1. Sediaan sulit larut Aqua Pro Injection biasa digunakan
sebagai pelarut baagi sediaan yang akan dimasukkan kedalam tubuh melalui jalur pemberian parenteral
Evaluasi
No Jenis Evaluasi Prinsip Evaluasi Jumlah Hasil Syarat
Sampel Pengamatan 1. Penetapan pH Pengecekan pH larutan 10 vial Antara 6,0 dan (FI Edisi IV tahun dilakukan dengan 8,0 1995) menggunakan pH meter atau kertas indikator universal Uji bahan Pengujian bahan partikulat 10 vial Jumlah partikulat dibedakan sesuai volume partikel/mL: (FI Edisi IV tahun sediaan injeksi >50μm : Negatif 1995) ≥25µm : <1000 >10 μm : <1000 Uji kejernihan Pemeriksaan dilakukan 10 vial Harus jernih, jika secara visual biasanya terbentuk dilakukan oleh seseorang opalesen tidak yang memeriksa wadah lebih dari bersih dari luar di bawah suspensi padanan penerangan cahaya yang (FI Edisi VI tahun baik, terhalang terhadap 2020) refleksi ke dalam matanya, dan berlatar belakang hitam dan putih, dijalankan dengan suatu aksi memutar, harus benar-benar bebas dari partikel kecil yang dapat dilihat dengan mata (Lachman,1994). Uji kebocoran Wadah diletakkan dengan 10 vial Tidak satu ampul posisi terbalik pun bocor Uji sterilitas larutan uji + media 10 vial Steril, tidak ada (FI Edisi IV tahun perbenihan, inkubasi pada pertumbuhan 1995) 20°C – 25°C mikroba Uji pyrogen Pengujian meliputi 10 vial Tidak ada pengukuran kenaikan suhu kenaikan suhu kelinci setelah penyuntikan tubuh pada larutan uji secara intravena hewan uji sebesar 0,5°C Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta