Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

PROGRAM KOMPETISI MAHASISWA INDONESIA


BISNIS BROWNIS GANYONG HASEO DALAM MENINGKATKAN
INOVASI MAKANAN KHAS TRADISISONAL

Diusulkan oleh :
Ketua
Nadea Yuni Rahayu
(NIM.1621B0052, Tahun angkatan 2016/2017)

Anggota
1. Desti Widyawati
(NIM.1621B0008, Tahun angkatan 2016/2017)
2. Linda Yuliarti
(NIM.1621B0021, Tahun angkatan 2016/2017)
3. Putri Agustina
(NIM.1621B0032, Tahun angkatan 2016/2017)
4. Rindang Lasore Tri A.
(NIM.1621B0034, Tahun angkatan 2016/2017)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


SURYA MITRA HUSADA
KEDIRI
2018
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM KOMPETISI BISNIS MAHASISWA INDONESIA

1. Judul Bisnis : Bisnis Brownis Ganyong Haseo


Dalam Meningkatkan Inovasi
Makanan Khas Tradisisonal.
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Nadea Yuni Rahayu
b. NIM : 1621B0052
c. Jurusan : Ilmu Kesehatan Masyarkat
d. Perguruan Tinggi : Stikes Surya Mitra Husada Kediri
e. Alamat Rumah :Ds. Tawing Kec. Munjungan
Kab. Trenggalek
f. No. Telefon/ Hp : 081331964368
g. Alamat email : Nadeayuniar@gmail.com
3. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : IntanFazrin, S.Kep Ns M.Kes
b. NIDN/NUPN/NIDK : 0722128601
c. Alamat Rumah : BanaranRT.09/RW.03 No.504
Kota Kediri
d. No. Telp dan Hp : 085733343936
5. Biaya Kegiatan Total
a. Direktorat Jendral Pembelajaran :
dan Kemahasiswaan
b. Sumber Lain :
Kediri , 17 April 2018
Dosen Pendamping Ketua Tim Pelaksanaan

(IntanFazrin, S.Kep Ns M.Kes) (Nadea Yuni Rahayu)


