P
T K
Penerbit :
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu
Jurnal Penelitian
Bengkulu April ISSN
Terapan Vol. 6 No. 1 Hlm. 01-100
2019 2356-1394
Kesehatan
JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN
ISSN 2356-1394
Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 01-100
Terbit tiga kali setahun, mulai tahun 2019 terbit setiap bulan April, Agustus dan Desember.
Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dibidang Keperawatan, Kebidanan, Gizi,
Analis Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, dan Promosi Kesehatan. ISSN 2356-1394.
Ketua Penyunting
Hermansyah
Penyunting Pelaksana
Ratna Dewi
Krisyanella
Epti Yorita
Pelindung
Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu
DAFTAR ISI
Abstrak: Faktor psikologis yang mempengaruhi terjadinya emesis gravidarum terdiri dari
stres, dukungan suami dan keluarga serta faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui informasi mendalam tentang faktor-faktor
psikologis yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil di
RSUD Tais Kabupaten Seluma. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
metode kualitatif. Pengumpulan data berdasarkan wawancara secara mendalam (in depth
interview). Informan penelitian adalah 5 orang ibu hamil trimester I yang mengalami
hiperemesis gravidarum yang dirawat di RSUD Tais. Pengambilan subjek penelitian
dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar
termasuk usia yang berisiko untuk terjadinya hiperemesis gravidarum yaitu umur < 20
tahun dan > 35 tahun. Sebagian besar informan termasuk kategori paritas multipara.
Informan sebagian besar menyatakan bahwa keluarganya kurang memberikan dukungan.
Sebagian kecil informan yang menyatakan bahwa suaminya tidak mendukung dengan
kehamilan sekarang. Sebagian besar informan tidak siap dalam perubahan peran sebagai
ibu. Terdapat ibu hamil yang mempunyai citra tubuh (body image) yang kurang. Faktor
psikologis yang mempengaruhi kejadian hiperemesis gravidarum adalah usia, paritas,
dukungan keluarga, dukungan suami, perubahan peran dan body image. Bagi para tenaga
kesehatan diharapkan agar lebih sigap dan tanggap dalam mendeteksi masalah yang dapat
menjadi penyulit dalam kehamilan seperti hiperemesis gravidarum dengan cara
melakukan pendekatan resiko bahwa setiap wanita hamil beresiko mengalami komplikasi
dan harus mempunyai akses terhadap asuhan ibu bersalin yang berkualitas.
Kata kunci : Faktor Psikologis, Hiperemesis Gravidarum
1
2 Jurnal Penelitian Terapan Kesehatan, Volume 6 Nomor 1, April 2019, hlm 01-100
selama masa kehamilan yang terkait dengan sebagian besar ibu hamil termasuk ke dalam
hiperemsiis gravidarum. Analisis dilakukan usia yang berisiko yaitu usia <20 tahun atau
dengan cara reduksi data, penyajian data dan >35 tahun.
penarikan kesimpulan/verifikasi.
Paritas
HASIL Karakteristik informan dilihat dari
jumlah anak yang telah dilahirkan terlihat
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dari hasil wawancara sebagai berikut:
dilakukan tentang faktor-faktor psikologis
yang berhubungan dengan kejadian hiper- “….iya….(hamil anak ke 2)”. (Informan 1).
“….iya ….(iya / anak pertama)”. (Informan 2)
emesis gravidarum Di RSUD Tais Kabupa-
ten Seluma Bengkulu, maka hasil penelitian Hasil wawancara di atas menunjukkan
yang dilakukan dengan menggunakan wa- bahwa hanya 1 orang ibu yang merupakan
wancara yang mendalam didapatkan hasil ibu dengan paritas nullipara (belum pernah
sebagai berikut: melahirkan anak). Sedangkan hasil wawan-
cara terhadap informan lain menunjukkan
Kejadian Hiperemesis Gravidarum
sebagian besar termasuk paritas multipara,
Hasil wawancara terhadap informan hal ini sesuai dengan pernyataan informan
mengenai kejadian hiperemesis gravidarum sebagai berikut :
dapat dilihat dari pernyataan informan “….ini hamil anak ketiga….”. (Informan 3).
sebagai berikut: “….ke empat buk….” (Informan 4).
