OLEH:
KELOMPOK III
Adi Putra Pratama 1311211038
Nurul Putri Utami 1311211073
Ferra Tamagi 1311212035
Yulia Hartati 1511216058
Angelia Prima Nisa 1311212036
Aldaniah Ashshaff Albupy 1311212038
Yuniarti 1511216007
Nia Audya 1511216008
Nova Lucyana 1311211002
Asmelya Eka Putri 1311211022
Rawdatul Jannah 1511216033
Faisal 1311211078
Pembimbing Akademik
Dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM
Pembimbing Lapangan
Ns Defri, S.Kep
Oleh :
KELOMPOK III
Menyetujui
Oleh :
Menyetujui
Penguji I Penguji II
xxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIP.xxxxxxxxxxxxxxxx NIP. xxxxxxxxxx
KATA PENGANTAR
Puji syukur kelompok ucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
Belajar Lapangan (PBL) dengan judul “Upaya Peningkatan Program Pencegahan dan
1. Bapak Defriman Djafri, SKM, MKM, PhD selaku Dekan Fakultas Kesehatan
2. Ibu dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM selaku Pembimbing Akademik
4. Staf Puskesmas Manggopoh yang telah membantu dalam penyediaan data dan
penyusunan laporan.
(PBL) ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kelompok mengharap
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan yang akan datang.
i
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada kelompok, mendapat
balasan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PENGESAHAN
iii
2.2 Kondisi Geografis .............................................................................................. 6
2.4.1 Kependudukan............................................................................................. 8
iv
2.10 Gambaran Pelaksanaan Manajemen Puskesmas Manggopoh........................ 17
v
4.2.2 Tahap Do (Pelaksanaan) ........................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Table 2.2 Kondisi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Manggopoh Tahun 2016 8
Table 2.5 Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Manggopoh Tahun 2016 9
2016 ............................................................................................................................ 19
2016 ............................................................................................................................ 21
vii
Table 2.11Pencapaian Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Manggopoh
Tabel 2.12 Pencapaian Program KIA di Puskesmas Manggopoh Tahun 2016 ......... 23
Table 2.16 Distribusi Kunjungan Pasien di Puskesmas Manggopoh Tahun 2016 .... 27
2016 ............................................................................................................................ 28
Tabel 3.3 Perbandingan Penetapan Prioritas Masalah dengan Metode USG ............ 34
Tabel 3.7 Plan Of Action Kegiatan PBL Mahasiswa FKM Unand tahun
2015/2016................................................................................................................... 43
Tabel 3.8 Monitoring dan Evaluasi Intervensi Upaya Kepemilikan Jamban Sehat di
viii
Tabel 4.2 Hasil Pre dan Post Kegiatan Penyuluhan di SDN 07 Pinti Kayu............... 67
Tabel 4.3Hasil Pre pemicuan dan Post pemicuan dari Kegiatan Pemicuan STBM . 68
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 2.2 Distribusi Mata Pencarian ...................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Penyuluhan Tentang PHBS di sekolah dan UKS di SDN 07 Pinti Kayu
.................................................................................................................................... 57
.................................................................................................................................... 64
Gambar 4.7 Penyuluhan PHBS di sekolah dan CTPS di SDN 14 Talang Babungo .. 64
Gambar 4.8 Gotong royong dan Demo pembuatan pupuk kompos ........................... 65
Gambar 5.2 Perkenalan Mahasiswa PBL dan Staf Puskesmas Talang Babungo ...... 76
Gambar 5.3 Mengumpulkan data Awal pada setiap pemegang Program .................. 76
Lapangan .................................................................................................................... 77
Gambar 5.7 Penyuluhan PHBS dan CTPS di SDN 02 Talang Timur Kelas V ......... 77
Gambar 5.8 Penyuluhan PHBS dan CTPS di SDN 02 Talang Timur kelas VI ......... 78
Gambar 5.9 Penyuluhan PHBS dan CTPS di SDN 02 Talang Timur Kelas I, II dan
III ................................................................................................................................ 78
x
Gambar 5.10 Penyuluhan PHBS dan CTPS di SDN 14 Talang Timur Kelas V Dan
VI ............................................................................................................................... 78
Gambar 5.11 Penyuluhan PHBS dan CTPS di SDN 14 kelas I dan II....................... 79
Gambar 5.17 Membantu Pembuatan Laporan Profil Puskesmas Talang Babungo ... 83
Gambar 5.19 Gotong Royong dan Demo Pembuatan Pupuk Kompos ...................... 84
Gambar 5.21 staf puskesmas dab mahasiswa PBL FKM Unand ............................... 85
xi
BAB 1 : PENDAHULUAN
masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
waktu dan aktifitas manusia dilakukan di dalam rumah. Salah satu fasilitas yang
harus ada di rumah yaitu jamban sehat yang memenuhi syarat kesehatan serta adanya
tempat pengelolaan sampah rumah tangga yang baik, agar tidak menjadi sumber
pencemar.
