Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Perencanaan Promosi Kesehatan Sosialisasi Pengolahan Sampah di Kampung pelangi

Dosen Pengampu : Elida Ulfiana, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :

1. Putri Chamidatuzzuriya (131911133051)


2. Yusita Rahmah Asyhari (131911133079)
3. Dinda Ayu Prihandini (131911133080)
4. Chintya Dwi Putri Salsabila (131911133052)
5. Iswatul Saldina (131911133096)
6. Fadhilah Anggun Kharismaningrum (131911133095)
7. Uswah Nurul Izzati (131911133094)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan dan dapat menyusun makalah tentang “Perencanaan Promosi Kesehatan di
Kampung Pelangi”. Guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan dan Promosi Kesehatan.

Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Elida Ulfiana,
S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen pengampu yang telah membimbing kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik membangun yang ditujukan demi kesempurnan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.

                                                                                         Surabaya , 25 Oktober 2020

                                                                                        

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I ANALISA DATA...........................................................................................................1

1.1 Analisa Kebutuhan Promkes (Analisis situasi dan Prioritas Masalah)..........................1

BAB II TUJUAN PROMOSI KESEHATAN............................................................................1

2.1 Tujuan dan Sasaran Promosi Kesehatan.........................................................................2

BAB III MATERI PROMOSI KESEHATAN...........................................................................2

A. Sosialisasi Tentang Pengelolaan Limbah..................................................................5


B. Sosialisasi Tentang Pembuangan Limbah B3...........................................................6
C. Sosialisasi Tentang Teknologi Pengelolaan Limbah B3...........................................7

BAB IV METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN..................................................8

4.1 Metode Promosi Kesehatan............................................................................................9

4.2 Media Promosi Kesehatan..............................................................................................9

BAB V PERENCANAAN EVALUASI...................................................................................10

BAB VI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN...............................................................11

REFERENSI.............................................................................................................................12

iii
BAB I ANALISA DATA

1.1 Analisa Kebutuhan Promkes (Analisis situasi dan Prioritas Masalah)

MASALAH INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR


KESEHATAN TERKAIT PERILAKU
KESEHATAN KESEHATAN
Penumpukan sampah di Tingkat pendidikan
satu tempat kurang
Pengangkut sampah
Pengetahuan warga tentang
50% penduduk desa tidak mengangkut
Kesadaran PHBS HBK dan sampah kurang
Membuang sampah di sampah tepat waktu
Kurangnya tempat Budaya buang sampah
sembarang tempat
sampah di setiap rumah sembarangan sudah
merekat
Sampah dibuang tanpa Tidak adanya tempat
di pisah sesuai jenisnya sampah menurut jenis-
Pemilihan jenis sampah Pengetahuan mengenai
95% penduduk tidak Tingkat Pendidikan
Sampah jenis-jenis sampah kurang
memilah sampah kurang

BAB II TUJUAN PROMOSI KESEHATAN

2.1 Tujuan dan Sasaran Promosi Kesehatan

Tujuan

1) Tujuan Umum
Tujuan umum dari sosialisi pengolahan sampah adalah untuk memberikan informasi
kepada individu, keluarga, maupun kelompok di Kampung pelangi, Sidoarjo tentang
pengolahan sampah agar tercipta lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman serta
lingkungan yang kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut.
2) Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan serta pemahaman tentang pengolahan sampah.

iv
b. Meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat dengan menjaga kebersihan
lingkungannya.
c. Mengembangkan upaya kebersihan dan kesehatan pada lingkungan
masyarakat.
d. Mengetahui jenis-jenis sampah dan pencemarannya terhadap lingkungan.
e. Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan mendaur ulang sampah.

Sasaran

1) Individu dan keluarga


2) Masyarakat di wilayah Kampung pelangi
3) Organisasi kemasyarakatan
4) Petugas kebersihan
5) Pemerintah Kampung pelangi

BAB III MATERI PROMOSI KESEHATAN

Kebersihan lingkungan menjadi hal yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam
kehidupan manusia. Menjaga kebersihan lingkungan diartikan sama dengan menciptakan
lingkungan yang sehat dan bersih atau terbebas dari kotoran, seperti sampah. Sampah
menjadi salah satu permasalahan yang paling sering ditemui di Indonesia. Jumlah penduduk
yang begitu besar menghasilkan timbulan sampah yang besar pula. Oleh karena itu, menjaga
kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan
kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat.

