Anda di halaman 1dari 31

Jurusan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

BAB V
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PROYEK

Pengendalian proyek adalah suatu proses kegiatan pada proyek yang


bersifat menjamin adanya kesesuaian antara rencana dan hasil kerja serta
melaksanakan terhadap tindakan-tindakan terhadap adanya penyimpangan yang
dijumpai di lapangan atau selama pelaksanaan. Dalam hal ini yang berhubungan
dengan proses pengendalian adalah pengawasan dan pengevaluasian.
Proses pengawasan dan pengendalian merupakan salah satu dari proses
manajemen. Tahap pengendalian merupakan tahap penting dalam mencapai suatu
tujuan proyek. Manajemen proyek yang efektif membutuhkan perencanaan,
pengukuran, evaluasi, peramalan, dan pengendalian terhadap semua aspek dari
sebuah proyek. Oleh sebab itu proyek dapat dikatakan berhasil apabila ketiga
unsur dalam pengendalian pelaksanaan proyek dapat diatasi dengan baik. Ketiga
unsur itu saling berkesinambungan satu sama lain seperti terlihat pada Gambar
5.1. Adapun ke 3 unsur tersebut antara lain :
1. Pengendalian Mutu
2. Pengendalian Waktu
3. Pengendalian Biaya

Gambar 5.1 Unsur pengendalian pelaksanaan proyek

Dalam sebuah proyek, pengendalian dan pengawasan tersebut harus selalu


ada dan diutamakan, sebab menyangkut berhasil atau tidaknya sebuah proyek.
Pengujian material pada pekerjaan bangunan gedung dapat dibedakan antara

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |151


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

pengujian awal dan pengujian setelah pelaksanaan pekerjaan. Guna menjamin


tercapainya keselamatam bangunan dan menghindari terjadinya kegagalan
bangunan. Untuk mengetahui suatu mutu maka dilakukan Pengujian dengan
tahapan sebagai berikut :
1. Tahap input  bahan, alat, tenaga
Pemeriksaan bahan dan penyimpanan pada proses ini dapat dilakukan
dengan cara memeriksa bahan finishing lantai, dinding, plafond, atap,
sanitair, kabel, pipa, fitting, steker, lampu, stop kontak, AC, lift/escalator,
sound system, peralatan green building, rumput, tanaman, kabel lampu
taman, lampu taman, drainase, pagar .

2. Tahap proses  metode pelaksanaan dan pengujian


Sedangkan saat proses berlangsung, pengendalian dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu memeriksa jarak tulangan, overlapping tulangan,
pembengkokan tulangan.
a. Memeriksa kebersihan lapangan sebelum beton dicor
b. Memeriksa prosedur pemadatan beton/vibrasi
c. Memeriksa kejenuhan bekisting sebelum di cor
d. Memeriksa kejenuhan batu bata dan keramik sebelum dipasang
e. Memeriksa ketegakan/kerataan bekisting
f. Memeriksa ketepatan jarak/dimensi sebelum dicor
g. Memeriksa pelaksanaan “curing” beton, penyiraman tanaman
h. Memeriksa kepatuhan pelaksanaan prosedur K3

3. Tahap hasil  pemeriksaan visual dan pengukuran serta test


Pemeriksaan pekerjaan pada dasarnya dilakukan setiap hari, guna
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan jika sudah keburu berlangsung
lama akan menjadi sulit membongkar dan mengulangnya kembali.
Pemeriksaan dilakukan untuk menghitung progres capaian fisik untuk bahan
rapat mingguan. Hasil pemeriksaan progress digunakan untuk bahan
evaluasi waktu dan untuk pembayaran angsuran. Adapun Acuan dalam
pengendalian Dasar mutu bahan yang digunakan Pada proyek Gateway Park
of LRT City adalah sebagai berikut :

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |152


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

a. SNI
b. Kontrak ( Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar )
c. Standar negara lain dan disebut dalam kontrak (ASTM, BS, JIS, DIN)

Secara umum pengendalian tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut :


1. Penentuan standar, yaitu penentuan tolak ukur dalam menilai hasil pekerjaan
dari segi kualitas dan ketepatan waktu.
2. Pemeriksaan, yaitu melakukan pemerikaan terhadap hasil pekerjaan untuk
mengetahui sejauh mana kemajuan hasil pekerjaan.
3. Perbandingan, yaitu membandingkan hasil pekerjaan yang telah diketahui
dan dicapai dengan rencana yang ditentukan. Dari perbandingan ini dapat
diketahui apakah pelaksanaan proyek berjalan dengan lancar atau
mengalami keterlambatan.
4. Tindakan korektif, yaitu mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan
proyek. Bila ada kesalahan atau penyimpangan maka perlu dipikirkan
pemecahannya.
Lingkup Pekerjaan Pengujian untuk pekerjaan gedung memiliki persyaratan
pekerjaan gedung yang diatur dalam spesifikasi teknis diantaranya :
1. Persyaratan bahan, dan penyimpanan bahan
2. Tenaga, alat dan peralatan
3. Material bantu, dan Ukuran
4. Persyaratan waktu pelaksanaan
Adapun pemeriksaan mutu hasil pekerjaan gedung pada setiap tahapan
pelaksanaan :
1. Pemeriksaan bahan, dan penyimpanan bahan
2. Tenaga, alat dan peralatan
3. Pemeriksaan material bantu, dan ukuran
4. Pemeriksaan waktu pelaksanaan

Berikut gambar 5.2 merupakan contoh diagram pengendalian pada material


besi yang ada pada proyek Gateway Park of LRT City :