1
2
utamanya mengurangi separuh dari proporsi penduduk yang belum memiliki akses
terhadap air minum dan sanitasi dasar. Target tersebut sangat terkait dengan
program nasional dalam rangka percepatan peningkatan akses terhadap sanitasi dasar
Salah satu cara meningkatkan akses jamban sehat di masyarakat ini dilakukan
hal ini sesuai dengan pengertian pemicuan di dalam PERMENKES No. 3 Tahun
2014 yaitu “Pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku higienis dan
sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dan menyentuh perasaan,
pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat, dengan tujuan akhir
meningkatnya persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat dari 64% pada
tahun 2010 menjadi 75% pada tahun 2015. Meningkatnya persentase penduduk stop
BABS dari 71% pada tahun 2010 menjadi 100% tahun 2015 dan Meningkatnya
persentase provinsi yang memfasilitasi penyelenggaraan STBM dari 18% pada tahun
peningkatan dan pemanfaatan sarana sanitasi didapat data persentase jamban sehat
52.6%, SAB 43.3%, SPAL tertutup 46.0%, SPAL terbuka 26.2%, danpengelolaan
sampah sehat 20.6%, rumah sehat 23.6%. wilayah kerja Diketahui juga dari 3 nagari
wilayah kerja Puskesmas Talang Babungo, Nagari Sariak Alahan Tigo khususnya
Jorong Pinti Kayu merupakan jorong dengan akses jamban sehat dan pengelolaan
sampah paling rendah yaitu baru 17,6% dan 18,2%.dari total 209 KK yang ada.
Mengacu pada data tersebut diatas maka yang menjadi permasalahan adalah
rendahnya masyarakat yang memiliki akses jamban sehat. Sehingga kami tertarik
Kerja Puskesmas Talang Babungo Tahun 2016 khususnya Jorong Pinti Kayu
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Diperolehnya pengalaman dan pemahaman belajar secara langsung dari
2017.
masyarakat.
intervensi.
6.Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi dari rencana kerja dan
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Instansi Terkait
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam perencanaan program P2M di
Puskesmas Manggopoh.
xxxxxxxx.
km² dengan topografi bervariasi antara dataran bergelombang dan bukit-bukit dengan
ketinggian 7 meter dari permukaan laut, yang memiliki 3 kanagarian serta 16 jorong
6
7
Nagari Jorong
Ps. DR. Kp. Pinang
Kampung Pinang Batang Piarau
Balai Salasa
Sikabu
Ujuang Padang
Kampung Tangah
Bt. Hp. Manggopoh
Anak Aie Kumayan
Bt. Hp. Manggopoh
Balai Satu
Anak Aie Dadok
Manggopoh
Ps. Dr. Manggopoh
Kubu Anau
Padang Tongga
Sago
Kajai Pisik
Padang Mardani
Sumber : Profil Puskesmas Manggopoh Tahun 2017
8
Dibeberapa daerah masih ada jalan-jalan yang sulit dilalui oleh kendaraan
roda empat dan roda dua disebabkan jalan berbatu-batu, jalan tanah yang belum
diaspal dan jalan yang sempit. Kondisi geografis seperti ini sangat berpengaruh
dalam pencapaian program, dimana sulitnya akses dari puskesmas ke daerah tersebut
dengan jumlah penduduk sebanyak 29.127 jiwa. Terdiri dari 7.090 Kepala Keluarga
(KK), dan kepadatan penduduk/km2 yaitu sebesar 1,01 jiwa/km2. Mata pencarian
No . Indikator Jumlah
1. Jumlah Penduduk 29.127 Orang
2. Jumlah KK 7.090 Orang
3. Jumlah PUS 3.184 Orang
4. Jumlah WUS 2.501 Orang
5. Jumlah Bayi (0-<1th) 480 Orang
6. Jumlah Anak Balita 1415 Orang
7. Jumlah Ibu Hamil 255 Orang
8. Jumlah Lansia 4.033 Orang
Sumber : Data Jumlah Penduduk per 31 Desember 2016
terbayak adalah SD/MI yaitu sebanyak 6.953 orang. Tingkat pendidikan masyarakat
Manggopoh yang terdiri dari TK/Paud, SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA serta Pondok
3. SLTP/MTs 4 Buah
4. SLTA/SMA 4 Buah
5. Pondok Pesantren 1 Buah
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Manggopoh Tahun 2016
kesehatannya.
3. Mewujudkan keluarga yang sehat dan status gizi masyarakat yang baik.
kesehatan pangan.
2019 yaitu:
kesehatan.
yang bekerja secara sinergik, sehingga menghasilkan keluaran yang efisien dan
program, merinci program dalam kegiatan, dan menilai hasil- hasil program yang
dilaksanakan.
berikut:
ditunjukkan dengan :
tahun.
kearah yang lebih baik sesuai dengan harapan masyarakat, sehingga akan
melaksanakan program :
Puskesmas.
bulanan rutin. Setelah itu, juga diadakan rapat evaluasi program setiap akhir tahun
dan evaluasi kinerja petugas. Dari rapat evaluasi akan timbul beberapa masalah,
kemudian masalah tersebut akan dianalisa. Sesuai dengan hasil analisa, maka
analisa yang telah dilakukan tersebut akan diusulkan rencana kerja (RKA) dan POA.
Puskesmas akan menyusun RUK dan RPK sesuai hasil analisa. Hasil rapat akan
diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Agam. Usulan akan di olah, revisi dan
dengan rincian 60 % untuk program KIA gizi dan 40 % untuk program lainnya.
Setelah usulan diterima dan direvisi maka Puskesmas Manggopoh akan menyusun
mingguan, bulanan, dan tahunan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Dalam
lintas sektor.
bersama tim audit internal yang terdiri dari 5 orang. Pengawasan eksternal dilakukan
aspek administrasi, sumber daya, pencapaian kinerja program, dan teknis pelayanan.
dilaksanakan oleh puskesmas kemudian hasil penilaian akan diverivikasi oleh dinas
Tujuan program ini adalah agar masyarakat disegala lapisan mau dan mampu hidup
sehat secara maksimal sehingga dijadikan modal dasar dalam kehidupan sehari-hari.
