BAB IV
METODE PELAKSANAAN PROYEK
3. Pekerjaan Struktur
a. Struktur Bawah Gedung Mall
1) Pekerjaan Bore Pile
2) Pekerjaan Pile Cap dan Tie Beam
b. Struktur Atas Gedung Apartemen
1) Pekerjaan Kolom
2) Pekerjaan Shear Wall
3) Pekerjaan Retaining Wall
4) Pekerjaan Balok
5) Pekerjaan Plat
6) Pekerjaan Tangga
7) Pekerjaan Atap
Selama Praktek Kerja Lapangan pada Proyek Gateway Park of LRT City,
penulis hanya mengamati beberapa item pekerjaan sebagai berikut :
1. Pekerjaan Struktur Bawah Gedung Mall
a. Pekerjaan Bore Pile
b. Pekerjaan Pile Cap
c. Pekerjaan Tie Beam
2. Pekerjaan Struktur Atas Gedung Apartemen
a. Pekerjaan Kolom
b. Pekerjaan Dinding (Shear Wall)
c. Pekerjaan Balok
d. Pekerjaan Plat
START
NOT
OK CEK SITUASI LOKASI
PEKERJAAN
OK
PEMBUATAN PAGAR
PEMBUATAN
PEMBUATAN
NOT OK
OK
PENGUKURAN
NOT OK
PENENTUAN AS BANGUNAN
OK
PENANCAPAN PATOK
CEKLIST INTERNAL
PEKERJAAN STRUKTUR
CEKLIST EXTERNAL
GALIAN STRUKTUR
FINISH
struktur misalnya kolom, balok dan plat lantai. Disamping itu penentuan
titik ini juga dipakai untuk mengontrol letak ketinggian permukaan saat
dicor. Pada proyek Gateway Park of LRT City ini peil + 0.00 adalah
Halaman proyek / (-0.25 dari jalan raya)
c. Penentuan vertikal bangunan
Vertikal bangunan merupakan hal yang sangat perlu diperlukan dalam
proyek bangunan bertingkat. Apabila terjadi kemiringan suatu bangunan
maka akan mempengaruhi kekuatan dari konstruksinya.
d. Penentuan titik acuan (BM)
Penentuan titik acuan dalam proyek merupakan penentuan akan
menunjukkan dimana titik – titik pekerjaan seperti letak pondasi, kolom,
pile cap, Sloof dll. Titik penting ditandai dengan benang atau kayu.
Untuk gambar yang lebih detail dapat dilihat pada halaman lampiran.
Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan pekerjaan bore pile yaitu :
1. Mobilisasi alat
Untuk mobilisasi alat perlu diperhatikan akses jalan agar bisa dilalui
kendaraan berat. Hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu :
a) Lebar dan perkerasan jalan
b) Kabel-kabel yang kemunkinan bisa menggangu akses
c) Koordinasi keamanan dengan lingkungan setempat
2. Pekerjaan persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi persiapan lahan untuk lokasi kerja dan
persiapan peralatan yang akan digunakan:
a) Pada pekerjaan persiapan, yang pertama kali dilakukan adalah
mengukur dan menentukan posisi titik – titik bore pile di site
seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 4.5 Sketsa penyetingan alat pada penentuan titik bore pile
4. Preboring
Preboring dilakukan menggunakan auger. Hal tersebut dilakukan
sampai dengan kedalaman tertentu untuk pemasangan temporary
casing seperti terlihat pada gambar berikut :
TEMPORARY
CASING
CLEANING
BUCKET
TEMPORARY
CASING
KERANJANG
PEMBESIAN
TANAH KERAS
TEMPORARY
PIPA CHASING
TREMI
KERANJANG
PEMBESIAN
9. Pengecoran
a) Pengecoran dilakukan secara menerus dalam satu lubang,
sehingga beton dituang setelah semua mobil mixer dipastikan
sudah masuk lokasi proyek
b) Pemotongan pipa tremi dilkukukan minimal 2 meter tremi masih
masuk dalam beton ready mix
c) Penghentian pengecoran dilakukan 1 meter diatas cut of pile
Pengecoran Bore Pile seperti terlihat pada gambar berikut :
PIPA TREMI
KERANJANG
BESI
GERAKAN
TREMI NAIK-
TURUN
EXISTIN
G
TEMPORARY URUGAN TANAH
CHASNG DI OVER POUR
CABUT WILL BE CUT
SETELAH OFF
COR
SELESAI
BORE PILE
11. Finishing
Pembersihan lokasi dan persiapan titik berikutnya seperti terlihat
pada gambar berikut :
Gambar 4. 22 Finishing
2. Marking level pada setiap pondasi bore pile dengan bantuan garis
pinjaman atau acuan yang sebelumnya sudah dibuat pada pekerjaan
persiapan. Setelah marking level maka poses bobok pondasi dapat
dimulai dengan cipping atau di potong keliling permukaan bore pile
mengikuti garis marking dengan mengunakan pahat atau pun mesin
potong gurinda seperti terlihat pada gambar berikut :
rencana, buat lantai kerja pile cap dan tie beam dengan adukan semen