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |153


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

Gambar 5.2 Diagram Pengendalian Material Pada Proyek

5.1. Pengendalian Mutu


Pada sebuah proyek konstruksi dikenal beberapa aspek pengendalian mutu,
yaitu pengendalian mutu bahan, peralatan, dan tenaga kerja. Tujuan dari
pengendalian mutu ini adalah agar kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Metode yang dapat dilakukan dalam
pengawasan kualitas pekerjaan antara lain :
a. Pengawasan dan pengukuran langsung di lapangan.
b. Perhitungan sebagai fungsi kontrol.
c. Pengujian di lapangan.
Hasil pengawasan kualitas pekerjaan digunakan sebagai data dalam
pembuatan laporan kemajuan proyek dan hambatan yang timbul dalam suatu
proyek. Dengan pemeriksaan dan pengawasan tersebut diharapkan akan terwujud
sistem pengendalian proyek secara terpadu, sehingga didapatkan hasil yang sesuai
dengan perencanaan.
Berikut pada Gambar 5.3 terdapat Bagan Prosedur Pengendalian Material
sebagai berikut :

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |154


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

Pemesanan oleh
Bagian Logistik

Material Datang

Pengujian Sampel Koordinasi


Material

Penyimpanan Material Habis


Stock Bahan

Pemakaian Bahan Pengawasan Mutu &


Material Kualitas Bahan

Gambar 5.3 Bagan Prosedur Pengendalian Material

5.1.1. Pengendalian Mutu Bahan


Kualitas pekerjaan yang optimal dalam sebuah proyek tidak terlepas dari
bahan yang memenuhi standar rencana. Standar mutu yang digunakan dalam
perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah :
a. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).
b. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972 (NI-8).
c. Peraturan Perencanaan Baja Indonesia 1984.
d. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982 (NI-3).
e. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5).
f. Peraturan Pengecatan (NI-12).
g. Pemeriksaan dilakukan Pada Material material seperti

Berikut pengendalian terhadap beberapa mutu bahan pada proyek Gateway


Park of LRT City :
a. Beton
Adapun material yang dilakukan pemeriksaan saat pengendalian mutu
beton yaitu:

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |155


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

1) Air
a) Pemeriksaan keasaman dan kegaraman dimana 25 cm3 air
dimasukkan ke dalam bejana 50 cm3 di test dengan lakmus dan
hasil harus berada dalam range 4,5 sd. 8.5
b) Pemeriksaan bahan padat: 50 cm3 air dipanaskan sampai kering dan
tinggal endapan, ditimbang dan beratnya harus maks 2000 mg/l
c) Pemeriksaan bahan terseuspensi : 1176 cm3 air dikocok sekuat-
kuatnya dan disaring menggunakan kertas saring, yang tersaring
dipanaskan bersama kertasnya ditimbang hasilnya harus maks 2000
mg/l.
d) Pemeriksaan di laboratorium:
- Bahan organik maks 2000 mg/l
- Minyak maks 2% dari semen
- Na2SO4 maks 10.000 mg/l
- NaCl maks 20.000 mg/l

2) Pasir
a) Harus bebas kotoran/lumpur
b) Pemeriksaan kebersihan: ambil pasir dan dibasahi kemudian
genggam dan lepas, jika tangan tetap bersih maka pasir bersih/oke
c) Pasir dimasukkan gelas uji dan diberi air, aduk/kocok air di dalam
gelas uji tersebut, jika terlihat air bening maka pasir bersih/oke
d) Kemudian untuk melihat gradasi butiran dengan melakukan uji
ayak

3) Koral/split/kerikil
a) Pengujian kebersihan seperti uji pasir
b) Koral harus mempunyai butiran tidak homogen  bervariasi dari
besar hingga kecil
c) Kemudian untuk melihat gradasi butiran dengan melakukan uji
ayak

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |156


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

b. Baja
Adapun material yang dilakukan pemeriksaan saat pengendalian mutu
Baja yaitu:
1) Tulangan baja
a) Pemeriksaan sertifikat hasil uji tarik di laboratorium
b) Pemeriksaan kebersihan : bebas karat dan kotoran
c) Pemeriksaan diameter : diukur/ditimbang
2) Profil baja
a) Pemeriksaan sertifikat hasil uji laboratorium
b) Pemeriksaan kebersihan : bebas karat dan kotoran serta sudah dicat
anti karat
c) Pemeriksaan dimensi : tinggi, lebar dan ketebalan

c. Tanah
Adapun item yang dilakukan pemeriksaan saat pengendalian mutu tanah
yaitu :
1) Daya dukung tanah :
a) Pakai sondir dan boring untuk uji lab. Untuk areal tata lingkungan
cukup dengan test CBR

Adapun pemeriksaan bahan yang dilakukan pada proyek Gateway Park of


LRT City berikut adalah :
a. Ada bahan siap pakai
Beton, keramik, besi tulangan, genteng, seng, asbes gelombang, lampu,
kloset, dll.
b. Ada bahan harus diolah terlebih dahulu
Adukan pasangan, cat, dll.
c. Pemeriksaan bahan siap pakai
Kekuatan, dimensi, kerapihan, spesifikasi teknis lainnya.
d. Pemeriksaan bahan harus diolah
Beton, Besi tulangan : dimensi diameter, kerapihan bentuk, ketepatan
dimensi diameter dan panjang, tidak karatan.

