Harjana 2013 1
DIFINISI DAN SATUAN
• Spektroskopi, adalah cabang ilmu fisika yang
mempelajari tentang pengukuran spektra, mulai
dari pemisahan, deteksi dan perekaman
perubahan energi pada aras inti, atom dan
molekul
2
3
1 nm-1 pm
P SPEKTROSKOPI
A 400 nm-1 nm
N
J
A 750 nm-400 nm
N
G
2.5 µm-750 nm
G
E 25 µm-2.5 µm
L
O
M
B
1 mm-25 µm
A
N
G
RADIASI ELEKTROMAGNET
6
2- Sifat sebagai partikel
7
• Daerah ultraviolet antara 10 - 380 nm
• Daerah UV yang berguna dalam analisis adalah 200 - 380
nm, disebut daerah ultraviolet dekat atau daerah UV
quartz
• Daerah tampak (Vis) terletak di antara 380 – 780 nm
• Daerah infrared (IR) berada di antara 0.78μm - 300 μm.
• Daerah infrared-dekat (IR) terletak di antara 0.80μm - 2.5
μm.
• Daerah infrared-jauh (IR) terletak di antara 2.5μm to 16
μm.
8
Bagaimana benda menyerap radiasi?
SPEKTROFOTOMETER KOLORIMETER
Pada suhu kamar sebagian besar bahan berada pada energi terendahnya, yang
disebut dalam kedudukan ground state. Jika spesies ini menyerap REM maka ia
akan dinaikkan ke kedudukan energi yang lebih tinggi atau pada kedudukan
tereksitasi.
IC
VR
S1
ISC
TE VR
T1
S0 S2 TE F
S0 S1
O2 - Q
So
FF
IC TR TR
13
Spektrum Atom SpektrumMolekul
14
• Jika molekul dikenai radiasi foton UV atau Vis maka
terjadilah eksitasi ke aras energi electron yang lebih
tinggi pada salah satu aras vibrasinya
16
JENIS TRANSISI
Electron dalam molekul dapat diklasifikasi menjadi empat jenis, yaitu:
1.Closed-shell electrons yang tidak berperan dalam ikatan. Elektron ini
memerlukan energi eksitasi yang sangat tinggi, sehingga tidak ikut dalam
serapan di daerah radiasi UV-Vis
2.Paired nonbonding outer-shell electrons (n electrons) misalnya pada
N,O,S dan halogen. Jenis ini dapat dieksitasi di daerah radiasi UV-Vis
3.Covalent single-bond electrons (σ, atau sigma electrons). Elektron ini
memerlukan energi eksitasi yang tinggi untuk ikut dalam serapan di daerah
radiasi UV-Vis (mis., ikatan valensi tunggal pada HC jenuh ---CH—CH2-)
4.Electrons π (pi) orbitals, mis, ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jenis
inilah yang mudah dieksitasi dan paling bertanggung jawab dalam spektra
elektron di darah UV-Vis.
17
• Molekul umumnya juga mempunyai lintasan yang tidak terisi,
yang disebut orbital antibonding; ini merupakan aras energi
tereksitasi, yaitu orbital σ* atau π*.
• Transisi yang paling sering terjadi adalah dari orbital π atau n
ke orbital antibonding π*, yaitu transisi π π* dan n π*,
menunjukkan transisi ke kedudukan eksitasi π*
• Pada λ < 200 nm dapat terjadi juga eksitasi dari elektron non
bonding n ke aras antibonding σ*, jadi n σ*
18
Transisi electron
Fig. 3 Energi yang diperlukan untuk berbagai transisi elektron, dengan urutan sbb.
19
O
Formaldehid, asetaldehid dan aseton menunjukkan serapan kuat pada transisi π π* pada 180
to 190 nm (ε = 103 to 104), dan serapan lemah untuk transisi n π* pada 280 - 300 nm (ε = 12
to 20). 20
Klasifikasi Perubahan Spektra
21
22
Spektroscopi UV-Vis
23
Ciri absorpsi dari beberapa gugus fungsi organik
25
Absorpsi oleh kromofor terkonjugasi
26
• Konjugasi menyebabkan pergeseran ke gelombang yang lebih besar
• Transisi * 10-100x lebih intensif daripada transisi n*
• Electron tak terikat dari heteroatom pada senyawa jenuh dapat
meningkatkan serapan UV
27
Absorpsi oleh senyawa aromatik
29
Pada senyawa polifenil
• sambungan molekul pada posisi para memungkinkan terjadinya
interaksi resonansi (konjugasi) di seluruh sistem, dan peningkatan
jumlah sambungan cincin para menghasilkan pergeseran batokrom.
• Sedangkan sambungan molekul meta, konjugasi tidak dapat terjadi,
sehingga tidak ada pergeseran
30
Spektrofotometri UV-Vis Analisis Kualitatif
π π*
n π*
O
..
karbonil
n π*
31
Absorpsi Khelat Anorganik
32
Spektra ion anorganik (logam dan non-logam) dan ion kompleks
33
Kompleks Alih-muatan
• Elektron donor menyerap cahaya dan
dialihkan ke aseptor
– Proses redoks internal
• Umumnya mempunyai absortivitas
molar tinggi (>10,000)
– Metal-to-ligand charge transfers
(MLCT)
– Ligand-to-metal charge transfer
(LMCT)
34
http://www.piercenet.com/browse.cfm?fldID=876562B0-5056-8A76-4E0C-B764EAB3A339
Efek lingkungan
35
J. Chem. Soc., 1959, 1263-1268.
Solvatochromism
• Polaritas solven menstabilkan ground state
atau excited state dan menimbulkan
kesenjangan energi yang berbeda, sehingga
spektrum serapannya juga berbeda.
• Pewarna Reichardt jika dilarutkan dalam
aseton biru kehijauan, dalam isopropanol biru
dan , dalam etanol merah violet
37
Analisis kualitatif vs kuantitatif via
serapan UV-vis
Harjana 2013 38
Gambar 5.1 Pola spektra sildenafil sitrat (Bk1), tadalafil (Bk2 ),
39
vardenafil (Bk3), S1, S4, S5 dan S6.
Baku/sample λmaks (nm)
Bk1 305
Bk2 285
Bk3 255
S1 306
S4 304
S5 299
S6 297 40
λ (nm) Absorbansi
Bk1 S1
210 0,364 0,4
220 0,424 0,449
230 0,473 0,473
240 0,449 0,436
250 0,388 0,376
260 0,303 0,291
270 0,315 0,279
280 0,424 0,4
290 0,521 0,485
300 0,558 0,533
310 0,558 0,533
320 0,497 0,461
330 0,388 0,364
340 0,255 0,218
350 0,121 0,109
41
r 0,9834