DISUSUN OLEH:
APRILLINA NELLA TINDAON ( 11194992110042)
Disusun Oleh:
MenyetuJul,
PKM Kuln Raya Program Studi Profesi Bldan
Banjarmasin Fakultas Kesehatan
Preseptor X!infk (PX} Universtaa San Mulia Ban]armasin
Preeeptor Pendidikan tPP)
DwI"RahmawaO SST.
ASST NIK. 1166012012049
NIP. 196608 oe1ssz o3200»
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penuis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan laporan kasus yang
berjudul “Laporan Stase Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja
dengan Pernikahan Dini Di Ruang Kia Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin”.
Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr.RR.Dwi Sogi Sri Redjeki,S.KG.,M.Pd selaku Ketua Rektor Universitas Sari Mulia
Banjarmasin.
2. Anggrita Sari,S.Si.T.,M. P d.,M.Kes selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan.
3. Hariadi Widodo,S.Ked.,MPH selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Sistem
Informasi.
4. H.Ali Rakhman Hakim, M.Farm., APT selaku Dekan Fakultas Kesehatan.
5. Ika Mardiatul Ulfa, S.S.T., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Fakultas
Kesehatan.
6. Dwi Rahmawati,SST.,M.Kes Selaku CT yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam penyusunan laporan tugas laporan stase
7. Norcahaya,SST Selaku CI Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan laporan tugas stase
8. Fitri Yuliana, SST., M.Kes selaku penguji Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin yang
bersedia memberikan bimbingan, saran, dan arahan dalam proses laporan kasus
Stase
Penulis menyadari adanya ketidaksempurnaan dari laporan kasus ini, karenanya
penulis mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya membangun untuk
menyempurnakan laporan kasus ini. Semoga hasil-hasil yang dituangkan lewat
laporan kasus ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu kesehatan umumnya dan
khususnya dalam kebidanan.
Penulis
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesehatan Reproduksi
1. Pengertian
a. Semasa mandi
Angkat sebalah tangan, menggunakan satu jari gerakkan secara mendatar
perlahan-lahan ke serata tempat bagi setiap payudara. Gunakan tangan kanan
untuk memeriksa payudara sebelah kiri dan tangan kiri untuk payudara kanan.
Periksa dan cari bila terdapat gumpalan / kebetulan keras, menebal di
payudara.
b. Berdiri di hadapan cermin
Dengan mengangkat kedua tangan keatas kepala, putar-putar tubuh perlahan-
lahan dari sisi kiri. Cekak pinggang anda, tekan turun perlahan-lahan ke bawah
untuk menegakan dengan teliti segala perubahan seperti besar, bentuk dan
kontur setiap paydara. Lihat pula jika terdapat kekakuan, lekukan atau puting
tersorot kedalam. Dengan perlahan-lahan, picit kedua puting an perhatikan jika
terdapat cairan keluar. Priksa lanjut apa cairan itu kelihatan jernih atau
mengandung darah.
c. Berbaring
Untuk memeriksa payudara sebelah kanan, letakkan bantal di bawah bahu
kanan dan tangan kanan diletakkan dibelakang kepala. Tekan jari anda
mendatar dan bergerak perlahan-lahan dalam bentuk bulatan kecil, bermuka
dari bagian pangkal payudara. Selepas satu putaran, jari diletakkan 1 inci
(2,5cm) kearah puting. Laukan putaran untuk memeriksa setiap bagian
payudara untuk memeriksa setiap payudara termasuk puting. Ulangi hal yang
sama pada payudara setelah kiri dengan meletakkan bantal dibawah bahu kiri
dan tangan kiri diletakkan dibelakang kepala. Coba rasakan sama ada terdapat
sebarang gumpalan dibawah dan disepanjang tulang selanka. Pencegahan
yang dilakukan para wanita untuk mengetahui gejala-gejala kanker dengan
pemeriksaan payudara sendiri adalah cara mudah yang dilakukan setiap bulan
7-10 hari setelah haid. Hal tersebut bisa dilihat dari penyebab kanker payudara,
gejala-gejala dan pengobatan kanker payudara jika sudaah stadium lanjut.
BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI IMUNISASI CATIN (TT1) PADA
PADA WANITA USIA SUBUR DAN SADARI DI RUANG KIA PUSKESMAS KUIN
RAYA BANJARMASIN
Pengkajian Data
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan ingin suntik TT karena ingin menikah 1 bulan lagi.
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche umur : 12 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur/tidak : Tidak teratur
d. Lamanya : 7 hari.
e. Banyaknya : 1-2 kali ganti pembalut / hari
f. Dismenorea : Tidak ada
4. Riwayat Obstetri
Pasien mengatakan belum pernah hamil dan bersalin.
