Anda di halaman 1dari 24

LOW BACK PAIN AND SOME ASSOCIATED FACTORS:

IS THERE ANY DIFFERENCE BETWEEN GENDERS?

DOSEN PEMBIMBING:
dr. Freddy Hasudungan Aritonang, M.Sc., Sp.S

Oleh :
Arofah, S.Ked

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI 2020
ABSTRAK
1 LBP merupakan penyebab penting morbiditas dan disabilitas di banyak negara.

LBP dapat memengaruhi aspek individu, fisik, sosial, dan psikologis yang berkontribusi
2 terhadap peningkatan biaya untuk bisnis, pemerintah, dan masyarakat.

Tujuan: Untuk membandingkan antara pria dan wanita dengan nyeri punggung bawah dan
3 mengidentifikasi prevalensi serta beberapa faktor terkait dalam sampel berdasarkan populasi
orang dewasa berusia 20 tahun lebih dalam periode tujuh hari.

Metode: Studi cross-sectional berdasarkan survei populasi. 600 individu diwawancarai


4 sebagai berikut: (1) karakteristik peserta (yaitu aspek demografis, sosial ekonomi, dan
tenaga kerja); (2) tingkat aktivitas fisik (IPAQ); (3) gejala muskuloskeletal (Kuisioner
Nordic). Analisis deskriptif, bivariat, dan regresi Poisson dilakukan.

2
PENDAHULUAN

• Low back pain (LBP) adalah penyebab utama kecacatan di antara orang dewasa
dari semua usia.
• Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), morbiditas muskuloskeletal adalah
kondisi yang paling melumpuhkan.
• Dari 291 kondisi kesehatan yang disurvei dalam studi Global Burden of Disease
(GBD 2010), LBP berkontribusi paling besar terhadap kecacatan secara
keseluruhan dan peringkat keenam dalam hal beban penyakit global yang diukur
dengan tahun kehidupan yang disesuaikan dengan kecacatan.
• Studi GBD juga menunjukkan bahwa LBP memiliki prevalensi titik global 9,4%,
lebih tinggi pada pria (10,1%) dibandingkan dengan wanita (8,7%).
• Bukti menunjukkan 4-6 perbedaan signifikan antara jenis kelamin sehubungan
dengan prevalensi LBP, tingkat kecacatan yang ditimbulkan oleh LBP, dan jumlah
komorbiditas, yang lebih tinggi pada wanita.
METODE (Desain dan Sampel)

 Studi ini adalah studi cross-sectional berdasarkan data dari studi sebelumnya
''Gejala Muskuloskeletal, Otonomi dan Kualitas Hidup dalam Populasi Bauru, Sao
Paulo'' yang dilakukan di kota Bauru, SP, Brasil.

 Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan usia dan jenis
kelamin, yang disebut domain sampel. Enam domain sampel ditentukan: laki-laki
berusia 20 hingga 35 tahun; Perempuan berusia 20 hingga 35 tahun; Laki-laki
berusia 36 hingga 59 tahun; Perempuan berusia 36 hingga 59 tahun; Laki-laki
berusia ≥ 60 tahun; dan Wanita ≥ 60 tahun. Jumlah minimum peserta dijamin
untuk setiap domain untuk memungkinkan analisis lebih lanjut.
METODE (Desain dan Sampel)

 Sampel dipilih secara acak menggunakan desain klaster dua tahap. Unit
pengambilan sampel diperoleh dari Survei Sampel Rumah Tangga Nasional 2011,
yang memberikan daftar alamat pribadi di setiap saluran sensus.
PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

 Wawancara dilakukan oleh pewawancara terlatih dan penelitian lapangan diawasi


oleh para peneliti yang terlibat dalam penelitian ini. Pengumpulan data berlangsung
antara Februari dan Juni 2012.

INSTRUMEN

 Karakteristik demografis berikut dari para peserta dikumpulkan: jenis kelamin (pria
dan wanita), usia, status perkawinan (menikah atau de facto, lajang, berpisah, atau
janda), dan warna kulit (putih, hitam, coklat, Asia atau asli).

