e-ISSN: 2549-8347
Masyarakat
p-ISSN: 2579-9126
Volume x No. x Bulan Tahun (1-3 hal)
Muhammad Indra Nofiq, Farah Fahrun Nisak, Ahadian Noviana Roshae, Ahmad Reyza, Muhammad
Arifany, Zumrotun Alfiah, Heri Surahman, Ria Setiyana, Fiqih Athariqi, Yulia Indriyani
Corresponding Author
Maurisa Zinira
DOI: ABSTRAK
10.30595/jppm.xxxx Budidaya tanaman kentang tidak mudah untuk dilakukan karena
pertumbuhannya sangat tergantung pada lingkungan di mana mereka
Histori Artikel: tumbuh. Oleh karenanya, perhatian terhadap media tanam dalam proses
pembibitan perlu diperhatikan agar tanaman kentang menghasilkan bibit
Diajukan: unggul dengan nilai jual tinggi. Pengabdian berbasis riset ini melihat
xx/04/2022 potensi tinggi pertanian kentang di dusun Gunung Malang, Purwojiwo,
Kalikajar, Wonosobo, sehingga memandang perlunya meningkatkan
Diterima: kerjasama dengan masyarakat dalam mengembangkan media tanam yang
xx/xx/2022 mendukung pertanian warga. Kerjasama ini dilakukan dengan bersama-
sama mengolah media taman yang memanfaatkan pupuk Kascing dan
Diterbitkan: Cocopeat. Program pengabdian ini menggunakan metode PAR
xx/xx/22 (participatory appraisal research) di mana masyarakat terlibat langsung
baik dari tahap identifikasi kebutuhan di lapangan hingga proses
pembuatan media tanam. Hasil dari pengabdian ini adalah pengolahan
media tanam kascing dan cocopeat dan pembibitan kentang. Melalui
proses pengabdian ini, masyarakat diharapkan dapat lebih aktif, kreatif
dan mandiri dalam mengembangkan kualitas tanaman kentang di daerah
mereka sendiri.
Kata Kunci: Kascing, cocopeat, media tanam, kentang
1
Penulis1, Penulis2, Penulis3, dst.. (Times New Roman 11pt, Italic, Bold)
Judul Artikel dalam Bahasa Indonesia (Times New Roman 10pt, Italic, Capitalize Each
Abstract
Cultivating potato plants is not easy since its growth is dependent on the environment where they
grow. Attention to planting media in its nursery process needs to be considered to make potato grow
well, having a high-quality selling value. As this research-based service sees the high potential of
potato farming in Gunung Malang, Purwojiwo, Kalikajar, Wonosobo, this program views the need to
increase cooperation with the community in developing planting media that supports local
agriculture. This collaboration is carried out by jointly processing planting media using Kascing and
Cocopeat fertilizers. To make the best of collaboration, this research-based service program uses the
PAR (participatory appraisal research) method in which the community actively involved, from the
stage of identifying needs in the field to the process of making planting media. The results of this
service are the processing of vermicompost and cocopeat planting media and potato nurseries.
Through this service process, the community is expected to be more active, creative, and independent
in developing the quality of potato plants in their own area.
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. x (x) 20xx - (1- 2
Penulis1, Penulis2, Penulis3, dst.. (Times New Roman 11pt, Italic, Bold)
Judul Artikel dalam Bahasa Indonesia (Times New Roman 10pt, Italic, Capitalize Each
Darat (Ipomea Reptans Poir)
menunjukkan bahwa
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. x (x) 20xx - (1- 3
Penulis1, Penulis2, Penulis3, dst.. (Times New Roman 11pt, Italic, Bold)
Judul Artikel dalam Bahasa Indonesia (Times New Roman 10pt, Italic, Capitalize Each
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. x (x) 20xx - (1- 4
Penulis1, Penulis2, Penulis3, dst.. (Times New Roman 11pt, Italic, Bold)
Judul Artikel dalam Bahasa Indonesia (Times New Roman 10pt, Italic, Capitalize Each
Appraisal Research) di mana masyarakat
yang
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. x (x) 20xx - (1- 5
Penulis1, Penulis2, Penulis3, dst.. (Times New Roman 11pt, Italic, Bold)
Judul Artikel dalam Bahasa Indonesia (Times New Roman 10pt, Italic, Capitalize Each
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. x (x) 20xx - (1- 6
Penulis1, Penulis2, Penulis3, dst.. (Times New Roman 11pt, Italic, Bold)
Judul Artikel dalam Bahasa Indonesia (Times New Roman 10pt, Italic, Capitalize Each
tembakau yang memerlukan banyak ternak, kompos, maupun limbah. Media tanam
proses pengolahan baru siap jual. tersebut berfungsi untuk membantu
Akhirnya, beberapa perkembangan akar (Irawan & Kafiar, 2015)
petani
memutuskan untuk mempelajari
pengolahan tanaman kentang khususnya
dari petani lain di Kecamatan Kejajar,
Kabupaten Wonosobo. Setelah merasa
cukup memiliki bekal dalam
mengaplikasikan pengetahuannya tentang
penanaman kentang, beberapa kelompok
tani Dusun Gunung Malang menerapkan
ilmu penanaman tersebut di Dusun
Gunung Malang menggantikan pertanian
tembakau. Dalam dua kali penanaman
serta pemanenan, memang tidak sebaik
yang diharapkan. Namun, dengan
beberapa kali proses evaluasi dan
pembelajaran yang lebih baik, akhirnya
tahap demi tahap, pertanian tanaman
kentang Dusun Gunung Malang memiliki
progress yang lebih baik. Sehinga, melihat
perkembangan yang semakin baik,
mayoritas petani Dusun Gunung Malang
memilih tanaman kentang sebagai sector
utama pertaniannya.
