Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Usia dan Jenis Kelamin Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN PADA PENDERITA NYERI


PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN) DENGAN KOMORBID
DIABETES MELITUS DI RSUD
PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG TAHUN 2018
Astary Pasorong Pandjukang, Regina M. Hutasoit, Efrisca M. Br. Damanik

ABSTRAK

Nyeri Punggung Bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu gangguan
muskuloskeletal yang ditandai dengan rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah
tulang pinggang dan sekitarnya.Terdapat beberapa faktor risiko penting yang terkait dengan
kejadian LBP yaitu usia diatas 35 tahun, perokok, masa kerja 5-10 tahun, posisi kerja,
kegemukan dan riwayat keluarga penderita musculoskeletal disorder. Prevalensi LBP di
antara pasien dengan diabetes melitus adalah dua kali lebih tinggi daripada pasien LBP tanpa
DM pada kelompok usia dan jenis kelamin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan Usia dan Jenis Kelamin pada Penderita Nyeri Punggung Bawah (low back pain)
dengan Komorbid Diabetes Melitus di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Tahun 2018.
Metodologi penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan
cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 39 orang dengan cara total sampling.
Hasil penelitian ini tidak terdapat hubungan usia dan Kejadian LBP dengan komorbid DM
didapatkan hasil p = 0,123 (p<0,05) menggunakan uji Fisher’s exact test dan terdapat
hubungan jenis kelamin dan Kejadian LBP dengan Komorbid DMdidapatkan hasil p=0,038
(p<0,05) dengan menggunakan uji chi square. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat
hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan kejadian LBP dengan Komorbid DM serta
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan kejadian LBP dengan Komorbid
DM.

Kata kunci: low back pain (LBP), komorbid Diabetes melitus (DM),usia,jenis kelamin

Nyeri Punggung Bawah atau Low atau Years Lived with Disability ( YLDs)
Back Pain (LBP) merupakan salah satu tertinggi di dunia.(3) Prevalensi nyeri
gangguan muskuloskeletal, juga keluhan punggung bawah kronik diperkirakan
umum yang pernah dialami oleh semua 5,91% di Italia. Prevalensi nyeri punggung
orang, tetapi tidak berakibat fatal. LBP itu bawah pada orang dewasa meningkat dua
sendiri merupakan sindroma klinik yang kali lipat dalam dekade terakhir. LBP
ditandai dengan gejala utama rasa nyeri memiliki dampak signifikan pada kapasitas
atau perasaan lain yang tidak enak di fungsional, karena nyeri dapat membatasi
daerah tulang pinggang dan sekitarnya.(1) aktivitas kerja seseorang. Beban
ekonominya semakin bertambah oleh
Menurut World Health tingginya biaya pengeluaran perawatan
Organization (WHO), prevalensi nyeri kesehatan dan penurunan produktivitas.
punggung bawah pada negara industri ialah Biaya ini diperkirakan akan meningkat
sebesar 60-70%. Pada anak-anak dan lebih banyak lagi dalam beberapa tahun ke
remaja, kejadian nyeri punggung bawah depan. Total biaya yang terkait dengan
lebih rendah dibanding dewasa namun LBP di Amerika Serikat melebihi $100
angkanya terus meningkat.(2) Dalam studi miliar per tahun, dua pertiganya merupakan
Global Burden of Disease 2010 hasil dari hilangnya upah dan berkurangnya
memperkirakan bahwa nyeri punggung produktivitas.(4)
bawah adalah salah satu dari 10 penyakit
dan cedera teratas yang dengan disabilitas

Universitas Nusa Cendana 9


Hubungan Usia dan Jenis Kelamin Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

