Anda di halaman 1dari 26

Komponen Spektrofotometri UV-Vis

Kelompok 1:
Ade Nurul Hidayat
3315122112
Agisna Siti Nurfalah
3315122087
Aldy Kelvianto
3315120232
Arief Setiawan
3315122101
Jeniper Oktapyany
3315120240
M Banyu Hernuseputro 3315120234
Reni Oktavia Kurnia Sari 3315120241
Tri Istia Handayani
3315122118

Sumber
Syarat Sumber Radiasi
Radiasi

a) Panjang gelombang yang dihasilkan beragam


pada daerah pita energi yang luas
b)Intensitas radiasi yang dihasilkan harus sama
dan tetap
c) Pada model double bearn setiap saat Po dan P
selalu diukur dan dibandingkan

Macam macam sumber radiasi


1. UV

= - Deuterium
- Hidrogen
- xenon
2. VIS
= - Tungsen (wofom)
3. UV VIS = - Photodode yang dilengkapi dengan
monokromator

Monokromator
Monokromator merupakan komponen
dari instrumen Spektrofotometer UVVis yang berguna untuk mendapatkan
radiasi monokromatis dari sumber
radiasi yang memancarkan radiasi
polikromatis.

Monokromator Filter
Monokromator filter berfungsi untuk
menyerap
warna
komplementer
sehingga cahaya tampak yang
diteruskan merupakan cahaya yang
berwarna sesuai dengan filter optik
yang dipakai.
Filter optik yang sederhana dan

Filter optik akan menghasilkan cahaya sangat


sempit sehingga kepekaan analisisnya lebih
tinggi. Lebih dari itu, akan didapatkan cahaya
yang hampir monokromatis sehingga akan
mengikuti hukum Lambert-Beer pada analisis
kuantitatif.
Filter optik yang lebih baik adalah filter
inteferensi yang didasarkan atas interferensi
cahaya-cahaya yang saling menguatkan
(interferensi
konstruktif/
positif)
atau
interferensi
cahaya-cahaya
yang
saling
meniadakan (interaksi destruktif/ negatif)

Monokromator (Prisma)
Prisma
merupakan
bagian
dari
monokromator yang mendispersikan
radiasi
elektromagnetik
sebesar
mungkin supaya didapatkan resolusi
yang baik dari radiasi polikromatis

Jenis-jenis Prisma

Prisma
Littrow
Dibuat dari
leburan
silika dan
pada sisi
siku-siku
dilapisi
dengan
kaca

Prisma Cornu
Dibuat dari
leburan
silika dan
pada sisi
siku-siku
tidak dilapisi
dengan
kaca

Pr in
Mon sip Ke
r ja
ok ro
m at
o
P ri s r
ma

Berd

cah asarka
n pe
mbi
Radiaya
asa
a si
n
ters
(mo
nok
e bu
r
t
beb
o
m
a
e
(pol rapa ra tis) me
nj ad
ikro
d ia s
m
pan
i
jang atis) d i
berb
en g
gelo
an
e
m
d
b
a
Panj
ang
- bed
y an
a
ang
g
dap
g
e
lo m
at d
ban
iatu
d il e
g
r un
w at
kan
tuk
cela
m
h
men keluar elalui
cela
c
hcara apai sa dan
mpe
m em
l de
utar
pris ngna
ma

S
K
E
M
A

Monokromator Kisi (Grating)


Dibuat dari lempengan kaca yang pada permukaannya
dilapisi oleh resin sintesis dengan garis-garis (1200 garis tiap
cm). Kemudian pada permukaannya dilapisi lagi dengan kaca
aluminium.
Bentuk
yang
konkaf
(cekung)
lebih
menguntungkan dibandingkan yang datar, karena bentuk kisi
konkaf memberikan resolusi yang lebih baik.
Fungsi : Mendispersi radiasi elektromagnetik sebatas
mungkin supaya didiapatkan resolusi yang baik dari radiasi
polikromatis

Keuntungan monokromator kisi :


Kisi memberikan dispersi radiasi
yang besar, sehingga memberikan
resolusi radiasi yang baik pada
daerah yang panjang gelombang
sinar tampak dan infra merah dekat
dibandingkan dengan prisma.
Resolusi dan dispersi radiasi
elektromgnetik oleh kisi boleh
dikatakan tidak dipengaruhi oleh
perubahan tempertur.
Resolusi radiasi elektromagnetik
oleh kisi memberikan harga yang
konstan pada lebar celah yang
tetap.
Dispersi radiasi elektromagnetik
oleh kisi akan memberikan skala
panjang gelombang yang linier.

