Anda di halaman 1dari 31

SPEKTROFOTOMETRI

UV/Vis
• Teknik spektroskopi merupakan suatu metoda analisis
yang melibatkan interaksi antara analit atau sampel
dengan sinar atau radiasi elektromagnetik atau REM
• Ketika suatu sampel menyerap REM, maka sampel akan
mengalami perubahan energi
• REM tersusun atas suatu berkas sinar dari partikel
berenergi yang disebut foton

• E = hƲ

• E = hc/λ
• Ketika molekul molekul dalam sampel berinteraksi dengan REM maka
molekul dapat berotasi, bervibrasi/bergetar, atau bertranslasi/berpindah dari
suatu tempat ke tempat lain dalam suatu ruangan

Perubahan dalam bentuk atau gerakan apapun atau perubahan level energi
elektron,melibatkan perubahan level energi molekul
Perubahan semacam ini disebut Transisi

• Daerah spektra
• Sinar gamma Sinar X UV/tampak Infra Merah Gel. Mikro Gel. Radio

• Jenis Transisi
• Nuklir elektron elektron vibrasi mo vibrasi spin spin
• tkt inti valensi lekul elektron inti
• Jenis Perpin Daerah spektrum Teknik Spektroskopi
• dahan energi elektromagnetik

• Sinar ɣ Sp. Mossbaur


• Sinar X Sp. Absorpsi sinar X
• UV/Tampak Sp. UV/Tampak
• Absorpsi : Inframerah Sp. Inframerah
• Sp. Raman
• Gel. Mikro Sp. Gel. Mikro
• Sp. Resonansi spin
• elektron

• Gel. Radio Sp. RMI

• Emisi : UV/Tampak Sp. Emisi Atom


Jenis Spektrofotometer UV Vis
• Spektrofotometer berkas tunggal Single Beam
• Spesifikasi
1. Celah keluar sinar monokromatis hanya satu
2. Wadah atau kuvet yang dapat dilalui sinar hanya satu
3. Pada setiap perubahan panjang gelombang, alat harus di nol kan

Spektrofotometer berkas rangkap Double beam


Spesifikasi::
1. Celah keluar sinar monokromatis ada dua
2. Sinar melalui dua wadah atau kuvet sekaligus
3. Alat cukup 1 x di nolkan dengan mengisi kuvet sampel dan blanko
Penggunaan Spektrofotometer UV Vis

Pada umumnya digunakan untuk:


1. Menentukan adanya gugus kromofor dan ikatan rangkap yang
terkonyugasi dari suatu senyawa organik
2. Mengetahui informasi dari struktur dengan membandingkan
koefisien ekstingsi molar e
3. Untuk analisa kuantitatif
Apabila suatu molekul menyerap sinar ultraviolet (uv), di
dalam molekul tsb terjadi perpindahan tingkat energi
elektron. Yaitu elektron-elektron ikatan di orbital molekul
paling luar mengalami eksitasi dari tingkat energi
elektron yg lebih rendah ke yg lebih tinggi

Sinar tampak juga terjadi eksitasi tapi perpindahannya


tidak sejauh sinar uv, karena energi sinar tampak lebih
kecil daripada energi sinar uv
Penyerapan sinar uv dan sinar tampak (visible) oleh
molekul senyawa organik

Semua senyawa organik dapat menyerap sinar uv/vis, karena


semuanya mengandung elektron-elektron ikatan (elektron-elektron
valensi) dikulit paling luar yg dapat dieksitasikan ke tingkat energi
elektron yg lebih tinggi.
Elektron-elektron ikatan ada ikatan tunggal dan ikatan rangkap

Energi yg diperlukan untuk mengeksitasikan elektron pembentuk ikatan


tunggal adalah sangat tinggi atau panjang gelombangnya pendek
(l < 180 nm = sinar uv vakum karena dapat diserap oleh udara)

Penyerapan sinar uv l > 180 nm dan juga sinar tampak (400 - 800 nm)
dilakukan oleh senyawa-senyawa organik yg mengandung gugus-
gugus fungsionil (khromofor = mengandung elektron valensi dgn
energi eksitasi yg relatif rendah)
Elektron-elektron yg menyerap sinar uv/vis oleh molekul organik:
• 1. elektron-elektron yg secara langsung menyebabkan terjadinya
ikatan kovalen antara atom-atom didalam molekul tsb, jadi
merupakan elektron-elektron yg dimiliki bersama oleh lebih dari satu
atom.
• 2. elektron-elektron di orbital paling luar yg tidak menyebabkan
terjadinya ikatan kovalen antara atom-atom didalam molekul
penyerap sinar jadi yg tidak dimiliki bersama oleh lebih dr 1 atom =
elektron bukan ikatan/non bonding electrons

