Contoh :
Metana dengan ikatan Etana, dengan ikatan
(–C-H) λ (125 nm) (C-C) λ (135 nm)
Terjadi pada senyawa organik jenuh yang
mengandung atom-atom dengan elektron bukan
ikatan (e- n) seperti pada sekitar atom N, O, S, dan
halogen.
Transisi n – π* E
(hipsocromic shift) Non polar
polar
O O
C NH
C NH
H3C-H2C
_ H3C-H2C
C C O
C C O
C N
C NH
O pH 9,2
O
PHENOBARBITAL SPECTRUM
Kromofor merupakan semua gugus atau
atom dalam senyawa organik yang
mampu menyerap sinar UV dan Visibel.
C H 2 -C H -C H -C H -C H 2 O H
N N
H 3C O
NH
H 3C N
RIBOFLAFIN O
Kebanyakan ion-ion logam transisi menyerap
di daerah UV dan Visibel.
P / Po %T A
1 100 0
0,1 10 1
0,01 1 2
Sinar yang digunakan dianggap
monokromatis
Peyerapan terjadi daam volume yang
memiliki penampang luas yang sama
Tidak ada senyawa lain yang menyerap
dalam larutan senyawa
Tidak terjadi fluoresensi atau fosforesensi
Indeks bias tidak tergantung pada
konsentrasi larutan
Jika sinar monokromatic dilewatkan suatu larutan maka
penurunan insensitas sinar berbanding langsung dengan
insensitas radiasi ( I ), konsentrasi spesies (c), dan dengan
ketebalan lapisan larutan (b).
P0
log logT
10 P
() merupakan suatu konstanta yang tidak
tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet dan
insensitas radiasi yang mengenai sampel.
() tergantung pada suhu, pelarut, struktur
molekul, dan λ radiasi.
() satuannya M-1cm-1 atau liter/mol. jika
konsentrasi dinyatakan dengan % b/v (g/100mL)
dapat dinyatakan dengan simbol E 1%1cm
() = (BM/10 ) x E 1%
1cm
Jika absorbansi suatu seri
larutan diukur pada λ, suhu,
kondisi pelarut sama, dan A
larutan diplotkan terhadap
konsentrasinya kurva
baku.
Penentuan konsentrasi
komponen tunggal dapat
dilakukan dengan :
Menggunakan informasi
absorbtivitas molar
Menggunakan persamaan
regresi linier kurva baku
Sebanyak 20 tablet furosemid ditimbang
beratnya 1,656 g. Diambil sampel 519,5 mg
digojog dengan 300 mL NaOH 0,1 N , lalu
diencerkan sampai 500,0 mL dengan NaOH 0,1
N. Sejumlah ekstrak disaring dan diambil 5,0
mL lalu diencerkan dengan NaOH 0,1 N sampai
250,0 mL. Absorbansi dibaca pada λ 271 nm
dengan blanko NaOH 0,1 N ternyata
absorbansinya 0,596. Jika E 1%1cm furosemid λ271
nm = 580, Hitung kadar Furosemid tiap
tabletnya ?
Dua buah kromofor yang berbeda akan memiliki kekuatan
absorbsi cahaya yang berbeda pada suatu λ tertentu,
sehingga dengan mengukur kedua λ akan diperoleh
konsentrasi masing-masing komponen campuran.
A1 = a1 b1 c1 dan A2 = a2 b2 c2,
karena tebal kuvet sama maka
A1 = a1 c1 dan A2 = a2 c2 sehingga :
Aλ1 = (a1c1) λ1 + (a2c2) λ1
Aλ2 = (a1c1) λ2 + (a2c2) λ2
Absorbansi obat A dengan konsentrasi
0,0001 M dalam kuvet 1 cm adalah 0,982
pada λ 420 nm, dan sebesar 0,216 pada λ
505 nm. Absorbansi obat B dengan
konsentrasi 0,0002 M adalah 0,362 pada λ
420 nm dan 1,262 pada λ 505. Absorbansi
campuran 2 obat adalah 0,820 pada λ 420
nm, dan 0,908 pada λ 505 nm. Berapakah
konsentrasi masing-masing obat A dan B
dalam campuran tersebut ?
Terutama untuk senyawa yang semula tidak
berwarna dan akan diukur dengan
spektrofotometer Visibel dilakukan
derivatisasi.
Waktu operasional (operating time) untuk
mengetahui waktu pengukuran yang stabil.
Pemilihan panjang gelombang maksimum (λ
max)
Pembuatan kurva baku sebaiknya sering
diperiksa ulang.
Pembacaan absorbansi sampel/cuplikan
sebaiknya dalam rentang 0,2 – 0,8.
Syarat pereaksi :
Reaksinya selektif dan sensitif
Reaksinya cepat, kuantitatif, dan reprodusiel
Hasil reaksi stabil dalam jangka waktu yang lama
Ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu
pengukuran dengan absorbansi larutan.
Pengukuran senyawa harus dilakukan pada saat waktu
operasionalnya.
Panjang elombang
yang digunakan
adalah λmax.
Alasan :
Kepekaan maksimal
Hukum Lambert-
Beer terpenuhi
Kesalahan akan kecil
Absorban yang terbaca hendaknya A = 0,2-0,8
atau %T = 15 % - 70 % agar kesalahan
fotometrik dalam pembacaan transmitan
sebesar 0,005 atau 0,5 %
Kalibrasi skala absorbansi digunakan
senyawa kalium dikromat.
Kalibrasi skala λ dengan larutan holmium
perklorat 5 % b/v.
Penentuan daya pisah (resolusi)
spektrofotometer dikontrol dengan lebar
celah dengan larutan toluen 0,02 % b/v dalam
heksan.
Penentuan adanya sesatan sinar (stray
radiation) dengan larutan KCl 1,2 % b/v
dalam air pada λ 200 nm, jika A = 2 maka
terjadisesatan sinar.
Tolbutamid (BM 270,4) memiliki absorbtivitas molar
703/M.cm, pada λ 262 nm. Jika tablet tunggal
tolbutamid dilarutkan dalam air sampai 250,0 mL,
absorbansinya 0,520 pada λ 262 nm, dan kuvet 1 cm.
Tentukan berat tolbutamid yang terkandung dalam
tablet ersebut !
Absorbansi senyawa murni X dan senyawa Y dengan
konsentrasi masing-masing 5 x 10-5 M sebagai berikut (
X A280 = 0,0510 A350 = 0,192 dan Y A280 = 0,335
A350 = 0,150). Salah satu larutan dari keduanya
dengan konsentrasi yang belum diketahui mempunyai
A280 = 0,395 dan A350 = 0,147. Senyawa manakah (X
atau Y) yang tidak diketahui ? Hitung konsentrasi
senyawa yang tidak diketahui tersebut !
HATUR NUHUN
PISAN ......
Jangan lupa
untuk membaca
literatur lainnya
baik dari buku
maupun internet
serta banyak
latihan soal ...