PENGENDALIAN PROYEK
67
68
a. Aspal
Aspal yang dipakai dalam proyek ini berasal dari PT. Karya
Adi Kencana, disuplai dari AMP PT tersebut yang berlokasikan di
Cilacap Jawa Tengah. Pemantauan kualitas aspal tersebut
dilakukan oleh konsultan yang berada di AMP dan dicek oleh
konsultan yang berada di lapangan. Suhu aspal pada saat di AMP
dan di lapangan sama sama dilaporkan guna untuk menjaga
kualitas dari aspal tersebut.
Suhu pada saat AMP terkoreksi oleh konsultan pengawas
rata rata 170°C dan setelah menempuh perjalanan sekitar kurang
lebih 3 jam dump truck sampai ke lokasi pekerjaan. Kemudian
Pengecekan suhu lapangan dilakukan pada saat aspal AMP dituang
kedalam alat finisher. Suhu terkoreksi rata 140°C – 150°C. Dalam
hal ini kualitas Aspal AMP dikatakan BAIK karena memenuhi
persyaratan atau spek.
b. Beton
Beton yang dipakai dalam proyek ini berasal dari PT.
TEGUH RAKSA JAYA, dimana beton yang dihasilkan harus
mendapat persetujuan pengawas. Pembuatan beton harus bermutu
baik. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh bahwa adukan
yang disediakan tersebut telah memenuhi syarat-syarat dalam
spesifikasi dan menjamin kesamaan kualitas adukan beton yang
setiap kali didatangkan.
Mutu material yang digunakan dalam pembuatan adukan
beton menjadi tanggung jawab PT. TEGUH RAKSA JAYA
sebagai Supplier Beton. Pengujian terhadap beton antara lain :
1. Percobaan Slump Test
Menurut Ir. Tri Mulyono, MT (2005:233) Percobaan
slump dilakukan untuk mengetahui tingkat kemudahan
72
peralatan berupa pencatatan kondisi alat tiap hari juga penting untuk
dapat memaksimalkan fungsi alat. Dalam proyek ini pengawasan
terhadap alat di lakukan oleh Helper (istilah dalam proyek).
Penjagaan alat dimalam hari, kontraktor memperkerjakan tenaga
lokal sebagai penjaga alat. Hal ini dipilih sebagai bentuk interaksi
sosial terhadap warga pribumi untuk menghindari kecemburuan sosial
serta tenaga lokal dianggap lebih memahami medan lokasi, sehingga
bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan cepat terungkap.
Alat yang dipakai lebih dari umur kerjanya dapat menurunkan
produktivitas. Maka pembaruan alat setiap tahun dapat memperlancar
dan meningkatkan produktifitas kerja.
Kendala yang kami temukan dilapangan yaitu adanya alat yang
mengalami kerusakan, sehingga dalam hal ini pengendalian alat
dikatakan KURANG BAIK, Karena akan memperlambat proses
pekerjaan aspal.
5.6.1 Permasalahan
Permasalahan yang terjadi pada proyek Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Banjaranyar - Tegal Kecamatan Adiwerna, Kecamatan Talang,
Kabupaten Tegal antara lain:
a. Keterlambatan material bahan.
Penulis ambilkan contoh permasalahan mengenai
keterlambatan material seperti berikut. Dalam pekerjaan
penghamparan aspal baik AC-Base ataupun AC-BC terkadang
mengalami keterlambatan. Hal ini terjadi karena Asphalt Mixing
Plant (tempat pemroduksi aspal) yang cukup jauh, yaitu didaerah
Cilacap. Hal ini membuat waktu pengiriman yang cukup lama
yaitu sekitar 3-4 jam.
b. Arus lalu lintas yang tidak kondusif
Permasalahan ini sering sekali terjadi pada saat jam jam
padat yaitu pagi hari (ketika orang orang berangkat kerja atau
81
5.6.2 Pemecahan
Pemecahan masalah-masalah yang terjadi pada proyek
Peningkatan Jalan Ruas Jalan Banjaranyar – Tegal Kecamatan
Adiwerna, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal sebagai berikut:
a. Keterlambatan material bahan.
Keterlambatan material bahan karena faktor AMP yang cukup
jauh memang tidak dapat dipungkiri. Namun hal ini tetap menjadi
82