Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KOPI BESI (KOPI TREMBESI) DENGAN EKSTRAK


BIJI TREMBESI SEBAGAI SOLUSI MENGATASI PENYAKIT PERUT

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
Rizky Wanadya Nastiti; 21030116060066; 2016
Kartika Mikraj Novelgi; 21030116060077; 2016
Yunik Setyaningrum; 21030116060090; 2016
Nindia Arta Indasari; 21030116060073; 2016
Nadia Tina Aisyah; 21030116060050; 2016

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KEWIRAUSAHAAN
Judul Kegiatan :“KOPI BESI”
kopi trembesi dengan ekstrak
biji trembesi sebagai solusi
mengatasi penyakit perut.
1. Bidang Kegiatan : PKM-K
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Rizky Wanadya Nastiti
b. NIM : 21030116060066
c. Jurusan : DIII Teknik Kimia
d. Universitas / Institut / Politeknik : Universitas Diponegoro
e. Alamat Rumah dan Nomor Telepon : Jl. Karonsih Selatan VI no
558 Ngaliyan Semarang / 085701136957
f. Alamat email :
rizkywanadya1998@gmail.com
3. Anggota Pelaksana Kegiatan / Penulis : 4 orang
4. Dosen Pendamping :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Fahmi Arifan, ST, M. Eng
b. NIP/NIK : 19802202005011001
c. Alamat Rumah dan Nomor Telepon : Villa Tembalang Blok C
no. 15 Bulusan Semarang /
08156520216
5. Biaya Kegiatan Total : Rp. 10.887.000
6.
a. Dikti :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Menyetujui Semarang, 9 November 2017


Wakil Dekan I Ketua Pelaksana
Sekolah Vokasi UNDIP

( Dr, Ida Hayu Dwimawanti. M.M) (Rizky Wanadya N)


NIP. 196708191994032003 NIM. 21030116060066
Wakil Rektor Akedemik dan Kemahasiswaan Dosen Pendamping
Universitas Diponegoro

(Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, DEA) (Fahmi Arifan, ST, M.Eng)
NIP/NIK. 196207131987031003 NIP/NIK.19802202005011001

ii
Daftar isi
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... .i
DAFTAR PENGESAHAN ............................................................................. .ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. .iii
RINGKASAN .................................................................................................. .iv
I BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... .1
1.1 Latar belakang ....................................................................................... .1
1.2 Rumusan masalah .................................................................................. .2
1.3 Tujuan penelitian ................................................................................... .2
1.4 Manfaat penelitian ................................................................................ .2
1.5 Luaran yang diharapkan ........................................................................ .2
II BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ................. .3
2.1 Prospek pengembangan peluang usaha kopi besi ................................ .3
2.2 Keunggulan usaha ................................................................................ .3
2.3 Peluang Usaha Produksi Kopi dari Biji Trembesi..................................3
2.4 Media Promosi yang Digunakan............................................................
2.5 Strategi Pemasaran yang Digunakan dalam Usaha Penjualan Kopi Besi
2.6 Sistem Penjualan
III BAB 3 METODE PENELITIAN .............................................................. .7
3.1 Rancangan Penelitian .............................................................................. .7
3.2 Objek dan Lokasi Penelitian .................................................................. .7
3.3 Prosedur Penelitian ................................................................................. .7
3.4 Identifikasi Variabel ............................................................................... .7
3.5 Cara Pembuatan ...................................................................................... .8
IV BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ......................................... 10
4.1 Anggaran Biaya ...................................................................................... 10
4.2 Jadwal kegiatan ...................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11
LAMPIRAN ..................................................................................................... 12

iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat biodeversitas yang


cukup besar. Biodeversitas adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan
keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Selain
itu, Indonesia terletak di daerah iklim tropis sehingga jenis tanaman yang tumbuh
di Indonesai merupakan jenis tanaman yang tahan panas dan mengandung kadar air
yang tinggi. Salah satu jenis tanaman yang membuktikan biodeversitas tanaman di
Indonesia yaitu adanya tanaman trembesi. Trembesi disebut juga Pohon Hujan
atau Ki Hujan merupakan tumbuhan pohon besar dengan ketinggian hingga 20
meter dan tajuknya yang sangat lebar mampu menyerap air dengan maksimal.
Pohon Trembesi (Ki Hujan) mempunyai jaringan akar yang luas sehingga kurang
cocok ditanam di pekarangan karena bisa merusak bangunan dan jalan.
Satu batang Trembesi dewasa mampu menyerap 28 ton karbondioksida
(CO2) pertahunnya. Pohon Trembesi (Albizia saman) disebut juga sebagai Pohon
Hujan atau Ki Hujan lantaran air yang sering menetes dari tajuknya karena
kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Tumbuhan ni berasal dari Amerika
namun sekarang telah tersebar ke seluruh daerah beriklim tropis termasuk ke
Indonesia. Pohon ini dipercaya mampu memberikan kontribusi dalam
menanggulangi pencemaran udara dan ancaman pemanasan global. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ir. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor, satu batang Pohon Trembesi mampu menyerap 28.442 kg
karbondioksida (CO2) setiap tahunnya.
Ide untuk memanfaatkan biji pohon trembesi ini muncul dari banyaknya biji
trembesi yang terbuang begitu saja yang sebenarnya mempunyai nilai ekonomis
yang sangat tinggi. Dan kami mengolah biji trembesi menjadi kopi dikarenakan
kopi adalah minuman sehari-hari masyarakat Indonesia sehingga mudah untuk di
jual dan dipasarkan lebih lanjut, serta dapat membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar.
2

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas adalah :


3 Bagaimana mengolah biji trembesi menjadi Kopi Besi (Kopi Trembesi)
yang bernilai jual dan bermanfaat bagi masyarakat ?
4 Bagaimana mengolah biji trembesi menjadi KOPI BESI (Kopi Trembesi)
yang bernilai jual dan bermanfaat bagi masyarakat?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui manfaat biji trembesi.
2. Mengetahui cara mengolah biji trembesi menjadi kopi.
3. Mengetahui seberapa besar masyarakat mengonsumsi kopi.

1.4 Manfaat Penelitian

Kami selaku peneliti berharap penelitian yang kami buat ini mampu menjadi
sebuah inovasi baru dalam perindustrian di Indonesia dengan memanfaatkan
biji trembesi menjadi kopi yang sangat bermanfaat.

1.5 Luaran Yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dalam PKM ini adalah menghasilkan kopi yang
berbahan baku biji Trembesi.
3

BAB 2
GAMBARAN UMUM MASYARAKATAN SASARAN

2.1 Prospek Pengembangan Peluang Usaha KOPI BESI


Peluang usaha KOPI BESI merupakan konsep pembuatan kopi berbahan
dasar biji trembesi, dengan khasiat dapat menyembuhkan berbagai masalah
perut. Konsep ini merupakan salah satu inovasi untuk menciptakan produk
minuman kopi yang dapat menarik konsumen. Selain itu, untuk menambah
minat pembelian masyarakat terhadap produk alami lokal yang bermutu dan
berkhasiat tinggi.
Peluang usaha ini cukup tinggi terutama di daerah tropis, khusunya di
Indonesia. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan di antaranya :
a. Di Indonesia belum pernah ada produksi kopi dari biji trembesi.
b. Bahan baku utama yang berupa biji trembesi yang sangat melimpah.
d. Dalam proses produksi tidak membutuhkan keahlian khusus.
e. Dalam hal konsumen, didukung oleh banyaknya orang indonesia yang
menyukai kopi
Untuk itu dengan adanya gagasan peluang usaha kopi yang berkualitas dengan
konsep berbahan dasar biji trembesi yang bermanfaat untuk mengatasi masalah
prut ini diharapkan dapat menambah jenis peluang usaha yang dapat dijadikan
suatu peluang usaha pembuatan kopi biji rembesi bagi mahasiswa dan
masyarakat sekitar.

2.2 Keunggulan Peluang Usaha KOPI BESI


a. Pohon trembesi yang mudah didapat dari masyarakat lokal
b. Manfaat bij trembesi yang sangat banyak bagi kesehatan tubuh sehingga
penting untuk dikembangkan.
c. Konsep produksi kopi dari biintrebes ini dapat mengatasi berbagai masalah
erut
d. Kebiasaan orang Indonesia yang gemar meminum kopi.

2.3 Peluang Usaha Produksi Kopi dari Biji Trembesi


Mempunyai prospek usaha yang menjamin, karena di Indonesa belum
pernah ada yang mencoba mengembangkan peluang usaha KOPI BESI. Oleh
karena itu, peluang pasarnya masih cukup tinggi.
4

2.4 Media Promosi yang Digunakan


Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif yang bisa
digunakan untuk mempromosikan penjualan kopi ini, sehingga lebih dikenal
oleh masyarakat maupun pelajar dan mahasiswa. Media ini berupa banner,
brosur, melalui word of mouth, bekerjasama dengan berbagai event, expo,
maupun membuka bazar kopi, serta untuk pertama kali penjualan akan
mendapatkan potongan harga sebagai media promosi. Metode yang kami
gunakan melalui analisis faktor SWOT, yaitu :
2.4.1 Strength (Kekuatan)
Kekuatan dari produk yang kami buat yaitu :
a) Produk tidak menggunakan bahan pengawet atau zat–zat kimia yang
berbahaya lainnya dan merupakan produk alami bermutu dan berkhasiat.
b) Memiliki harga yang ekonomis yang dapat dijangkau oleh kalangan
masyarakat atau konsumen.
c) Menggunakan bahan baku yang mudah diperoleh.
2.4.2 Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dari produk yang kami buat yaitu :
a) Produk merupakan produk baru yang belum pernah ada di pasar.
b) Produk yang dihasilkan memilki rasa yang berbeda dengan kopi biasa.
2.4.3 Opportunity (Peluang)
Peluang dari produk yang kami buat yaitu:
a) Dapat menciptakan peluang usaha yang baru dimasyarakat
b) Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif, dapat mempermudah
memasarkan produk yang akan dijual.
2.4.4 Threath (Hambatan)
a) Banyaknya kompetitor yang bergerak di bidang yang sama. Kompetitor
tersebut menjualnya dengan menggunakan bahan pengawet dengan harga
jual yang sama atau bahkan lebih murah dibandingkan dengan produk yang
kami buat tanpa menggunakan bahan pengawet atau zat–zat kimia yang
berbahaya lainnya.
b) Produk yang dibuat mudah ditiru, sehingga banyak orang-orang yang
nantinya tidak ingin membelinya, tetapi ingin membuatnya sendiri di rumah
atau dijual kembali.
c) Apabila pelayanan dan kualitas yang kita berikan kepada konsumen
kurang memuaskan, maka konsumenpun akan merasa kecewa, sehingga
usaha ini akan terancam bangkrut.
5

2.5 Strategi Pemasaran yang Digunakan dalam Usaha Penjualan Kopi Besi
a. Kebijakan Produk
Usaha ini bergerak dalam bidang produksi, penjualan, dan distribusi. Jenis
produk berupa kopi trembesi yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai
masalah perut dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit kronis.
b. Kebijakan Harga
Penetapan harga kopi besi, tergantung dari kemasan produk yang kami
produksi. Dalam penetapan harga kopi besi, akan dibandingkan dengan harga
kopi dipasaran. Tetapi hal yang paling utama adalah bagaimana harga kopi bisa
memberikan keuntungan yang cukup besar tetapi dengan harga yang terjangkau
untuk semua kalangan masyarakat. Perbandingan harga yang diperoleh dari
data pasar di daerah Semarang, kami menjual produk KOPI BESI berupa
kemasan sachet kecil seharga Rp. 3.000,00 dan kemasan sachet besar seharga
Rp7.500,00.
c. Kebijakan Promosi
Untuk meningkatkan hasil penjualan kopi perlu dilakukan promosi saat pertama
kali membuka usaha adalah dengan memberikan diskon selama satu minggu
sebesar 10 % dan disebarkan brosur-brosur iklan launching produk di sekitar
kampus, pasar, maupun
di kawasan yang padat penduduk. Metode promosi untuk wilayah Semarang
kami akan membuka bazar di Lapangan Simpang Lima saat ada Car Free Day.
d. Kebijakan Distribusi
Distribusi kopi kepada para konsumen dilakukan dengan penjualan kopi di
warung makan, bazar, maupun dalam kegiatan penjualan dalam berbagai event
lain.

2.6 Sistem Penjualan


Sistem penjualan langsung, yaitu dari kami langsung menjual langsung ke
konsumen melalui bazar, expo, dll. Sistem penjualan lain yang digunakan
adalah sistem pemesanan sampo, yaitu apabila kopi yang diinginkan konsumen
tidak ada atau habis terjual, maka konsumen bisa memesan dengan memberikan
uang muka terlebih dahulu dan dalam jangka waktu tertentu barang akan
tersedia karena menunggu untuk meminimalisir biaya transportasi.
6

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen sederhana bertujuan untuk
menciptakan kopi dari biji trembesi sebagai alternative kopi dari biji kopi yang
banyak cafein yang berbahaya.
3.2 Objek dan lokasi penelitian
Objek penelitian kami ini adalah biji trembesi, yang diolah untuk
menghasilkan kopi bubuk. Penelitian ini dilakukan di laboratorium D-III
Teknik Kimia Universitas Diponegoro.
3.3 Prosedur penelitian
3.3.1 Alat dan bahan
Alat : Alu
Lesung
Sendok
Piring
Nampan
Pisau

