Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ADVOKASI DAN NEGOSIASI

Upaya Advokasi PHBS di Lingkungan Pondok Pesantren

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 19

NAMA : -RIZKI AKBAR (10031181924004)

-ANNISA SYARANI (10031181924014)

-M. AFIF SILANOV (10031281924018)

-SITI FADHILAH MUTHIAH (10031281924037)

DOSEN PENGAJAR : ANDRIES LIONARDO, S.IP,M.SI

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..…………………………………………………..……………..……………iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ...…………………………………………………………..…………4

1.2. Rumusan Masalah ...…………………………………………………………………5

1.3. Tujuan ...……………………………………………………………………………..5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pengertian …………………………………………………………………………….6

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Perilaku Buruk Terhadap Kesehatan..……………………………………………….8

3.2. Fasilitas Sanitasi dan Ligkungan..…………………………………………………...9

3.3. Upaya Advokasi Yang Dilakukan..…………………………………………………10

BAB IV PENUTUP

3.1.Kesimpulan…………………………………………………………………….……11

3.2.Saran ...……………………………………………………………………………...11

DAFTAR PUSTAKA ……..………………………………………………………………..12

LAMPIRAN..…………………………………………………..……………………………13

ii
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Upaya Advokasi PHBS di Lingkungan Pondok
Pesantren” tepat waktu.

Makalah Upaya Advokasi PHBS di Lingkungan Pondok Pesantren disusun guna memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Advokasi dan Negosiasi di Universitas Sriwijaya. Selain itu,
kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
advokasi PHBS.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Andries Lionardo, S.IP,
M.SI. selaku dosen mata kuliah Advokasi dan Negosiasi. Semoga Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan. kami juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 04 September 2020

Kelompok 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sembarangan seakan sudah tak asing
lagi, bahkan seakan sudah terbiasa. Lingkungan kotor memang sudah terbiasa terjadi di
Indonesia, Seperti masih banyak ditemui sampah yang berserakan di lingkungan terlebih di
sungai yang terlihat jelas terdapat banyak sampah, hingga hitam pekat warna air tersebut,
dikarenakan adanya percermaran limbah. Bukan hanya itu lingkungan kotor pun terdapat di
pemukiman padat. Seharusnya warga sadar akan kebersihan lingkungan dengan
membiasakan hidup bersih seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan rumah
dengan rutin dan membiasakan anak hidup dengan kebersihan, bukan membiarkannya
dengan bermain dilingkungan yang penuh dengan kotoran.

Penyakit tak datang dengan sendirinya melainkan lingkungan yang kotor, Sumber
penyakit dapat tumbuh dengan cepat bahkan dahsyat berkembangannya, sumber penyakit pun
terdapat pada tumpukan sampah, limbah pabrik, hingga ada pada air yang tergenang. Air
yang tergenang dapat menimbulkan banyak penyakit karena air yang terlalau lama tergenang
dapat merangsang serangga nyamuk untuk dapat berkembang biak dengan cepat. Sumber
penyakit juga banyak terdapat pada, ruangan yang tak terawat dan selokan pembuangan air
kotor. Sumber penyakit dapat dihindari dengan membiasakan hidup sehat, dan membersihkan
rumah setiap hari secara rutin agar sumber penyakit yang hinggap perlahan hilang dengan
sendirinya.

Tubuh memerlukan lingkungan yang bersih yang terhindar dari banyaknya penyakit,
bukan sebaliknya lingkungan yang kotor membuat tubuh terasa tak nyaman bahkan kesehatan
pun dapat terganggu bahkan terjangkit suatu penyakit. Oleh karena itu, kami memberikan
pengetahuan kepada para Santri di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum tentang pentingnya
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi kesehatan mereka selama berada di pondok
pesantren dan membuat para orang tua santri tidak risau lagi terkait kebersihan dan kesehatan
lingkungan anaknya selama di pesantren karena mereka sudah mendapatkan ilmu terkait
PHBS dan penerapannya

4
1.2. Rumusan Masalah

1. Perilaku apa saja yang mempengaruhi kesehatan para santri ?


2. Upaya apa saja yang dapat dilakukan mengatasi permasalahan sanitasi di Pondok
Pesantren?
3. Advokasi Seperti apa yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan
Sanitasi ataupun Kesehatan lingkungan di Pondok Pesantren?