Detektor
Detektor merupakan alat yang berfungsi mengubah energi
cahaya menjadi energi listrik.
Prinsip detektor adalah mengubah energi foton di luar yang
jatuh mengenai sampel dan mengubah energi tersebut
menjadi besaran yang dapat diukur.
Sifat-sifat detektor yang ideal :
1. Kepekaan tinggi
2. Perbandingan signal dan noise tinggi
3. Punya respon tetap pada daerah panjang gelombang
pengamatan
4. Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi
5. Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan
tenaga radiasi

Sel
Photovoltaic

Detektor
Foton

Phototube

PMT
Semikonduk
tor

Detektor

Photo Diode
Array
Detektor
Termal

Thermocoup
le
Bolometer

Detektor PMT

Photomultiplier tube adalah tabung hampa yang kedap


cahaya dengan photokatoda yang berfungsi sebagai
masukan pada salah satu ujungnya dan terdapat
beberapa dinode untuk menggandakan elektron.

Karakteristik Detektor PMT


Memanfaatkan efek fotoelektrik.
Foton dengan energi lebih tinggi dari
work function melepaskan elektron
dari permukaan katoda.
Elektron dikumpulkan (dipercepat)
oleh anoda dengan tegangan (tinggi).
Katoda dibuat dari bahan semi
transparan.

Kelebihan & Kekurangan Detektor


PMT
Kelebihan :
Sangat sensitif, dapat
digunakan sebagai
penghitung pulsa.
Pada beban resistansi
rendah 50-1000 W.
Menggunakan peak
detektor untuk
mengukur tingkat
energi.

Kekurangan :
Mudah rusak bila
terekspos pada
cahaya berlebih
(terlalu sensitif).
Memerlukan
tegangan tinggi.
Mahal

Cara Kerja Detektor PMT


Sinar UV (photons) yang ditembakan ke
katode akan menyebabkan emisi elektron
dari katode ke anode. Anode yang satu
dengan yang lainya diberi beda potensial,
sehingga apabila emisi elektron darikatode
sampai di dynode pertama, akan ada
tambahan elektron yang diteruskan ke
dynode berikutnya, dan seterusnya
sehingga secara akumulasi jumlah electron
yang emisi di dynode terakhir semakin
banyak (arusnya semakin besar).

Cara Kerja Detektor PMT

Detektor Photo diode


Array

Detektor pada spektrofotometer yang terdiri atas satu


tatanan yang teratur (array) dari foto diode aktif dalam
jumlah yang sangat banyak (330 buah)

Tiap tiap fotodiode memberikan respons yang spesifik


terhadap radiasi dengan panjang gelombang tertentu

Dioda

Silikon

Germaniu
m

Mengukur
Sumber
radiasi
radiasi
polikromatis
tunggal
Keunggul
an
Wave length
reproducibilit Scaning cepat
y

PRINSIP HUKUM LAMBERT BEER


Jumlah radiasi yang diserap proposional
dengan ketebalan sel ( b ), konsentrasi
analit ( c ) dan koefisien absortivitas
molekuler ( a ) dari suatu spesi ( senyawa )
pada suatu panjang gelombang

A = abc

Jika konsentrasi ( c ) diekspresikan sebagai molaritas


( mol / L ) dan ketebalan sel ( b ) dinyatakan dalam
centimeter ( cm ) , koefisien absortivitas molekuler
( a) disebut koefisien ekstingsih molar ( E ) dan
memiliki satuan ( L / mol.cm )

A = Ebc
Untuk campuran, Hukum Lambert Beer bersifat aditif
A total = A1 + A2 + A3 ..... + An
A total = E1b1c1 + ......... Enbncn

Kurva standar Hukum Lambert Beer

PENYIMPANGAN HUKUM LAMBERT BEER


Perubahan kimia pada zat yang diukur
sehingga mengubah konsentrasi zat
yang diukur
Konsentrasi zat yang diukur terlalu
rendah atau terlalu tinggi

Masalah instrumental

Anda mungkin juga menyukai