Manfaat menjaga kebersihan lingkungan :

1. Terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan dari lingkungan yang tidak sehat.
2. Lingkungan menjadi lebih sejuk, sehat, dan indah.
3. Terbebas dari polusi udara.
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.

Salah satu cara menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan mengolah sampah secara
efektif, yaitu:

v
 Memisahkan antara sampah organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun)
1) Sampah Organik
Sampah organik basah memiliki kandungan air yang tinggi, contohnya adalah
sisa sayuran, kulit buah, daging, dan sisa makanan. Sedangkan sampah
organik kering memiliki kandungan air yang relatif lebih sedikit, contohnya
adalah kayu, ranting pohon, dedaunan kering, jerami,
2) Sampah Anorganik
Sampah Anorganik adalah sampah yang tidak bisa terurai oleh proses biologi.
Sampah ini dapat terurai secara alami namun dalam waktu yang sangat lama.
Jenis-jenis sampah anorganik diantaranya adalah plastik, puntung rokok,
sterofoam, alumunium, kantung plastik, dan lainnya.
3) Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Sampah B3 meengandung bahan berbahaya dan beracun. Selain itu, juga
memiliki karakteristik muda meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif,
beracun, infeksius, dan bersifat korosif. Jenis-jenis sampah B3 diantaranya
baterai bekas, pestisida, hairspray, deterjen, pembersih lantai, jarum suntik,
dan lainnya.

 Mengolah sampah sesuai dengan jenis sampahnya


Sampah yang telah terkumpul dapat diolah lebih lanjut, baik di lokasi sumber sampah
maupun setelah sampai di TPA. Tujuannya agar sampah dapat dimanfaatkan kembali,
sehingga dapat mengurangi tumpukan sampah serta memperoleh nilai ekonomi dari
sampah. Beberapa pengolahan sampah yang biasanya dilakukan adalah:
1. Pengolahan sampah organik
Cara mengolah sampah rumah tangga berbahan organik yang paling
ramah lingkungan adalah menjadikannya kompos untuk berkebun. Kalau

vi
kamu tidak suka berkebun, kamu tetap bisa menyumbangkan kompos
kepada organisasi yang bergerak di bidang perkebunan, nantinya
sampah-sampah ini akan lebih bermanfaat
2. Pengolahan sampah anorganik
Sampah anorganik biasanya berupa botol, kertas, plastik, kaleng, dan lain-
lain. Sifatnya sukar diurai oleh mikroorganisme, sehingga akan bertahan lama
menjadi sampah. Untuk mengatasi masalah sampah anorganik, dapat
dilakukan dengan metode 3R, yaitu:
 Reduce (Mengurangi Penggunaan)
Mengurangi sampah bisa dilakukan, yaitu dengan menerapkan pola
hidup sederhana dimana selalu memperhatikan hal-hal berikut:
1) Menentukan prioritas sebelum membeli barang.
2) Mengurangi atau menghindari konsumsi/penggunaan barang
yang tidak dapat didaur ulang oleh alam.
3) Membeli produk yang tahan lama.
4) Menggunakan produk selama mungkin, tidak terlalu menganut
mode.
 Reuse (Menggunakan Kembali)
Menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai juga
merupakan salah satu perilaku yang menguntungkan, baik secara
ekonomis maupun ekologis, misalnya botol minuman, sirup dan alat
elektronik. Sampah alat elektronik bisa dijual kepada tukang barang
bekas ataupun toko servis alat-alat elektronik, karena memang
biasanya terdapat komponen yang masih layak untuk digunakan.
 Recycle (Mendaur Ulang)
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang
terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan,
pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai. Material
yang dapat didaur ulang di antaranya:
1) Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, krim kopi; baik yang
putih bening maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca
yang tebal.
2) Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus
kecuali kertas yang berlapis (minyak atau plastik).

vii
3) Logam bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue,
rangka meja, besi rangka beton.
4) Plastik bekas wadah sampo, air mineral, jerigen, ember.
3. Pengolahan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah bahan berbahaya dan beracun atau yang disingkat dengan B3,
diartikan sebagai sisa atau limbah yang dihasilkan dari proses produksi dengan
kandungan bahan berbahaya dan beracun karena memiliki jumlah dan
konsentrasi toxicity, reactivity,  flammability dan corrosivity  yang mampu
mencemari dan merusak lingkungan, serta membahayakan kesehatan manusia
(BAPEDAL, 1995). Karena keberadaannya yang mengancam ekosistem di
sekitarnya, limbah B3 harus ditangani dengan tepat agar tidak merusak dan
membahayakan.

