Anda di halaman 1dari 3

LABORATORIUM BIOPROSES

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2018/2019

PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
MODUL : Sintesis Nanopratikel Logam Menggunakan
Mikroorganisme
PEMBIMBING : Dra. Nancy Siti Djenar, MS

Tanggal Praktikum: 23-30 April 2019


Tanggal Penyerahan: 2019
Oleh :
Oleh:
Kelompok : VI
Nama : 1. Sisi Marliani (171431027)
2. Siti Atika Mayapramesti (171431028)
3. Siti Fauziah (141424029)
4. Syahidah Ash-Shoffi (171431030)
5. Syifa Dhea Nisa (171431031)
Kelas : 2 Analis Kimia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
I. TEORI DAN LATAR BELAKANG

Nanopartikel telah menjadi salah satu teknologi yang paling menjanjikan pada semua bidang
sains. Nanopartikel logam yang diproduksi oleh nanoteknologi mendapat perhatian global
karena aplikasi ekstensif dalam biomedis dan fisiokimiaa. Baru-baru ini, sintesis nanopartikel
logam menggunakan mikroorganisme dan tanaman telah dipelajari secara ekstensif. Dalam hal
ini mikroorganisme telah dikenal sebagai “nanofactori” yang mudah digunakan.

Mikroorganisme sebagai nanofaktori memiliki potensi sangat besar, ecofriendly, hemat biaya,
tidak beracun. Selain itu memiliki kemampuan untuk mendetoksifikasi logam berat karena
mempunyai berbagai enzim reduktase, yang mampu mereduksi garam logam kedalam bentuk
nanopartikel logam dengan ukuran partikel yang sempit sehingga menghasilkan polidespersitas
yang cukup rendah.

Selama beberapa tahun terakhir, mikroorganisme, termasuk bakteri (actinomycetes), jamur dan
ragi telah dipelajari secara ekstra dan intraselular untuk sintesis logam nanopartikel. Sintesis
nanopartikel telah dilaporkan dapat menggunakan komponen bakteri yaitu biomassa,
suprnatan, dan turunannya. Diantara berbagai metodologi, sintesis ekstraselular telah mendapat
banyak perhatian karena dapat menghilangkan tahap pemrosesan hilir. Bila menggunakan
mikroorganissme yang bersifat intraselular, maka diperlukan perlakuan sepeti sonikasi untuk
memecah dinding sel, beberapa sentrifugasi dan pencucian pemurnian nanopartikel dan lain-
lain. Keberadaan reducing agent, protein, peptida, enzim, reducing daftor, dan bahan organik
akan meningkatkan kemampuan mikroorganisme sebagai agen pereduksi (reducing agent).
Dalam hal ini dapat mencegah agregasi nenopratikel sehingga tetap stabil dalam waktu yang
lama.
II. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari kemampuan B. subtilis dalam membentuk Ag Nanopartikel
2. Melakukan biosintesis Ag nanopartikel menggunakan B.subtilis
3. Menentukan kondisi optimum dari biosintesis Ag nanopartikel menggunakan
B.subtilis\
III. BAHAN DAN ALAT
 Bacillus subtilis
 Media Luria-Betani (L-B) yang terdiri atas: yeast extract, tripton dan NaCl
 Agar Bacto
 Akuades
 AGNO3 0,1 N
 pH indicator
 tabung reaksi
 gelas kimia
 labu erlenmeyer 50mL, 100mL, 500mL
 Spektrofotometer Uv-Vis
 TEM (transmission Electron Microscpy)
IV. CARA KERJA
 Pembuatan Inokulum

Siapkan stock culture B.ssubtilis dalam agar miring L-B

Inokulasikan B.subtilis kedalam media L-B broth dengan cara menggeseknya (2-3
gesekan)

Inkubasikan kultur di atas selama ... jam pada suhu 37˚C, 150 rpm di dalam
incubator shaker

Setelah selesai inkubasi, lakukan sentrifugasi pada 5000 rpm selama 10 menit

Supernatan yang diperoleh, selanjutnya digunakan untuk sintesis nanopartikel

 Biosintesis Ekstraseluler dari Ag Nanopartikel Menggunakan Supernatan


B.Subtilis

Masukkan 50 mL

Anda mungkin juga menyukai