ANALISIS STATISTIK

 Analisis deskriptif dan analisis multivariat dilakukan menggunakan regresi Poisson,


dengan varians yang kuat, dengan menghormati model hubungan hirarkis antara
variabel.
HASIL

Hasil bagi rumah tangga yang dipilih secara acak, dari 641
individu yang memenuhi syarat diidentifikasi dan 600 orang
diwawancarai.

Mayoritas peserta memiliki pendidikan formal antara sembilan


dan 11 tahun, berkulit putih, menikah, berpenghasilan rendah,
bukan perokok, dan menderita hipertensi dan diabetes mellitus.
Tabel 1 Prevalensi nyeri punggung bawah pada pria
dan wanita berdasarkan karakteristik sosiodemografi,
merokok, tingkat aktivitas fisik, dan penyakit yang
dilaporkan.
Tabel 1

Dari total sampel, 28,8% (95% CI 30,4-38,0) melaporkan LBP


setidaknya sekali dalam tujuh hari sebelum wawancara. Dari jumlah
tersebut 39,1% (95% CI 32,6-45,8) adalah laki-laki dan 60,9% (95% CI
54,1-67,3) adalah perempuan (p = 0,001). Untuk kedua jenis kelamin,
LBP dikaitkan dengan variabel-variabel berikut: rentang usia,
pendidikan formal dari 0 hingga 4 tahun, berstatus widow ow /
bercerai, dan mengalami hipertensi serta diabetes. Untuk pria, ada
hubungan dengan merokok.
Tabel 2 Variabel yang terkait dengan aktivitas menetap tidak terkait
dengan LBP pada pria atau wanita.
Tabel 3

Bagi wanita, LBP secara signifikan terkait dengan


mengangkat berat, posisi duduk yang membawa beban,
dan posisi duduk yang condong ke depan.
Tabel 4 dan 5

Ditemukan bahwa LBP dikaitkan dengan usia ≥ 60 tahun,


merokok, hipertensi, dan pendidikan formal antara 1 sampai 4
tahun dan antara 5 sampai 8 tahun. Untuk wanita, LBP
dikaitkan dengan aktivitas pekerjaan yang melibatkan sering
mengangkat, posisi berdiri condong ke depan, posisi duduk
condong ke depan, dan duduk di depan komputer tiga kali atau
lebih perhari dalam seminggu. Untuk kedua status, baik dengan
status menjadi janda atau berpisah dikaitkan dengan LBP.
DISKUSI

 Dalam penelitian ini, prevalensi LBP lebih tinggi pada wanita (60,9%) dibanding
kan pada pria (39,1%).

 Asosiasi yang terbatas pada laki-laki mungkin disebabkan oleh variabel perancu
terkait dengan jenis kelamin, khususnya IMT, dan proporsi otot dan jaringan
adiposa yang berbeda pada pria dan wanita.

 Peningkatan usia dikaitkan dengan LBP pada pria, sedangkan dalam beberapa
penelitian lain terjadi pada kedua jenis kelamin, dan pada penelitian lain juga,
tidak ada hubungan keduanya. Asosiasi yang diamati ini dapat dijelaskan oleh
perubahan karena proses penuaan, seperti masalah postural, berkurangnya
fleksibilitas, peningkatan degenerasi otot muskuloskeletal yang berakibat
bertambahnya nyeri.
DISKUSI

 Tingkat pendidikan formal yang rendah dikaitkan dengan LBP pada pria, mirip
dengan hasil yang ditemukan di Qatar, Austria, dan Perancis, sedangkan di
Turki, tidak ada asosiasi pendidikan yang ditemukan.

 Laki-laki dengan pendidikan formal yang lebih sedikit lebih sering terlibat dalam
kegiatan fisik yang berat, kurang memiliki akses ke informasi dan layanan
kesehatan, dan kecil kemungkinan terlibat dalam kegiatan yang berhubungan
dengan kesehatan.