A. SOSIALISASI TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH

1. Pengelolaan Limbah B3 secara Fisik

Secara fisik, limbah B3 dapat diolah menggunakan 3 metodde yang berbeda.


Sesuaikan dengan karakteristik limbah dan lingkungan Anda dalam memilih metode
yang digunakan untuk pengelolaan limbah B3,

a. Menyisihkan komponen, meliputi stripping, dialisa, adsorpsi,


electrodialisa, kristalisasi, leaching, solvent extraction, dan reverse
osmosis.

b. Memisahkan antara padatan dengan cairan, meliputi thickening,


sedimentasi, floatasi, filtrasi, koagulasi, sentrifugasi, dan klarifikasi

c. Membersihkan gas, meliputi wet scrubbing, elektrostatik


presipitator, adsorpsi karbon aktif, dan penyaringan partikel.

2. Pengelolaan Limbah B3 secara Kimia

Melalui metode kimia, akan terjadi beberapa proses seperti stabilisasi atau
solidifikasi, reduksi—oksidasi, absorpsi, prolisa, penukaran ion, pengendapan,
elektrolisasi, dan netralisasi.

viii
Secara keseluruhan, pengelolaan limbah B3 secara fisik dan kimia yang paling
umum digunakan adalah stabilisasi atau solidifikasi. Sebuah proses yang
memungkinkan terjadinya perubahan sifat kimia dan bentuk fisik melalui tambahan
senyawa pereaksi atau bahan peningkat tertentu yang bisa digunakan untuk
membatasi dan memperkecil pelarutan, penyebaran kadar atau daya racun limbah.
Proses ini biasanya ditemukan pada bahan seperti termoplastik, kapur (CaOH2), serta
semen.

3. Pengelolaan Limbah B3 secara Biologi

Pengelolaan limbah B3 secara biologi paling dikenal dengan sebutan


viktoremediasi serta bioremediasi. Vitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan
dalam proses akumulasi serta absorpsi berbagai bahan beracun dan berbahaya dari
tanah. Sementara bioremediasi ialah penggunaan jenis mikroorganisme dan bakteri
sebagai bahan untuk mengurai atau mendegradasi limbah B3. Kedua proses tersebut
tak kalah efektif untuk mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan oleh limbah
B3.

Selain menyesuaikan karakteristik dan jenis, pengelolaan limbah B3 juga harus


mempertimbangkan 5 hal penting berikut ini.

• Biaya untuk proses dan harga alat yang terjangkau

• Kebutuhan lahan

• Kemudahan dalam mengoperasikan dan merawat alat

• Mampu menjadi solusi penanganan limbah B3 tanpa dampak yang berbahaya bagi
lingkungan

• Ketersediaan suku cadang

B. SOSIALISASI TENTANG PEMBUANGAN LIMBAH B3

Selain dikelola dengan 3 cara di atas, limbah B3 juga bisa dibuang di tempat dan metode
tertentu, seperti yang akan dijabarkan dalam penjelasan di bawah ini.

1. Kolam Penyimpanan

ix
Khusus untuk limbah B3 jenis cair, kolam diperbolehkan sebagai tempat untuk
menampungnya. Asalkan telah diberikan lapisan pelindung yang berfungsi untuk
mencegah adanya perembesan limbah. Saat limbah cair mulai menguap, akan diikuti
dengan senyawa B3 yang terkonsentrasi lalu menjadi endapan di dasar. Proses ini
adalah titik lemahnya karena bisa memakan lahan akibat limbah yang terus tertimbun.
Sehingga, rawan terjadi kebocoran pada lapisan pelindung kolam yang diikuti dengan
penguapan senyawa B3 dan mengakibatkan pencemaran udara.