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |157


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

e. Pemeriksaan waktu pelaksanaan : untuk beton jangan sampai setting, juga


adukan pasangan plesteran

Pada saat dilakuan pengecoran ada syarat-syarat teknik untuk pencampur


tambahan kimia pada beton menggolongkan pencampuran tambahan ke dalam
tujuh tipe :
a. Mengurangi Air (tipe A)
b. Memperlambat (tipe B)
c. Mempercepat (tipe C)
d. Mengurangi Air dan Memperlambat (Tipe D)
e. Mengurangi Air dan Mempercepat (tipe E)
f. Mengurangi Air, range tinggi (tipe F)
g. Mengurangi Air, range tinggi dan memperlambat (tipe G)

Standar untuk penanganan beton pada proyek Gateway Park of LRT City
ini yaitu :
a. Sebelum dicor cek lagi slump. Jika oke baru di cor
b. Jaga jangan terjadi segregasi beton (pemisahan agregat kasar)
c. Pengadukan dengan benar
d. Pengangkutan hati-hati, tanpa benturan dan getaran berlebihan
e. Pengecoran sedekat mungkin ke tempat final maksimum tinggi jatuh 1,5 m
dan digetar untuk menjamin kepadatan
f. Untuk pengecoran siapkan alat-alat yang diperlukan yaitu pipa tremie,
ember kibble, crane, pompa beton, katrol, kereta tulang, kereta dorong,
talang, vibrator, dll sesuai dengan kondisi lapangan
g. Untuk lokasi yang agak sulit dilakukan secara manual/man
h. Ukuran agregat lebih kecil untuk workability pompa
i. Pengecoran hati-hati agar seluruh tempat dalam acuan tercor dengan baik ,
pengecoran beton di bawah air memakai tremie dan pompa

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |158


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

Pengendalian mutu bahan di lapangan dilakukan dengan cara pengawasan


langsung dan tes bahan. Adapun bahan yang diuji pada proyek ini adalah :

a. Beton
Adapun pengendalian mutu untuk beton saat proyek Gateway Park of
LRT City adalah :
Pengambilan sample adalah min 20 buah dengan silinder f 15-30
Pengujian konsistensi menggunakan slump test, untuk Pengujian kuat
tekan yaitu dengan Membuat benda uji lalu Pengiriman sample ke
laboratorium dan kemudian dilakukan Pengujian kuat tekan di
laboratorium.
1) Slump Test
Tujuan pengujian ini adalah untuk memperoleh angka slump beton.
Slump beton adalah besaran kekentalan (viscocity)/ plastisitas dan kohesif
dari beton segar. Dalam proyek Pembangunan Gedung ini, nilai slump
yang dipakai adalah 12+2 cm untuk seluruh komponen struktur, baik
kolom, balok dan plat lantai, maupun tangga. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan kerucut Abraham. Cara pengujiannya adalah sebagai
berikut :
a) Peralatan uji slump yaitu kerucut abraham disiapkan dengan ukuran
diameter atas 10 cm dan diameter bawah 20 cm, serta tinggi 30 cm
beserta tongkat baja dengan panjang 60 cm dan diameter 16 cm.
b) Setelah itu dilakukan pengambilan sampel beton dari mixer truk
dengan memakai gerobak proyek.
c) Kerucut Abraham diletakkan pada bidang datar dan rata namun tidak
menyerap air, biasanya menggunakan tripleks.
Prosedur pengujian slump test sebagai berikut :
a) Tuangkan material adukan beton ke dalam kerucut Abraham, setinggi
1/3 tinggi kerucut (lapisan I) seperti gambar ilustrasi di bawah ini :

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |159


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

b) Tusuk-tusuk dengan tongkat sebanyak 25 kali seperti gambar ilustrasi


di bawah ini :

c) Tuangkan lagi material adukan beton hingga 2/3 tinggi kerucut


Abraham (lapisan II) seperti gambar ilustrasi di bawah ini :

d) Tusuk-tusuk dengan tongkat sebanyak 25 kali pada lapisan ke 2


menembus lapisan 1 maksimal 5cm seperti gambar ilustrasi di bawah
ini :

e) Tuangkan lagi adukan material beton ke dalam kerucut Abraham


hingga penuh (lapisan 3) seperti gambar ilustrasi di bawah ini :

f) Tusuk-tusuk sebanyak 25 kali dan menembus lapisan ke 2 maksimal


5cm seperti gambar ilustrasi di bawah ini :

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |160


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

g) Bersihkan bagian atas kerucut Abrahams seperti gambar ilustrasi di


bawah ini :

h) Bersihkan pula bagian bawah kerucut Abrahams seperti gambar


ilustrasi di bawah ini :

i) Pegang sisi luar dan tarik lurus stabil seperti gambar ilustrasi di bawah
ini :

j) Ukur tinggi jatuhnya material adukan beton


k) Penurunan dihitung dari tiga sisi yang berlawanan seperti gambar
ilustrasi di bawah ini :

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |161


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

Maka akan ditemukan 3 bentuk kerucut campuran beton.

a. Slump Runtuh b.Slump Geser c.Slump Sejati

Pada kondisi di lapangan dilakukan pengujian slump kembali berdasarkan


syarat yang diberikan oleh PT. Adhimix, yaitu 12 + 2 cm. Berdasarkan
pengukuran yang dilakukan di lapangan di dapatkan nilai slump pada
pengecoran Kolom, Balok, dan Plat Lantai adalah 12 cm.

Berikut adalah table nilai slump untuk berbagai pekerjaan Beton yang ada
dalam Peraturan SNI M – 12 – 1989 – F sebagai berikut :

Tabel 5.1 Nilai Slump Untuk Berbagai Pekerjaan Beton

Slump (cm)
No. Uraian
Max Min

1 Dinding, plat pondasi telapak bertulang 12,5 6,5

Pondasi telapak tidak bertulang, kaison, dan


2 9,0 2,5
struktur di bawah tanah

3 Plat, balok, kolom, dan dinding 15 7,5

4 Pengerasan jalan 7,5 5,0

5 Pembetonan missal 7,5 2,5

Sumber: Peraturan SNI M – 12 – 1989 – F

Berikut merupakan dokumentasi dari pengujian tes slump yang dilakukan di


proyek Gateway Park of LRT City yang terdapat pada gambar 5.4 :