Artinya, elektron-elektron di dalam molekul organik yg mengalami


eksitasi ke tingkat energi elektron yg lebih tinggi adalah:
1. elektron-elektron ikatan dan
2. elektron-elektron bukan ikatan yg biasanya terdapat disekitar atom-
atom unsur O, halogen, S dan N didalam suatu molekul
1A Elektron Valensi 8A

2A 3A 4A 5A 6A 7A

Jumlah elektron valensi sama dengan


nomor golongan
Tipe transisi elektron
Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul

Penyerapan radiasi sinar uv dan sinar tampak oleh spesies atom atau
molekul (M) melibatkan eksitasi seperti persamaan berikut:

M + hʋ M*

Hasil reaksi antara M dengan foton (hʋ) merupakan partikel yg


tereksitasi secara elektronik (M*). Waktu hidup M* sangat pendek
(10-8 - 10-9 detik) dan keberadaannya dapat diakhiri dgn berbagai
macam relaksasi seperti energi eksitasi menjadi panas

M* M + panas

Bisa juga relaksasi menjadi terdekomposisinya M* membentuk spesies


baru (=reaksi fotokimia) dan bisa juga fluoresensi/fosforesensi
Penyerapan radiasi sinar uv dan visible dibatasi oleh sejumlah gugus
fungsional (=Khromofor) yg mengandung elektron valensi dgn tingkat energi
eksitasi relatif rendah.

Ada 3 elektron yg terlibat pada penyerapan tsb; elektron sigma, phi dan
elektron bukan ikatan (nonbonding electron)

Elektron (ikatan) sigma = ikatan tunggal


Orbital molekul ikatan yg menyebabkan terjadinya ikatan tunggal (single
bond) di dalam suatu molekul organik disebut orbital (ikatan) sigma (s ).
Elektron-elektron yg menempati orbital sigma disebut elektron sigma.
Distribusi rapat muatan didalam orbital sigma adalah simetris di sekeliling
poros ikatan. Sedangkan pada orbital sigma anti ikatan atau sigma bintang
(s * ) tidak simetris.

Ikatan phi (rangkap) 


Dalam molekul organik yang berikatan rangkap, terdapat dua macam orbital
molekul, yaitu orbital sigma (mengandung sepasang elektron) dan orbital
phi (mempunyai sepasang elektron)
Orbital phi terjadi tumpang tindih (overlapping) dua buah orbital
atom. Distribusi rapat muatan di dalam orbital molekul phi ini adalah
sedemikian rupa, sehingga sepanjang poros ikatan antara kedua
atom yang saling mengikat di dalam molekul itu terdapat apa yg
dinamakan bidang nodal (nodal plane), yaitu suatu daerah yg rapat
muatannya rendah . Sedang di daerah-daerah di atas dan di bawah
bidang nodal justru terdapat rapat muatan yg maksimum

Elektron bukan ikatan atau elektron n (non bonding electron)


Disebut non bonding electron karena elaktron tsb tidak ikut serta
dalam pembentukan ikatan kimia dalam suatu molekul. Dan
biasanya terdapat disekitar atom N, O, S dan halogen.