“…ini hamil kelima….” (Informan 5).
“….mual terus sampe sekarang….” (Informan 1)
“…sehari tu paling 3 x…. sering yuk…. (sehari Dukungan Keluarga
itu paling 3x… sering kak)…..” (Informan 2)
“….sayanya mual muntah ….” (Informan 3) Hasil wawancara mengenai kehamilan
“….terus-terusan lebih dari 5x ….” (Informan 4)
“….lumayan, cuman mualnya masih….”
sekarang, terdapat 3 informan yaitu infor-
(Informan 5) man 1, 4 dan 5 yang menyatakan bahwa ke-
luarga kurang memberikan dukungan, hal ini
Hasil wawancara mengenai kejadian
sesuai dengan pernyataan informan sebagai
hiperemesis gravidarum di atas menunjuk-
berikut:
kan bahwa sebagian besar informan menga-
lami mual muntah yang berlebihan pada “….sebenarnya mertua saya agak ngomel kok
mepet banget, apalagi anak saya yang pertama
kehamilan sekarang sehingga mereka itukan laki-laki nakal banget,….”. (Informan 1).
merasa lemas. “….terimo yuk …. (terima kak)” (Informan 2).
“….iya ….” (Informan 3)
Usia “….yo cak itu lah, cak mano lagi….” (ya seperti
itulah, mau bagaimana lagi” (Informan 4).
Hasil wawancara terhadap informan “….agak kecewa sih, termasuk anak-anak saya
mengenai usia ibu hamil adalah sebagai juga kenapa kok hamil lagi…., ….. kalau kayak
anak-anak kan mungkin masih marah….”.
berikut: (Informan 5).
“….sekarang 24….” (Informan 1).
“….18 tahun….” (Informan 2). Pernyataan informan yang menunjuk-
“….41 ….” (Informan 3). kan bahwa keluarganya memberikan du-
“….23 tahun….” (Informan 4). kungan terhadap kehamilannya ditunjukkan
“….42 tahun….” (Informan 5).
pada informan 2 dan 3.
Hasil wawancara tersebut menunjuk- Hasil pernyataan informan primer
kan bahwa terdapat 1 orang yang berusia tersebut sesuai dengan pernyataan informan
<20 tahun yaitu 18 tahun. Kategori usia sekunder yang merupakan suami/keluarga
informan 20-35 tahun terdapat 2 orang, yaitu dari informan primer sebagai berikut :
usia 23 tahun dan 24 tahun. Usia informan “…Aku belum setuju, aku ini gi sibuk, kerjo mano
yang termasuk kategori >35 tahun terdapat 2 besawah mano ndak ngasuah mangko nyo la
orang, yaitu usia 41 tahun dan usia 42 tahun. hamil, aku ndak berjalan kerjo sawah nido
pacak. Itulah… (aku belum setuju, aku ini sedang
Hasil wawancara di atas menunjukkan bawa sibuk, kerja mana bersawah mana mau ngasuh,
4 Jurnal Penelitian Terapan Kesehatan, Volume 6 Nomor 1, April 2019, hlm 01-100
dia malah hamil, aku ingin kerja ke sawah tidak sesuai dengan pernyataan informan sebagai
bisa. Itulah…(Keluarga informan 1).
“….la dikiciakka, nido nanti lagi, 3 ughang ni berikut:
bae pisak hidup….(sudah diberitahu, tidak usah “….iya, seharusnya saya ngurus rumah, jadi
hamil lagi, 3 orang ini saja sudah susah hidup) digantiin sama suami. ….” (Informan 1).
(Keluarga informan 4) “….ngeganggu yuk….” (Mengganggu, kak)”
“…sebenarnya agak malu, karno kami la besak (Informan 2).
ado adek kecik lagi…” (sebenarnya agak malu, “….ya kadang-kadang tu, bagaimana ya, dengan
karena kami sudah besar ada adik kecil lagi) keadaan ini semuanya jadi repot….” (Informan
(Keluarga informan 5). 3)
“….masih, yang masih bisa saya kerjakan….”