2. Sumur Injeksi atau Sumur Dalam

Secara teori, kinerja pembuangan limbah pada sumur injeksi akan membuatnya
terperangkap di dalam lapisan dan meminimalisir resiko pencemaran tanah dan air.
Karena adanya proses pompa limbah melalui pipa yang dialirkan ke lapisan batuan di
bawah air tanah dalam dan dangkal Tapi, tetap ada resiko yang mungkin terjadi yaitu
bocor atau korosi pada pipa (lapisan batuan pecah) yang diakibatkan oleh gempa dan
membuat limbah akan merembes ke lapisan luar tanah.

3. Landfill Khusus Limbah B3

Limbah B3 akan dimasukkan ke dalam tong atau drum yang dikubur ke dalam
landfill khusus. Dilengkapi dengan berbagai peralatan moditoring guna mengontrol
dan mengawasi kondisi limbah B3. Karena penanganannya yang ekstra khusus ini,
membuang limbah di landfill membutuhkan biaya operasi tinggi. Tapi jika dilakukan
dengan tepat, hasilnya sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Meski pada
akhirnya limbah akan terus menumpuk dan tidak bisa dijadikan sebagai solusi untuk
jangka panjang.

C. SOSIALISASI TENTANG TEKNOLOGI PENGELOLAAN LIMBAH B3


Seiring dengan perkembangan teknologi, ada 3 metode terkini yang gencar
dilakukan oleh banyak industri masa kini, seperti berikut ini.

1) Insinerasi atau Pembakaran (Incineration)

Metode ini dipakai untuk mengurangi volume 90% dan massa limbah 75 % yang
membutuhkan pengawasan ketat selama proses berlangsung untuk memastikan tidak
terjadi pencemaran udara akibat pembakaran gas beracun.

x
2) Chemical Conditioning
Metode ini bertujuan untuk:
1. Mendestruksi senyawa atau organisme pathogen,
2. Memastikan keamanan lumur yang dilepas dapat diterima dengan baik di
lingkungan,
3. Lumpur memiliki kandungan senyawa organik yang harus distabilkan,
4. Mereduksi volume,
5. Memanfaatkan efek samping yang dihasilkan karena punya nilai ekonomi (gas
methane).
3) Solidification atau Stabilization
Stabilisasi yaitu proses mencampur limbah dan bahan aditif yang berfungsi untuk
mengurangi laju migrasi dari bahan pencemar pada limbah, serta sebagai upaya untuk
mengurangi jumlah racun di dalamnya. Solidifikasi yaitu proses memadatkan bahan
berbahaya melalui penambahan aditif. Kedua hal tersebut sangat berkaitan dan
seringkali disamakan artinya. Berdasarkan mekanismenya, kedua proses di atas
diklasifikasikan menjadi 6 golongan sebagai berikut.

1. Macroencapsulation, proses pembungkusan kandungan bahan


berbahaya pada limbah di dalam maktriks struktur berukuran besar.

2. Microencapsulation, prosesnya serupa dengan microencapsulation,


yang membedakan adalah pembungkusannya dilakukan secara fisik ke
dalam struktur kristal yang berada pada tingkatan mikroskopik

3. Precipitation

4. Adsorpsi, proses pengikatan bahan pencemar pada bahan pemadat yang


dilakukan secara elektrokimia melalui prosedur adsorpsi.

5. Absorbsi, proses solidifikasi pada bahan pencemar yang menggunakan


teknik penyerapan pada bahan padat

6. Detoxification, mengurangi dan menghilangkan tingkat toksitsitas pada


senyawa beracun sehingga bisa berubah menjadi senyawa lain yang
tidak berbahaya.

BAB IV METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN

xi
4.1 Metode Promosi Kesehatan

Metode dalam promosi kesehatan yang kita gunakan adalah pemasangan poster di
sekitar lingkungan tersebut. Disini metode poster sangat mempermudah pemahaman
masyarakat karena tentu saja dalam poster pesan yang disajikan begitu singkat dan mudah
dipahami, yang mana poster tersebut nantinya akan ditempelkan pada sudut-sudut jalan
lingkungan tersebut, dan juga di sekitar tempat pembuangan sampah, agar ketika masyarakat
yang hendak membuang sampah dapat membaca dan juga memahami pentingnya membuang
sampah pada tempatnya.

Selain dengan metode poster, metode penyuluhan kepada masyarakat harus kita galakkan
dengan memberikan informasi terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan juga
pendekatan kepada masyarakat agar kita dapat memantau dan memberikan ajaran kepada
mereka bagaimana kita mengolah sampah yang masih dapat di daur ulang, tetapi juga kita
mengajari tentang pola hidup sehat dan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman.
Metode penyuluhan ini kita dapat lakukan dengan cara online, yaitu dengan mengupload
poster tersebut di akun media sosial kita, seperti instagram, whatsapp, dan lainnya.

4.2 Media Promosi Kesehatan

Media yang kita gunakan dalam promosi kesehatan ini adalah poster. Kita memilih poster
karena media ini dinilai dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman masyarakat
terhadap pesan yang disajikan serta dilengkapi gambar yang unik dengan warna yang
menarik sehingga membuat masyarakat lebih tertarik untuk melihat dan membacanya. Selain
itu, pembuatan poster juga terbilang mudah dan bentuknya yang sederhana membuat media
ini mudah ditempatkan dimanapun. Meskipun mengandung pesan yang disajikan dengan
tulisan, poster tidak membuat masyarakat tidak mengerti karena tulisan yang disajikan
menggunakan kalimat yang singkat, jelas, dan mudah dipahami.

xii
BAB V PERENCANAAN EVALUASI

No. Tujuan Kegiatan Waktu dan Sasaran Desain


Tempat Evaluasi
1. Pemeliharaan Penyuluhan online Tanggal 3 Masyarakat - Observasi respon
kebersihan dan (Materi: menjaga Januari 2020 jam Kampung audiens selama
kesehatan lingkungan tetap 09.40, rumah pelangi mengikuti kegiatan
lingkungan bersih dan masing-masing penyuluhan
tempat tinggal pengelolan (video - Wawancara dengan
sampah) conference) audiens untuk
mengetahui
pemahaman tentang
lingkungan bersih dan
sehat serta pengelolaan
sampah

2. Peningkatan Peningkatan Tanggal 3 Kader - Observasi respon


kapasitas pengetahuan Januari 2020 jam masyarakat audiens selama
pengetahuan kader melalui 09.50, rumah Kampung mengikuti kegiatan
kader pembekalan masing-masing pelangi pembekalan materi
masyarakat materi (video (Kepala Desa, - Wawancara dengan
(Kepala desa, (Materi: regulasi conference) Ketua RT dan audiens untuk
Ketua RT dan pengumpulan Ketua RW) mengetahui tingkat
RW) sampah penduduk pemahaman terhadap
dan jadwal materi
pembuangan
sampah ke
TPS/TPA)

3. Pemeliharaan Pengamatan Tanggal 17 Lingkungan - Observasi kebersihan


kebersihan dan lingkungan tempat Januari dan 14 tempat tinggal lingkungan tempat
kesehatan tinggal penduduk Februari 2020 penduduk tinggal penduduk
lingkungan dan lokasi jam 09.00, (tempat sampah depan
tempat tinggal pengumpulan Kampung rumah, selokan, jalan,

xiii
sampah pelangi gerobak pengumpulan
sampah)
- Identifikasi kepatuhan
warga dalam
pengelolaan sampah
- Identifikasi petugas
kebersihan dalam
melaksanakan
tugasnya

BAB VI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN

N NAMA KEGIATAN BULAN BULAN


O NOVEMBER DESEMBER
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Analisis kebutuhan
2. Penyusunan program
3. Pembuatan proposal
4. Pendanaan
5. Mencari kelompokdan lokasi
yang sesuai untuk sosialisasi
6. Mencari pemateri
7. Design poster
8. Pelaksanaan program
9. Dokumentasi

REFERENSI

Kristian, D. 2018. Pentingnya Menjaga Kebersihan Lingkungan. Diakses melalui


www.fakta.or.id › 2018/10PDF pada tanggal 24 Oktober 2020

Waluya, B. Lingkungan Hidup /BAB_6_PENGELOLAAN_SAMPAH. Diakses melalui


https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI
/197210242001121-

xiv
BAGJA_WALUYA/Pengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SMA/BAB_6_PENGELO
LAAN_SAMPAH.pdf&ved=2ahUKEwix54CNmMzsAhU28HMBHcWVCMsQFjADegQIB
BAB&usg=AOvVaw1A-spQzmtmYk0RWjUlrUY5 pada tanggal 24 Oktober 2020.

xv

Anda mungkin juga menyukai