Anda di halaman 1dari 3

PENGOLAHAN LAHAN PERTANIAN DI DESA CIBUNTU KUNINGAN JAWA

BARAT

Marsella Anastasya, Ika Nurhayati S. Pd

SMA BUDHI WARMAN 2 JAKARTA

marsellaanastasya163@gmail.com

ikanewacount@gmail.com

Abstract
PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor
pertanian. Para petani Indonesia sebagian besar membudidayakan tanaman pangan sebagai
komoditas utama mereka khususnya padi. Padi merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat
Indonesia terutama bagi masyarakat Desa Cibuntu. Komsumsi namun untuk memasok kebutuhan
beras di sekitar daerah desa di Cibuntu maka para penduduk disana memang sengaja menanam padi
secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka dengan memproduksi tanaman
padi sendiri.
Tanah yang subur adalah tanah yang mempunyi profil yang dalam (kedalamannya yang
sangat melebihi 150 cm), strukturnya gembur pH 6,0 – 6,5, kandungan unsur haranya yang tersedia
bagi tanaman adalah cukup, dan tidak terdapat faktor pembatas dalam tanah untuk pertumbuhan
tanaman (Sutedjo, 2002). Tanah merupakan komponen lahan yang utama. Tanah memiliki sifat dan
memenuhi syarat untuk disebut sumberdaya. Lahan merupakan suatu daerah dipermukaan bumi
dengan sifat-sifat tertentu yang meliputi biosfer, atmosfer, tanah, lapisan geologi, hidrologi,
populasi tanaman dan hewan serta hasil kegiatan manusia masa lalu dan sekarang, sampai pada
tingkat tertentu dengan sifat-sifat tersebut mempunyai pengaruh yang berarti terhadap fungsi lahan
oleh manusia pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
Pengolahan lahan merupakan suatu proses mengubah sifat tanah dengan mempergunakan
alat pertanian sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh lahan pertanian yang sesuai dengan
kebutuhan yang dikehendaki manusia dan sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Pengolahan lahan
yang dilakukan dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan kemampuan lahannya akan membantu
dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan tidak mengganggu produktivitas tanah.
Pengolahan lahan dalam usaha pertanian bertujuan untuk menciptakan kondisi fisik, kimia dan
biologis tanah menjadi lebih baik, membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan,
menempatkan sisa-sisa tanaman (seresah) pada tempat yang sesuai agar dekomposisi berjalan
dengan baik, menurunkan laju erosi, meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan,
menyatukan pupuk dengan tanah, dan mempersiapkan tanah untuk mempermudah pengaturan
irigasi.
Pertanian di definisikan sebagai unit produksi biologis primer pertanian menata kelola
proses tumbuh kembang (Rini Dwiastuti, 2017). Sedangkan menurut Soetriono, Pertanian
merupakan suatu kegiatan dengan memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam untuk dikelola
sedemikian rupa dengan tujuan memperoleh hasil yaitu produk pertanian (Soetriono, 2016).
Pertanian juga dapat diartikan secara sempit maupun luas. Pertanian dalam arti sempit yaitu
pertanian rakyat atau pertanian hanya melakukan budidaya tanaman saja, sedangkan pertanian
dalam arti luas yaitu pertanian yang mencakup seluruh pemanfaatan makhluk hidup baik pada
tanaman maupun hewan seperti peternakan, perikanan, dan perkebunan.
Kegiatan pertanian yang dilakukan oleh petani bertujuan untuk memperoleh pendapatan
dengan memaksimalkan hasil produksi yang tinggi, selain itu dengan adanya masyarakat yang
sangat bergantung terhadap hasil pertanian sehingga kegiatan pertanian harus dilakukan secara
kontinyuitas. Pengolahan lahan pertanian bertujuan untuk mengolah tanah sehingga dapat ditanami
guna menghasilkan kualitas tanaman yang baik.
Desa Cibuntu merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Kuningan Jawa Barat.
Masyarakat desa Cibuntu sebagian besar adalah berprofesi petani dan peternak. Saat ini Pokdarwis
Desa Cibuntu dan kelompok tani lainnya telah diberikan Bimtek tentang bagaimana merubah
kualitas tanah yang tadinya kurang baik menjadi lebih berkualitas. Lahan yang digunakan oleh
masyarakat terbagi atas lahan persawahan dan peternakan. Penduduk memanfaatkan lahan
persawahan dengan menanam komoditas pangan di antaranya padi, ubi jalar, dan kacang tanah.
Penanaman tersebut dilakukan secara bergantian dan disesuaikan dengan pergantian musim.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Pengolahan Lahan
Pertanian Di Desa Cibuntu Kuningan Jawa Barat.

METODE
Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di Desa Cibuntu, Kuningan Jawa Barat, yang
dilaksanakan selama tiga hari terhitung dari tanggal 6 Desember 2023 sampai dengan 8 Desember
2023. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang mengeksplorasi sebuah konsep dalam sebuah permasalahan
penelitian. Proses penelitian ditonjolkan dengan landasan teori berdasarkan fakta di lapangan. Data
penelitian kualitatif yang digunakan penulis diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Metode
observasi yaitu peneliti melakukan kegiatan pengamatan pada sebuah objek secara langsung di
lahan pertanian di Desa Cibuntu dengan mentor pak Ucup untuk mendapatkan informasi yang
benar. Metode wawancara yaitu dengan melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung bersama
mentor.
Alat yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah alat tulis, voice note, dokumentasi.
Sedangkan alat yang digunakan dalam pengolahan lahan pertanian adalah cangkul, garu, tongkat
tunggal,parang dan traktor. Sedangkan pengamatan dilakukan dengan melihat langsung
pengolahan lahan pertanian sawah di desa Cibuntu.

LATAR BELAKANG
Desa Cibuntu merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pasawahan
Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Kebanyakan orang tidak akan menyangka dibalik hutan karet
terdapat sebuah desa yang indah dengan keasrian alamnya. Desa Cibuntu berdiri dengan
penduduknya yang sangat ramah. Desa Cibuntu berdiri di atas lahan Kecamatan Pasawahan yang
memiliki luas sebesar 3.278,108 Ha. Desa Cibuntu memiliki luas 1.078,741 Ha. Kecamatan
Pasawahan memiliki jumlah penduduk sebanyak 21.793 jiwa, terdiri dari 10.928 penduduk laki-
laki dan 10.865 penduduk perempuan (dari hasil proyeksi BPS Kabupaten Kuningan).

Anda mungkin juga menyukai