1) Posyandu Balita
4) Pembinaan UKS
6) Penyiaran Radio
7) CTPS
Tahun 2016
Target
No Kegiatan Hasil Kesenjangan Rank
Program Sasaran Pencapaian Ket
(%) (%)
(%)
Pembinaan
1. 74 41 41 100 0 Tercapai -
posyandu balita
Pelatihan kader
2. 100 41 41 100 0 Tercapai -
posyandu balita
Penyuluhan luar
gedung:
3. a. Posyandu 100 41 41 100 0 Tercapai -
b. SLTP 100 5 5 100 0
c. SD 100 33 33 100 0
4. Penyuluhan 100 504 504 100 0 Tercapai
20
kesehatan
Pembinaan UKS
5. a. SD 82 33 33 100 0 Tercapai
b. SLTP 100 5 5 100 0 Tercapai
Pembuatan
6. leaflet dan 100 190 190 100 0 Tercapai
spanduk
7. Penyiaran radio 100 4 4 100 0 Tercapai
Budaya CTPS di 25, Belum
8. 100 2972 770 74,1 I
masyarakat 9 tercapai
Budaya CTPS di
9. 100 33 33 100 0 Tercapai
sekolah
Rumah tangga 26, Belum
10. 55 1.920 514 28,2 II
ber-PHBS 8 tercapai
56, Belum
11. Desa siaga 70 16 9 13,7 III
3 tercapai
Sumber : Laporan Program Promosi Kesehatan Tahun 2016
Dari tabel 2.9 dapat dilihat bahwa kegiatan yang belum mencapai target
program yaitu budaya CTPS dengan kesenjangan sebesar 74,1 %, rumah tangga ber-
PHBS dengan kesenjangan sebesar 28,2%, dan desa siaga dengan kesenjangan
sebesar 13,7%.
bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar mampu
melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga
tercapai derajat kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat yang optimal. Sasaran
yang hendak dicapai melalui program ini adalah meningkatkan mutu lingkungan
hidup serta kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat serta
kesehatan. Kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut diatas yaitu
1) Survei perumahan dan sanitasi dasar yang terdiri dari kondisi fisik
rumah, jamban keluarga, SPAL rumah tangga, sarana air bersih, dan
pengelolaan sampah
Jumlah
No. Jenis Penyakit Keterangan
Kasus
1. Diare 481
2. Disentri 33
3. TB Paru 26
4. ISPA 19.306
5. Scabies 154
6. Penyakit Kulit lainnya 1.253
Sumber : Laporan Program Kesling Puskesmas Manggopoh 2016
Tahun 2016
No Kegiatan Target Pencapaian* Kesenjangan Rank
Ket
(%) (%) (%)
22
Belum
1. Pemeriksaan TTU 80 72,2 7,8 V
tercapai
Belum
2. Pemeriksaan TPM 72 40 32 II
tercapai
3. Akses sarana air
84 93,38 0 Tercapai -
bersih
Belum
4. Akses jamban sehat 84 67,72 16,28 III
tercapai
5. Belum
Rumah sehat 72 67,2 4,8 VI
tercapai
6. Pengelolaan sampah Belum
72 37 35,2 I
memenuhi syarat tercapai
8. DAMIU yang Belum
84 75 9 IV
memenuhi syarat tercapai
Sumber :Laporan Program Kesehatan Lingkungan Tahun 2016
* Pencapaian berdasarkan jumlah sarana yang diperiksa
progam yaitu sarana akses air bersih. Sementara kegiatan lainnya yaitu pemeriksaan
TTU, pemeriksaan TPM, Akses jamban sehat, rumah sehat, pengelolaan sampah
yang memenuhi syarat, dan DAMIU yang memenuhi syarat belum mencapai target
program.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana bertujuan untuk
Sasaran yang hendak dicapai adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan yang didukung oleh peran serta masyarakat dengan perhatian utama
ditujukan pada pengembangan upaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi
2) Pelaksanaan neonates
23
Tahun 2016
Target
No Kegiatan Target Hasil Kesenjangan Rank
Program Pencapaian Ket
Sasaran (%) (%)
(%)
Belum
1. K1 100 720 563 78 22 VII
tercapai
Belum
2. K4 100 720 459 64 36 I
tercapai
Persalinan oleh Belum
3. 100 691 491 71 29 III
nakes tercapai
Belum
4. Pelayanan ibu nifas 100 691 482 69,8 30,2 II
tercapai
Belum
5. KN 1 100 642 487 75,9 24,1 V
tercapai
Belum
6. KN lengkap 100 642 475 74 26 IV
tercapai
Pelayanan anak Belum
7 100 2573 1944 76 24 VI
balita tercapai
Sumber : Laporan PWS KIA Puskesmas Manggopoh Tahun 2016
Dari tabel 2.12 diatas kegiatan yang paling besar memiliki kesenjangan yaitu K4.
24
Tahun 2016
No Kegiatan Jumlah
Pencapaian Ket
PUS
1. KB Aktif 3596 2351
2. KB Baru 3596 572
Sumber : Laporan Program KB Puskesmas Manggopoh 2016
4. Program Gizi
Program gizi bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat yang ada di
PKPR.