Bahan : Biji Trembesi


Air
Gula

3.4 Identifikasai Variabel


a. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (variabel
terikat). Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah biji
trembesi.

b. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (variabel
terikat). Variabel kontrol yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitas
biji trembesi, sinar matahari.

c. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang


menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada
penelitian ini adalah pembuatan kopi dari biji trembesi.
7

3.5 Cara Pembuatan

1. Pemetikan Biji Trembesi


Pemetikan dilakukan pada biji trembesi yang sudah benar-benar matang.
Ciri-cirinya yaitu biji tersebut berwarna hitam, ataupun biji yang sudah terjatuh
dari pohonnya. Tanaman ini selalu menghasilkan biji tanpa mengenal cuaca.
Biji-biji trembesi yang telah dipetik / diambil lantas dikumpulkan di wadah
khusus untuk disortir menurut ukuran dan tingkat kematangannya.
2. Penyortiran Biji Trembesi
Penyortiran biji dilakukan berdasarkan ukuran penampang dan tingkat
kematangannya. Hal ini berguna untuk menjaga kualitas kopi terutama untuk
biji yang bermutu bagus. Selain itu, penyortiran ini juga berguna supaya pada
saat penggorengan biji kopi, maka semuanya akan matang secara merata
karena ukurannya yang sama.
3. Pengupasan Kulit Kopi
Secara tradisional, biji trembesi dikupas kulitnya dengan cara dibuka
kulitnya secara manual.
8

4. Penjemuran Biji Kopi


Biji-biji trembesi yang sudah bersih selanjutnya dijemur di bawah sinar
matahari langsung. Proses ini dilakukan selama 2-3 hari sampai kadar air yang
terkandung di dalam biji trembesi berkurang. Biji-biji yang telah mengering
sempuran ini kemudian dipindahkan ke penggorengan untuk dimasak/disangrai.
5. Penggorengan Biji Kopi
Wadah yang paling baik dipakai untuk menggoreng biji trembesi adalah
wajan besi yang cukup tebal sehinggga panasnya bisa merata dan stabil.
Disarankan untuk memakai tungku kayu ketimbang kompor gas karena mampu
menambah mampu menambah kenikmatan tersendiri pada kopi yang dihasilkan.
Selama proses penggorengan, biji-biji trembesi harus dibolak-balik secara rutin
agar tidak gosong. Biji trembesi digoreng sampai permukannya berubah warna
menjadi hitam pekat, aroma khasnya semakin keluar, dan mudah dihancurkan.
Proses penggorengan 2 kg biji trembesi umumnya memakan waktu selama 2
jam.
6. Penggilingan Bubuk Kopi

Biji trembesi yang telah disangrai hingga matang sempurna kemudian


dipindahkan ke lesung untuk ditumbuk sampai halus. Lakukan penumbukan secara
berulang-ulang menggunakan tenaga yang cukup agar bubuk kopi yang dihasilkan
mempunyai tekstur yang halus. Setelah itu, bubuk kopi ini diayak untuk
memisahkan partikel yang masih berukuran cukup besar. Sebaiknya serbuk kopi
hasil proses pengolahan ini disimpan di dalam wadah yang bersih, kering, dan
tertutup rapat sehingga kenikmatannya tetap terjaga.
9

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggara Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Perangkat penunjang 4.121.500

2 Bahan habis pakai 3.552.000

3 Perjalanan membeli bahan-bahan pembuatan 1.599.500

4 Lain-lain 1.614.000

Jumlah (Rp) 10.887.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Persiapan Penelitian

a. Perizinan
b. Persiapan alat dan bahan
2 Pelaksanaan Penelitian
3 Pengolahan Data
4 Pembuatan Draft Laporan
5 Penyusunan Laporan Akhir
10

DAFTAR PUSTAKA

Dexter Widjojo 2014https://prezi.com/k5zaqlzmgwem/pemanfaatan-biji-trembesi-


albizia-saman/
http://iccri.net/category/alat-dan-mesin-pengolah-kopi/
"Samanea saman (Jacq.) Merr.". Germplasm Resources Information Network.
United States Department of Agriculture. 2010-02-03.
Simonelli 2010, http://macamjeniskopi.blogspot.com/2016/02/alat-pembuat-kopi-
manual-tanpa-banyak.html
Wikipedia 2016, https://id.wikipedia.org/wiki/Ki_hujan
Zainal Abidin 2016, http://kopinian.blogspot.co.id/2016/02/cara-membuat-kopi-
bubuk-secara.html

Anda mungkin juga menyukai