Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN UKK

KACANG

KEDELAI

OLEH :

TIWI WISANDAH
NIS : 1011

SMKN 1 LOGAS TANAH DARAT

KEC. LOGAS TANAH DARAT

KAB. KUANTAN SINGINGI

TP.2023/2024

i
LEMBAR PENGESAHAN

PEMBIMBING

NAMA :

1. MARBAWI S.P 1
2. YULRAFITA S.P 2
3. DEWI HANDAYANI S.E 3
4. APRINALDI SP.MP 4

MENGETAHUI

KEPALA SEKOLAH SMK KEPALA JURUSAN

MARDIWANTO, S.Si.MM MARBAWI S.P


NIP. 197707302008011008 NIP. 196912062002111001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, Rahmat dan

hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan UKK ini yang berjudul

“Kacang Kedelai”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimah kasih kepada

Pembimbing Lapangan Bapak Marbawi S.P, Bapak Yuralfita S.P, Ibu Dewi

Handayani S.E, dan Bapak Aprinaldi SP.MP yang telah membantu saya dalam

melaksanakan UKK ini.

Dalam penulisan proposal ini, penulis berupaya semaksimal mungkin

demi kesempurnaan serta penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,

Oleh karena itu kami harap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih

sempurnanya penulisan dan pelaksanaan penelitian ini nantinya.

Perhentian Luas, 25 Feb 2024

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................iii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iv

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Tujuan.......................................................................................................1

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kacang Kedelai.........................................................................................2

III. PEMBAHASAN

3.1 Tempat dan Waktu....................................................................................4

3.2 Budidaya Kedelai......................................................................................4

3.2.1 Persiapan Lahan................................................................................4

3.2.2 Pemberian Kapur Dolomit................................................................5

3.2.3 Pemasangan Mulsa............................................................................5

3.2.4 Pemupukan........................................................................................6

3.2.5 Penanaman Benih..............................................................................6

3.2.6 Pemeliharaan.....................................................................................7

3.2.7 Panen dan Pasca Panen.....................................................................8

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan..........................................................................................10

4.2 Saran....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11

LAMPIRAN......................................................................................................12

iv
i
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan praktek UKK yang dilakukan di SMKN 1 Logas Tanah Darat ini

merupakan salah satu persyaratan untuk kelulusan dan juga untuk mengetahui

pencapaian seorang siswa dengan apa yang telah di peroleh nya selama berada di

sekolah ini.

Alasan memilih kedelai yaitu karena proses nya ringan dan tidak ribet, tanaman

nya tumbuh di daerah subtropis dan sebagai sumber protein dan juga bisa dijadikan

sebagai produk lain seperti tempe, tahu, dan sangat berpotensi di kembangkan di

daerah kita.

1.2 Tujuan

Tujuan dari melakukan UKK ini yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi.

2. Untuk meningkatkan keahlian dan pengalaman siswa dalam penanaman Kacang

Kedelai.

3. Untuk mengetahui teknik perawatan pada tanaman kacang kedelai.

1
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kacang Kedelai

Kedelai salah satu sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia yang

dimanfaatkan bijinya. Biji kedelai kaya protein dan lemak serta beberapa bahan gizi

penting lain, misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin (Setiawati, 2016).

Menurut Wulan Joe (2011), Kedelai adalah salah satu tanaman polongpolongan

yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur, seperti kecap, tahu, dan

tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak

3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati

dan minyak nabati dunia.

M. Muchlis Adie, peneliti kedelai senior di Balai Penelitian Tanaman

Kacangkacangan dan Umbi-umbian di Malang, menyatakan kedelaui atau glytine

max bukan tanaman asli Indonesia. Orang China lah yang pertama kali menggunakan

kacang kedelai sebagai bahan makanan. Sekitar 1100 SM, kacang kedelai telah

ditanam dibagian selatan tengah China dan dalam waktu singkat menjadi makanan

pokok bangsa China. Penyebaran kedelai di kawasan Asia meliputi Jepang,

Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, Birma, Nepal, dan India (Wulan

Joe, 2011:2).