1.3. Tujuan

1. Menjelaskan tentang bahayanya perilaku atau kebiasaan buruk terkait kesehatan.


2. Menjelaskan upaya pencegahan santri menjadi sakit dengan PHBS
3. Menjelaskan dampak baiknya PHBS bagi kesehatan dan masa depan.
4. Menjelaskan bentuk upaya Advokasi yang dapat dilakukan dalam mengatasi
lingkungan yang tidak sehat.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang
mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia. Salah satu persoalan lintas budaya dan
bangsa yang sedang hangat dibicarakan pada masa sekarang adalah masalah lingkungan yang
tidak pernah bisa terselesaikan. Seiring berkembangnya zaman keadaan lingkungan semakin
menjadi perhatian utama untuk dijadikan pengamatan. Lingkungan sudah banyak
mengalami perubahan yang cukup signifikan, salah satunya adalah pecemaran lingkungan.
Masalah lingkungan ini merupakan permasalah yang kolektif dan membutuhkan partisipasi
bersama dan harus ada upaya untuk ditingkatkan.

Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia menjadi faktor meningkatnya


jumlah sampah. Jika kondisi tersebut tidak ada upaya untuk penanganan jumlah sampah yang
semakin hari semakin banyak akan terjadi pencemaran lingkungan. Timbulnya masalah
sampah di Indonesia yang diduga kurangnya faktor pengetahuan tentang pentingnya
kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan sangat penting untuk kita bangun agar
kesadaran masyarakat semakin bertingkat. Dengan memberlakukan Pola Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) sehingga bisa terhindar dari berbagai macam penyakit yang tentunya baik
untuk kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan bersama.

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi


sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang
kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman
mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan
jalur–jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat
dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan
perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.

PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin


anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku

6
sehari–hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat. Terdapat langkah-langkah berupa edukasi
melalui pendekatan pemuka atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga
pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan
yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk
memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses


penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu–individu dalam menjalani
perilaku kehidupan sehari–hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama
adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan
kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar
kesehatan.

Pondok Pesantren masuk kedalam PHBS di lingkungan sekolah yang bertujuan


memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola
hidup sehat untuk menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar mengajar dan
para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.

Contoh PHBS di sekolah

 Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan,


 Menggunakan jamban sehat dan air bersih
 Mengkonsumsi jajanan sehat,
 Menggunakan jamban bersih dan sehat
 Olahraga yang teratur
 Memberantas jentik nyamuk
 Tidak merokok di lingkungan sekolah
 Membuang sampah pada tempatnya, dan
 Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan
lingkungan yang sehat.

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Perilaku Buruk Terhadap Kesehatan

1. Tidak Mencuci Tangan Menggunakan Sabun Sebelum dan Sesudah Makan

Cuci tangan merupakan cara menjaga kesehatan dan kebersihan tangan yang paling
sederhana dan mudah. Meski tampak sepele, tapi jika Anda telaten cuci tangan, Anda akan
terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh kuman, bakteri, dan virus seperti flu
dan batuk, diare, hepatitis, tipes, cacingan, impetigo dan risiko radang pernafasan. Ini
dikarenakan tangan merupakan media utama penularan penyakit, karena tangan kerap
digunakan untuk kontak langsung dengan benda kotor atau tangan orang lain yang
mengandung kuman, bakteri, dan virus penyebab penyakit.

2. Membuang Sampah Sembarangan

Sampah merupakan masalah yang tidak pernah terselesaikan sampai saaat ini banyak
orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya (selokan, di jalanan, dan lain-lain).
Karena timbul efek kemalasan untuk membuang sampah dari dirinya sendiri. Akibatnya,
sampah menjadi bau, menumpuk, membusuk, kotor, dan menyebabkan lingkungan tidak
sehat. Dampaknya kita bisa terkena penyakit diare, DBD yang menyebar dengan cepat ke
tubuh kita.