Dukungan Suami (Informan 4).
“….gelisahlah, terutama untuk masa depannya
Hasil wawancara mengenai faktor istilahnya kita cuma buruh petani sanggup
dukungan suami menunjukkan sebagian be- nggak nanti, umur sudah tua anak masih
sar informan suaminya mendukung terhadap kecil….” (Informan 5).
kehamilannya. Hal ini sesuai dengan pernya- Sebagian kecil siap dalam perubahan
taan informan sebagai berikut: peran tersebut. Kegiatan informan dalam
“….adalah sesalan sedikit tapi biasa saja…. (ada mengurus urusan rumah tangga seluruhnya
kecewa sedikit, tapi biasa saja)” (Informan 1) menyatakan dibantu oleh suami. Hal ini
“….terima yuk….” (Informan 2).
“….Ya, …ya dari segi makanan, kita pengen apa, sesuai pernyataan informan sebagai berikut:
dari segi kapan kita ma periksa….” (Informan 3) “….jadi digantiin suami….” (Informan 1)
“….ya masih, katanya aturan cukup 3….” “….dibantu yuk….” (Informan 2)
(Informan 4). “….iya….(pekerjaan sehari-hari dibantu suami)”
“….ya dukungan sih paling dari suami ya, (Informan 3)
karena sehari-hari sama suami, ….” (Informan “….Kadang-Kadang dibantu….” (Informan 4)
5). “….dibantu suami, anak-anak mau bantu cuci
piring, nyapu masih…” (Informan 5)
Sebagian kecil informan yang menya-
takan bahwa suaminya tidak mendukung Selain kesiapan perubahan peran ibu,
dengan kehamilan sekarang yaitu informan sebagian besar ibu juga merasa baha-
4. Bentuk dukungan yang diberikan oleh gia/senang dengan kehamilan ini, akan tetapi
suami sebagian besar informan menyatakan terdapat sebagian kecil ibu yang merasa
dengan mengantarnya ke rumah sakit serta kurang senang dengan kehamilannya seka-
mengerjakan pekerjaan rumah tangga. rang ini. Hal ini sesuai dengan ungkapan
Hasil pernyataan informan primer informan sebagai berikut:
tersebut sesuai dengan pernyataan informan “….yo teraso lain kan yang dulu kan dag cak
sekunder yang merupakan suami/keluarga ini…. (ya terasa lain, khan yang dulu tidak seperti
dari informan primer sebagai berikut : ini)” (Informan 4).
“…nggak saya nggak repot…” (Suami Informan 1) Hasil pernyataan informan primer
“….nyo sughang lah… (dia sendiri lah) (Suami tersebut sesuai dengan pernyataan informan
informan 2)
“…. Iya, saya bantu semampunya lah….” (Suami
sekunder yang merupakan suami/keluarga
informan 3) dari informan primer sebagai berikut :
“… kami lah ngantat o, yak aku lah, mano nginak
“…segalonyo yuk, masak, nyuci kan beres-beres
o… nyo tigo ughang tu nido iluak itu, nyo ini
jugo….(semuanya kak, masak, nyuci kan beres-
temutah-mutah pening palak katoyo… (kami lah
beres juga) (Suami informan 1)
yang ngantar dia, ya aku lah, bagaimana bisa lihat
“…. Iya, saya bantu semampunya lah….” (Suami
dia seperti itu, dia ini muntah-muntah, sakit kepala
informan 3)
katanya) (Suami informan 4)
“….Ya kita pada prinsipnya kerjasaman, karena
“…sebenarnya agak kecewa sedikit tapi kalau
anak juga membantu…” (Suami informan 5)
sudah apa boleh buat lah kalau memang itu takdir
tuhan kami nerima aja, kami merawatnya, awalnya Body Image
memang nggak suka… (Suami informan 5)
Perasaan ibu terhadap perubahan ben-
Perubahan Peran
tuk tubuh karena kehamilan sekarang me-
Informan dalam menghadapi kehamil- nunjukkan sebagian besar merasakan
an sekarang ini, sebagian besar tidak siap badannya bertambah kurus. Hal ini sesuai
dalam perubahan peran tersebut. Hal ini
Wahyuni, dkk Faktor Psikologis Yang Berhubungan…5
para belum mampu beradaptasi terhadap bisa bermanfaat untuk ibu hamil. Dukungan
peningkatan hormon estrogen dan khorionik penghargaan dimana keluarga berperan se-
gonadotropin sehingga lebih sering menga- bagai pembimbing dalam pemecahan masa-
lami emesis gravidarum. Sedangkan menu- lah serta keluarga bisa memberikan support
rut Prawirohardjo (2012), pada multipara kepada ibu hamil agar lebih bersemangat
dan grandemultipara sudah mampu beradap- dalam menghadapi gangguan kehamilannya.