NIDN : 0722128601 NIM.1621B0052

Wakil Rektorat Kemahasiswaan


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
RINGKASAN

Ubi ganyong (Canna edulis KERR) merupakan umbi yang tumbuh baik
pada suatu daerah dengan distribusi curah hujan 1000-1200 mm per tahun.
Toleran terhadap kelebihan kadar air (tetapi tidak tahan jenuh air) dan naungan.
Pertumbuhan normalterjadi pada suhu di atas 100C, tetapi dapat melalui suhu
tinggi 30-320C. Tingginya 0,9-1,8 meter sampai ketinggian 1000 m. Sedangkan
apabila diukur lurus, panjang batangya bisa mencapai tiga meter, panjang batang
dalam hal ini diukur mulai dari ujung tanaman sampai ujung rhizome atau yang
sering disebut umbi di atas permukaan laut. Tumbuh subur pada berbagai macam
tanah, termasuk tanah marginal bagi kebanyakan tanaman umbi. Tanah yang
disukai adalah lempung berpasir dan kaya humus. Tanaman ini toleran terhadap
interval pH 4,5-8,0. Ubi ganyong paling banyak dibiakkan dengan pemotongan
umbi. Kadangkadang bijinya juga digunakan untuk perbanyakan, tetapi karena
resiko hibridisasi, pemotongan umbi lebih disukai untuk menjaga kemurnian
genetik klon.
Umbi yang masih muda digunakan untuk perbanyakan vegetatif, bukan
yang bagian coklat tua. Sebagian kecil umbi mempunyai paling sedikit dua mata
yang sehat, ditanam terpisah pada jarak 50 cm, kedalaman 15 cm. Seluruh umbi
dapat ditanam. Bila ditanam terlalu dekat, tanaman terlalu berdesakan,
mengakibatkan penampilan jelek. Lebih baik menanam ganyong pada musim
hujan, bila tidak, harus diahiri. Ganyong ditanam pada bedengan yang telah diolah
seluruhnya dan dicampur dengan pupuk dan kompos yang cukup, tumbuhan ini
tetap hijau sepanjang hidupnya, warna batang , daun dan pelepahanya tergantung
dari varietasnya. Begitu pula warna sisik umbinya.. Dan umbi inilah yang
dimanfaatkan sebagai bahan baku bioetanol.
WCC ditim tambah minyak sisihkan. Kocok gula pasir dan telor sampai
kental berjejak lalu masukan tepung dan susu bubuk serta BP yg sudah diayak
kocok speed rendah. Masukan minyak+WCC aduk dg spatula sampai tercampur
rata lalu adonan dibagi 2 satu bagian ditambah ubi ungu dan satubagian lagi
ditambah keju parut. Masukan kedalam loyang uk 20x20 sudah dialas kertas roti
dan kukus dengan api sedang, yang adonan keju dibawah setelah matang baru
ditimpah dengan adonan ubi ungu tet dg lidi bila sdh kering sdh bisa diangkat dan
atasnya beri Butter cream tipis lalu toping parutan keju dan cherry.
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ganyong berasal dari Amerika Selatan sejak 2 500 tahun sebelum Masehi
dan masyarakatnya telah memanfaatkan ganyong sebagai bahan makanan sebelum
mengenal padi dan singkong. Tanaman ini telah tersebar ke Asia, Australia,
Polinesia, dan Afrika. Di Indonesia, ganyong telah dikenal tumbuh dengan baik
sejak tahun 1905. Saat ini ganyong telah tersebar di seluruh Indonesia, dengan
sentra produksi di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Tanaman ini dapat tumbuh
di segala jenis tanah dan suhu udara serta tahan terhadap naungan. Untuk
mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya ganyong ditanam pada tahun lempung
berpasir yang kaya humus, dengan ketinggian tempat antara 0-250 m dpl.. Karena
tidak termasuk tanaman herba, ganyong mempunyai batang yang rapuh sehingga
tidak tahan tumbuh di tempat yang terbuka dengan angin yang kuat. Hasil atau
produksi per hektar dari tanaman ini sangat tergantung pada perawatan tanaman,
jenis tanah, dan faktor produksi yang lainnya. Di Jawa produktivitasnya sekitar 30
ton/ha, sedangkan potensinya bisa mencapai 44.5-49.40 ton/ha umbi ganyong
yang berusia 8 bulan.
Cara pengolahan yang biasa dilakukan untuk umbi ganyong adalah
perebusan sehingga variasi pengolahan lanjutan dari ganyong menjadi terbatas.
Peningkatan variasi pemanfaatan ganyong dapat dilakukan melalui proses
penepungan. Ganyong yang telah diolah menjadi tepung akan lebih dapat
dimanfaatkan dalam pengolahan produk pangan berbasis pati, selain itu masa
simpannya juga lebih panjang. Beberapa penelitian sudah menunjukkan bahwa
tepung ganyong dapat diolah menjadi produk pangan yang dapat meningkatkan
nilai ekonomi dari ganyong, antara lain mie ganyong, kerupuk ganyong, sereal
bayi, soun serta kue kering. Hasil olahan ganyong yang bermacam-macam
tersebut menunjukkan bahwa tepung ganyong memiliki beberapa karakteristik
unik yang dapat mendukung karakter produk tersebut. Selain itu beberapa
penelitian menunjukkan bahwa tepung ganyong juga memiliki sifat yang mirip
dengan tepung terigu sehingga tepung ganyong dapat digunakan sebagai bahan
pensubtitusi tepung terigu. Tepung ganyong juga memiliki kelebihan yaitu sangat
mudah dicerna sehingga sering digunakan untuk makanan balita dan orang sakit.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengelolah ubi ganyong menjadi brownies?
2. Bagaimana pemasaran hasil olahan brownies ubi ganyong?
3. Bagaimana Menambah keragaman pangan yang sehat dengan harga
terjangkau bagi masyarakat.
1.3 Tujuan
1. Mendaya gunakan potensi terpendam dari ganyong (Canna Diacolor)
untuk mengolahnya menjadi sebuah produk yang disukai banyak orang
yaitu Brownis Ganyong Haseo.
2. Meningkatkan nilai jual ganyong sebagai pangan sehat dan kaya gizi.
3. Menambah keragaman pangan yang sehat dengan harga terjangkau bagi
masyarakat.
1.4 Manfaat Kegiatan
1. Kegiatan ini dapat mengasah keterampilan berwirausaha mahasiswa.
2. Kegiatan ini melatih kemampuan bekerja sama di dalam tim.
3. Dapat meningkatkan sosialisasi dengan masyarakat luas
4. Dapat meningkatkan manajemen waktu dan uang mahasiswa.
5. Dapat meningkatkan konsumi masyarakat akan ubi ganyong.
6. Dapat mengenal sebuah produk “ Brownies Ganyong Haseyo”.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Product
Produk ini merupakan pengembangan dari pengolahan ubi ganyong
sebagai bahan pangan alternatif. Keunggulan yang dimiliki produk ini adalah
mengangkat keunggulan ubi ganyong sebagai sumber protein dan
karbohidrat yang lebih mudah dicerna dan lebih murah. “Brownies Ganyong
Haseyo” memiliki beberapa variasi rasa,yaitu:

Anda mungkin juga menyukai