DI SUSUN OLEH :
Agnes Frensita_P10120050
Muh. Naufal_P10120224
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
PLANINING OF ACTION (POA)
TAHUN 2022
1. Intervensi Non-Fisik
a. Penyuluhan Metode 3R (reduce, reuse, recycle).
Metode 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle merupakan salah satu
cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah plastik dengan
berbagai jenisnya. Penerapan sistem ini juga sangat baik untuk mengelola
sampah dari berbagai jenis plastik dari yang aman hingga beracun.
Pengelolaan sampah dengan sistem 3R mampu dilakukan oleh hampir semua
orang serta tidak jarang hal-hal yang diproduksi mampu menghasilkan
nilai ekonomis.
i. Reduce sendiri memiliki arti mengurangi sampah. Maksud dari
langkah ini adalah mengurangi penggunaan produk yang nantinya
berpotensi menjadi sampah. Langkah ini bisa dilakukan dan
diterapkan untuk sampah atau produk sekali pakai, seperti kantong
plastik belanja yang sudah dilarang di berbagai lokasi seperti DKI
Jakarta. Produk yang jadi target utama untuk reduce adalah produk
berbahan plastic.
ii. Reuse. Tahap ini mengajak untuk menggunakan kembali produk
yang sudah terpakai. Dengan menggunakannya kembali maka
sampah yang timbul dari produk-produk tersebut dapat berkurang.
Salah satu cara atau langkahnya adalah penggunaan botol bekas
air minum sebagai pot tanaman kecil. Atau penggunaan kaleng
biskuit hingga snack sebagai kotak penyimpanan di rumah.
Langkah lain dari reuse adalah menggunakan botol sabun mandi
atau shampoo dan mengisinya dengan membeli produk isi ulang.
iii. Recycle. Langkah ini paling banyak dilakukan mengingat sudah
banyaknya sampah yang tersebar di berbagai lokasi seperti laut,
tanah, dan udara. Produk bekas atau daur ulang sendiri sebenarnya
lebih fleksibel, bahkan kerap memiliki nilai ekonomis.
Pemanfaatan sampah yang tidak terpakai hingga memiliki nilai
tanpa mencemari lingkungan mampu mengurangi penyebaran
sampah plastik secara drastis. Adapun produk yang didaur ulang
memiliki desain yang unik dan sangat berbeda dengan jenis
produk baru, bahkan beberapa pihak membuat aksesoris dari alat
daur ulang yang dapat bermanfaat untuk mendongkrak ekonomi
lingkungan sekitar seperti lingkungan RT atau RW.
b. Penyuluhan PHBS
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat. Perilaku Hidup Bersih Dan
SehaT (PHBS) merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk
menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat
maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan
keluarga/ masyarakat untuk memberikan informasi dan mela kukan
pendidikan kesehatan. Metode pelaksanaan yang dapat kita kukan adalah
dengan cara mengikuti penyuluhan-penyuluhan tentang pola Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mencakup individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Penyuluhan-penyuluhan kesehatan pada individu dapat
dilakukan di rumah sakit, klinik, puskesmas, posyandu, keluarga binaan
dan masyarakat binaan. Penyuluhan kesehatan pada keluarga diutamakan
pada keluarga resiko tinggi, seperti keluarga yang menderita penyakit
menular, keluarga dengan sosial ekonomi rendah, keluarga dengan
keadaan gizi yang buruk, keluarga dengan sanitasi lingkungan yang buruk
dan sebagainya.masyarakat nelayan, masyarakat pedesaan, masyarakat
yang terkena wabah dan lain-lain.
2. Intervensi Fisik
a. Pembuatan TPS percontohan
TPS adalah singkatan dari Tempat Penampungan Sementara yaitu
tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan,
dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu. Memberikan contoh kepada
masyarakat mengenai TPS yang baik dan memenuhi syarat dengan
mengharapkan meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai TPS yang
baik.