Prevalensi penyakit sendi Menurut penelitan terbaru yang


berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan di dilakukan oleh Amabile Dario dkk (2017)
Indonesia sebesar 11,9% dan berdasarkan yang berjudul “Mapping the association
diagnosis atau gejala 24,7%. Prevalensi between back pain and type 2 diabetes: A
penyakit sendi berdasarkan diagnosis cross-sectional and longitudinal study of
tenaga kesehatan atau gejala tertinggi di adult Spanish twins” melaporkan bahwa
Nusa Tenggara Timur (33,1%), diikuti diabetes umumnya hidup berdampingan
Jawa Barat (32,1%), dan Bali dengan LBP. Prevalensi LBP di antara
(5)
(30%). Prevalensi LBP di Indonesia orang-orang dengan diabetes adalah dua
sebesar 18% dan akan meningkat sesuai kali lebih tinggi daripada di antara
dengan bertambahnya usia dan paling kelompok usia dan jenis kelamin yang
sering terjadi pada usia dekade dua sampai sesuai kontrol.(12)
awal dekade empat.(6)Sementara di NTT,
berdasarkan data keadaan morbiditas pasien Diabetes Melitus (DM) merupakan
rawat jalan RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes suatu kelompok penyakit metabolik dengan
periode Januari sampai Desember 2018 karakteristik hiperglikemia yang terjadi
melaporkan kasus baru LBP sebanyak 1371 karena kelainan sekresi insulin, kerja
kasus.(7)Penyebab LBP sebagian besar insulin, atau kedua-duanya.(13) Laporan
(85%) adalah nonspesifik, akibat kelainan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
pada jaringan lunak, berupa cedera otot, tahun 2007 oleh Departemen Kesehatan,
ligamen, spasme atau keletihan otot.(6) menunjukkan bahwa rata - rata prevalens
DM didaerah urban untuk usia di atas 15
LBP bukan merupakan penyakit tahun sebesar 5,7%. Prevalensi terkecil
khusus, melainkan gejala yang dapat terjadi terdapat di Propinsi Papua sebesar 1,7%,
oleh berbagai proses yang berbeda. Pada dan terbesar di Propinsi Maluku Utara dan
85% orang dengan LBP, meskipun telah Kalimantan Barat yang mencapai 11,1%.
menjalani pemeriksaan medis menyeluruh, Sedangkan prevalensi toleransi glukosa
tidak ada penyebab spesifik rasa sakit yang terganggu (TGT), berkisar antara 4,0% di
dapat diidentifikasi.(8)LBP mempengaruhi Propinsi Jambi sampai 21,8% di Propinsi
segala usia, dari remaja sampai orang tua, Papua Barat dengan rerata sebesar
dan merupakan penyebab utama kecacatan 10.2%.(14)
pada penduduk yang bekerja. Pada
umumnya, LBP menyerang remaja yang Pasien diabetes bersamaan dengan
mempunyai kehidupan sosial yang aktif LBP memiliki kekambuhan nyeri yang
(20-24 tahun), dan mencapai puncaknya lebih sering, tingkat kecacatan spesifik LBP
pada mereka yang berusia lebih dari 40 yang lebih tinggi, dan kesehatan umum
tahun.Pengenalan awal penyebab LBP yang lebih buruk daripada pasien dengan
penting untuk pencegahan masalah lebih LBP yang terisolasi. Hiperglikemia dan
lanjut.(9) metabolisme lemak yang berubah yang
biasanya terjadi pada diabetes telah
Terdapat beberapa faktor risiko dikaitkan dengan perubahan patoanatomi
penting yang terkait dengan kejadian LBP tulang belakang, seperti degenerasi awal
yaitu usia diatas 35 tahun, perokok, masa vertebra, kartilago, dan diskus
kerja 5-10 tahun, posisi kerja, kegemukan intervertebralis. Perubahan ini sering
dan riwayat keluarga penderita ditemukan pada sendi tulang belakang
musculoskeletal disorder.(10) Faktor lain osteoarthritic dan telah dikaitkan dengan
yang dapat mempengaruhi timbulnya rasa sakit.(12)
gangguan nyeri punggung bawah meliputi
karakteristik individu yaitu indeks massa Pada penelitian yang dilakukan
tubuh (IMT), tinggi badan, kebiasaan Maghsoud Eivazi dan Laleh abadi (2012),
olahraga, masa kerja, posisi kerja dan berat yang berjudul Low Back Pain in Diabetes
beban kerja.(11) Mellitus and Importance of Preventive

Universitas Nusa Cendana 10


Hubungan Usia dan Jenis Kelamin Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