 Peserta dengan status janda atau bercerai, menunjukkan risiko LBP yang lebih
tinggi daripada peserta berstatus menikah. Hilangnya dukungan sosial mungkin
bertanggung jawab untuk peningkatan risiko pengembangan depresi dan
kecemasan, yang dapat dikaitkan dengan kondisi muskuloskeletal seperti LBP.
DISKUSI

 Faktor ergonomis dan pekerjaan secara signifikan terkait dengan LBP pada
wanita, mirip dengan penelitian Selandia Baru, sementara investigasi di Swedia
dan Belanda menunjukkan bahwa laki-laki juga rentan terhadap paparan faktor
risiko terkait pekerjaan.

 Perempuan umumnya memiliki lebih banyak tanggung jawab di rumah dan di


tempat kerja dan menghabiskan lebih banyak waktu melakukan tugas-tugas
rumah tangga daripada pria, mereka lebih mungkin terkena beberapa faktor
risiko seperti postur statis yang tidak memadai.

 Penelitian ini menunjukkan prevalensi LBP yang tinggi pada minggu sebelum
penilaian. Dimana usia lanjut, pendidikan formal yang lebih sedikit, hipertensi,
dan merokok dikaitkan dengan LBP pada pria, sedangkan faktor kerja dan
ergonomi dikaitkan dengan LBP pada wanita.
KESIMPULAN

Studi ini mengungkapkan prevalensi tertinggi nyeri punggung


bawah dalam periode tujuh hari. Usia yang lebih tua, pendidikan
rendah, hipertensi, dan merokok dikaitkan dengan LBP pada
pria. Faktor pekerjaan dan ergonomi dikaitkan dengan LBP pada
wanita. Status perkawinan dikaitkan dengan LBP pada kedua
jenis kelamin.
References

