JURNAL SKRIPSI
SALBIATUL UMAMI
NIM : 1624201067
Dengan ini kami selaku Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
Mojokerto :
Setuju naskah jurnal ilmiah yang disusun oleh oleh yang bersangkutan setelah
mendapat arahan dari Pembimbing, dipublikasikan dengan mencantumkan nama
tim pembimbing sebagai co-author.
Mengetahui,
Salbiatul Umami
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Stikes Majapahit Mojokerto
Salbiatul Umami@gmail.com
Abdul Muhith
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Stikes Majapahit Mojokerto
cua_muhith@yahoo.co.id
PENDAHULUAN
Infertilitas atau ketidak suburan merupakan ketidakmampuan pasangan usia
subur (PUS) untuk memperoleh keturunan setelah melakukan hubungan seksual
secara teratur dan benar tanpa usaha pencegahan lebih dari satu tahun. Angka satu
tahun ditetapkan karena biasanya 85% pasangan dalam satu tahun sudah memiliki
keturunan. Ini berarti, 15% pasangan usia subur mempunyai masalah infertilitas
(Andhyantoro dan Kumalasari, 2012).
Infertilitas merupakan bentuk kegagalan reproduksi, prevalensi infertilitas
diperkirakan 8-10% pasangan suami-istri di seluruh dunia mengalami infertil
primer dan infertil sekunder yang disebabkan banyak faktor diantaranya kondisi
reproduksi, penyakit penyerta, riwayat abortus, usia, gaya hidup, lingkungan dan
stress psikologi (Karsiyah, 2015).
Prevalensi infertilitas menurut World Health Organization (WHO)
diperkirakan (8-10%) pasangan di dunia mempunyai riwayat sulit untuk
memperoleh anak (Fauziyah, 2012). Indonesia memiliki jumlah penduduk sekitar
238 juta dan diperkirakan prevalensi infertilitas sebanyak 2.647.695. Di Inggris
jumlah sperma yang rendah atau kualitas sperma yang jelek merupakan penyebab
utama infertilitas pada 20% pasangan. Kualitas semen yang terganggu,
azoospermia dan cara senggama yang salah merupakan faktor yang berkontribusi
pada 50% pasangan infertilitas (Ningsih&Farich, 2016). Berdasarkan data dari
RSIA Fatimah Kabupaten Lamongan diketahui bahwa jumlah pasangan usia subur
yang mengalami infertilitas pada tahun 2016 sebanyak 372 orang dimana sekitar
25% dialami oleh pria dan 75% dialami oleh wanita. Data tersebut menunjukkan
bahwa di RSIA Fatimah Lamongan dominasi kasus infertilitas adalah wanita.
Berbagai faktor dapat menyebabkan seorang wanita menjadi infertil.
Penyebab infertilitas bukan hanya berasal dari pihak perempuan saja, namun dapat
berasal dari pihak suami, istri bahkan keduanya. Mengingat pasangan infertilitas
merupakan pasangan satu kesatuan biologis maka penyebab infertilitas haruslah
merujuk kepada kedua belah pihak. Penyebab infertilitas meliputi penyebab yang
jelas dapat dicari seperti faktor waktu lamanya perkawinan, faktor istri (usia,
gangguan proses ovulasi dan hormonal, faktor uterus dan endometrium, faktor
tuba fallopi dan peritoneum serta faktor lendir serviks) dan faktor suami (usia,
kelainan anatomi genitalia serta kelainan fungsi hubungan seks) sedangkan faktor
yang tidak dapat diterangkan atau penyebabnya tidak jelas meliputi faktor
imunitas dan psikologis (Manuaba, 2015).
Untuk mengurangi risiko terjadinya infertilitas maka harus ada upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang besar resiko gaya hidup
terhadap kesehatan reproduksi sejak dini dengan cara memberikan informasi
dengan berbagai media tentang faktor resiko gaya hidup terhadap infertilitas.
Meningkatkan gaya hidup sehat dengan cara memperhatikan pola dan jenis
makanan yang sehat untuk meningkatkan kesuburan, menghindari paparan zat
kimia seperti asap rokok dan polusi, menghindari konsumsi alkohol, mengurangi
aktivitas berlebih, olahraga ringan dan teratur, serta mengatur pola istirahat yang
cukup sebagai upaya preventif timbulnya masalah kesuburan.
Penelitian ini bertujuan menganalisis Faktor yang berhubungan Dengan
Infertilitas Pada Ibu Pasangan Usia Subur di RSIA Fatimah Kabupaten
Lamongan.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Hipotesis
yang diajukan adalah ada hubungan antara Umur, Lama infertilitas, Kondisi
Reproduksi, Status abortus, Penyakit penyerta, Status Pekerjaan, Status Gizi dan
Gaya hidupdengan Infertilitas Pada Ibu Pasangan Usia Subur di RSIA Fatimah
Kabupaten Lamongan. Variabel bebasnya adalah Umur, Lama infertilitas, Kondisi
Reproduksi, Status abortus, Penyakit penyerta, Status Pekerjaan, Status Gizi dan
Gaya hidup, sedangkan variabel tergantungnya adalah infertilitas. Populasi
penelitian ini sejumlah 85 orang, dengan sampel sebanyak 70 orang. Analisis data
menggunakan uji Chisquare.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan tabulasi silang antara
Usia dengan infertilitas di RSIA Fatimah Lamongan Tahun 2018
Infertilitas
Usia Primer Sekunder Total
n % n % n %
> 35 tahun 14 93,3 1 6,7 15 100,0
< 35 tahun 37 67,3 18 32,7 55 100,0
Jumlah 51 72,9 19 27,1 70 100
Chisquare = 4,048p = 0,044 (p< 0,05); OR = 6,811
Sumber : Data Primer Diolah
DAFTAR PUSTAKA
Anwar M., Baziad A., & Prabowo, R. Prajitno. (2011). Ilmu kandungan Edisi
Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Arifani, R.T. (2016). Survei Indikasi Infertilitas Pada Perempuan Usia Subur
Terpajan Pestisida (Studi Di Desa Klampok Kecamatan Wanasari
Kabupaten Brebes). Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Semarang
JURNAL SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INFERTILITAS
PADA IBU PASANGAN USIA SUBUR DI RSIA FATIMAH
KABUPATEN LAMONGAN
Oleh :
SALBIATUL UMAMI
NIM : 1624201067