Meskipun perkembangan
umumnya baik, inovasi dan kreatifitas
untuk meningkatkan kualitas kentang
perlu terus dilakukan. Ini dibutuhkan agar
kentang memiliki nilai jual tinggi. Dengan
kondisi alam yang sering tak menentu,
penanaman yang tidak memperhatikan
elemen pendukung pertumbuhan kentang
akan cukup beresiko menghasilkan
kentang yang busuk atau bahkan tidak
berkembang dengan baik. Oleh karenanya,
sebagai salah satu alternatif dalam
menjaga mutu dan meningkatkan kualitas
tanaman, kami bersama masyarakat
Gunung Malang melakukan pengolahan
media tanam dengan pupuk kascing dan
cocopeat untuk menjaga kesuburan tanah.
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. x (x) 20xx - (1- 7
Penulis1, Penulis2, Penulis3, dst.. (Times New Roman 11pt, Italic, Bold)
Judul Artikel dalam Bahasa Indonesia (Times New Roman 10pt, Italic, Capitalize Each
Dalam program pengabdian yang kami melalui proses penghancuran akan menghasilkan
lakukan di Dusun Gunung Malang, kami cocopeat atau serbuk halus semacam serat atau
terlibat secara aktif dalam pembuatan media fiber. Sebagai media tanam,
tanam menggunakan pupuk Kascing dan
Cocopeat. Pupuk Kascing atau kompos cacing
merupakan jenis pupuk organic yang
dihasilkan dari proses pengomposan dengan
organisme makro seperti cacing tanah.
Meskipun dalam proses penguraian lebih
banyak dilakukan oleh mikro organisme,
kehadiran cacing tanah dapat membantu
mempercepat dan mempermudah proses
penguraian karena bahan-bahan yang akan
diurai oleh mikro organisme telah terlebih
dahulu diurai oleh cacing tanah.
Kemampuan cacing tanah untuk
menggemburkan media tanam tidak perlu
diragukan lagi. Sebagai hewan vertebrata yang
hidup di tempat lembab, ia memiliki cadangan
air tinggi. Sehingga, keberadaannya dapat
membantu melembabkan tanah yang ia
tinggali. Namun begitu, ia juga bergantung
pada keadaan tanah seperti kadar pH,
temperature, CO2, jenis tanah, dan supply
makanan bagi cacing (Krisnawati et al., 2018).
Beberapa jenis cacing seperti Lumbricus
rubellus, Eisenia foetida, dan Pheretima
asiatica cocok untuk dikembangkan karena
tahan hidup di limbah organic dan mudah
berkembang biak. Karena cacing bertahan
hidup dengan menguraikan bahan organic,
media tanam perlu dijaga kelembapannya
dengan memberi pupuk kandang yang
merangsang pertumbuhan mikroba sebagai
makanan cacing tanah.
Kascing (vermikompos) dari cacing
tanah Lumbricus rubellus mengandung C
20,20%. N 1,58%, C/N 13, P 70,30 mg/100g,
K
21,80 mg/ 100g, Ca 34,99 mg/100g, Mg 21,43
mg/100g, S 153,70 mg/kg, Fe 13,50 mg/kg,
Mn 661,50 mg/ kg, AI 5,00 mg/kg, Na 15,40
mg/kg,
Cu 1,7 mg/ kg, Zn 33,55 mg/kg, Bo 34,37
mg/kg, dan pH 6,6-7,5. Vermikompos yang
berkualitas baik ditandai dengan warna hitam
kecoklatan hingga hitam, tidak berbau,
bertekstur remah dan matang (C/N < 20)
(Fahrudin, 2009).