1. World Health Organisation. The Global Burden of Disease: 2004 Update. Geneva: World Health Organization; 2008.
2. Hoy D, March L, Brooks P, et al. The global burden of low back pain: estimates from the Global Burden of Disease 2010 study. Ann Rheum Di
s. 2014;73(6):968-974.
3. Do Nascimento PRC, Costa LOP. Low back pain preva-lence in Brazil: a systematic review. Cad Saúde Pública. 2015;31(6):1141-1156.
4. Bener A, Dafeeah EE, Alnaqbi K, et al. An epidemiologic analysis of low back pain in primary care: a hot humid coun-try and global comparis
on. J Prim Care Community Health. 2013;4(3):220-227.
5. Leclerc A, Gourmelen J, Chastang J, Plouvier S, Niedhammer I, Lanoë J. Level of education and back pain in France: the role of demographic,
lifestyle and physical work factors. Int Arch Occup Environ Health. 2009;82(5):643-652.
6. Homaid MB, Abdelmoety D, Alshareef W, et al. Prevalence and risk factors of low back pain among operation room staff at a Tertiary Care Ce
nter, Makkah, Saudi Arabia: a cross-sectional study. Ann Occup Environ Med. 2016;28:1.http://dx.doi.org/10.1080/09638288.2018.1424950.
7. Hartvigsen J, Hancock MJ, Kongsted A, et al. What low back pain is and why we need to pay attention. Lancet. 2018, http://dx.doi.org/10.1016
/S0140-6736(18)30480-X [published online March 21].
8. Grobschadl F, Stolz E, Mayerl H, Rasky É, Freidl W, Stronegger W. Educational inequality as a predictor of rising back pain prevalence in Aus
tria - sex differences. Eur J Public Health. 2015;26(2):248-253.
9. Widanarko B, Legg S, Stevenson M, et al. Gender differences in work-related risk factors associated with low back symptoms. Ergonomics. 20
12;55(3):327-342.
10. Silva MC, Fassa AG, Valle NCJ. Chronic low back pain in an adult population in southern Brazil: prevalence and associated factor
s. Cad Saúde Pública. 2004;20(2):377-385.
11. Hooftman WE, van der Beek AJ, Bongers PM. Is there a gender difference in the effect of work-related physical and psychosocial risk factors on
musculoskeletal symptoms and related sickness absence? Scand J Work Environ Health. 2009;35(2):85-95.
12. Alves MCGP, Silva NND. Methods of estimation of variance in samples from household surveys. Rev Saúde Pública. 2007;41(6):938-946.
13. Matsudo SMM, Araújo TL, Matsudo VKR, Andrade DR, Oliveira LC, Braggion GF. International Physical Activity Questionnaire (IPAQ): a stu
dy of validity and reproducibility in Brazil. Rev Bras Ativ Fís Saúde. 2001;6(2):5-18.
14. Matsudo SMM, Matsudo VKR, Araújo TL, et al. Physical activ-ity level in the population of the state of São Paulo: an analysis according to gend
er, age, socioeconomic level, geo-graphical distribution and knowledge. Rev Bras Ciê Mov. 2002;10(4):41-50.
15. HHS - Physical Activity Guidelines Advisory Committee. Phys-ical Activity Guidelines Advisory Committee Report, 2008; 2008. Washington, D
C, US.
16. De Vitta A, Martinez MG, Piza NT, Simeão SFA, Ferreira NP. Prevalence and factors associated with low back pain in schoolchildren. Cad Saúd
e Pública. 2011;27(8):1520-1528.
17. Campolina AG, Ciconelli RM. Quality of Life utility measures: clinical parameters for health decision making. Rev Panam Salud Publica. 2006;2
(19):128-136.
18. Kuorinka IJ, De Jong LC, Kilbon A, Vinterberg H, Biering-sorensen F, Anderson G. Standardised Nordic questionnaires for analysis of musculos
keletal symptoms. Appl Ergon. 1987;18(30):233-237.
19. Barros A, Hirakata VN. Alternatives for logistic regression in cross-sectional studies: an empirical comparison of models that directly estimate the
prevalence ratio. BMC Med Res Methodol. 2003;3(1):21.
20. Victora CG, Huttly SR, Fuchs SC, Olinto MTA. The role of con-ceptual frameworks in epidemiological analysis: a hierarchical approach. Int J E
pidemiol. 1997;26(1):224-227.
21. Aasa U, Barnekow-Bergvist M, Angquist K-A, Brulin C. Rela-tionship between work-related factors and disorders in the neck-should
er and low-back region among female and male ambulance personnel. J Occup Health. 2005;47:481-489.
22. Kerkhoff AC, Moreira LB, Fuchs FD, Fuchs SC. Association between hypertension and musculoskeletal complaints: a population -ba
sed study. J Hypertens. 2012;30:2112-2117, http://dx.doi.org/10.1097/HJH.0b013e3283588268. PMID: 22922700.