Approach melaporkan bahwa pada pasien


Diabetes Melitus ditemukan perempuan HASIL DAN PEMBAHASAN
lebih banyak mengeluh nyeri punggung
bawah (LBP) dibandingkan dengan laki- Jumlah sampel yang didapatkan
laki.(15) Belum banyak penelitian yang dalam penelitian ini adalah sebanyak 39
mengambil faktor risiko individu, seperti orang yang telah sesuai dengan kriteria
usia dan jenis kelamin untuk diteli dengan yang diambil dengan cara total sampling.
menghubungkan pada penyakit Diabetes Analisis Univariat
Melitus dan nyeri punggung bawah (LBP).
Karakteristik Pasien Berdasarkan Usia
Berdasarkan uraian diatas maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Tabel 1. Karakteristik Responden
mengenai Hubungan Usia dan Jenis Berdasarkan Usia
Kelamin pada Penderita Nyeri Punggung
Bawah (Low Back Pain) dengan Komorbid Usia Frekuensi Persen (%)
Diabetes Melitus di RSUD Prof. Dr. W. Z. ≥ 35 tahun 37 94,9
Johannes Kupang Tahun 2018. < 35 tahun 2 5,1
Total 39 100
Tujuan pada penelitian ini untuk
mengetahui hubungan Usia dan Jenis Tabel 1 menunjukkan bahwa dari
Kelamin pada Penderita Nyeri Punggung 39 pasien LBP yang diambil, usia ≥ 35
Bawah (low back pain) dengan Komorbid tahun yang mengalami LBP adalah
Diabetes Melitus di RSUD Prof. Dr. W. Z. sebanyak 37 pasien dengan persentase
Johannes Kupang Tahun 2018. sebesar 94,9% dan usia < 35 tahun yang
mengalami LBP adalah sebanyak 2 pasien
METODE PENELITIAN dengan persentase sebesar 5,1%. Dari data
Penelitian ini menggunakan jenis tersebut menunjukkan bahwa mayoritas
metode penelitian analitik observasional usia pasien LBP berusia 35 tahun ke atas.
dengan rancangan cross sectional untuk
mengetahui hubungan usia dan jenis Karakteristik Pasien Berdasarkan Jenis
kelamin pada penderita nyeri punggung Kelamin
bawah (low back pain) dengan komorbid
Diabetes Melitus di RSUD Prof. Dr. W. Z. Tabel 2. Karakteristik Responden
Johannes Kupang sepanjang tahun 2018. Berdasarkan Jenis Kelamin
Penelitian ini Penelitian ini Jenis Persen
dilakukan di RSUD Prof. Dr. W. Z. Frekuensi
Kelamin (%)
Johannes Kupang pada pasien rawat inap di Perempuan 25 64,1
bulan Juli – Desember 2019. Kriteria
Laki-laki 14 35,9
inklusi pada penelitian ini adalah Penderita
Total 39 100
yang terdiagnosis nyeri punggung bawah
(low back pain), penderita nyeri punggung
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari
bawah (low back pain) yang rawat inap,
39 pasien LBP yang diambil, pasien yang
semua lembar rekam medik nyeri
berjenis kelamin perempuan sebanyak 25
punggung bawah (LBP) yang masuk pada
orang dengan persentase sebesar 64,1%
tanggal 1 Januari sampai dengan 31
yang lebih banyak dibandingkan dengan
Desember 2018 dan lembar rekam medik
pasien yang berjenis kelamin laki-laki
dengan keadaan lengkap. Adapun kriteria
sebanyak 14 orang dengan persentase
ekslusi sampel yaitu lembar rekam medik
35,9%.
yang tidak memuat komorbid Diabetes
Melitus dan lembar rekam medik yang
kurang lengkap.

