Anda di halaman 1dari 18

KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA BERPRESTASI 2020

Millenials Trash Bank: Aplikasi Bank Sampah di Era Disrupsi Teknologi


sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lembaga Pendidikan

Disusun Oleh:
Putri Sabilla Aulia Najiyah
172154012

UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Karya Tulis : Millenials Trash Bank: Aplikasi
Bank Sampah di Era Disrupsi Teknologi sebagai Solusi Pengelolaan
Sampah di Lembaga Pendidikan.

2. Biodata Penulis

a. Nama Lengkap : Putri Sabilla Aulia Najiyah


b. NPM : 172154012
c. Jurusan : Pendidikan Biologi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Siliwangi
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Dusun Cihuni Hilir RT 01 RW 12
Desa Sukajaya, Kecamatan
Sumedang Selatan, Kabupaten
Sumedang. 089646327155
f. Email : sabillaputri22@gmail.com

3. Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Diana Hernawati, M.Pd.


b. NIDN :

Menyetujui, Tasikmalaya, 7 Maret 2020


Dosen Pembimbing Penulis,

Dr. Diana Hernawati, M.Pd Putri Sabilla Aulia Najiyah


NIDN. 0022128802 NIM. 172154012
Wakil Dekan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Dr. Hj. Iis Lisnawati, M. Pd


NIDN. 0002066102
SURAT PERNYATAAN
Saya bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Putri Sabilla Aulia Najiyah

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 8 September 2000

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Perguruan Tinggi : Universitas Siliwangi

Judul Karya Tulis : Millenials Trash Bank: Aplikasi Bank


Sampah di Era Disrupsi Teknologi sebagai
Solusi Pengelolaan Sampah di Lembaga
Pendidikan.

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya sampaian pada
kegiatan Pilmapres tingkat jurusan ini adalah benar karya saya sendiri tanpa
tindakan plagiarisme dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba karya tulis.

Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya tersebut tidak benar, saya
bersdia menerima sanksi dalam bentuk pembataan predikat Mahasiswa
Beprestasi.

Tasikmalaya, 7 Maret 2020

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Yang Menyatakan,

Dr. Diana Hernawati, M.Pd Putri Sabilla Aulia Najiyah


NIDN. NIM. 172154012
PRAKATA DARI PENULIS

Puji dan syukur hanya milik Allah SWT yang telah memberikan segala
kasih sayang kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Salawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW. Semoga syafaatnya akan kita dapatkan kelak di hari akhir.
Karya tulis ilmiah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam ajang
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tingkat jurusan di Universitas Siliwangi untuk
tahun 2019. Bersesuaian dengan tema utama, yaitu: Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), penulis mengambil
bahasan mengenai aplikasi untuk memudahkan dalam program bank sampah,
yang akan diaplikasikan di lembaga pendidikan.
Penyusunan karya tulis ini bukan hanya buah karya penulis saja, tapi atas
bantuan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas memberikan berbagai dukungan.
Oleh sebab itu, penulis sampaikan banyak rasa terima kasih untuk:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Bapak Dr. H. Cucu Hidayat,
Drs., M. Pd;
2. Ketua Jurusan Pendidikan Biologi, Ibu Dr. Purwati Kuswarini Suprapto, M. Si;
3. Dosen pembimbing dalam kegiatan Pilmapres ini, Ibu Diana Hernawati, M.Pd;
4. Seluruh Dosen yang turut memberikan dukungan;
5. Kedua orang tua penulis tersayang yang selalu memberikan dukungan dalam
berbagai bentuk;
6. Seluruh rekan-rekan di Jurusan Pendidikan Biologi Unsil, dan
7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
memberikan banyak dukungan lainnya dalam penyusunan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan,
sehingga saran dan kritik yang membangun sangat penulis nantikan. Semoga
karya tulis ini bisa bermanfaat banyak untuk semua pihak.
Tasikmalaya, 7 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN...................................................................................... iii

PRAKATA DARI PENULIS ................................................................................ iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan ....................................................................................................... 3

D. Manfaat ..................................................................................................... 3

E. Metode Penulisan ...................................................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Aplikasi Bank Sampah.............................................................................. 4

B. Era Disrupsi Teknologi ............................................................................. 8

BAB III ANALISIS DAN SINTESIS .................................................................. 12

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ................................................................................................... 18