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |162


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

Gambar 5.4 Pengujian Slump beton


2) Test Kuat Tekan Beton
Tes uji kuat untuk mengetahui kuat tekan beton karakteristik yakni
kuat tekan maksimum yang dapat diterima oleh beton sampai beton
mengalami kehancuran. Tes ini juga dapat menentukan waktu untuk
pembongkaran bekisting plat dan balok. Cara pengujiannya adalah
sebagai berikut :
a) Silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm disiapkan.
b) Cetakan silinder diletakkan pada pelat atas baja yang telah
dibersihkan dan di sisi dalamnya diolesi minyak pelumas
seperlunya untuk mempermudah pelepasan beton dari
cetakannya.
c) Adukan beton yang dipakai pada pengujian slump test
dimasukkan ke dalam cetakan yang dibagi dalam tiga lapisan
yang sama.
d) Adukan beton ditusuk-tusuk sebanyak 10 kali tiap lapisan.
e) Bagian atas benda uji diberi kode tanggal pembuatan.
f) Benda uji didiamkan selama 24 jam dan direndam dalam air
(curing) selama waktu tertentu, kemudian diserahkan ke
laboratorium untuk dilakukan pengetesan beton pada usia 7, 14,
dan 28 hari.

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |163


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

g) Tes uji tekan beton dilakukan dengan mesin uji tekan yang ada
di Laboratorium Batching Plan, Benda uji diambil dari bak
perendam, kemudian dibersihkan dengan kain untuk
menghilangkan kotoran yang menempel.
h) Benda uji ditimbang beratnya dan dihitung luas permukaannya.
i) Benda uji diletakkan pada mesin tekan secara sentris.
j) Mesin tekan dioperasikan dengan penambahan beban secara
konstan berkisar antara 2 sampai 4 kg/cm2 per detik.
k) Pembebanan dilakukan sampai benda uji menjadi hancur
kemudian dicatat beban maksimum yang terjadi selama
pemeriksaan benda uji.
Berikut Gambar 5.5 adalah Gambar Pengujian Kuat Tekan Beton
di Proyek Gateway Park of LRT City :

Gambar 5.5 Pelaksanaan Uji Tekan Beton

Untuk Hasil slump Test dan Kuat tekan Beton akan di lampirkan.
Dengan rumus dasar kuat tekan beton :

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |164


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

Keterangan :
P = beban maksimum ( kg )
A = luas penampang benda uji ( cm2 )
Sehingga dapat ditentukan nilai kuat tekan beton dari hasil
pengujian di atas dengan ketentuan :

Keterangan : 1 KN = 101,97 kg
Angka konversi silinder = 0,83
Pemilihan mutu beton seperti dalam spesifikasi bahan dimaksudkan agar
tidak mengalami pemborosan biaya dan aman untuk digunakan. Mutu
beton ini juga harus disesuaikan dengan yang diinginkan oleh pemilik
yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis.Berikut
adalah salah satu contoh perincian perhitungan kuat tekan beton untuk
pengujian 7 hari beton. Umunya perhitungan kuat tekan beton untuk
sampel dan pekerjaan lain pada proyek ini sama.
Berikut data hasil pengujian kuat tekan beton di laboratorium
batching plan:
Sampel 1 (Benda Uji Silender 15x30)
Berat beton = 12.38 kg
Luas = 176.71 cm2
Umur beton = 7 hari
Koefisien 7 hari Silinder = 0.65
456 kN
=
Pembebanan 46145,8 Kg
Pengolahan Data:

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |165


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

Contoh perhitungan kuat tekan beton :

Kuat tekan rata-rata ( ) = 469.18 kg/cm2

= 434,92 kg/cm2

Standar Deviasi (SD) =

= 6,59
Nilai kuat tekan karakteristik ( = – ( k * SD )

= 469.18 kg/cm2 – ( 1.8 * 6.59 )

= 469.18 kg/cm2 – 11.86)

= 457.32 kg/cm2

b. Semen
Pemeriksaan semen hanya dilakukan secara visual dengan mengamati
bungkus semen. Apabila bungkus semen telah robek, maka semen tersebut
tidak diperbolehkan untuk digunakan dan dikembalikan ke supplier.

c. Plywood
Pemeriksaan kayu dan plywood dilakukan untuk mengetahui dimensi dan
kualitasnya. Hal ini akan menentukan bagus atau tidaknya penggunaan
bahan tersebut untuk bahan bekisting. Pemeriksaan yang dilakukan berupa
pemeriksaan visual yaitu pemeriksaan tekstur, warna, dan ukuran.

d. Pasir
Pengendalian mutu dari pasir dilakukan secara visual dengan melihat
warna pasir dan memeriksa kandungan lempung dengan menggenggam

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |166


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

pasir kemudian melepaskannya lagi. Pasir yang mengandung banyak


lempung akan banyak menempel di tangan.

e. Baja
Tes uji tarik baja sangat perlu dilakukan untuk mengetahui kuat tarik baja
dan teganga leleh pada baja. Cara pengujiannya adalah sebagai berikut :
1) Batang baja diukur (sekitar 300 – 460 mm)
2) Tetapkan panjang ukur L0 = L0 x do
3) Tandai batang baja yang telah diukur pada kedua ujungnya
4) Jepit batang baja yang telah disiapkan tersebut tepat pada bagian yang
telah ditandai pada kedua ujungnya
5) Bebani (tarik) batang baja yang telah dijepit dan kemudian catat beban
yang mengakibatkan batang tersebut leleh atau putus.
Biasanya pada alat mesin uji tarik telah dilengkapi dengan alat
pembuat grafik hubungan antara beban dengan perpanjangan
berdasarkan skala tertentu)
6) Batang baja yang putus disambung dan diukur panjangnya sebagai
panjang L1.
Berikut adalah gambar 5.6 mengenai Pengujian tarik baja Proyek
Gateway Park of LRT City:

Gambar 5.6 Pengujian Tarik dan Tekuk Baja

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |167


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

5.1.2. Pengendalian Mutu Peralatan


Peralatan adalah bagian terpenting dari pelaksanaan pekerjaan suatu
struktur. Kerusakan pada alat dapat mengakibatkan tertundanya pekerjaan. Oleh
karena itu pihak kontraktor mempunyai bagian mekanik yang bertugas
memperbaiki dan merawat peralatan. Dengan adanya bagian mekanik ini,
diharapkan mutu peralatan dapat terjamin. Kerusakan yang masih dapat ditangani
oleh bagian mekanik dapat dikerjakan sendiri, sedangkan jika tingkat
kerusakannya cukup parah, maka akan diserahkan kepada bengkel pusat.
Penggunaan peralatan pengganti perlu dipertimbangkan lebih lanjut agar efisiensi
waktu bisa tercapai.