Universitas Nusa Cendana 11


Hubungan Usia dan Jenis Kelamin Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

Karakteristik Pasien Berdasarkan dengan komorbid Diabetes Melitus


Kejadian LBP dengan Komorbid sebanyak 37 orang dengan persentase
Diabetes Melitus (DM) sebesar 94,9%, sedangkan yang berumur <
35 tahun sebanyak 2 orang dengan
Tabel 3. Karakteristik Pasien persentase 5,1%. Penilaian usia terhadap
Berdasarkan Kejadian LBP kejadian LBP dengan Komorbid Diabetes
dengan Komorbid DM Melitus didapatkan dari data sekunder
berupa hasil rekam medik penderita nyeri
Kejadian LBP punggung bawah (low back pain).
Frekuensi Persen (%)
dengan DM
Dengan DM 25 64,1 Hasil penelitian yang dilakukan
Tanpa DM oleh peneliti pada analisis bivariat
14 35,9
(K) mengenai hubungan usia terhadap kejadian
Total 39 100 nyeri punggung bawah (low back pain)
Keterangan : (K) = Kontrol dengan komorbid Diabetes Melitus
menunjukkan tidak adanya hubungan
Tabel 3 menunjukkan bahwa secara antara usia terhadap kejadian LBP dengan
keseluruhan pasien yang mengalami LBP komorbid DM (p = 0,123). Yang berarti H1
dengan DM sebanyak 25 orang dengan di tolak sehingga dikatakan bahwa tidak
persentase sebesar 64,1% dan pasien yang terdapat hubungan antara usia pada
mengalami LBP tanpa DM sebanyak 14 penderita nyeri punggung bawah (low back
orang dengan persentase sebesar 35,9%. pain) dengan komorbid Diabetes Melitus di
Data tersebut menunjukkan bahwa RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.
mayoritas pasien mengalami LBP dengan Hal ini bertolak belakang dengan penelitian
Komorbid DM. yang dilakukan oleh Hanif Riningrum dan
Evi Widowati yang berjudul “Pengaruh
Analisis Bivariat Sikap Kerja, Usia, dan Masa Kerja
Terhadap Keluhan Low Back Pain” yang
Hubungan Usia dan Kejadian LBP mana didapatkan keluhan low back pain
dengan komorbid DM paling banyak terjadi pada usia >35 tahun
sebesar 42,9%.(16)Hal ini berarti penderita
Tabel 4. Hubungan Usia dan Kejadian LBP dengan komorbid DM dapat terjadi
LBP dengan Komorbid DM pada semua jenis umur, dilihat dari usia
merupakan salah satu faktor risiko dari
LBP dengan LBP dan apabila dikaitkan dengan
Total Nilai p
Komorbid DM komorbid DM dimana Diabetes secara
Usia LBP LBP umum di bagi menjadi 2 tipe yaitu DM tipe
dengan tanpa 1 yang diakibatkan melalui proses
DM DM imunologik dan idiopatik yang dapat
≥ 35 tahun 25 12 37 p= menyerang pada semua umur, serta DM
< 35tahun 0 2 2 0,12 tipe 2 yang di sebabkan oleh resistensi
Total 25 14 39 3 insulin, sehingga dari segi usia sendiri
#
*p < 0,05 Fisher’s Exact Test penyebab LBP dengan komorbid DM dapat
terkena pada semua jenis umur, apabila di
lihat dari tipe DM itu sendiri.(17) Manfaat
Pada hasil penelitian yang yang didapatkan berdasarkan hasil uji
dilakukan pada 39 penderita LBP dengan analisis yaitu sebagai edukasi kepada
komorbid DM yang dirawat inap di RSUD pasien yang menderita LBP dengan
Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang komorbid DM agar dapat meningkatkan
menunjukkan bahwa sebagian besar yang kualitas hidup penderita dan masyarakat
berumur ≥ 35 tahun lebih berisiko terkena serta untuk mencegah perburukannya.
nyeri punggung bawah (low back pain)

Universitas Nusa Cendana 12


Hubungan Usia dan Jenis Kelamin Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