dan pasir (mortar) seperti terlihat pada gambar berikut :
5. Setelah itu, instal pembesiaan tulangan pile cap dan tie beam sesuai
dengan standard detail. Pemasangan besi dimulai dari lapisan bawah
terlebih dahulu dan diberi cakar ayam, dilanjutkan dengan lapisan
atasnya. Perlu diperhatikan untuk setiap sambungan harus sesuai
Gambar 4. 18 Pembesian
6. Setelah besi tulangan tersusun sesuai rencana pekerjaan selanjutnya
adalah penyemprotan anti rayap guna untuk membasmi hama yang
ada di tanah seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 4. 20 Pengecoran
Berikut pekerjaan pile cap pada proyek Gateway Park of LRT City ada
pada flow chart 4.22 :
MULAI
PERSIAPAN
PEMBUATAN LANTAI
KERJA PILE CAP
PENGECORAN
LANTAI KERJA
NOT OK
CEKLIST AREA
NOT OK
CEKLIST
OK
PEMBETONAN
SELESAI
Berikut pekerjaan tie beam pada proyek Gateway Park of LRT City ada
pada flow chart 4.23 :
MULAI
PERSIAPAN
PEMASANGAN
TULANGAN
NOT OK
CEKLIST AREA
PEMASANGAN TULANGAN
SENGKANG
NOT OK
CEKLIST
OK
PEMBETONAN
SELESAI
6) Tinggi jatuh penuangan beton tidak boleh > 1,5 m usahakan sedekat
mungkin antara pipa tremie dengan permukaan beton lama. Hal ini
dilakukan untuk menghindari agregat kasar terlepas dan adukan beton
seperti terlihat pada gambar berikut :
8) Posisi stop cor kolom berada dibawah elevasi slab (kepala kolom), hal
ini dilakukan umtuk mempermudah saat pengecoran slab dan balok dan
untuk mutu betonya mengikuti mutu beton slab dan balok karena
pengecoran kepala kolom, slab dan balok bersamaan per satu lantai.
d. Pembongkaran Bekisting
1) Pembongkaran bekisting kolom boleh dilakukan 8 jam setelah
pengecoran terakhir.
e. Perawatan Beton
Pada saat pembongkaran bekisting selesai, maka langsung dilakukan
perawatan beton (curing), yaitu dengan menggunakan curing compound,
caranya dengan membasahi permukaan kolom dengan menggunakan roll
secara merata. Proses ini dilakukan sebanyak 4 kali.
Berikut pekerjaan Balok dan pelat lantai pada proyek Gateway Park of
LRT City ada pada flow chart 4.39 :
MULAI
PENGUKURAN
PEMBESIAN KOLOM
PEMASANGAN SEPATU
KOLOM
PEMASANGAN
BEKISTING
NOT OK
CEKLIST AREA
PEMBETONAN KOLOM
NOT OK
CEKLIST
OK
BONGKAR BEKISTING
SELESAI
4) Pasang bekisting pada salah satu sisi shearwall seperti terlihat pada
gambar berikut :
9) Cek, pastikan tidak ada celah atau lubang kecil pada bekisting.
d. Pembongkaran Bekisting
1) Setelah pengecoran selesai, diamkan beton tersebut dengan waktu ±
12 jam.
2) Setelah mencapai waktu ± 12 jam, bekisting shearwall tersebut boleh
dibongkar.
e. Perawatan Beton
Setelah dibongkar lakukan perawatan beton pada shear wall dengan curing
compound dengan cara menyemprotkan air kebagian permukaan shear
wall kurang lebih 3 kali sehari.
Berikut pekerjaan shear wall pada proyek Gateway Park of LRT City ada
pada flow chart 4.52 :
MULAI
PENGUKURAN
PEMASANGAN BETON
DEKING
PEMASANGAN
BEKISTING
NOT OK
CEKLIST AREA
NOT OK
CEKLIST
OK
BONGKAR BEKISTING
SELESAI
Holow 5/10-300
U-Head
Main Frame
Cross Brace
Jack Base
Gambar 4. 60 Remote
8) Lalu lakukan perawatan (curring) pada plat lantai dan balok yang
telah dicor. Tujuan perawatan beton di sini adalah mencegah
kehilangan moisture pada beton (tidak kurang dari 80%) dan
mempertahankan suhu yang baik.
9) Lakukan pembongkaran bekisting balok, dan dibuka setelah umur
beton telah mencapai umur 21 hari dan plat dilakukan setelah umur
beton mencapai 14 hari, akan tetapi pada plat tetap diberi
penyangga yang disebut restoring dengan jarak tertentu ( 2 meter )
seperti terlihat pada Gambar 4. 63.
Restoring Support
Catatan :
- Restoring (support perancah dengan jarak 1 s/d 2 m) dipasang
sebelum bekisting dimulai dibongkar
Berikut pekerjaan Balok dan pelat lantai pada proyek Gateway Park of LRT City
ada pada flow chart 4.63 :
MULAI
SCAFFOLDING
PENYUSUNAN BEKISTING
PEMBESIAN BALOK
PEMBESIAN PADA
SLAB
NOT OK
CEKLIST INTERNAL
NOT OK
CEKLIST
OK
PERAWATAN
SELESAI