Kedelai merupakan komoditas yang kaya akan protein. Berperan sebagai sumber

protein nabati yang sangat penting dalam rangka peningkatan gizi masyarakat,

karena selain aman bagi kesehatan juga sebagai sumber protein yang paling murah di

dunia dibandingkan dengan sumber protein lainnya. Dalam kelompok tanaman

pangan di Indonesia, kedelai merupakan komoditas terpenting ketiga setelah padi dan

jagung, disamping sebagai bahan pakan dan industri olahan. Kebutuhan akan kedelai

2
terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang makanan sehat.

Ketersediaan kedelai di Indonesia menjadi penting karena hampir 90% digunakan

untuk bahan pangan (Ir. Atman, 2014:2).

3
III. PEMBAHASAN

3.1 Tempat dan Waktu

Pelaksanaan UKK ini dilaksanakan di SMKN 1 Logas Tanah Darat Kabupaten

Kuantan Singingi Provinsi Riau. Waktu pelaksanaan UKK ini yaitu pada tanggal 5

januari sudah mulai untuk pembuatan bedengan.

3.2 Budidaya Kedelai

3.2.1 Persiapan lahan

Kegiatan awal pengolahan lahan yaitu Membersihkan gulma pada lahan

dengan menggunakan cangkul kemudian setelah lahan dibersihkan baru kita mulai

membuat bedengan dengan cara mencangkul bedengan kemudian tanah nya di

gemburkan. Luas bedengan yaitu ukuran panjang bedengan 8 cm, lebar bedengan

120 cm, kemudian tinggi bedengan yaitu 30x40 cm.

Menurut Zulkarnain (2013) menyatakan, langkah awal persiapan lahan

adalah pembersihan areal tanam dari sisa – sisa tanaman dan gulma. BPTP Riau

(2010), gemburkan tanah hingga kedalaman 30 – 40 cm, buat bedengan dengan lebar

1 m dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan, jarak antar bedengan 30 cm.

Larosa dkk. (2014), pengerjaan olah tanah merupakan persiapan tanam dan sering

dikelompokkan menjadi olah tanah pertama yang tujuannya untuk menata ulang

bongkahan tanah dan struktur tanah menjadi remah, sehingga air lebih cepat,

pertukaran udara yang cukup, serta dapat mengendalikan gulma. Olah tanah kedua

untuk menciptakan kondisi tanah yang lebih halus.

4
3.2.2 Pemberian Kapur Dolomit

Pemberian kaur dolomit dilakukan pada tanggal 12 februari dengan cara

menaburkan di atas permukaan bedengan. Tujuan pemberian dolomit itu yaitu untuk

mengurangi keasaman tanah.

Dolomite MgCa(CO3)2, sebuah mineral yang biasa terjadi di alam,

menemukan aplikasidi banyak bidang industri. Sebagai contoh, itu adalah zat fluks

dalam metalurgi, kaca dan industri keramik, bahan pengisi dalam produksi kertas,

karet dan plastik, sorben dalam desulfurisasi gas buang serta filter untuk pengolahan

air. Besar jumlah dolomit juga digunakan dalam membangun industri dan pertanian

(dolomit pupuk). Dalam industri kimia, dolomit merupakan sumber magnesium

senyawa - oksida, hidroksida, kalsium basa, dan magnesium karbonat, yaitu

digunakan sebagai agen es anti-oksida ekologis. (Staszczuk, 2003).

3.2.3 Pemasangan Mulsa

Mulsa yang digunakan disini merupakan mulsa plastik hitam perak. yang

diberikan sebelum penanaman. pemberian mulsa dilakukan pada tanggal 15 februari

2024. Mulsa di pasang dengan cara di gulung ujung ke ujung mulsa dengan

menggunkan kayu kemudian di pinggir bedengan di kasih kayu panjang. Untuk

menahan mulsa agar tidak lepas maupun terbang kita kasih kayu bercupang di sekitar

pinggir. Panjang mulsa yang kita gunakan yaitu lebih kurang lebih 10 meter.

Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk

menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit

sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik (Mubyanrto, 1989). Mulsa

adalah semua bahan yang digunakan pada permukaan tanah terutama untuk

5
menghalangi hilangnya air karena penguapan atau untuk mematikan tanaman

penggangu. Mulsa sering juga disebut sersah (Buckman, 1969).

3.2.4 Pemupukan

Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang, pupuk di berikan sebelum

penanaman dilakukan yaitu 2-3 hari sebelum tanam. Cara pemberian pupuk yang

kami lakukan yaitu dengan cara memasukkan pupuk kandang ke dalam lubang tanam

kemudian di aduk.

“Pupuk adalah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik organik maupun

anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah

dan meningkatkan produksi tanaman, dimana faktor lingkungan menjadi baik”

Sutejo (Rumantiningsih Ambarwati, 2008, hlm.22).

Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena mengandung satu atau

lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terhisap tanaman. Lingga dkk,

(Khairunisa 2015 hlm 38). “Pupuk merupakan substansi yang ditambahkan kedalam

tanah untuk menyediakan asupan bagi tanaman dengan satu elemen yang diperlukan

atau lebih” (Yulia, 2011, hlm. 13-1).

3.2.5 Penanaman benih

Sebelum melakukan penanaman, benih kedelai di rendam terlebih dahulu

sekitar 1 setengah jam. Benih kedelai di rendam menggunakan ZPT supaya biji nya

cepat terkelupas. Kemudian setelah benih kedelai di rendam maka tahap selanjutnya

kita melakukan penanaman di bedengan yang telah kita buat dengan cara

memasukkan biji kedelai ke dalam tanah dengan kedalaman 1 inci. Dalam 1 lobang

tanam yaitu sebanyak 3 buah biji kedelai dengan membentuk persegi tiga di dalam 1

lobang. Penananaman kami lakukan pada tanggal 22 februari 2024.

6
3.2.6 Pemeliharaan

Pada awal masa pertumbuhan tanaman kedelai, kegiatan

pemeliharaan dilakukan secara intensif. Kegiatan pemeliharaan tersebut,

meliputi :

- Penyiraman

Penyiraman merupakan salah satu perawatan yang sangat penting dalam

pembibitan guna menjaga kelembaban tanah. Kelembaban tanah dapat

mempengaruhi kehidupan biologi di dalam tanah, seperti patogen tanah, tanaman

inang, dan mikroorganisme lainnya dalam tanah. Kelembaban tanah yang tinggi

dapat meningkatkan aktivitas zoospora (Asriya and Yusfi, 2016, p. 327).

Proses penanaman tanaman dengan menggunakan pot dapat dilakukan manusia

sehingga penempatannya dapat ditempatkan di lahan pekarangan ataupun yang lain

(Nabisa and Muchtar, 2019, p. 128). Tanaman yang hidup subur dapat ditentukan

berdasarkan tanah yang subur sehingga mengakibatkan tanaman tersebut dapat

berkembang dan tumbuh secara baik. Pengaruh dari kesuburan tanaman salah

satunya adalah intensitas air yang terkandung dalam tanaman tersebut (Ratnawati

and Silma, 2017, p. 147).

Proses penyiraman tidak terlepas dari bantuan manusia untuk penyiramannya.

Akan tetapi penyiraman yang dilakukan setiap waktu dengan waktu yang telah

ditentukan menimbulkan berbagai kendala antara lain terdapat tanaman yang

terlewatkan untuk disiram, kelelahan, sakit, dan berbagai kendala lainnya yang di

mana kendala tersebut dialami oleh manusia karena manusialah yang berperan

penting dalam proses penyiraman tanaman (Hansen et al., 2018, p. 64).