Hubungan Jenis Kelamin dan Kejadian dibandingkan dengan laki-laki, serta


LBP dengan komorbid DM menunjukkan bahwa wanita lebih sering
izin untuk tidak bekerja karena LBP.(18)
Tabel 5. Hubungan Jenis Kelamin dan Dan juga sesuai dengan penelitian yang
Kejadian LBP dengan dilakukan Maghsoud Eivazi dan Laleh
Komorbid DM abadi (2012), yang berjudul Low Back Pain
in Diabetes Mellitus and Importance of
LBP dengan Preventive Approach melaporkan bahwa
Komorbid pada pasien Diabetes Melitus ditemukan
Jenis DM Nilai perempuan lebih banyak mengeluh nyeri
Total punggung bawah (LBP) dibandingkan
Kelamin LBP LBP p
dengan tanpa dengan laki-laki.(15)Berdasarkan
DM DM perhitungan menggunakan aplikasi spss
didapatkan hasil bahwa pada orang yang
Perempuan 19 6 25 berjenis kelamin perempuan mempunyai
p=
Laki-laki 6 8 14 risiko 4 kali lebih besar untuk terjadinya
0,038
Total 24 14 39 LBP dengan komorbid DM. Hal ini
#
*p < 0,05 chi square disebabkan karena pada perempuan pada
saat mengalami menstruasi akan terjadi
Pada hasil penelitian yang peningkatan hormon prostaglandin yang
dilakukan di RSUD Prof. Dr. W. Z. membawa senyawa inflamasi yang akan
Johannes Kupang mengenai kejadian LBP mengakibatkan nyeri yang menjalar hingga
dengan komorbid DM menunjukkan ke punggung, serta pada saat perempuan
sebagian besar yang mengalami LBP mengalami fase menopause akan
dengan komorbid DM berjenis kelamin berkurangnya kepadatan tulang akibat
perempuan sebesar 25 orang dengan penurunan hormon estrogen sehingga juga
persentase 64,1%, sedangkan yang berjenis terjadi penurunan osteoblast dan
kelamin laki-laki sebesar 14 orang dengan peningkatan osteoklast yang akan
persentase 35,9%. Penilaian jenis kelamin memungkinkan terjadinya LBP.(19)
terhadap kejadian LBP dengan Komorbid
Diabetes Melitus didapatkan dari data KESIMPULAN
sekunder berupa hasil rekam medik
penderita nyeri punggung bawah (low back Berdasarkan hasil penelitian
pain). hubungan usia dan jenis kelamin pada
penderita nyeri punggung bawah (low back
Hasil penelitian yang dilakukan pain) dengan komorbid Diabetes Melitus di
oleh peneliti pada analisis bivariat RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes tahun
mengenai hubungan jenis kelamin terhadap 2018 didapatkan kesimpulan sebagai
kejadian nyeri punggung bawah (low back berikut:
pain) dengan komorbid Diabetes Melitus
menunjukkan adanya hubungan antara jenis 1. Terdapat hubungan yang signifikan
kelamin terhadap kejadian LBP dengan antara jenis kelamin dan kejadian
komorbid DM (p = 0,038). Yang berarti H1 LBP dengan Komorbid DM pada
diterima sehingga dikatakan bahwa terdapat pasien LBP.
hubungan antaran jenis kelamin pada
penderita nyeri punggung bawah (low back 2. Tidak terdapat hubungan yang
pain) dengan komorbid Diabetes Melitus di signifikan antara usia dan kejadian
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. LBP dengan Komorbid DM pada
Hal ini sesuai dengan penelitian yang pasien LBP.
berjudul “The Epidemiology of low back
pain” menyatakanprevalensi terjadinya
LBP lebih banyak pada wanita

Universitas Nusa Cendana 13


Hubungan Usia dan Jenis Kelamin Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