3. Hanya Membilas Alat Makan

Angka kuman yang ditetapkan dan disesuaikan adalah tidak boleh mengandung angka
kuman, yang melebihi 100/cm2, permukaan alat makan. Selain itu, juga tidak boleh
mengandung E.coli.cm2 permukaan alat makan. Nah, jika alat makan mengandung angka
kuman lebih dari 100koloni/cm2, maka hal tersebut bisa mengkontaminasi makanan yang
disajikan.

Makanan yang terkontaminasi kuman di alat makan, bisa masuk ke dalam tubuh dan
dapat menimbulkan penyakit. Seperti Menyebabkan Gastroenteritis, Infeksi Kelumpuhan
Otot, Menimbulkan Infeksi Saluran Cerna dan Penyakit Kronis Campylobacter, infeksi
radang selaput otak, Infeksi saluran kemih, Infeksi saluran pencernaan, Hemolytic Uremic
Syndrome (diare, kram perut, hingga mengalami komplikasi ginjal langka)

8
4. Kamar Mandi Kotor

Meski digunakan sebagai tempat untuk membersihkan badan, namun kamar mandi
bukanlah merupakan tempat yang bersih. Ada banyak bakteri, virus, dan kuman yang berada
di kamar mandi atau toilet. Apabila jarang dibersihkan, maka organisme tersebut dapat
berkembang dan kemudian masuk ke tubuh kita sehingga dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit, seperti demam tifoid, disentri, hepatitis A, diare dan kolera.

5. Kamar Tidur Kotor dan Berantakan

Banyak dari kita yang tidak sadar bahwa kebersihan kamar tidur sangat berpengaruh
besar pada kesehatan. Kamar yang lembab, pada contohnya, dapat mengakibatkan banyak
sekali masalah dalam ruangan, salah satunya adalah timbulnya jamur serta kuman yang dapat
berkembang biak dengan cepat. Kuman, jamur, debu dan bakteri ini memiliki dampak negatif
pada kesehatan, di antaranya adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), gatal-gatal,
DBD, diare, scabies dan masih banyak lagi.

6. Saluran Air Jarang Dibersihkan

Spot yang seringkali terabaikan adalah saluran air karena posisinya yang berada di sudut
atau bahkan luar rumah. Padahal kebersihan saluran air ini bisa mempengaruhi kesehatan
para penghuni dan memperlancar aliran air pada saat musim hujan tiba.

Jika saluran air kotor maka nyamuk akan bersarang dan berkembang biak di sana
sehingga bisa menimbulkan penyakit DBD, saluran air menjadi tersumbat akibat sampah dan
apabila terlalu lama maka akan timbul bau tidak, kuman penyakit pun bertebaran dan lalat
sebagai agent penyakit juga banyak disekitar lingkungan tempat tinggal dan dapat
menyebabkan penyakit nantinya.

3.2. Fasilitas Sanitasi dan Ligkungan

Pihak Pondok Pesantren Raudhatul Ulum sudah memberikan fasilitas terbaik bagi
para santrinya selama mendaptakan pendidikan disana, seperti sumber air bersih, makanan
dan minuman yang sehat, tempat makan bersih, keran air dan sabun cuci tangan, tempat
sampah disetiap asrama dan diberbagai tempat, menyediakan alat kebersihan disetiap kamar
asrama dan tempat-tempat lainnya, adanya petugas pengangkut sampah, dan masih banyak
lagi, selain itu pengawasan ketat terkait kebersihan disekitar lingkungan asrama dilakukan
oleh guru, pengawas asrama, dan Organisasi para santri dibidang lingkungan.

9
3.3. Upaya Advokasi Yang Dilakukan

1. Bekerja Sama Dengan Pihak Forum Generasi Berencana Ogan Ilir

Forum Generasi Berencana Ogan Ilir atau biasa disebut Forum GenRe OI merupakan
sebuah wadah bagi remaja untuk menjadi remaja yang sehat, cerdas, dan ceria serta
merencanakan masa depan agar lebih baik, dalam salah satu fokus yang dilakukan oleh
Forum GenRe Ogan Ilir adalah Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat bagi remaja serta
pengenalan gaya hidup sehat sejak dini.

Oleh karena itu para santri di Pondok Pesantren Raudhathul Ulum yang masih didalam
kategori remaja tepat sekali jika menjadi bagian dari Generasi Berencana demi Kesehatan
mereka dan pengenalan Promotif dan Preventif bagi kesehatan mereka.

