Anda di halaman 1dari 7

Kesimpulan

Literature review kami menemukan bahwa untuk menurunkan risiko kanker payudara dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah pola diet (konsumsi makanan manis,
berlemak, berserat, hewani berpengawet, asin, dibakar, dan berkafein). Dari hasil literature
review ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi dari hasil penelitian lain dalam
mengetahui hubungan risiko kanker payudara dengan aktivitas diet tidak sehat.

Limitasi

Literature review ini memiliki kekurangan karena hanya berasal dari 1 sumber yaitu melalui
electronic database berupa Online Public Access Catalog Universitas Indonesia (OPAC UI)
sehingga tidak dapat menggambarkan keseluruhan kondisi dari masing-masing variabel.
Selain itu, keterbatasan referensi dengan variabel yang dibutuhkan menjadi kesulitan ketika
mencoba menarik kesimpulan.

Rekomendasi

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai menambahkan variabel kebiasaan


konsumsi makanan berisiko agar dapat lebih dipastikan bahwa cara pengambilan data
dapat mewakili kebiasaan responden sehingga tidak terjadi bias informasi.
2. Hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan strategi
kesehatan terkait upaya promotif dan preventif yang dapat mengurangi peningkatan
angka kejadian kanker payudara.

Kesimpulan
Literature review kami menemukan ada 10 faktor (umur, pendidikan, pengetahuan, sikap,
sosial dan ekonomi, keterpaparan informasi tentang kanker serviks dan IVA, riwayat
menikah, status perkawinan dan jarak pemeriksaan tempat deteksi dini kanker serviks) yang
mempengaruhi wanita usia 15-65 tahun untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.

Rekomendasi
Pada penelitian selanjutnya diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai Faktor yang
Mempengaruhi Wanita Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks berdasarkan dengan
penelitian yang bersifat observasional analitik dengan variabel pendidikan guna
memperbanyak pengetahuan mengenai topik tersebut. Hasil dari penelitian tersebut pun
akan dapat menambah daftar bacaan hal tersebut pun akan sejalan dengan program yang
pemerintah lakukan yaitu capai cakupan kesehatan semesta atau Universal Health
Coverage (UHC). Cakupan kesehatan semesta menjamin seluruh masyarakat mempunyai
akses untuk kebutuhan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang berkualitas dan efektif.

Kesimpulan
Literature review kami menemukan ada 10 faktor (umur, pendidikan, pengetahuan, sikap,
sosial dan ekonomi, keterpaparan informasi tentang kanker serviks dan IVA, riwayat
menikah, status perkawinan dan jarak pemeriksaan tempat deteksi dini kanker serviks) yang
mempengaruhi wanita usia 15-65 tahun untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.

Rekomendasi
Pada penelitian selanjutnya diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai Faktor yang
Mempengaruhi Wanita Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks berdasarkan dengan
penelitian yang bersifat observasional analitik dengan variabel pendidikan guna
memperbanyak pengetahuan mengenai topik tersebut. Hasil dari penelitian tersebut pun
akan dapat menambah daftar bacaan hal tersebut pun akan sejalan dengan program yang
pemerintah lakukan yaitu capai cakupan kesehatan semesta atau Universal Health
Coverage (UHC). Cakupan kesehatan semesta menjamin seluruh masyarakat mempunyai
akses untuk kebutuhan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang berkualitas dan efektif.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Studi kami, menunjukkan bahwa individu yang tidak cukup aktif secara fisik dan
memiliki pola konsumsi energi yang berlebih berhubungan dengan obesitas.

Rekomendasi
Berdasarkan hasil diskusi rekomendasi untuk Literature review ini dapat diajukan dari
hasil studi penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menghubungkan variabel yang
dapat berhubungan dengan kejadian obesitas, sehingga didapatkan hasil yang lebih spesifik
terhadap kejadian obesitas.
KESIMPULAN
Pendekatan berbasis bukti membantu mengidentifikasi dan menerapkan solusi yang lebih
efektif. Praktik berbasis bukti yang optimal menggunakan pengetahuan dan pengalaman
praktisi bersama dengan bukti terbaru dari literatur ilmiah dalam konteks klien (pasien,
pekerja, dll) untuk menentukan solusi pencegahan(Van Eerd et al., 2016). Faktor yang
memiliki hubungan risiko ergonomi dan keluhan MSDs pada pekerja di Indonesia
diantaranya yaitu faktor individu dan faktor pekerjaan. Pada faktor individu yang dapat
mempengaruhi risiko ergonomi terhadap keluhan MSDs antara lain usia, jenis kelamin,
indeks massa tubuh, kebiasaan olahraga dan kebiasaan merokok. Sedangkan, pada faktor
pekerjaan yaitu durasi jam kerja ≤8 jam/hari, durasi jam kerja >8 jam/hari, faktor ergonomi
(postur tubuh yang janggal), kerja statis serta lokasi pekerjaan yang dilakukan diluar
maupun didalam ruangan. Dari lima studi yang direview, diperoleh hasil bahwa faktor
ergonomi (postur tubuh yang janggal) mempunyai hubungan yang paling kuat dengan
kejadian keluhan MSDs. Berdasarkan hasil penelitian, untuk pencegahan MSDs perlu
adanya ruang untuk pekerja mengenal ergonomi agar mengetahui faktor ergonomi di kantor.
Pelatihan ergonomi juga harus digunakan di kantor; desain tempat bekerja harus diperbaiki.
Untuk penelitian lebih lanjut rekomendasi yang peneliti dapat sampaikan penelitian masa
depan memiliki kelompok kontrol, memiliki periode waktu untuk tindak lanjut penilaian, dan
menyajikan deskripsi yang lebih rinci tentang intervensi dan populasi pekerja.