tasi dengan hormon estrogen dan khorionik Dukungan instrumental dimana keluarga
gonadotropin karena sudah mempunyai merupakan sumber pertolongan praktis dan
pengalaman terhadap kehamilan dan me- konkrit. Dukungan psikologis yaitu ketika
lahirkan. ibu hamil mengalami gangguan terkait
Hal ini juga sesuai dengan pendapat kehamilannnya maka dukungan psikologis
Sumai (2014), yang menyatakan bahwa Hi- dari keluarga sangat diperlukan oleh ibu
peremesis gravidarum lebih sering terjadi hamil lebih-lebih suami agar membuatnya
pada ibu hamil primigravida bila dibanding- merasa dicintai dan disayangi, menjauhkan
kan dengan multigravida, hal ini disebabkan sebab-sebab kecemasan, kesedihan yang
karena pada primigravida memiliki kadar sedang dialaminya (Friedman, 2013).
hormon estrogen yang lebih tinggi diban- Dukungan Suami
dingkan dengan multigravida. Ibu yang
pertama kali hamil (primigravida) belum Berdasarkan hasil wawancara menun-
dapat beradaptasi dengan peningkatan jukkan sebagian kecil informan yang
human Chorionik Gonadotropin (hCG) dan menyatakan bahwa suaminya tidak men-
hormon estrogen yang diduga menjadi dukung dengan kehamilan sekarang yaitu
penyebab hiperemesis gravidarum. informan 4. Dukungan suami yang kurang
mengakibatkan ibu mengalami tekanan
Dukungan Keluarga psikologis, cemas dan stress yang berakibat
Berdasarkan hasil wawancara didapat- pada terjadinya hiperemesis gravidarum. Hal
kan bahwa informan 1, 4 dan 5 menun- ini sesuai dengan pendapat Gunawan, dkk
jukkan bahwa keluarganya kurang memberi- (2011), hiperemisis gravidarum berkaitan
kan dukungan terhadap kehamilannya seka- dengan faktor biologis, sosial dan
rang. Hal ini menyebabkan ibu dalam psikologis. Faktor psikologis yang mem-
menjalani kehamilannya menjadi stress dan pengaruhi terjadinya emesis gravidarum
mengakibatkan terjadinya hiperemesis gra- terdiri dari stres, dukungan suami dan
vidarum. keluarga serta faktor lingkungan sosial,
Sesuai dengan pendapat Sumardi budaya dan ekonomi. Kehamilan merupakan
(2016), yang menyatakan bahwa dukungan periode krisis bagi seorang wanita yang
keluarga sangat penting bagi ibu yang dapat diikuti dengan stress dan kecemasan.
sedang hamil. Terkadang ibu hamil diha- Selama masa kehamilan dukungan dari
dapkan pada rasa kecemasan dan ketakutan anggota keluarga dibutuhkan ibu terutama
akan gangguan yang dihadapi pada masa dukungan suami. Dukungan dan kasih
kehamilannya. Keluarga diharapkan selalu sayang dari suami dapat memberikan
memotivasi, membantu dan mendampingi perasaan nyaman dan aman ketika ibu
ibu hamil dalam menghadapi keluhan merasa takut dan khawatir dengan keha-
kehamilannya sehingga ibu hamil merasa milannya. Tugas suami yaitu memberikan
tenang dan nyaman setiap ada masalah yang perhatian dan membina hubungan baik
terjadi berhubungan dengan kehamilannya. dengan ibu, sehingga ibu mengkonsultasikan
Jenis-jenis dukungan keluarga yang setiap masalah yang dialaminya selama
dapat diberikan kepada ibu hamil ada kehamilan (Lusa, 2011).