Pencapaian program gizi di Puskesmas Manggopoh tahun 2016 dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tahun 2016
Target
No Kegiatan Target Hasil Kesenjangan Rank
Program Pencapaian Ket
Sasaran (%) (%)
(%)
1. D/S Bayi 82 979 892 91,1 0 Tercapai -
2. D/S Balita 82 2.462 2.186 88,8 0 Tercapai -
3. Peningkatan
persentase balita
gizi buruk 100 2 2 100 0 Tercapai -
mendapat
perawatan
4. Ibu hamil
Belum
mendapat fe 90 88 720 459 63,7 24,3 I
tercapai
tablet
5. Kapsul vitamin
92 271 271 100 0 Tercapai -
A bayi
6. Kapsul vitamin
92 1.963 1.960 99,8 0 Tercapai -
A balita
7. Bayi 0 – 6
mendapat ASI 52 273 193 70,7 0 Tercapai -
Eksklusif
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Manggopoh 2016
Dari tabel di atas, diketahui bahwa program gizi yang tidak tercapai yaitu ibu
hamil yang mendapatkan tablet Fe90 dengan kesenjangan sebesar 36,3 %. Sementara
1) Pencarian suspek TB
3) Pengobatan pasien TB
Tahun 2016
Target
No Kegiatan Target Hasil Kesenjangan Rank
Program* Pencapaian Ket
Sasaran (%) (%)
(%)
Penderita TB
Belum
1. Paru positif yang 90 45 8 17,8 72,2 II
tercapai
ditemukan
Keberhasilan
Belum
2. pengobatan TB 88 21 2 9,5 78,5 I
tercapai
paru positif
UCI di Setiap 69,2 Belum
3. 84 625 433 14,72
Jorong 8 tercapai
Bayi usia 0-11
bulan mendapat
4. 85 5036 4795 95,2 0 Tercapai
imunisasi
lengkap
Sumber : Profil Puskesmas Manggopoh 2016
6. Upaya Pengobatan
suatu penyakit. Visit rate merupakan salah satu indikator dari upaya pengobatan.
Visit rate menunjukkan gambaran kunjungan puskesmas yaitu rawat inap dan rawat
27
jalan yang meliputi BP, BP gigi, KIA, Klinik Gizi, UGD, Posyandu Lansia,
masyarakat yang semakin baik dari tahun 2015 yaitu sebanyak 4,24%.
Tingkat Kesenjangan
Pencapaian 17,91%
28
Kesenjangan sebesar 0
1 ISPA 1.233
2 Penyakit kulit 592
3 Gastritis 453
4 Rematik 385
5 Penyakit gigi 271
6 Diare 265
7 Hipertensi 199
8 Cepalgia 98
9 Infeksi telinga 78
10 Vertigo 70
Total 3.635
Sumber : Penyakit Terbanyak Puskesmas Manggopoh, Agustus 2016
dari :
Kegiatan kesehatan gigi dan mulut cukup berjalan dengan baik, dengan
tersedianya dokter gigi, perawat gigi dan peralatan gigi yang cukup. Untuk
Hal ini dilaksanakan dengan harapan agar masyarakat disekitar polindes dapat
dengan TOGA. Namun, pada saat ini masih belum adanya pembinaan TOGA pada
masyarakat.
3. Kesehatan Lansia
kali dalam sebulan dengan dilakukan pembinaan satu kali pada setiap jorong
kemudian dilanjutkan oleh bidan desa. Posyandu lansia juga mencakup poswindu
PTM dengan melakukan kerjasama lintas sektor. Jenis kegiatan yang dilakukan
1) Penyuluhan kesehatan
2) Pemeriksaan kesehatan
4) Pengobatan
dan laporan tahunan Puskesmas Talang Babungo, data Standar Pelayanan Minimal
perencanaan.
dalam pembuatan laporan ini masalah dilihat dari kesenjangan antara target
Tahun 2015.
1. Pendekatan logis
2. Pendekatan pragmatis
3. Pendekatan politis
31
32
2. Kesling
a. Inspeksi sanitasi 128 (20,6) (-) 79,4 I
sarana pembuangan 100%
sampah
b. Pemeriksaan 100% 131 (21,1) (-)78,9
penyehatan II
lingkungan pada
perumahan jamban
sehat
3. KIA
a. Cakupan kunjungan 90% 170 (45,1) (-)44,9 I
ibu hamil K4
b. Pemberian tablet 90% 178 (47,2) (-)42,8 II
besi (90 tablet)
pada ibu hamil
4. Gizi
a. Bayi yang 90% (-)26,4 I
mendapat ASI 91 (63,6)
ekslusif
b. N/D pada balita 80% 868 (75,1) (-)4,9 II
5. P2M
a. Penemuan kasus 90% 831 (64,3) (-)35,7 I
diare di puskesmas
dan kader
b. Kesembuhan 100% 6 (66,7) (-)33,3 II
penderita TB Paru
BTA Positif
sampah
Talang Babungo
orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari
Teknik USG adalah cara semi kualitatif lain dalam menetapkan urutan
metode USG. Teknik USG dilakukan dengan menggunakan beberapa kriteria , yaitu:
1. Urgensi (Urgency)
diselesaikan.
2. Keseriusan (Seriousness)
sebagainya.
dicegah.
5 B :C B B C
6 B:D D B D
7 B:E B B B
8 C:D C C C
9 C:E C C C
10 D:E D D D
Jumlah A=0 A=0 A=2
B=3 B=4 B=1
C=3 C=3 C=4
D=3 D=2 D=3
E=1 E=1 E=0
Dari tabel di atas didapatkanlah hasil yang digambarkan dalam tabel berikut
ini:
A 0 0 2 2 IV
B 3 4 1 8 III
C 3 3 4 10 I
D 3 2 3 8 II
E 1 1 0 2 V
sebesar 10 poin.