5. Riwayat Ginekologi
a. Riwayat keputihan : Tidak ada
b. Riwayat perdarahan di luar : Tidak ada
c. Riwayat perdarahan saat berhubungan badan : Tidak ada
d. Riwayat nyeri saat berhubungan : Tidak ada
e. Riwayat tumor pada payudara dan alat kandungan : Tidak ada
6. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menurun, seperti asma,
hipertensi, diabetes mellitus, penyakit menular seperti TBC, hepatitis,
HIV/AIDS.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga tidak memiliki penyakit keturunan seperti
hipertensi, jantung, asma, diabetes penyakit menular seperti TBC, hepatitis,
HIV/AIDS.
D. Pentalaksanaan
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu tanda-tanda vital didapat
yaitu, TD : 110/70 mmHg, Suhu : 36 0C, pada pemeriksaan payudara tidak ada
benjolan yang abnormal.
R/: Agar ibu mengetahui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan keadaan
ibu.
E “Ibu mengetahui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan”
2. Memberikan konseling kepada catin tentang kesehatan reproduksi pranikah,
yaitu konsep pernikahan dan perubahan peran catin yang akan menjadi
seorang istri dan calon ibu serta usia kematangan organ reproduksi perempuan
untuk persiapan kehamilan
R: Informasi tentang masalah potensi yang dapat terjadi setelah menikah,dan
cara efektif mencegah atau mengatasi masalah-masalah tersebut. Untuk
menambah wawasan dan kesiapan perencanaan kehamilan.
E: “klien mengerti tentang penjelasan yang diberikan”
3. Memberikan konseling tentang kebersihan organ reproduksi diantaranya:
a. Sebaiknya pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari.
b. Tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat dan berbahan non sintetik.
c. Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab/bau
d. Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakang dengan
menggunakan air bersih dan dikeringkan menggunakan handuk atau tisu.
e. Khusus untuk perempuan, tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan
pembilas vagina dan jangan memakai pembalut tipis dalam waktu lama.
f. Pergunakan pembalut ketika mentruasi dan diganti paling lama setiap 4 jam
sekali atau setelah buang air
g. Bagi perempuan yang sering keputihan, berbau dan berwarna harap segera
memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
R: Persiapan diri dan kesehatan reproduksi pra nikah perlu disiapkan oleh
catin agar area organ reproduksi siap dan terjaga
E: “Pasien bersedia mengikut saran yang diberikan”
4. Memberitahukan klien tentang manfaat pemberian imunisasi tetanus toxoid
pada calon pengantin yaitu upaya pencegahan dan perlindungan terhadap
penyakit tetanus (bayi/ibu) sehingga akan memiliki kekebalan terhadap
penyakit tersebut.
R: Menurut Kemernkes (2015) dan PMK No. 97 tahun 2014, kegiatan suntik
catin bertujuan untuk menekan angka kejadian tetanus, latar belakang kenapa
diperlukan suntik dikarnakan banyak ibu yang melalukan persalinan didukun
dan angka kejadian tetanus neonatorum yang tinggi pada masa lalu sehingga
pemerintah membuatkan program pasangan usia subur yang mau menikah
harus imunisasi TT
E: “pasien mengetahui tentang imunisasi tetanus toxoid pada calon pengantin”
5. Memberikan suntik caten (vaksinasi tetanus toksoid) TT1 secara IM di lengan
yang tidak dominan untuk bekerja. Imunisasi TT untuk pencegahan terhadap
tetanus/tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis primer 0,5 ml yang diberikan secara
intramuskuler.
R: Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap penyakit tetanus
dilakukan dengan pemberian 5 dosis imunisasi TT untuk mencapai kekebalan
penuh (Dinkes, 2018
E: “vaksinasi TT1 sudah diberikan”
6. Memberitahukan klien efek samping imunisasi TT:
a. Biasanya di tempat bekas suntikan terjadi pembengkakan ringan seperti
nyeri, kemerahan, kadang-kadang ada gejala demam. Bila hal ini terjadi,
tidak perlu melakukan tindakan yang berlebihan, karena ini akan sembuh
sendiri dan berlangsung selama 1-2 hari.
b. Imunisas TT adalah antigen yang sangat aman untuk ibu hamil dan tidak
berbahaya bagi janin. Ibu hamil yang tidak mendapatkan imunisasi tidak
ada perbedaan mengenai resiko cacat bawaan ataupun abortus (Depkes
RI, 2008)
7. Memberitahukan Lama masa perlindungan dan interval Imunisasi TT, sebagai
berikut :
a. Setelah melakukan TT1, interval TT2 minimal 4 minggu dengan waktu
perlindungan selama 3 tahun.
b. Setelah melakukan TT2, interval TT3 minimal 6 bulan dengan waktu
perlindungan selama 5 tahun.
c. Setelah melakukan TT3, interval TT4 minimal 1 tahun dengan waktu
perlindungan selama 10 tahun.
d. Setelah melakukan TT4, interval TT5 minimal 1 tahun dengan waktu
perlindungan selama 25 tahun.
R: Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap penyakit tetanus
dilakukan dengan pemberian 5 dosis imunisasi TT untuk mencapai kekebalan
penuh (Dinkes, 2018)
E: “klien mengerti tentang penjelasan yang diberikan”
8. Meminta persertujuan ibu untuk dilakukan
SADARI “ibu bersedia untuk dilakukan SADARI”
9. Menjelaskan kepada ibu tentang SADARI Pemeriksaan payudara sendiri
adalah suatu upaya pendeteksi dini terjadinya kanker payudara. Pencegahan
untuk deteksi sini ada tidaknya kanker payudara lebih baik daripada mengobati
pada saat keadaan kanker payudara pada stadium lanjut dan menjadi lebih
berat penanganannnya. Perempuan seharusnya menyadari arti pentingnya
mencegah sesuatu penyakit kanker payudara dengan pemeriksaan payudara
sendiri. Waktu yang tepat untuk melakukan SADARI yaitu hari ke 7 sampai 10
terhitung sejak hari pertama menstruasi atau pada saat payudara lemas dan
tidak keras/bengkak.
R: Agar ibu mengetahui tentang SADARI dan manfaatnya
E: “ibu mengerti tentang SADARI”
10. Melakukan SADARI kepada ibu:
a. Membantu ibu untuk membuka baju bagian atas.
b. Perhatikan kedua payudara dengan tangan di sisi tubuh dan lihat apakah
ada perubahan pada payudara. Lihat perubahan dalam hal ukuran, bentuk
atau warna kulit, atau jika ada kerutan lekukan seperti lesung pipi pada
kulit.
c. Perhatikan kembali kedua payudara sambil mengangkat tangan di atas
kepala melanjutkan dengan meletakkan kedua tangan dipunggung sambil
menekan agar otot dada berkontraksi. Bungkukan badan untuk melihat
apakah kedua payudara menggangntung seimbang.
d. Tekan masing-masing puting dengan ibu jari dan jari telunjuk secara
lembut untuk melihat apakah ada cairan yang keluar.
e. Lakukan perabaan payudara. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sambil
duduk atau berbaring. Jika memeriksa payudara sambil berbaring,
diletakkan sebuah bantal dibawah pundak sisi payudara yang akan
diperiksa.
f. Angkat lengan kiri ke atas kepala. Gunakan tangan kanan untuk menekan
payudara kiri dengan ketiga jari tengan (telunjuk, tengah, dan manis).
Mulailah dari daerah ketiak sampai ke puting susu dan gerakkan ketiga jari
tersebut dengan gerakan memutar searah jarum jam di seluruh permukaan
payudara.
g. Rasakan apakah terdapat benjolan dan penebalan. Pastikan untuk
memeriksa daerah yang berada di antara payudra, dibawah lengan, dan
dibawah tulang selangka.
h. Angkat lengan kanan ke atas kepala dan ulangi pemeriksaan untuk
payudara sebelah kanan dengan menggunakan tangan kiri. Pemeriksaan
ini akan membantu untuk mengetahui lebih awal apabila ada kelainan pada
payudara yaitu dengan menggunakan teknik yang sama setiap bulannya.
i. Menjelaskan kepada ibu setiap melakukan SADARI lakukan di depan
cermin.
E: “SADARI sudah dilakukan dan ibu mengerti bagaimana cara melakukan
sadari”
8. Menganjurkan klien untuk melakukan kunjungan ulang imunisasi TT ke 2 yaitu 1
bulan kemudian tanggal 09 Juli 2022
E: “klien mengerti dan bersedia 1 bulan lagi suntik TT yang ke 2”.
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil data subjektif Ny A mengatakan ingin suntik TT karena ingin
menikah 1 bulan lagi. Memberikan suntik caten (vaksinasi tetanus toksoid) TT1 secara
IM di lengan yang tidak dominan untuk bekerja. Imunisasi TT untuk pencegahan
terhadap tetanus/tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis primer 0,5 ml yang diberikan
secara intramuskuler.
BKKBN, 2006, Buku Saku Bagi Petugas Lapangan Program KB Nasional Materi
Konseling, Jakarta: BKKBN.
KBBI, 2019. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at:
http://kbbi.web.id/pusat
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes
RI. Diakses pada tanggal 31 Januari 2019 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf
DCc
Zulliati. *1.KCb
jk t j 66I ! 2011047