5.1.3. Pengendalian Mutu Tenaga Kerja


Penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan jumlah dan kemampuan
dapat menunjang tercapainya efisiensi suatu pekerjaan proyek (the right man in
the right place). Oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian mutu tenaga kerja.
Pada proyek ini, seluruh pengadaan pekerja diserahkan kepada tim pelaksana.
Pemilihan dan penunjukan mandor dilakukan berdasarkan reputasi ketika
menyelesaikan proyek yang pernah ditangani. Sedangkan untuk staff seperti
bagian quality control dan engineering, proses recruitment yang dilakukan adalah
membuka lowongan pekerjaan di universitas-universitas.

5.1.4. Pengendalian Finishing


Pengendalian finishing dimaksudkan agar terdapat pembayaran yang
sesuai dengan hasil atau progress yang sudah berjalan dilapangan, dengan adanya
ceklist dapat diketahui item item mana saja yang memiliki kekurangan atau
yang sudah bisa di bayarkan, jika pekerjaan tersebut masih mengalami
kekurangan maka akan dilakukan repair oleh mandor yang bersangkutan,
kemudaian dihitung progress dan dibayarkan volume untuk item pekerjaan
tersebut, biasa nya ceklist dilakukan tidak hanya oleh pihak internal tapi
juga bisa bersama dengan external atau konsultan dan pengawas.

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |168


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

5.2. Pengendalian Waktu


Pengendalian waktu didasarkan pada time schedule pekerjaan.
Keterlambatan pekerjaan suatu proyek akan berpengaruh pada anggaran
pelaksanaan pekerjaan. Agar dapat berlangsung tepat waktu, time schedule
disusun sebagai alat kontrol untuk mengukur tingkat prestasi pekerjaan dengan
lamanya pekerjaan. Pekerjaan apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan
kapan harus dimulai dapat terlihat jelas pada time schedule, sehingga
keterlambatan pekerjaan sebisa mungkin dapat dihindari. Manfaat dari time
schedule adalah :
a. Sebagai pedoman kerja bagi pelaksana terutama menyangkut batasan-
batasan untuk masing-masing pekerjaan.
b. Sebagai tolak ukur kemajuan pekerjaan yang dapat dipantau setiap saat.
c. Sebagai evaluasi tahap akhir dari setiap pekerjaan yang dilaksanakan.

Kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dengan membandingkan


kurva S pelaksanaan dengan kurva S perencanaan. Jika kurva S pelaksanaan
berada diatas kurva S perencanaan maka pelaksanaan pekerjaan lebih cepat dari
yang ditargetkan. Jika kurva S pelaksanaan berada dibawah kurva S
perencanaan maka pelaksanaan pekerjaan mengalami keterlambatan. Salah satu
cara untuk mengatasi keterlambatan adalah dengan menerapkan sistem kerja
borongan, yaitu dengan menerapkan jam kerja dari jam 08.00-16.00 dilanjutkan
jam 16.00-22.00 dengan waktu istirahat jam 12.00-13.00 dan 18.00-19.00 .
Apabila sedang dilaksanakan pekerjaan pengecoran maka kerja lembur
dilaksanakan sampai jam 05.00 pagi. Dengan diterapkanya sistem kerja
borongan, volume pekerjaan yang dihasilkan akan lebih besar dari yang
direncanakan.
Untuk schedule rencana dan Schedule pelaksanaan terlampir.

5.3. Pengendalian Biaya


Pengendalian biaya dimaksudkan untuk mengetahui besarnya biaya yang
telah dikeluarkan dengan melihat tahap pekerjan yang telah dicapai. Besarnya ini
dapat dibandingkan antara rencana anggaran belanja (RAB) dan rencana anggaran

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |169


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

pelaksanaan (RAP) yang telah disusun. Dari perbandingan ini dapat diketahui
apabila terdapat pekerjaan yang mengalami pembengkakan biaya sehingga dapat
dilakukan evaluasi biaya.
Pengendalian biaya ini biasanya dilakukan dengan membuat rekapitulasi
biaya yang dikeluarkan. Setiap dilakukan pembelian material, bagian logistik
mencatat jumlah material yang dibeli dan besarnya biaya yang digunakan.
Sedangkan pengendalian biaya tenaga kerja dilakukan dengan memeriksa daftar
presensi pekerja selama satu minggu dan besarnya biaya yang digunakan untuk
membayar gaji pekerja.
Besar total biaya inilah yang akan selalu dikontrol dan dievaluasi sebagai
pengendalian biaya. Selain itu, total biaya yang telah dikeluarkan ini juga dapat
digunakan untuk penyusunan kurva S realisasi dan untuk memperkirakan
presentase pekerjaan proyek yang telah dicapai.