contoh ke 3 macam elektron tsb misal pada senyawa formaldehid


H2CO
Transisi-transisi elektronik yang
terjadi diantara tingkat-tingkat
energi di dalam suatu molekul
ada 4, yaitu transisi sigma -
sigma bintang (s  s * );
transisi n - sigma bintang (n 
s * ); transisi n - phi bintang (n
  * ); dan transisi phi- phi
bintang (   * )
Berikut akan diuraikan keempat jenis transisi tsb.
• Transisi sigma - sigma bintang (s  s * )
Energi yg diperlukan sesuai dgn energi sinar yg frekwensinya
terletak diantara uv vakum ( < 180 nm) misalnya metana (-C-H ; 125
nm) dan etana ( 135 nm untuk C-C) Kekuatan ikatan C-C < C-H shg
energi yg diperlukan utk eksitasi juga lebih kecil (= pita serapannya
terjadi pada panjang gelombang yg besar)
Jenis transisi ini terjadi pada daerah uv vakum shg kurang begitu
bermanfaat utk analisis dgn cara spektrofotometri uv-vis
• Transisi non bonding elektron - sigma bintang (n  s * )
Terjadi pada senyawa organik jenuh yg mengandung atom-atom yg
memiliki elektron bukan ikatan (elektron n). Energi yg diperlukan utk
transisi jenis ini < transisi sigma - sigma bintang (sinar yg diserap
mempunyai l lebih panjang = 150 - 250 nm)
catatan: puncak serapan utk terjadinya keadaan tereksitasi n -
sigma bintang ini akan bergeser ke l yg lebih kecil dlm lingkungan
dimana terdapat pelarut yg bersifat polar (air, metanol)
Pergeseran puncak serapan ke l lebih kecil = pergeseran biru
(hipsokromik)
• Transisi n - phi bintang dan transisi phi - phi bintang
Untuk memungkinkan terjadinya kedua jenis transisi elektron ini
maka di dalam molekul yg menyerap sinar diperlukan adanya
gugusan fungsional yg tak jenuh, shg ikatan rangkap di dalam
gugusan tsb memberikan orbital ikatan phi yg diperlukan. Puncak-
puncak serapan oleh kedua jenis transisi ini terdapat di daerah l
antara 200 dan 700 nm, shg mudah diukur dgn spektrofotometer
biasa
Perbedaan khas antara kedua jenis transisi elektron di atas;
- nilai absorptivitas molar (e) utk puncak-puncak serapan oleh
transisi n - phi bintang adalah kecil (10 - 100 Lcm-1mol-1),
untuk phi - phi bintang 100x hingga 1000x lebih besar.
- Puncak serapan karena transisi n - phi bintang akan
mengalami pergeseran kearah l yg lebih kecil (hipsokromik)
kalau polaritas pelarut semakin besar. Sedang untuk transisi
phi - phi bintang pada umumnya akan mengalami pergeseran
ke arah l yg lebih besar (= pergeseran batokromik atau
pergeseran merah) dgn bertambahnya polaritas pelarut
Struktur Kimia dan absorpsi sinar ultraviolet

• Larutan yang dapat dianalisis dengan spektroskopi uv


adalah senyawa yang mempunyai gugus kromofor

• Gugus kromofor adalah gugus molekul yg mengandung


sistem elektronik yang dapat menyerap energi pada
daerah uv
Struktur Kromofor

Group Struktur nm

Karbonil C=O 280


Azo -N=N- 262
Nitro -N=O 270
Thioketon -C=S 330
Nitrit - NO2 230
Diena terkonyugasi -C=C-C=C- 233
Triena terkonyugasi -C=C-C=C-C=C- 268
Tetraena terkonyugasi - C = C - C = C - C = C - C = C - 315
Benzena 261
Gugus khromofor
Contoh, Absorpsi oleh molekul organik
Contoh, absorpsi oleh molekul anorganik
Spektroskopi sinar tampak (visible)
Colors of visible light
λ maks. Warna yg Warna yg
absoprsi diserap terlihat
380 – 420 Violet Green-yellow
420 – 440 Violet-blue Yellow
440 – 470 Blue Orange
470 – 500 Blue-green Red
500 – 520 Green Purple
520 – 550 Yellow-green Violet
550 – 580 Yellow Violet-blue
50 – 620 Orange Blue
620 – 680 Red Blue-green
680 - 780 Purple Green
Alat spektroskopi sinar tampak (Spectronic 20)
• Langkah-langkah utama dalam analisa dengan spektroskopi
vis.
1. Pembentukan bentuk molekul yang dapat menyerap sinar tampak
2. Pemilihan panjang gelombang serapan maksimum
3. Pembuatan kurva kalibrasi (kurva kerja)
4. Pengukuran absorban cuplikan

Kesalahan-kesalahan dalam spektroskopi


1. Kuvet yang kotor atau telah tergores
2. Sidik jari yang dapat menyerap radiasi ultra violet/vis.
3. Penempatan kuvet yang tidak tetap/tepat posisinya
4. Ukuran kuvet yang tidak seragam
5. Adanya gelembung udara/gas dalam lintasan radiasi
Cara Penetapan Kadar dengan Spektroskopi UV/Vis

• 1. Cara perbandingan langsung


 Mengukur absorban larutan baku (Ab) dengan konsentrasi tertentu (Cb) pada
satu konsentrasi saja
 Baca juga absorbansi sampel (As)

Kadar sampel (Cs) = As/Ab x Cb


Cara ini boleh dilakukan jika telah diketahui bahwa kurva baku hubungan antara
konsentrasi dengan absorban merupakan garis lurus dan melewati titik nol.

2. Cara Kurva Kalibrasi


- Buat grafik hubungan antara konsentrasi dengan absorban
- Cari persamaan regresinya
- Tetapkan kadar dari persamaan regresi tsb
3. Cara dua baku
Adaptasi dari cara 1 dan 2, dibuat masing-masing 2 bh larutan baku yg
konsentrasinya sedikit lebih rendah dan lebih tinggi dari kosentrasi sampel (kira-kira
5% diatas dan dibawah)
4. Cara standar adisi (penambahan standar)

Anda mungkin juga menyukai