Luminol
Larutan
Oksigen
Forensik : luminol + Fe dalam hemoglobin
Luminol
+
2 H2O2 O2 + 2 H2O
Fe sebagai katalis
Luminol teroksidasi + hv
Fotoluminesensi
JENIS FOTOLUMINESENSI
Radiasi/fluoresensi
resonansi
Fluoresensi Fosforesensi
Pergeseran Stokes
TERJADINYA LUMINESENSI PADA ANTRASEN
S0 + UV 255 nm S2 (1)
S0 + UV 325 - 375 nm S2 (1)
Keduanya berfluoresensi pd 380, 402 dan 425 nm,
berfosforesensi pada 680 nm
DEAKTIVASI
1. Konversi internal - relaksasi vibrasional
2. Emisi fluoresensi
3. Intersystem crossing
4. Kuensing tumbukan
5. Emisi fosforesensi
h
E =h =
VR
S2
IC
VR
S1
ISC T1
Transisi VR
S0 → S2 Transisi F
S0 → S1
O2 - Q
So
FF
IC
255 350
foton terukur
k=
foton emisi
f = efisiensi kuantum dari fluoresensi
emisi foton /detik
f =
foton terserap/detik
Detektor photomultiplier
EFISIENSI KUANTUM f
Kekakuan struktur
Pengaruh pH
terutama untuk senyawa berfluoresensi yang mempunyai gugus asam atau basa, karena
intensitas dan panjang gelombang emisi bentuk ion berbeda dengan bentuk non-ion. Misalnya
asam 1-naftil-4-sulfonat hanya terlihat dengan mata kalau dalam bentuk ion setelah
penambahan basa
Oksigen terlarut,
menyebabkan peredupan fluoresensi
Kadar senyawa,
bila kadar senyawa besar (A>0,05), kurva baku tidak linier lagi
Logam berat
menyebabkan peredupan fluoresensi
– SUMBER EKSITASI
Lampu pijar merkuri Lampu Hg + P
Lampu xenon Lampu D2
– MONOKROMATOR
Filter → FLUOROMETER
Grating → SPEKTROFLUOROMETER
– SEL SAMPEL
Kuvet fluorometer
Kuvet putar + labu Dewar → FOSFORIMETER
– DETEKTOR fotomultipler fotodioda
FILTER
PLASTIK
7-54
Keunggulan
Kepekaan tinggi 10-8 – 10-9 M
Selektif, karena hanya beberapa senyawa
yang berpendar
Kelemahan
Dapat terjadi eksitasi sampingan
Banyak senyawa yang meredupkan pendar
→ pemisahan
Beberapa senyawa peka radiasi UV
Presisi dan akurasi rendah 2 – 10%
RINGKASAN PENDARAN
• terjadi pada makluq hidup, akibat reaksi kimia / kena REM
• terjadi jika elektron ikatan aras S1 kembali turun ke aras So
• F = kf Po(2,3 bc)
•k tergantung pada kepekaan detektor
•f tergantung pada gugus fungsinya
•Po tergantung pada intensitas sumber REM
• tergantung pada struktur inti senyawa analit
• Monokromator pendarfluor : filter (fluorometer) atau grating
(spektrofluorometer), sedangkan pada pendarfosfor hanya
digunakan grating saja
• Pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur intensitas
pendar atau dengan mengukur kuensingnya
• Metode ini peka (dapat mengukur kadar 10-8 – 10-9 M), tetapi
presisi dan akurasinya rendah
Profil spektra absorpsi dan spektra emisi seperti bayangan cermin
Penentuan kadar etinilestradiol dalam tablet.