beberapa macam, seperti dukungan secara Dukungan yang dapat diberikan oleh
informasional dimana keluarga berperan suami adalah memberi ketenangan pada ibu,
sebagai pemberi saran dan informasi yang mengantarkan untuk memeriksakan keha-
Wahyuni, dkk Faktor Psikologis Yang Berhubungan…7
dari ungkapan ibu hamil yang sebagian sehingga membuatnya lebih rentan untuk
besar menyatakan bahwa tetangga ikut mengalami hiperemesis gravidarum.
senang dengan kehamilannya sekarang yaitu Sebagian besar informan termasuk
informan 1, 2 dan 3. Sedangkan informan 4 kategori paritas multipara yaitu 3 orang
dan 5 menunjukkan lingkungan sosialnya informan, serta sebagian kecil yang mem-
kurang memberikan dukungan dalam keha- punyai paritas nullipara dan primipara.
milannya yang sekarang. Masih adanya Paritas nullipara dan primipara lebih berisi-
lingkungan sosial yang kurangnya menerima ko mengalami hiperemesis gravidarum kare-
terhadap kehamilan ini akan mengakibatkan na ibu masih sedikit pengalaman dalam
ibu hamil menjadi tidak nyaman dan cemas menghadapi kehamilan yang mengakibat-
yang pada akhirnya akan menimbulkan kannya menjadi stress dan tidak nyaman
terjadi stress yang berakibat terjadinya mual dengan perubahan yang terjadi pada dirinya.
muntah yang berlebihan. Informan sebagian besar menyatakan
Kondisi psikologis pada ibu hamil bahwa keluarganya kurang memberikan
akan mengalami keadaan naik turun, yang dukungan, yaitu informan 1, 4 dan 5. Ku-
dapat disebabkan oleh banyak hal seperti rangnya dukungan keluarga ini mengakibat-
keinginan ideal perorangan untuk memiliki kan perubahan pada psikologis ibu sehingga
anak dengan jenis kelamin tertentu; menga- ibu lebih rentan mengalami hiperemesis
tur waktu kelahiran; mengatur kondisi po- gravidarum.
tongan tubuh saat hamil; sikap menerima Sebagian kecil informan yang menya-
tidaknya kehamilan; kondisi hubungan takan bahwa suaminya tidak mendukung
suami-isteri; kondisi ketersediaan sumber dengan kehamilan sekarang yaitu informan
sosial; pengalaman perorangan (mengatasi) 4, hal ini menyebabkan ibu merasa terbebani
menghadapi komplikasi persalinan, dan lain- dalam menghadapi kehamilannya sekarang,
lain. Perubahan-perubahan yang sangat sehingga lebih rentan mengalami stress yang
signifikan ini akan terasa memberatkan ibu berujung pada terjadinya hiperemesis gravi-
hamil, apabila tidak didukung oleh ling- darum.
kungan sosialnya (Maharani, 2014). Sebagian besar informan tidak siap
Dukungan sosial merupakan bantuan dalam perubahan peran sebagai ibu yaitu
atau dukungan yang diterima individu dari informan 2, 4 dan 5. Ketidaksiapan ibu
orang-orang tertentu dalam kehidupannya menghadapi perubahan peran mengakibat-
dan berada dalam lingkungan sosial tertentu kan ibu lebih rentan mengalami stress yang
dan berada dalam lingkungan sosial tertentu merupakan faktor risiko terjadinya hiper-
seperti suami, orangtua, mertua, teman atau emesis gravidarum.
tetangga yang membuat penerima merasa Terdapat ibu hamil yang mempunyai
diperhatikan, dihargai dan dicintai sedang- citra tubuh (body image) yang kurang,
kan untuk orang yang menerima dukungan sehingga dalam menghadapi kehamilannya
sosial memahami makna dukungan sosial ibu merasa tidak nyaman dan timbul stress
yang diberikan oleh orang lain. Dukungan yang pada akhirnya akan memicu timbulnya
sosial sangat dibutuhkan bagi ibu hamil hiperemesi``s gravidarum.