5.4. Pengendalian Teknis


Pengendalian teknis di lapangan bertujuan untuk mengetahui perkembangan
dan permasalahan di proyek melalui laporan kemajuan dan koordinasi proyek.
Laporan kemajuan proyek dibuat dalam bentuk harian, mingguan, dan bulanan
untuk mengetahui sejauh mana kemajuan suatu proyek.
5.4.1. Laporan Harian
Merupakan laporan mengenai seluruh pekerjaan dalam satu hari kerja
meliputi pekerjaan fisik, jumlah tenaga kerja, peralatan yang ada dalam proyek,
material yang masuk pada hari tersebut, keadaan cuaca, catatan dan perintah yang
diberikan oleh pengawas. Laporan ini dibuat pada akhir jam kerja. Laporan ini
harus diketahui dan ditandatangani oleh pihak owner atau manajemen konstruksi
dan pihak kontraktor (quality control).

5.4.2. Laporan Mingguan


Berisi laporan tentang kegiatan yang dilakukan selama satu minggu,
meliputi catatan pretasi kerja dalam satu minggu, jumlah tenaga kerja, peralatan
dan bahan yang digunakan, disusun oleh bagian teknik/administrasi kontraktor
dengan persetujuan konsultan manajemen konstruksi (MK).

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |170


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

5.4.3. Laporan Bulanan


Laporan bulanan dibuat dari hasil rekapitulasi laporan harian dan harus
dibuat setiap bulan , berisi tentang catatan jenis pekerjaan selama satu bulan.
Presentase pekerjaan selama satu bulan serta kemajuan proyek yang dicapai
sampai saat laporan itu dibuat. Bobot pada masing-masing pekerjaan yang telah
dilakukan selama satu bulan. Laporan bulanan ini harus ditanda tangani oleh
pimpinan proyek dari kontraktor dan construction manager dari pihak owner.

5.4.4. Rapat Koordinasi


Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek, masalah-masalah yang tidak
terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak bisa saja muncul.Untuk itu
diperlukanrapat koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah
secara bersama antara owner dengan kontraktor. Masalah yang muncul biasa
berkaitan dengan permintaan dari owner, mulai dari material dan permintaan
desain, namun jika masalah ini bisa diselesaikan langsung dilapangan maka rapat
koordinasi secara lisan bisa dilakukan dan pihak owner, konsultan dan kontraktor
harus menyepakati sesuai kontrak. Ini membahas tentang kejadian di lapangan
mulai dari permasalahan yang terjadi baik dari material, desain perubahan,
keselamatan para pekerja dan masalah lain yang terjadi.

5.5. Pengendalian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


Perlindungan tenaga kerja dalam suatu proyek dimaksudkan agar tenaga
kerja dapat secara aman melakukan pekerjaannya sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja dan kualitas pekerjaan. Perlindungan tenaga kerja meliputi
aspek-aspek yang cukup luas, yaitu perlindungan dari segi fisik yang mencakup
perlindungan keselamatan dari kecelakaan kerja serta adanya pemeliharaan moral
kerja dan perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.
Sebagai salah satu kewajiban setiap perusahaan yang bergerak di bidang
konstruksi menjamin, kesahatan, keselamatan dan kenyamanan seluruh pihak
yang terlibat dalam pembangunan proyek Gedung ini, maka perusahaan
kontraktor PT. Adhi Persada Gedung (persero) Tbk selaku pelaksana pekerjaan

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |171


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

menerapkan kebijakan K3 yang menyangkut upaya untuk merealisasikan target


zero accident dengan slogan ‘safety first’.

5.5.1 Kebijakan K3 Perusahaan


PT. Adhi Persada Gedung berkomitmen terhadap Mutu dan K3L dengan
membuat kebijakan sebagai berikut:
a. Kebijakan Mutu Dan K3L
PT. Adhi Persada Gedung selalu mengemban kepercayaan untuk memenuhi
kepuasan pelanggan dan stakeholder dengan :
1) Meningkatkan mutu, cara dan hasil kerja PT. ADHI PERSADA
GEDUNG ;
2) Melaksanakan kegiatan sesuai ketentuan ;
3) Melaksanakan norma - norma perlindungan kerja dan lingkungan serta
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas resiko
kecelakaan, pencemaran lingkungan ;
4) Melakukan Perbaikan dan peningkatan kinerja, mutu dan K3L secara
berkelanjutan ;
5) Mencegah pencemaran lingkungan, serta mengutamakan penggunaan
produk ramah lingkungan dan hemat energi sumberdaya.
b. Sasaran Mutu dan K3L
Memberikan produk dan layanan kepada pelanggan dan stakeholder lainnya,
minimal sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi yang diperjanjikan serta
mencapai sasaran perusahaan tanpa kecelakaan / zero fatality accident dan
mencegah pencemaran lingkungan.

5.5.2 Kegiatan K3
Guna merealisasikan target zero accident maka selama kegiatan proyek
berlangsung pengawasan dan penyuluhan pentingnya K3 kepada seluruh pihak
yang terlibat dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan dibawah
penanggung jawab HSE Officer. Berikut merupakan kegiatan K3 yang ada di
proyek Gateway Park of LRT City ini :