Kesimpulan

Hasil studi ini menemukan diantara beberapa faktor, yaitu status bukan perokok, usia,
jenis kelamin dapat mempengaruhi kanker paru. Disarankan penelitian lebih lanjut
menggunakan desain penelitian longitudinal agar lebih baik dan mampu membedakan atau
menyakinkan bahwa paparan asap rokok pada bukan perokok merupakan penyebab kanker
paru pada bukan perokok.
Kesimpulan
Literature review kami menemukan ada 10 faktor (umur, pendidikan, pengetahuan, sikap,
sosial dan ekonomi, keterpaparan informasi tentang kanker serviks dan IVA, riwayat
menikah, status perkawinan dan jarak pemeriksaan tempat deteksi dini kanker serviks) yang
mempengaruhi wanita usia 15-65 tahun untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.
KESIMPULAN
Banyak faktor yang memiliki hubungan risiko ergonomi dan keluhan MSDs pada pekerja di
Indonesia diantaranya yaitu faktor individu dan faktor pekerjaan. Pada faktor individu yang
dapat mempengaruhi risiko ergonomi terhadap keluhan MSDs antara lain usia, jenis
kelamin, indeks massa tubuh, kebiasaan olahraga dan kebiasaan merokok. Sedangkan,
pada faktor pekerjaan yaitu durasi jam kerja 8 jam/hari, durasi jam kerja >8 jam/hari, faktor
ergonomi (postur tubuh yang janggal), kerja statis serta lokasi pekerjaan yang dilakukan
diluar maupun didalam ruangan. Dari lima studi yang direview, diperoleh hasil bahwa faktor
ergonomi (postur tubuh yang janggal) mempunyai hubungan yang paling kuat dengan
kejadian keluhan MSDs.
Kesimpulan
Kejadian PJK dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa faktor yang
menyebabkan kejadian PJK yaitu obesitas dan obesitas sentral. Faktor lain yang berhubungan
dengan kejadian terjadinya PJK seperti usia, jenis kelamin, status pekerjaan, pendidikan,
pernikahan, sosial ekonomi, riwayat PJK keluarga, perilaku merokok, aktivitas fisik,
konsumsi buah dan sayur, dan penyakit penyerta seperti DM dan hipertensi.
Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca atau peneliti lainnya
dalam mengetahui hubungan obesitas dengan PJK serta faktor-faktor lain yang berhubungan
dengan kejadian PJK. Oleh karena itu, beberapa hal dapat yang dapat direkomendasikan
diantaranya hasil penelitian ini memperlihatkan pengaruh obesitas dan kejadian PJK dan
untuk penelitian selanjutnya bisa memberikan data statistik dan menetapkan variabel inklusi
dan eksklusi dengan jelas.

KESIMPULAN
Kesimpulan
Studi kami, menunjukkan bahwa individu yang tidak cukup aktif secara fisik dan
memiliki pola konsumsi energi yang berlebih berhubungan dengan obesitas.

Rekomendasi
Berdasarkan hasil diskusi rekomendasi untuk Literature review ini dapat diajukan dari
hasil studi penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menghubungkan variabel yang
dapat berhubungan dengan kejadian obesitas, sehingga didapatkan hasil yang lebih spesifik
terhadap kejadian obesitas.

Rekomendasi
Berdasarkan hasil diskusi Rekomendasi untuk Literature review ini dapat diajukan
rekomendasi sebagai berikut:
1. Hasil Literature review memperlihatkan bahwa obesitas berpengaruh terhadap kejadian
terjadinya PJK jika dilihat dari faktor jenis kelamin, status menikah, usia, dan penyakit
penyerta seperti DM dan Hipertensi. maka dari itu upaya dengan menerapkan perilaku
hidup sehat, meningkatkan aktivitas fisik, menghindari perilaku merokok dan konsumsi
alkohol, rajin konsumsi buah dan sayur, serta menghindari konsumsi makanan berlemak.
2. Hasil studi penelitian selanjutnya diharapkan peneliti memberikan dan menyampaikan
hasil penilaian validitas serta tingkat stress dan faktor genetika yang mempengaruhi
terjadinya kejadian PJK.

Anda mungkin juga menyukai