- Pengendalian Hama dan Penyakit

7
Hama dan penyakit tanaman merupakan salah satu organisme pengganggu

tanaman di Indonesia. Hama dan penyakit tanaman dianggap sebagai permasalahan

utama dalam sistem produksi pertanian di Indonesia yang dapat menyebabkan

kehilangan hasil mencapai 30% per tahun. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk

mengendalikan hama dan penyakit agar tidak memberikan dampak yang merugikan

terhadap hasil panen baik secara kualitas maupun kuantitas (Herlina, 2021).

Upaya penanganan hama dan penyakit sudah biasa dilakukan oleh petani

menggunakan berbagai jenis bahan kimia yaitu pestisida, insektisida, fungisidan dan

bakterisida, namun cara penanganan yang telah dilakukan tersebut tidak

menyelesaikan permasalahan hama dan penyakit. Bahkan kemajuan ilmu

pengetahuan saat ini telah mengungkap bahwa penggunaan bahan kimia memiliki

dampak buruk terhadap lingkungan dan keberlangsungan industri pertanian dan

perkebunan. Bahkan mengancam kesehatan petani dan konsumen karena paparan

bahan kimia pestisida (Mahyuni, 2015)

3.2.7 Panen dan Pasca Panen Kedelai

- Panen

Panen merupakan suatu rangkain proses dalam perkebunan ataupun pertanian

yang dilakukan untuk mengumpulkan dan mendapatkan buah dari hasil panen yang

akan dialokasikan baik langsung kepada distributor maupun konsumen langsung

(Lestari, 2017).

- Pasca Panen

Pascapanen adalah aktivitas untuk menaikkan kualitas hasil pertanian, untuk itu

bermacam perlakuan diberikan pada komoditas pertanian setelah panen hingga

komoditas sampai di tangan konsumen. Perlakuan pascapanen bertujuan supaya

8
komoditas pertanian baik serta cocok ataupun pas pada saat disantap ataupun dikala

digunakan untuk bahan baku pengolahan (Prastowo et al., 2010).

9
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Pembuatan lahan dilakukan dengan cara mencangkul kemudian tanah

digemburkan.

2. Teknik penanaman yaitu melakukan perendaman benih terlebih dahulu

menggunakan cairan ZPT.

3. Teknik pemupukan yaitu dilakukan sebelum penanaman.

4.2 Saran

Kegiatan UKK ini sangat bermanfaat bagi siswa. Oleh karena itu penulis

berharap dalam kegiatan UKK ini siswa benar-benar mengikuti UKK untuk

mendapatkan pengetahuan tentang tanaman kedelai.

1
DAFTAR PUSTAKA

Asriya, P. dan M. Yusfi. 2016. Rancang bangun sistem monitoring kelembaban

tanah menggunakan wireless sensor berbasis arduino uno. Jurnal Fisika

Unand. 5(4):327–333.

Buckman, H.O., dan N. C. Brady., 1982. Ilmu Tanah, Penerbit BratharakaryaAksara,

Jakarta.

Joe, Wulan. (2011). 101++ Keajaiban khasiat kedelai. Yogyakarta: ANDI

Mahyuni, Eka Lestari, 2015, Faktor Risiko Dalam Penggunaan PestisidaTerhadap

Keluhan Kesehatan Pada Petani Di Kecamatan Berastagi KabupatenKaro 201,

KESMAS. 2015: 9(1); 79-89

Mubyarto.1989. Pengantar Ekonomi Pertanian, Jakarta: Lembaga Penelitian,

Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).

Yulia, A.E., Murniati dan Fatimah. 2011. Aplikasi pupuk organik pada tanaman

caisim untuk dua kali penanaman. Jurnal Sagu, 10 (1): 14-19.

Zulkarnain, 2013. Budidaya Sayuran Tropis. Jakarta. Bumi Aksara. 219 hal

1
LAMPIRAN

Penanaman Pemasangan Mulsa

Pembuatan Lubang Tanam Penanaman

Benih Kacang Kedelai

Anda mungkin juga menyukai