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |172


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

a. Safety Morning Talk Mingguan


Merupakan kegiatan rutin yang dilakukan tiap hari Kamis pagi mulai pukul
07.30 WIB. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh pihak yang terlibat
dalam lingkungan proyek mulai dari pihak karyawan kontraktor, owner,
konsultan, subkont dan keamanan serta mandor mandor yang terlibat di
proyek.
Kegiatan ini bertujuan untuk sosialisasi, penyuluhan serta sharing antar
pihak mengenai kondisi dan fasilitas K3 yang ada di proyek. Acara yang
juga sebagai bentuk kebersamaan di lingkungan kerja ini di awali dengan
evaluasi kesadaran para pekerja akan K3 selama seminggu yang telah di
jalani serta peringatan bagi yang mendapatkan catatan buruk dari
pengawas K3 di proyek. Selain itu terdapat acara sharing dimana para
pekerja akan menyampaikan usulan maupun tanggapan kepada manajemen
PT. Adhi Persada Gedung mengenai kebijakan-kebijakan yang berlangsung,
dan di akhir acara rutin pemberian makanan atau minuman nutrisi bagi
seluruh pihak yang terlibat dalam proyek.
Namun sayangnya dibalik tujuan yang sangat berguna tersebut kegiatan ini
masih sering di kesampingkan bagi sebagian pihak, khususnya subkont, juga
mengenai kedisiplinan yang masih kurang, hal ini di tunjukan dengan
banyaknya peserta yang tidak hadir maupun terlambat. Walaupun ada
tindakan hukuman yaitu pemotongan gaji atau uang makan, ataupun
hukuman peringatan, namun hal ini kurang mengena sasaran, terbukti selalu
ada pihak yang tidak hadir dalam acara safety morning talk ini dengan atau
tanpa alasan. Berikut adalah gambar 5.7 Kegiatan safety Morning pada
proyek Gateway Park of LRT City:

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |173


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

Gambar 5.7 Kegiatan Safety Morning Talk Mingguan


b. Induksi
HSE Induction dilakukan untuk memberikan pengarahan tentang K3L
secara umum. Dilakukan oleh :
1) Personil HSE kepada setiap pekerja yang baru.
2) Security kepada setiap tamu/non pekerja yang datang.
Materi induksi sesuai form induksi yang tersedia, namun dapat
ditambahkan bila di perlukan.

c. Pengadaan Atribut slogan dan rambu keselamatan, kesehatan dan


kenyamaanan kerja.
Pengadaan slogan ini sendiri adalah sesuai dengan standart perusahaan PT.
Adhi Persada Gedung. Sebagaimana termuat dalam kebijakan perusahaan.
Penempatannya-pun adalah sesuai dengan lay-out yang telah disepakati.
Tujuan pengadaan ini adalah sebagai media pengingat akan keselamatan
para pekerja guna menghindari terjadinya kecelakan. Adapun bentuk atribut
ini mulai dari stiker, spanduk dan board peringatan bahaya, petunjuk jalur
evakuasi proyek, penyediaan shelter bagi perokok, tempat parkir dan lain
lain. Sedangkan guna dimensi, ukuran maupun bentuk atribut adalah sesuai
standart PT. Adhi Persada Gedung, misalnya untuk warna font adalah
seragam hijau, sedangkan untuk background adalah warna putih, pun
dengan bangunan seperti parkir, shelter warna dasar yang digunakan adalah
biru. Untuk pengadaan atribut dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kondisi di lingkungan proyek dan sesuai item pekerjaan yang sedang di

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |174


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

lakukan para pekerja. Hanya saja yang perlu mendapat perhatian dari proyek
adalah pagar proyek standart perusahaan proyek yang kini masih terdapat
hanya di bagian depan.

d. Safety Patrol
Adalah kegiatan sehari hari dari pihak K3 dari kontraktor guna selalu
mengawasi para pihak yang terlibat di lingkungan proyek. Dari kegiatan
inilah banyak di temukan kasus pelanggaran penggunaan alat keselamatan
kerja oleh para pekerja.

e. Patrol & Inspeksi


Patrol dilakukan secara bersama oleh pihak team proyek APG dan
Subkontraktor. Tujuan dari inspeksi untuk menjaga konsistensi penerapan
standar K3L di proyek. Inspeksi dilakukan team HSE proyek, meliputi
seluruh area kerja, dan terhadap area dimana ada pekerjaan yang telah
diidentifikasikan mempunyai potensi kecelakaan dan pencemaran harus
diberikan perhatian yang lebih. Team HSE akan langsung memberikan
perintah lisan ditempat untuk menghentikan pekerjaan bilamana ditemukan
keadaan yang berbahaya.

f. Pemeliharaan lingkungan kerja yang sehat (House keeping)


Salah satu upaya guna mendapatkan kesehatan dan kenyamana selama
bekerja adah kondisi lingkungan kerja. Untuk merealisaikan hal itu
dilakukan penyiraman di area proyek, memang untuk proyek skala besar
seperti ini, apalagi banyaknya volume galian di tambah lokasi yang
berdekatan dengan pantai penyiraman akan kurang efektif jika di lakukan
satu kali sehari karena hanya berlaku untuk beberapa jam, seharusnya di
programkan ketika akan ada mobilisasi kendaraan besar di proyek wajib di
lakukan penyiraman.Selain di lingkungan proyek, di lingkungan direksi keet
juga telah di lakukan upaya penghijauan dan kebersihan guna mendapatkan
lingkungan yang sehat bagi para karyawan.

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |175


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

Kebersihan dan ketertiban tempat kerja merupakan syarat dari keselamatan


dan kesehatan kerja (K3). Sarana kebersihan dan ketertiban untuk program
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diantaranya adalah meliputi :
1) Penyediaan air bersih dan toilet untuk pekerja proyek.
2) Penyediaan bak-bak sampah pada lokasi yang diperlukan.
3) Ketertiban penempatan alat-alat kerja di lapangan setelah dipakai.
Adapun Target dari House Keeping adalah :
1) Keet proyek
a) Halaman kantor bersih dan rapi
b) Adanya penghijauan
c) Ruang rapat bersih dan rapi
d) Penerangan cukup
2) Penerangan
a) Konstruksi Panel kuat dan isi sesuai kapasitas
b) Lokasi Panel direncanakan
c) Lokasi lampu direncanakan dan cukup terang
3) Gudang tertutup dan terbuka
a) Lokasi disekitar gudang rapi dan bersih
b) Material disusun sesuai dengan ukuran
c) Material ditumpuk sesuai dengan jenisnya
d) Material digudang diatur serapi mungkin
4) Los Kerja
a) Lokasi kerja bersih dan rapi
b) Material ditumpuk dan disusun rapi
c) Hasil pabrikasi ditata rapi
d) Instalasi listrik temporary lengkap dan aman
5) Material Mortar
a) Ada pembatas penumpukan material
b) Mortar diaduk dibawah
c) Letak Batching Plant & Transportasi Mortar direncanakan
6) Barak Kerja
a) Rapi, Bersih , Sehat dan Nyaman