(Maharani, 2014). Disaran bagi para tenaga kesehatan
agar lebih sigap dan tanggap dalam
KESIMPULAN mendeteksi masalah yang dapat menjadi
Informan dalam penelitian ini sebagian penyulit dalam kehamilan seperti
besar termasuk usia yang berisiko untuk hiperemesis gravidarum dengan cara mela-
terjadinya hiperemesis gravidarum yaitu kukan pendekatan resiko bahwa setiap
berumur <20 tahun (informan 1), hal ini wanita hamil berisiko mengalami kompli-
berakibat ibu belum siap untuk menghadapi kasi dan harus mempunyai akses terhadap
perubahan peran sebagai ibu yang mem- asuhan ibu bersalin yang berkualitas, bahkan
buatnya menjadi tidak nyaman dan stress, wanita risiko rendah pun bisa mengalami
Wahyuni, dkk Faktor Psikologis Yang Berhubungan…9
komplikasi dan tidak ada jumlah penapisan hyperemesis gravidarum pada umur 20-35
yang dapat membedakan wanita mana yang tahun. Karena dalam PUP, baik perempuan
akan membutuhkan asuhan kegawatdaruratan dan pria dipersiapkan dari segala aspek yaitu
dan mana yang tidak memerlukan asuhan aspek kesehatan, ekonomi, psikologi dan
tersebut. Selain pendekatan resiko, perlu juga agama. Sehingga PUS dapat siap untuk
pendidikan kesehatan mengenai PUP karena mengarungi kehidupan berkeluarga.
melihat dari tingginya angka kejadian
DAFTAR RUJUKAN
Ali, M dan Anshori, M. 2006. Psikologi Remaja Mitayani 2012. Asuhan Keperawatan Maternitas.
Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Jakarta : Salemba Medika
Aksara. Prawiroharjo, Sarwono. 2012. Ilmu Kebidanan.
Friedman, M. Marilyn. 2013. Buku Ajar Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono
Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Prawiroharjo.
Praktik. Edisi 5. Jakarta. EGC. Proverawati, Atikah. Penanggulangan Hiperemesis
Gunawan, 2012. Diagnosis dan Tata Laksana Gravidarum. Yogyakarta: Nuha Offset.
Hiperemesis Gravidarum. Jakarta: FKUI Sari, S. 2013. Hubungan Beberapa Faktor Risiko Ibu
Hanum. 2015. Dampak Psikologis Pada Kehamilan Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum.
Remaja (Studi Ekplorasi Di Desa Watutulis Jambi: Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Prambon Sidoarjo). Sidoarjo: FIKES Umsida Kesehatan Universitas Jambi.
Hidayati, R. 2013. Asuhan Keperawatan Pada Sumai. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan
Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta : dengan kejadian Hiperemesis gravidarum di
Salemba Medika. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam
Jhaquin, Arrwenia. 2010. Psikologi Untuk Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa
Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. Provinsi Sulawesi Utara. Manado: Poltekkes
Lusa. 2011. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil. Kemenkes
Diakses dari http://www. lusa. Sumardi. 2016. Gambaran Dukungan Keluarga
web.id/kebutuhan-psikologis -ibu-hamil Terhadap Ibu Hamil dengan Hiperemesis
Maharani. 2014. Hubungan Dukungan Sosial Dan Gravidarum. Yogyakarta: Universitas
Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Muhammadiyah Yogyakarta
Pada Ibu Hamil Trimester Ketiga. Depok : Viviana, R.R. 2012. Pengalaman Ibu Hamil Yang
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Mengalami Hiperemesis Gravidarum Pada
Manuaba, IBG. 2013. Penuntun Kepaniteraan Klinik Trimester I di RSUD Dr. Pirngadi Kota
Obstetric dan gInekologi Edisi 2. Jakarta : Medan Tahun 2011. Medan : Universitas
EGC Sumatera Utara.
Wiknjosastro. 2013. Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta
: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.