2. Bekerja Sama Dengan Bujang Gadis FKM Universitas Sriwijaya

Bujang Gadis FKM Universitas Sriwijaya merupakan gambaran mahasiswa yang


mengedepankan promotif dan preventif dalam keseharian mereka, sehingga para santri dapat
mendapatkan ilmu langsung dari para mahasiswa yang paham tentang Kesehatan Masyarakat,
Kesehatan Lingkungan, dan Gizi Masyarakat sehingga dapat mengimplementasikan ilmu
yang didapat.

3. Bekerja Sama dengan Pihak Pondok Pesantren Raudhatul ulum

Kami juga memberikan saran kepada para guru ataupun pembimbing asrama di pesantren
untuk lebih ketat mengawasi kebersihan lingkungan disekitar pondok pesantren terlebih lagi
dimasa pandemi Covid-19 ini selain itu kami juga bekerja sama mengikuti kerja bakti di
Pondok Pesantren Raudhathul Ulum, dan pihak pesantrenpun meminta untuk kami
memberikan materi terkait lingkungan secara lebih luas lagi ke seluruh santri dan santriwati
di bulan November 2020, hal ini menunjukkan mulai adanya tingkat kepedulian yang lebih
ditunjukkan oleh pihak pesantren terkait kesehatan lingkungan bagi para santri.

10
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Banyak sekali kebiasaan buruk para santri dalam menjalani keseharian mereka selama
proses belajar di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum seperti mereka yang terbiasa tidak
mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan, membersihkan alat makan
hanya menggunakan air saja, kamar mandi yang jarang dibersihkan, sering membuang
sampah sembarangan, kamar tidur yang berantakan, saluran air yang jarang dibersihkan.
Pihak pesantren sudah mengawasi dan memfasilitasi kotak sampah dan pekerja pengangkut
sampah bagi para santri tetapi dengan gaya hidup mereka yang tidak sehat itu tidak cukup
untuk menciptakan Lingkungan yang sehat, sehingga kami melakukan upaya advokasi
dengan bekerja sama dengan pihak Pondok Pesantren raudhatul Ulum, Bujang Gadis FKM
UNSRI dan Forum Generasi Berencana Ogan Ilir.

4.2. Saran

Pihak Pondok Pesantren dapat melakukan kerja sama lebih lanjut dengan pihak
Forum Generasi Berencana Ogan Ilir maupaun kami selaku mahasiswa Kesehatan
Lingkungan FKM Universitas sriwijaya, selain itu pihak pesantren juga bisa bekerja sama
dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk membahas permasalahan sampah dan lingkungan
serta dapat mengadakan pelatihan terkait 3R( Reuse ,Reduce, dan Recycle) untuk para santri
maupun guru serta pembina asrama Pondok Pesantren Raudhatul Ulum.

11
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.dekoruma.com/artikel/76719/menjaga-saluran-air-tetap-bersih
 https://www.researchgate.net/publication/341686134_Analisi_Lingkungan_Kotor_Me
njadi_Tempat_Berkumpulnya_banyak_Penyakit
 https://www.idntimes.com/health/fitness/andri-andreas-1/hal-buruk-jika-malas-
membersihkan-kamar-tidur-c1c2
 https://id.sharp/news/bahaya-kamar-kotor-cara-menghindairnya
 https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/dampak-toilet-kotor/#gref
 https://www.cekaja.com/info/bahaya-alat-makan-tidak-higienis/
 https://www.kompasiana.com/widyaasthari/552823276ea834bc438b45c1/akibat-
membuang-sampah-sembarangan#:~:text=Akibatnya%2C%20sampah%20menjadi
%20bau%2C%20menumpuk,sungai%20juga%20dapat%20mengakibatkan%20banjir.
 https://www.cigna.co.id/health-wellness/penyakit-muncul-akibat-tidak-cuci-
tangan#:~:text=Terinfeksi%20bakteri%20salmonella,muntah%2Dmuntah%2C
%20hingga%20diare.
 http://promkes.kemkes.go.id/phbs

LAMPIRAN

12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai