerja dengan
menerapkan teori, prinsip, data dan metode untuk merancang serta menyediakan
kebutuhan fisik dan psikologis pegawai di tempat kerja (Odgers, 2005; Quible,
1996; International Ergonomics Asociation, 2002).
Selain itu menurut Chaniago (2013: 72-74) faktor-faktor yang dapat dipenuhi
untuk mencapai lingkungan fisik yang ergonomi antara lain meja kerja, kursi,
ruang kerja, komputer, mesin-mesin, tangga, koridor, toilet, ruang tamu dan tempat
parkir (Tabel 2.1). Ada beberapa indikator untuk melihat apakah faktor-faktor
tersebut ergonomi atau tidak, antara lain:
Tabel 2.1 Faktor-faktor Ergonomi beserta Indikatornya
Faktor-faktor Indikator Ergonomi
Meja Kantor 1. Kesesuaian dengan ukuran tubuh manusia (tinggi dan
besarnya)
2. Kesesuaian bentuk meja dengan tubuh
3. Kemudahan gerak dalam bekerja
4. Terbuat dari bahan yang kuat, sehingga memberikan rasa
tenang saat menggunakannya
5. Memiliki warna yang memberikan rasa nyaman saat
menggunakan meja
Kursi 1. Kesesuaian dengan ukuran pinggul
2. Kemudahan gerak kursi kantor (vertical dan horizontal
dan berputar)
3. Flexibilitas/kesesuaian penyangga punggung denga
punggung pengguna
4. Terbuat dari bahan yang kuat, sehingga memberikan rasa
aman saat menggunakannya
5. Bahan jok terbuat dari bahan yang memudahkan sirkulasi
udara, seperti kain.
Ruang Kerja 1. Memiliki cahaya yang cukup terang, tidak menyilaukan
mata
2. Memiliki pintu dan jendela yang cukup
3. Surkulasi udara bersih, tidak pengab dan tidak berbau
4. Udara tidak lembab
5. Tidak bising dan menimbulkan suara bergema
6. Warna dinding dan lantai memberikan kesan nyaman
Faktor-faktor Indikator Ergonomi
7. Lantai dan dinding bersih
8. Lantai tidak berkilat dan tidak licin
9. Kabel-kabel listrik tertata, sehingga kemungkinan
konsleting listrik kecil
10. Fiting listrik tertata dan dekat dengan meja kerja
11. Luas ruang kerja memadai
Komputer 1. Radiasi layar monitor rendah
2. Tampilan teks dimonitor mudah dilihat
3. Tidak menimbulkan suara berdenging
4. Keyboard cuup empuk/menggunakannya cukup dengan
sentuhan ringan
Mesin kantor 1. Menimbulkan rasa aman dan nyaman saat
lainnya menggunakannya
2. Memiliki pengaman dari kemungkinan timbulnya suara
gaduh, konsleting listrik, getaran dan lainnya
3. Terbuat dari bahan yang kuat
4. Terbuat dari bahan yang tidak membahayakan kesehatan
pemakainya
5. Memiliki tombol pengendali dan mematikan secara
otomatis bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
6. Memiliki tanda-tanda tertentu (teks, lambang-lambang)
yang mudah dimengerti untuk mengoperasikannya.
Tangga 1. Terbuat dari bahan yang kuat
2. Tidak licin
3. Tidak terlalu curam (miring), ketinggian antar tangga 25
cm – 30 cm
4. Memiliki pagar pengaman untuk pegangan tangan
menaiki/tangga
Koridor 1. Lantai tidak licin
2. Lebar minimal dapat dilewati dua orang yang berpapasan
3. Cahaya cukup terang
4. Ventilasi dan sirkulasi yang baik
Toilet 1. Lantai tidak licin
2. WC terbuat dari bahankuat dan mudah digunakan
3. Cahaya cukup
4. Ventilasi dan sirkulasi udara yang baik
5. Air dari keran berfungsi
6. Tersedia tisu dan kaca
Faktor-faktor Indikator Ergonomi
7. Tersedia sabun pembersih tangan
Ruang Tamu 1.Cahaya cukup
2.Ventilasi dan sirkulasi udara bagus
3.Tidak bising
4.Bersih dari debu, bau dan kotoran lainnya
5.Kursi dan meja tamu terbuat dari bahan yang kuat dan
nyaman untuk diduduki
6. Mempunyai luas yang cukup
7. Terdapat asesoris lainnya berupa TV, Tempat Koran,
tempat minum
Tempat 1. Contour tanah tidak miring
Parkir 2. Lantai terbuat dari bahan yang padat dan rata
3. Memiliki pagar dan pintu pengaman (tidak bisa masuk dari
sembarang tempat)
4. Memiliki luas yang memadai untuk tamu dan karyawan
kantor yang bersangkutas
5. Terdapat alat-alat pengaman K3 (Keamanan dan
Keselamatan kerja) berupa tabung api, obat-obat ringan
dan lainnya
Sumber: modifikasi Chaniago, 2013: 72-74
Efek warna-warna ini dapat digunakan dalam pemilihan warna pada dinding
kantor, langit-langit, lantai, karpet, tirai, perabotan kantor, dan lain-lain. Ruangan
kantor sebaiknya menggunakan bermacam-macam warna. Indonesia yang
tergolong memiliki iklim panas, sebaiknya digunakan warna biru, hijau dan abu-
abu untuk memberi suasana sejuk (Gie, 2009:217).
2.2.3 Udara
Faktor udara yang sangat penting adalah suhu udara dan banyaknya uap air
pada udara itu sendiri. Tubuh manusia secara terus-menerus mengeluarkan panas
agar dapat terus hidup. Untuk dapat memancarkan panas itu perlu udara yang lebih
rendah daripada suhu badan manusia. Badan manusia yang normal mempunyai
suhu 37 derajat Celcius.Cara lain untuk mengeluarkan panas dari tubuh manusia
adalah dengan menguapkan peluh. Agar peluh dari badan manusia dapat menguap
sepenuhnya, perlu udara yang cukup kering untuk menerima uap baru.
Udara di Indonesia terlampau panas dan lembab, sehingga orang tidak dapat
memancarkan panas dari tubuhnya dengan sebaik-baiknya. Udara tropis yang panas
dan lembab mempunyai pengaruh menekan terhadap perkembangan tenaga dan
daya cipta seseorang. Udara yang panas membuat orang mudah mengantuk, cepat
lelah dan kurang bersemangat (Gie, 2009: 219).
Soetarman mengemukakan beberapa hal sebagai usaha yang dapat mengatasi
udara yang panas-lembab tersebut, yaitu.
1. Mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan alat Air Conditioning.
Walaupun alat tersebut mahal harganya, tetapi bagi pekerjaan-pekerjaan
yang membutuhkan ketelitian yang tinggi, alat ini merupakan keharusan
jika ingin mutu pekerjaan yang tinggi.
2. Mengusahakan peredaran udara yang cukup dalam ruang kerja. Hal ini
dapat tercapai dengan membuat lubang-lubang udara yang cukup banyak
pada dinding-dinding ruangan kerja. Demikian pula sewaktu bekerja
jendela-jendela di buka sebanyak mungkin.
3. Mengatur pakaian kerja yang baik dipakai oleh pegawai. Untuk bekerja di
Indonesia, mengenakan pakaian jas lengkap dengan dasi secara Barat adalah
kurang tepat. (dalam Gie, 2009: 220)
Hal-hal berikut dapat dilakukan agar hasil pengolahan data terhindar dari hal-
hal yang tidak diinginkan, diantaranya:
a. Sebelum program digunakan, sekali lagi diperiksa dengan menggunakan
tes data yang telah diketahui.
b. Setiap kali di run, dibuat listing program.
c. Setiap kali run, dituliskan output total tertentu
d. Melakukan pencatatan terhadap penggunaan komputer dan arsip yang ada
e. Seleksi tenaga kerja untuk komputer/IT lebih selektif
f. Adakan monitoring terhadap pelaksanaan serta hasil yang telah
dikirimkan.
Meja Kerja
Ruang Kerja dan Kursi
Tangga dan
Toilet
Elevator