23. Leino-Arjas P, Solovieva S, Kirjonen J, Reunanen A, Riihimaki
24. Cardiovascular risk factors and lowback pain in a long-term follow-up of industrial employees. Scand J Work Environ Health. 2006;3
2:12-19.
25. Hemingway H, Shipley M, Stansfeld S, et al. Are risk factors for atherothrombotic disease associated with back pain sick-ness abse
nce? The Whitehall II Study. J Epidemiol Community Health. 1999;53:197-203.
26. Carvalho MD, Oliveira MM, Andrade SSCA, Caiaffa WT, Souza MFM, Bernal RTI. Factors associated with chronic back pain in adults in Bra
zil. Rev Saúde Pública. 2017;51(suppl 1):9s.
27. Zanuto EAC, Codogno JS, Christófaro DGD, Vanderlei LCM, Cardoso JR, Fernandes RA. Prevalence of low back pain and associated factors
among adults of the Brazilian average city. Ciênc Saúde Colet. 2015;20(5):1575-1582.
28. Palacios-Cena D, Alonso-Blanco C, Hernandez-Barrera V, Carrasco-Garrido P, Jimenez-Garcia R, Fernandez-de-Las-Penas Prevalence of nec
k and low back pain in community-dwelling adults in Spain: an updated population-based national study (2009/10-2011/12). Eur Spine J. 2015
;24:482-492.
29. Biglarian A, Seifi B, Bakhshi E, et al. Low back pain prevalence and associated factors in Iranian population: findings from the national health
survey. Pain Res Treat. 2012:1-5. Article ID 653060.
30. Ferreira GD, Silva MC, Rombaldi AJ, Wrege ED, Siqueira FV, Hallal PC. Prevalence of back pain and associated factors in adults in southern
Brazil: a population-based study. Rev Bras Fisioter. 2011;15(1):31-36.
31. Oksuz E. Prevalence, risk factors, and preference-based health states of low back pain in a Turkish population. Spine (Phila, Pa 1976). 2006;31
:E968-E972.
32. Barbosa MH, Bolina AF, Tavares JL, Cordeiro ALPC, Luiz RB, De Oliveira KF. Sociodemographic and health factors associated with chronic
pain in institutionalized elderly. Rev Latino-Am Enferm. 2014;22(6):1009.
33. Bener A, Dafeeah EE, Alnaqbi K. Prevalence and correlates low back pain in primary care: what are the contributing fac-tors in a rapidly devel
oping country. Asian Spine J. 2014;8(3): 227-236.
34. Srinivas SV, Deyo RA, Berger ZD. Application of ‘‘less is more’’ to low back pain. Arch Intern Med. 2012;172(13): 1016-1020.
35. Lima MCS, Barbosa MF, Diniz TA, Codogno JS, Freitas Júnior IF, Fernandes RA. Early and current physical activity: relation-ship with intim
a-media thickness and metabolic variables in adulthood. Braz J Phys Ther. 2014;18(5):462-469.
36. Chou YC, Shih CC, Lin JG, Chen TL, Liao CC. Low back pain associated with sociodemographic factors, lifestyle and osteoporosis: a populat
ion-based study. J Rehabil Med. 2013;45:76-80.
37. Pinheiro RC, Uchida RR, Mathias LAST, Perez MV, Cordeiro C. Prevalence of depressive and anxiety symptoms in patients with chronic pain
. J Bras Psiquiatr. 2014;63(3):213-219.
38. DePalma MJ, Ketchum JM, Saullo TR. Multivariable analyses of the relationships between age, gender, and body mass index an
d the source of chronic low back pain. Pain Med. 2012;13(4):498-506.
39. Dijken CB, Fjellman-Wiklund A, Hildingsson C. Low back pain, lifestyle factors and physical activity: a population-based study. J
Rehabil Med. 2008;40:864-869.
40. Ono R, Yamazaki S, Takegami M, et al. Gender difference in association between low back pain and metabolic syndro
me:locomotive syndrome and health outcome in Aizu cohort study (LOHAS). Spine (Phila, PA 1976). 2012;37(13):113
0-1137.
41. Alkherayf F, Agbi C. Cigarette smoking and chronic low back pain in the adult population. Clin Investig Med. 2009;32
(5):E360-E367.
42. Altinel L, Kose KC, Ergan V, et al. The prevalence of low back pain and risk factors among adult population in Afyon
region, Turkey. Acta Orthop Traumatol Turc. 2008;42(5):328-333.
43. Wijhoven HA, Vet HC, Picavet HS. Explaining sex differences in chronic musculoskeletal pain in general population.
Pain. 2006;124(1-2):158-166.
44. Shiri R, Karppinen J, Leino-Arjas P, Solovieva S, Viikari-Juntura E. The association between smoking and low back pa
in: a meta-analysis. Am J Med. 2010;123, 87.e7-35.
45. Zvolensky MJ, McMillan KA, Gonzalez A, Asmundson GJG. Chronic musculoskeletal pain and cigarette smoking am
ong a representative sample of Canadian adolescents and adults. Addict Behav. 2010;35:1008-1012.

Anda mungkin juga menyukai