Selain pupuk kascing, media tumbuh
dari sabut kelapa juga dikenal sebagai media
tanam yang subur. Sabut kelapa yang diolah
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. x (x) 20xx - (1- 8
Penulis1, Penulis2, Penulis3, dst.. (Times New Roman 11pt, Italic, Bold)
Judul Artikel dalam Bahasa Indonesia (Times New Roman 10pt, Italic, Capitalize Each
dan menyimpan air. Ia juga juga Sementara itu, kita juga perlu
mengandung unsur hara esensial seperti mempersiapkan cocopeat yang merupakan
kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium bahan organik yang berasal dari serbuk sabut
(K), natrium (N), dan fosfor (P) kelapa sebagai campuran. Cocopeat mampu
(Ramadhan et al., 2018) menyerap air 10x lebih baik dari pada bahan
Untuk mendapatkan manfaat dari organik lainnya sehingga baik untuk
bahan-bahan organic tersebut, kami mengurangi kadar air dalam tanah dan
bersama- sama masyarakat Gunung menghindari kelembapan yang dapat
Malang membuat media tanam organik menjadikan tanaman busuk. Proses pembuatan
yang bisa digunakan sebagai media tanam cocopeat ini adalah sebagai berikut:
tanaman kentang. Alasan utama 1. Basahi terlebih dahulu sabut kelapa
penggunaan media ini adalah murah dan agar mudah untuk dipotong
efisien serta dapat dengan mudah 2. Potong kecil sabut kelapa agar mudah
dilakukan oleh masyarakat. Kascing berisi untuk diolah
partikel kecil yang berasal dari bahan 3. Jemur potongan sabut di bawah terik
organik yang telah dimakan cacing dan matahari agar mudah untuk dihaluskan
dikeluarkan lagi. Proses pembuatan pupuk 4. Setelah kering haluskan potongan
kascing sangatlah mudah, yaitu cukup sabut dengan menggunakan tumbuk
memberi makan cacing maka kotoran atau blender. Bisa juga menggunakan
yang dikeluarkan dari cacing tersebut mesin parut.
langsung dapat dijadikan pupuk. Untuk 5. Saring sabut kelapa agar sabut menjadi
pembuatan kompos, sebaiknya pilih lebih halus. Sisa sabut yang masih
cacing tanah jenis Lumbricus rubellus, kasar dapat kembali dihaluskan.
Eisenia foetida dan Pheretima asiatica. 6. Setelah sabut kelapa halus, rendam
Untuk makanannya bisa disediakan selama 1 hari dengan air yang telah
sampah-sampah organik yang telah dicampur MOL (Mikroorganisme
dihancurkan, lalu dicampur dengan pupuk Lokal).
kandang.
cocopeat memiliki kelebihan dalam mengikat
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. x (x) 20xx - (1- 9
Penulis1, Penulis2, Penulis3, dst.. (Times New Roman 11pt, Italic, Bold)
Judul Artikel dalam Bahasa Indonesia (Times New Roman 10pt, Italic, Capitalize Each
7. Cairan MOL yang digunakan adalah kentang siap dipindahkan dan dilakukan
campuran 1 liter air dan 100 cc (100 penanaman di lahan pertanian sesungguhnya.
ml) air cucian beras.
8. Semua bahan diaduk hingga tercampur 3. Pengembangan Media Tanam
rata dan simpan ditempat yang teduh. Pupuk Kascing dan Cocopeat dalam
9. Setelah perendaman usai, saring sabut Peningkatan Kualitas Tanaman Kentang
kelapa atau cocopeat menggunakan Dusun Gunung Malang
saringan untuk mengurangi air
rendaman. Hasil pertanian kentang Dusun
10. Sabut kelapa atau cocopeat yang telah Gunung Malang sudah menjangkau beberapa
ditiriskan siap digunakan sebagai kota di daerah Jawa Tengah. Bahkan, dengan
media tanam. pertanian kentang sejak 3 tahun terakhir ini,
Dalam pengabdian ini, cocopeat yang warga Dusun Gunung Malang memiliki
sudah siap terlebih dahulu dicampur dengan tingkat perekonomian yang lebih baik
pupuk kascing. Proses ini membutuhkan dibandingkan dengan keenam dusun lain yang
perhitungan dan takaran yang sesuai, yaitu satu terletak di Desa Purwojiwo. Potensi kentang di
karung kascing untuk empat karung cocopeate. dusun ini sangat tinggi, sehingga pihak desa
Pencampuran dilakukan secara manual yaitu dan masyarakat berupaya untuk membangun
dengan menggunakan tangan. Setelah lokasi yang lebih luas untuk proses
tercampur rata semua, campuran cocopeat dan pembibitan
kascing ini disemprot dengan menggunakan
larutan gula pasir + 2kg, dan 15 takar tutup
obat EM4 dan 16 liter air. Semprot secara
merata dan tutup dengan menggunakan plastik.
Fermentasi bahan tanam selama 7-10 hari dan
bahan siap digunakan sebagai media tanam.
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. x (x) 20xx - (1- 1
Penulis1, Penulis2, Penulis3, dst.. (Times New Roman 11pt, Italic, Bold)
Judul Artikel dalam Bahasa Indonesia (Times New Roman 10pt, Italic, Capitalize Each
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. x (x) 20xx - (1- 1
Penulis1, Penulis2, Penulis3, dst.. (Times New Roman 11pt, Italic, Bold)
Judul Artikel dalam Bahasa Indonesia (Times New Roman 10pt, Italic, Capitalize Each
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) - Vol. x (x) 20xx - (1- 1