MAN
ENVIRONMENT MATHERIA
L Kurangnya kesadaran dan
Paradigma partisipasi masyarakat
masyarakat tentang untuk membangun jamban
mahalnya sehat
membangun Tingkat pengetahuan
jamban sehat masyarakat yang masih rendah
mengenai manfaat jamban
Kurang tersedia alat
Struktur tanah dan bahan untuk Kebiasaan masyarakat
yang membuat jamban secara turun temurun
berbatusehingga sederhana BAB di sungai atau
sulit untuk
dikali
membangun Rendahnya budaya
saptiktank ber-PHBS di Rendahnya
masyarakat Cakupan
Kepemilikan
Jamban Sehat
Minimnya alokasi dana
untuk program kesehatan
lingkungan
Kurangnya kerjasama
lintas program
Tingkat perekonomian
masyarakat yang masih
menengah kebawah
METHOD MONEY
36
Berdasarkan Fishbone di atas, maka penyebab tingginya masalah kesehatan
lingkungan terutama dalam hal pemanfaatan jamban sehat ini, dapat diuraikan
sebagai berikut:
3.2.1 Man
Dari segi manusia, tingginya masalah kesehatan lingkungan terutama dalam
Wilayah Kerja Puskesmas Talang Babungo masih dinilai rendah, hal ini
juga masih dinilai kurang, terutama mengenai manfaat Jamban Sehat dan
sehat sederhana.
4) Kebiasaan buang air besar di sungai atau dikali secara turun temurun
3.2.2 Money
Puskesmas Talang Babungo tidak memiliki alokasi dana untuk mendukung
37
38
3.2.3 Matherial
Ketersediaan alat dan bahan dalam membantu pembuatan jamban sehat kurang
3.2.4 Environment
Struktur tanah yang berbatu di Jorong Pinti Kayu Wilayah Kerja Puskesmas
3.2.5 Method
Kerjasama lintas program belum berjalan secara optimal yang mencakup
Prioritas
P = Prioritas
Efektifitas
Efisiensi
Rumus :
P=MxIxV
Efektivitas :
Efektif (nilai 3)
Efisiensi:
Murah (nilai 2)
Mahal (nilai 3)
(I), velnerability (V), dan cost (C). Dimana rumus yang dipakai adalah
P=MxIxV
Keterangan :
M : Besarnya masalah yang dapat diatasi
I : Pentingnya jalan keluar untuk menyelesaikan masalah
V : Ketepatan jalan keluar untuk masalah
C : Efisiensi (biaya yang dikeluarkan)
41
masalah yang paling efektif dan efisien yaitu dilakukan pemicuan yang menimbulkan
3.4 Intervensi
1. Analisis Situasi
Pada kegiatan ini dilakukan pengumpulan data melalui profil tahunan puskesmas
dan wawancara dengan setiap penanggung jawab program. Dari kegiatan ini
2. Brainstroming
4. Inspeksi Lapangan
dilakukan dengan media ceklis. Hasil yang diperoleh dari kegiatan Inspeksi pada
Jorong Pinti Kayu yang telah dilakukan maka didapatkan persentase kepemilikan
jamban sebesar
22 %.
Lapangan, Bidan Jorong Pinti Kayu, Ketua Jorong Pinti Kayu, Walinagari Sariak
Alahan Tigo, sampai Camat Hiliran Gumanti. Rapat koordinasi ini dilakukan
6. Perizinan
Perizinan dilakukan melalui surat izin pelaksanaan yang diberikan kepada Ketua
7. Pemicuan
pemicuan tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berupa Jamban Sehat,
Kepemilikan Air Bersih, dan Pengelolaan Sampah. Kegiatan ini dilakukan terhadap
masyarakat Jorong Pinti Kayu dengan tujuan merubah prilaku masyarakat agar tau,
Penanggung
No Kegiatan Tujuan Target Metode Waktu Pelaksana Biaya/Sumber Sasaran Tempat
Jawab
Mendapatkan
-
Aarahan dari
Kantor Bupati
Serah terima Bupati
Kabupaten
mahasiswa PBL Kabupaten Mahasiswa
28 Penanggung Solok
FKM Unand di Solok serta PBL FKM Dosen FKM
1. 100% Desember Jawab PBL -
Dinkes Kepala Dinas Unand jalur Unand
2015 FKM Unand Dinkes
Kabupaten Kesehatan A dan B
Kabupaten
Solok Kabupaten
Solok
Solok
Mendapatkan
Arahan Dari 29
Lapor ke Wali Mahasiswa Kantor Wali Mahasiswa
Wali Nagari 100% Desember Mahasiswa
Nagari Talang PBL FKM Nagari Talang PBL FKM
2 tentang Keadaan - 2015 PBL -
Babungo Unand Babungo Unand
situasi dan adat
istiadat setempat
43
44
Prioritas
masalah
kesehatan yang
akan diangkat
untuk intervensi
lanjutan
Mahasiswa
PBL FKM
Mahasiswa Unand
dapat
Pengolahan Brainstroming,
menentukan 4-5 Januari Pembimbing
Data Dan Fishbond, Data Mahasiswa
prioritas 2016 Lapangan, Puskesmas
5 Prioritas PDCA dan - Puskesmas PBL FKM
masalah dan Penanggung Talang Babungo
Masalah USG Tahun 2014 Unand
alternatif Jawab
pemecahannya Program, dan
Kepala
Puskesmas
Penanggung
Masyarakat Jawab
Untuk
Jorong Pinti Jorong Pinti Program
mendukung data Mahasiswa
Inspeksi 6 Januari Kayu Kayu Nagari Kersling
6 skunder dengan Ceklis PBL FKM -
Lapangan 2016 Nagari Sariak Alahan Mahasiswa
melihat keadaan Unand
Sariak Tigo PBL FKM
di lapangan
Alahan Tigo Unand
Siswa Kelas
Meningkatkan
Penyuluhan Penyuluhan dan 3, 4, 5 SDN SDN 02 dan
Kesadaran dan
PHBS, Personal Praktek 02 Talang SDN 14 Talang
Keterampilan 7-8 Januari Mahasiswa Mahasiswa PBL Mahasiswa
Hygiene/ CTPS Serta Babungo Babungo
7 Siswa SD 2016 PBL FKM FKM Unand/ PBL FKM
dan Kegiatan pembagian Kecamatan
tentang PHBS, Unand Rp 50.000 Unand
UKS leaflet CTPS Siswa Kelas Hiliran Gumanti
UKS dan CTPS
1, 2, 4, 5, 6
SDN 14
45
Talang
Babungo
Untuk
melakukan
pemantauan
Bayi, Balita, Jorong Talang
pertumbuhan
11 Januari Puskesmas dan ibu Barat Puskesmas
dan
8 Posyandu Sistem 5 Meja 2016 Talang - menyusui Kenagarian Talang
perkembangan
Babungo Jorong Talang Babungo Babungo
bayi, balita, ibu
Panasahan
hamil dan ibu
menyusui
Untuk
melakukan
pemantauan Bayi, Balita,
Jorong Tabek
pertumbuhan 11 Januari Puskesmas dan ibu Puskesmas
Kenagarian
9 Posyandu dan Sistem 5 Meja 2016 Talang - menyusui Talang
Talang Babungo
perkembangan Babungo Jorong Babungo
bayi, balita, dan Panasahan
ibu menyusui
Untuk
Rapat membahas
Koordinasi rencana Camat Rencana
Camat Hiliran
Tingkat intervensi 11 Januari Hiliran Intervensi Kantor Camat
10 Diskusi - Gumanti
Kecamatan pemecahan 2016 Gumanti Pemecahan Hiliran Gumanti
Lintas Sektor masalah yang Masalah
akan dilakukan,
Pembentukan, Untuk
Pelatihan, 10 orang
Pembinaan, dan menanamkan 14,15,16, Mahasiswa Mahasiswa PBL Mahasiswa
Pembagian Siswa SDN SDN 07 Pinti
11 Pelantikan sikap peduli 18 Januari PBL FKM FKM Unand/ PBL FKM
Leaflet, 07 Pinti Kayu
Kelompok terhadap 2016 Unand Rp. 80.000 Unand
Pemberian Pin. Kayu
Laskar Pelita lingkungan dan
46
kesehatan dalam
diri siswa
Untuk
Masyarakat
Kegiatan STBM meningkatkan Jorong Pinti
Mahasiswa PBL Jorong Pinti
( Sanitasi Total kesadaran Mahasiswa Kayu Mahasiswa
14 Januari FKM Unand/ Kayu
12 Berbasis masyarakat Pemicuan PBL FKM Kenagarian PBL FKM
2016 Rp. 110.000: Kenagarian
Masyarakat terkait program Unand Sariak Alahan Unand
Sariak
STBM Tigo
Alahan Tigo
Gotong Royong,
Penyuluhan Untuk Masyarakat
Pengolahan meningkatkan Jorong
Gotong Jorong Talang
Sampah, dan pengetahuan Mahasiswa Talang Mahasiswa
Royong, 20 Januari Barat
13 Demo masyarakat PBL FKM - Barat PBL FKM
Penyuluhan, 2016 Kenagarian
Pengkomposan dalam hal Unand Kenagarian Unand
Demo Talang Babungo
Sampah pengolahan Talang
Organik sampah Babungo
Untuk
melakukan
Posyandu
pemantauan Bayi, Balita,
Sungai Sirah Jorong
pertumbuhan Puskesmas dan ibu
20 Januari Panasahan
14 dan Sistem 5 Meja Talang - menyusui Bidan Wati
2016 Kenagarian
perkembangan Babungo Jorong
Sungai Abu
bayi, balita, dan Panasahan
ibu menyusui
47
Sedangkan kegaiatan evaluasi dilakukan untuk menilai hasil kerja kegiatan intervensi yang telah dilakukan.
Kegiatan monitoring ini dilakukan oleh Mahasiswa PBL mulai dari input, process, dan output yang dilakukan secara terus-menerus
sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan intervensi. Sedangkan kegaiatan evaluasi dilakukan setelah intervensi
dilaksanakan untuk menilai pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah intervensi. Monitoring dan evaluasi (monev) adalah kegiatan
mengecek, mengawasi, dan menilai jalannya program mulai dari awal hingga akhir program.
Tabel 3.8 Monitoring dan Evaluasi Intervensi Upaya Kepemilikan Jamban Sehat di Jorong Pinti Kayu Wilayah Kerja Puskesmas
Talang Babungo
Method: Pertemuan
48
Money: -
Lapor ke Wali Nagari Mahasiswa PBL FKM Unand berkumpul di Mendapatkan arahan dari Wali
2 Talang Babungo Material: - kantor Wali Nagari untuk melaporkan Nagari tentang daerah Talang
rencana kegiatan 1 bulan ke depan Babungo
Machine: -
Method: Pertemuan
5 Pengolahan Data, Man: mahasiswa PBL sebanyak 11 orang dan Mahasiwa melakukan pengolahan data Mendapatkan satu priorits masalah
49
Identifikasi Masalah Pembimbing Lapangan sesuai data yang diperoleh dari masing- dan mencari pemecahan masalah
dan Prioritas Masalah masing program dan melakukan identifikasi
Money: - masalah dengan melihat pencapaian
program dan brainstorming. Menetapkan
Material: Data Puskesmas Tahun 2015 prioritas masalah melalui metode USG serta
mencari penyebab masalah melalui
Machine:Laptop fishbone kemudian mencari solusi dengan
metode MIV/C
Method: Brainstroming, USG, Fishbone,
MIV/C dan PDCA
Money:
Mahasiswa PBL ikut serta dalam kegiatan Diperoleh data dan informasi
posyandu dengan petugas kesehatan terkait pemantauan pertumbuhan
Material: Spuit, vaksin, termos es, buku
8 Posyandu Puskesmas Talang Babungo melalui metode dan perkembangan bayi, balita, ibu
pencatatan kunjungan
sistem 5 meja yang dilakukan pada bayi, hamil dan ibu menyusui
balita, dan ibu menyusui Jorong Panasahan
Machine: Timbangan
Money: Mahasiswa PBL ikut serta dalam kegiatan Diperoleh data dan informasi
Material: Spuit, vaksin, termos es, buku posyandu dengan petugas kesehatan terkait pemantauan pertumbuhan
9 Posyandu pencatatan kunjungan Puskesmas Talang Babungo melalui metode dan perkembangan bayi, balita, ibu
sistem 5 meja yang dilakukan pada bayi, hamil dan ibu menyusui
Machine: Timbangan balita, dan ibu menyusui Jorong Panasahan
Method: Pemicuan
52
merupakan cara untuk mendorong perubahan perilaku higine dan sanitasi individu
atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir,
perilaku dan kebiasaan individu atau masyarakat. Tujuan dari STBM adalah
mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam
Pelaksanaan STBM didukung oleh lima pilar yakni stop buang air besar
sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah
tangga, Pengamanan sampah rumah tangga serta pengamanan limbah cair rumah
tangga.(1)
Negara India dan Bangladesh dengan hasil yang luar biasa. Kegiatan itu
awalnya diuji cobakan di kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi, Muaro Enim
sanitasi secara spektakuler karena berlangsung dalam waktu yang sangan cepat untuk
sekitar tempat tinggal. Namun sebenarnya bukan hal itu yang menjadi faktor utama
53
54
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Hal ini terlihat dari pernah adanya
jamban yang telah di bangun oleh pemerintah pada tahun sebelumnya namun
masyarakat tidak mau menggunakan jamban tersebut. Akhirnya jamban yang telah
dari fasilitas yang menjadi kendala namun kemauan dan kesadaran masyarakat untuk
pengumpulan data di Puskesmas Talang Babungo, melihat gap anatara target dan
bahwa masalah yang akan diintervensi adalah masalah kesehatan lingkungan yakni
persentase kepemilikan jamban sehat terendah yaitu sebesar 21,1%. Jorong dengan
kepemilikan jamban terendah yaitu jorong Sianggai-anggai ( 1,8%) dan jorong pinti
Kayu (13%). Akses yang sulit menuju lokasi Jorong Sianggai-anggai menyebabkan
tidak dapat dilakukan intervensi di daerah tersebut. Atas saran dari pemegang
kondisi daerah di Jorong Pinti Kayu berupa inspeksi rumah sehat. Faktor yang
diamati dalam inspeksi rumah sehat adalah kondisi fisik rumah, kepemilikan jamban
dan kepemilikan sarana air bersih serta pengelolaan pembuangan sampah dan
limbah.
sehat di rumah
2) Mereka
Kurangnya ketersediaan alat dan bahan untuk membuat jamban sehat sederhana
masalah terkait lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Talang Babungo karena jika
diusulkan oleh kelompok dan juga usulan dari pihak Puskesmas Talang Babungo.
sehat.Selain itu kelompok juga melakukan kegiatan alternatif dua dan tiga yakni
pentingnya jamban sehat, penyuluhan tentang PHBS dan CTPS pada siswa Sekolah
pendahuluan inspeksi rumah sehat, pemicuan STBM, penyuluhan PHBS dan CTPS,
penyuluhan PHBS dan CTPS pada siswa Sekolah Dasar. Kegiatan ini
kebiasaan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat pada siswa SD. Kegiatan
intervensi utama yang akan dilakukan. Penyulahan tentang PHBS dan CTPS
berkaitan dengan 2 pilar dari 5 pilar STBM yaitu: Stop BABS, dan Cuci
Pinti Kayu dilaksanakan pada hari Kamis Tanggal 14 Januari 2016 pukul
09.00-12.00 WIB. Peserta dalam kegiatan penyuluhan ini terdiri dari kelas
Gambar 4.1 Penyuluhan Tentang PHBS di sekolah dan UKS di SDN 07 Pinti
Kayu
Laskar Pelita merupakan suatu kelompok yang dibentuk secara khusus untuk
pelita pada siswa SDN 07 Pinti Kayu yang terpilih. Anggota Laskar
Pelita ini terdiri dari 10 siswa yang dipilih oleh guru kelas, yang
Pelita ini juga berperan sebagai Dokter Kecil Sekolah yang belum
simbol keanggotaan.
59
c) Pemicuan
pada situasi dan kondisi di jorong Pinti Kayu ini karena diperlukan cara yang
cepat dan tepat dalam mengubah perilaku buang air besar sembarangan di
60
1. Manusia
menggunakannya.
2. Metode
Lead Total Sanitation) di Jorong Pinti Kayu pada tanggal 18 Januari 2016
yang dihadiri oleh 40 orang .Lokasi ini dipilih berdasarkan jorong dengan
Perkenalan
dan duduk melingkar. Tahap awal dilakukan proses perkenalan diri oleh
lain-lain yang ada di jorong pinti Kayu oleh ketua jorong Pinti Kayu.
tanyakan kepada mereka dimana mereka buang air besar dan kemana mereka
berapa jumlah keluarga, kemudian kalikan dengan jumlah tinja yang dibuang
berapa banyak tinja yang dibuang ke suangai dalam kurung waktu sehari,
Simulasi Air
Simulasi air bertujuan untuk menimbulkan rasa jijik masyarakat dengan cara
kemudian iar tadi dicampur dengan sedikit sampel air sungai tempat masyarat
menggunakan air tersebut. Jika tidak maka masyarakat sudah merasa jijik dan
Setelah timbul rasa jijik dan malu masyarakt untuk BABS maka tanyakan
kepada masyarakat apakah ada yang berminat atau terpicu untuk membuat
jamban.
62
3. Material
Menyediakan alat dan media yang diperlukan dalam pemicuan seperti tepung,
kertas warna, karton manila, peta wilayah jorong Pinti Kayu, dan spidol .Hal
4. Environment
Talang Babungo, wali nagari, ketua jorong, bidan desa di jorong pinti kayu
pengelolaan sampah yang dibakar sekitar 40% sedangkan 60% lagi sampah
dibuang di sungai.
Desember 2015. Jumlah rumah yang dikunjungi adala 45 rumah. Faktor yang
dinilai dalam inspeksi rumah sehat adalah kondisi fisik rumah, kepemilikan
dilakukan pada semua kelas (kelas 1 sampai kelas 6) dengan total peserta
tingkatan kelas yakni kelas rendah (kelas 1, 2 dan 3 ), tingkat kelas menengah
dilakukan pada hari Jumat 8 Januari 2016 pukul 09.00-11.00 WIB. Kegiatan
tinggi dan kelas rendah. Total peserta penyuluhan PHBS dan CTPS adalah 90
peserta.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Januari 2016 pukul 07.30 –
12.00 WIB. Kegiatan diawali dengan Goro oleh masyarakat sekitar beserta
apakah hasil yang terjadi sesuai dengan yang direncanakan. Serta check juga
memantau dan mengukur proses dan hasil yang terjadi apakah sesuai dengan
rencana mutu, sasaran mutu, persyaratan yang telah ditetapkan, mengevaluasi dan
melaporkan hasilnya.
1. Manusia
Tabel 4.2 Hasil Pre dan Post Kegiatan Penyuluhan di SDN 07 Pinti Kayu
No Kegiatan Sebelum Kegiatan Sesudah kegiatan
1 Penyuluhan PHBS dan Rendahnya pengetahuan Sesudah penyuluhan
CTPS di SDN 07 Pinti siswa SD mengenai PHBS dilakukan ditanyakan
Kayu dan CTPS di SD Pinti kayu. kembali materi yang yang
Hal ini dilihat dari dijelaskan 80 % mampu
rendahnya siswa yang menjawab peranyaan
mampu menjawab mengenai PHBS dan
pertanyaan mengenai PHBS CTPS.
dan CTPS yakni sekitar 5%
Dari segi manusia dapat dilihat tabel tingkat keterpicuan masyarakat dalam
Tabel 4.3Hasil Pre pemicuan dan Post pemicuan dari Kegiatan Pemicuan
STBM
Jumlah Jumlah
No Tempat Peserta Peserta peserta % Pencapaian
Pemicuan terpicu
1 Jorong Pinti Kayu Masyarakat 40 16 40 %
Pada tabel di atas dapat dilihat tingkat ketercapaian masyarakat dalam
2. Metode
Metode yang digunkan adalah pemicuan dengan lima pilar STBM disertai
3. Material
Material yang digunakan yaitu Tepung, kertas warna, karton manila, peta
yang tidak sesuai dengan hasilnya dan berupaya untuk meningkatkan perbaikan
71
Puskesmas Talang Babungo, maka pemicuan di jorong pinti kayu sebagai jorong
Beberapa tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk intervensi yang telah
dilakukan adalah:
Tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk kegiatan ini yaitu berkoordinasi
serta guru SDN 07 Pinti Kayu. Agar dapaat dilakukan secara berkala dan
lingkungan di sekolah.
c) Pemicuan
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan analisis masalah yang ada di Puskesmas Talang Babungo,
sehat di Jorong Pinti kayu tersebut adalah dari aspek manusia, dana,
jamban.
5.2 Saran
1. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok untuk menambahkan
LAMPIRAN
76
DOKUMENTASI
Gambar 5.2 Perkenalan Mahasiswa PBL dan Staf Puskesmas Talang Babungo
Gambar 5.7 Penyuluhan PHBS dan CTPS di SDN 02 Talang Timur Kelas V
78
Gambar 5.8 Penyuluhan PHBS dan CTPS di SDN 02 Talang Timur kelas VI
Gambar 5.9 Penyuluhan PHBS dan CTPS di SDN 02 Talang Timur Kelas I, II
dan III
Gambar 5.10 Penyuluhan PHBS dan CTPS di SDN 14 Talang Timur Kelas V
Dan VI
79