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |176


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

5.5.3. Alat Pengaman Diri di dalam Proyek


Setiap kontraktor mempunyai standart bagi para pekerjanya dalam hal alat
pengaman diri, tidak terkecuali PT. Adhi Persada Gedung sendiri, mulai dari
penggunaan wajib helm di area proyek, sepatu safety, masker dan lain-lain.
Berikut merupakan satandart resmi dari perusahaan PT. Adhi Persada Gedung
mengenai penggunaan APD. Gambar APD lengkap standart yang diterapkan.
Gambar Dibawah ini merupakan Foto penggunaan Pengaman Diiri dalam
proyek Gateway Park of LRT City :

Gambar 5.8 Standart APD PT. ADHI PERSADA GEDUNG


Selain pengguanaan kelengkapan APD, di dalam perusahaan juga telah
diatur standart helm, yang sekaligus dapat di guankan sebagai tanda identitas
personil di lapangan.

Gambar 5.9 Standart Uniform Proyek

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |177


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

5.5.4. Keamanan Lingkungan Proyek


Dalam hal pengaman di lingkungan proyek ada dua hal utama yaitu alat
pengaman dan personil pengaman. Untuk itu di proyek ini terdapat personil
keamanan. Terdapat enam anggota security yang bertugas secara bergilir selama
24 jam di area proyek. Berikut adalah gambar 5.10 dari pos keamanan dan ruang
tunggu dari proyek Gateway Park of LRT City :

Gambar 5.10 Pos Keamanan Proyek

5.5.5. Atribut K3 di lingkungan proyek


Atribut K3 di lingkungan proyek menjadi hal mutlak harus ada, sebagai
implementasi mewujudkan lingkungan proyek yang selalu bisa mengawasi dan
pengingat bagi para pekerja akan pentingnya keselamatan kerja. Berikut gambar
5.11 tentang atribut K3 di lingkungan proyek :

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |178


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

Gambar 5.11 Atribut K3 di Lingkungan Proyek

Tabung APAR dan Kotak P3K. Tabung ini ditempatkan disetiap lokasi
yang beresiko untuk timbulnya kebakaran. Kotak P3K disediakan di site
clinic dan di setiap pos jaga keamanan, agar setiap terjadi kecelakaan yang
sifatnya kecil dapat segera diberi pertolongan dan tercatat. Berikut gambar 5.12
tabung APAR yang ada di lingkungan proyek :

Gambar 5.12 Tabung APAR

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |179


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

5.5.6. Menyusun Perencanaan Safety Plan


Safety plan dibuat dengan mengikuti ketentuan-ketentuan maupun arahan
yang dikeluarkan oleh Depnaker selaku instansi yang melakukan kontrol terhadap
hal ini. Safety plan bertujuan agar pelaksanaan proyek nantinya dapat berjalan
dengan aman dari kecelakaan dan penyakit, sehingga menghasilkan produktivitas
yang tinggi. Safety plan berisi antara lain :
a. Pembukaan yang berisi gambaran proyek dan pokok perhatian dalam
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
b. Resiko kecelakaan dan pencegahannya (resiko yang mungkin terjadi dalam
proyek tersebut), serta tata cara pengoperasian peralatan.
c. Alamat instansi yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan
d. Kerja (K3) seperti rumah sakit, kantor polisi, Depnaker, dan pemadam
kebakaran.

5.6 Kendala Pelaksanaan Proyek


Proyek merupakan suatu pekerjaan yang unik dimana hal-hal yang tidak
terduga dapat terjadi. Salah satunya seperti kendala yang didapat menghambat
kelancaran proyek. Pada proyek Gateway Park of LRT City ini selama
melakukan praktek kerja lapangan menemukan beberapa kendala dalam
pelaksanaan proyek sebagai berikut :

5.6.1. Faktor Tenaga Kerja


a. Kendala yang Timbul
Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya proyek yang sangat
penting karena suatu pekerjaan proyek tanpa tenaga kerja, proyek tidak
akan berjalan/ terlaksana sesuai dengan yang direncanakan. Pada
pelaksanaan proyek ini kendala yang sering terjadi adalah kurangnya
jumlah tenaga kerja. Pemilik proyek sangat menginginkan proyek ini
selesai sesuai dengan yang direncanakan, tetapi karena kurangnya jumlah
tenaga kerja membuat proyek ini berjalan tidak sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |180


1601022033
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Paktek Kerja Lapangan

b. Penanggulangannya/ solusi
Solusi untuk masalah ini adalah dengan menambah jumlah tenaga kerja
(man power) pada proyek tersebut dan memberlakukan jam kerja
tambahan (lembur).

5.6.2 Faktor Teknis


a. Kendala yang timbul
Pada setiap pekerjaan di sebuah proyek pasti sangat mengharapkan hasil
pekerjaan yang bagus dan sesuai dengan rencana salah satunya pada item
pekerjaan pengecoran. Kendala yang timbul pada proyek ini adalah
jebolnya salah satu hasil cor an setelah bekisting pada balok dan plat lantai
gedung mall. Penyebab dari jebolnya cor an ini karena perkuatan pada
bekisting tidak kuat.

b. Penanggulangannya / solusi
Untuk mengatasi masalah ini dilakukan pekerjaan pengecoran kembali
dengan memasang bekisting pada balok dan plat lantai tersebut terlebih
dahulu.

SYAZANA GATEWAY PARK OF LRT CITY - APG |181


1601022033

Anda mungkin juga menyukai