SARAN Consequences , Prevalence and Risk


Factors – A Revision. ;6(1):1–6 p.
1. Bagi Dinas Kesehatan/ Instansi
Lainnya dapat memberikan pelayanan 3. Users I, Population T. 2010. Priority
kesehatan seperti konseling atau Medicines for Europe and the World
penyuluhan mengenai faktor-faktor 2013 Update: Low back pain. 24:1–
risiko nyeri punggung bawah (low 10 p.
back pain) dengan komorbid
Diabetes Melitus untuk mencegah 4. Will JS, Bury DC, Miller JA. 2018.
ataupun mengurangi kejadian nyeri Mechanical low back pain. Am Fam
punggung bawah (low back pain) Physician. 98(7):421–8p.
dengan komorbid Diabetes Melitus,
serta untuk menyadarkan mengenai 5. Riset Kesehatan Dasar
komplikasi pada penderita LBP (RISKESDAS). 2013. 94 p.
dengan DM dan bahayanya.
6. Fitrina, R. Low Back pain. 2018;
Available from:
2. Bagi Peneliti Selanjutnya diperlukan
http://www.yankes.kemkes.go.id/read
penelitian lebih lanjut mengenai usia
-low-back-pain-lbp-5012.html
dan jenis kelamin pada penderita
nyeri punggung bawah (low back 7. Data keadaan Morbiditas Pasien
pain) dengan komorbid Diabetes Rawat Inap dan Rawat Jalan Tahun
Melitus pada lokasi penelitian lebih 2018 RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes
dari satu rumah sakit saja atau Provinsi NTT. Kupang; 2018.
mencakup seluruh rumah sakit di kota
sehingga didapatkan jumlah sampel 8. Arya RK. Low back pain - signs,
yang lebih banyak dan mendapatkan symptoms, and management. Journal,
analisis yang lebih akurat serta Indian Acad Clin Med.
meneliti faktor risiko lain yang dapat 2014;15(1):30–41.
mempengaruhi kejadian nyeri
punggung bawah (low back pain) 9. Secer, M. Nacar, OA. Muradov, MJ.
dengan komorbid Diabetes Melitus, Altintoprak, F. Kabali, B. Senol, Z. et
seperti faktor pekerjaan, maupun al. 2011. Nonspecific low back pain
faktor lingkungan. in a group of young adult men. Turk
Neurosurg. 21(2):135–9 p.
3. Bagi Masyarakat dapat memberikan
edukasi pada pasien LBP yang 10. Astuti, RD. 2009. Analisa Pengaruh
berisiko DM agar komplikasi dapat di Aktivitas Kerja Dan Beban Angkat
pelajari dan memberikan edukasi Terhadap Kelelahan Muskuloskeletal.
mengenai terapi aktivitas dari LBP GEMA Tek Maj Ilm Tek [Internet].
yang berisiko DM agar 10(2):27–32p. Available from:
komplikasinya lebih perhatikan. http://ced.petra.ac.id/index.php/gem/a
rticle/view/17602/17516
DAFTAR PUSTAKA
1. Efriani, I. 2016.Hubungan Sikap 11. Harrianto R. 2010. Buku Ajar
Kerja dengan Keluhan Nyeri Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC.
Pinggang Bawah pada pegawai di
12. Dario, A. Ferreira, M. Refshauge, K.
Laboratorium Klinik Prodia. (skripsi).
Harmer, A. Sanchez-Romera, J.
Jakarta: Universitas Esa Unggul.
PerezRiquelme, F. et al. 2017.
2. Minghelli, B. 2017. Low Back Pain in Mapping the association between
Childhood and Adolescent Phase : back pain and type 2 diabetes: A
cross-sectional and longitudinal

Universitas Nusa Cendana 14


Hubungan Usia dan Jenis Kelamin Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

study of adult Spanish twins. PLoS 17. Purnamasari D. 2015. Ilmu Peyakit
One [Internet]. 12(4):1–15p. Dalam : Diagnosis dan Klasifikasi
Available from: Diabetes Melitus. Edisi VI. Setiawati
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ar S, Alwi I, Sudoyo AW, K marcellus
ticles/PMC5378369/ S, Setiyohadi B, Syam AF, editors.
Jakarta. 2325-2337 p.
13. Kemenkes RI. 2013. Situasi dan
Analisis Diabetes. Vol. 161, 18. Hoy, D. Brooks, P. Blyth, F.
American Journal of Medical Buchbinder, R. 2010. The
Genetics, Part A. 1058–63 p. Epidemiology of low back pain.
Available from:
14. PERKENI. 2015. Pengelolaan dan https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubme
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 d/21665125/%0D.
di Indonesia.
19. Andini, F. 2015. Risk Factors Of Low
15. Eivazi M, Abadi L. 2012. Low Back Back Pain In Workers. J Funct Foods
Pain in Diabetes Mellitus and [Internet].5(4):1582–90p. Available
Importance of Preventive Approach. from:
2(1):80–8p. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/inde
x.php/majority/article/viewFile/495/4
16. Riningrum, H. Widowati, E. 2016. 96
Pengaruh Sikap Kerja, Usia, dan
Masa Kerja Terhadap Keluhan Low
Back Pain. J Pena Med. 6(2):91–102
p.

Universitas Nusa Cendana 15

Anda mungkin juga menyukai