B. Rekomendasi ............................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan Agenda


Pembangunan Global Tahun 2030 yang telah menjadi komitmen dari
semua Negara di dunia termasuk Indonesia. SDGs menyatukan prinsip
kesejahteraan untuk umat manusia melalui prinsip no one left behind
dengan didukung oleh semua pemangku kepentingan pembangunan. SDGs
berisikan 17 tujuan dengan total 169 indikator capaian.
Salah satu poin masalah dalam SDGs yang sering kita jumpai di
seharian, dan terlihat adalah sampah. Seperti kita ketahui, kini sampah
menjadi masalah yang sangat krusial, bahkan menjadi masalah global.
Oleh karena itu sampah merupakan salah satu hal yang diperhatikan dalam
indikator SDGs, yaitu dalam poin 12 ,poin ini berbicara tentang
mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan terhadap Bumi melalui
pola produksi dan konsumsi yang sewajarnya. Selain itu juga,
permasalahan sampah juga dapat menjadi indikator di poin 14 dan 15.
Karena sampah sangat memengaruhi ekosistem darat dan laut, jika
sampah menjadi pencemar lingkungan di ekosistem tersebut
Riset terbaru pada tahun 2017 oleh Sustainable Waste Indonesia
(SWI) mengungkapkan sebanyak 24 persen sampah di Indonesia masih
tidak terkelola. Ini artinya, dari sekitar 65 juta ton sampah yang diproduksi
di Indonesia tiap hari, sekitar 15 juta ton mengotori ekosistem dan
lingkungan karena tidak ditangani. Sekitar, 7% sampah didaur ulang dan
(69% )sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Diketahui
juga jenis sampah yang paling banyak dihasilkan adalah sampah organik
sebanyak (60%), sampah plastik (14 %), diikuti sampah kertas (9%), metal
(4,3%), kaca, kayu dan bahan lainnya (12,7%).Jumlah sampah plastik ini
masih dinilai sangat banyak, mengingat plastik tidak mudah terurai.
(Rossiana, 2018)
Jumlah sampah yang begitu banyak ini menunjukkan adaya daya
konsumsi masyarakat yang semakin tinggi, masyarakat yang mulai
modern, sehingga pola konsumsi yang tinggi menyebabkan tingginya
volume sampah setiap harinya. Kondisi ini makin memburuk manakala
pengelolaan sampah kurang efektif. (Anas, 2017) . Pengelolaan sampah ini
dinilai belum optimal, misalnya dalam proses pengumpulan sampah yang
biasa dilakukan para petugas kebersihan atau pemulung belum bisa
menjangkau semua sampah. Selain itu, perilaku masyarakat yang masih
sering membuang sampah ke sungai, atau langsung ke alam. Sebenarnya,
perilaku masyarakat itu tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena Indonesia
masih punya banyak hambatan infrastruktur pelayanan sampah.
Masyarakat seringkali membuang sampah sembarangan karena tidak
adanya tempat pengumpulan sampah atau TPA di sekitar tempat
tinggalnya, sehingga mereka kebingungan.
Tentu saja, partisipasi aktif dari masyarakat menjadi hal yang
penting untuk diidentifikasikan dalam aksi pengelolaan sampah. Upaya
menjaga kelestarian lingkungan harus bermula dari diri individu degan
memulai hal-hal kecil. Perubahan yang dilakukan kemudian dapat
ditularkan menjadi kebiasaan dalam keluarga atau masyarakat, sehingga
terjadi perubahan besar. Salah satu pengelolaan sampah berbasis
komunitas yang banyak kita dengar akhir-akhir ini adalah Bank Sampah.
Menurut Singhirunnusorn dkk. (2012), perubahan cara berpikir masyarakat
mengenai pengelolaan sampah rumah tangga untuk mengurangi sampah di
sumber melalui partisipasi warga harus diintegrasikan ke dalam proyek
bank sampah yang berbasis masyarakat.
Pada dasarnya bank sampah merupakan konsep pengumpulan
sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan,
tetapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang
menabung (menyerahkan sampah) juga disebut nasabah dan memiliki
buku tabungan serta dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan
dengan sampah seharga uang yang dipinjam. Sampah yang ditabung akan
ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang, kemudian akan dijual di
pabrik yang sudah bekerja sama dengan bank sampah. (Asteria, Heruman,
2016)
Permasalahan akan sampah tidak hanya terjadi di lingkungan
masyarakat rumah tangga saja, akan tetapi menjadi masalah krusial juga di
berbagai instansi, salah satunya instansi/lembaga pendidikan. Banyaknya
jumlah mahasiswa/siswa yang beraktivitas, serta dosen,guru, dan tenaga
kependidikan lainnya membuat produksi sampah meningkat. Banyak cara
yang dilakukan dalam pengelolaan sampah di lembaga pendidikan tersebut,
mulai dari proses pemilahan sampah, pengangkutan sampah, dan
pembuangan akhir sampah ke TPA. Akan tetapi, jika pengelolaan sampah
tersebut hanya dilakukan oleh petugas kebersihan di kampus, maka akan
kurang optimal. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesadaran berbagai
stakeholder di lembaga pendidikan, maka program bank sampah dapat
dijadikan sebagai alternatif pengelolaan sampah.
Seperti kita ketahui, pada zaman disrupsi teknologi sekarang,
semuanya akan lebih mudah, dengan adanya Internet of Things, cloud data
,dll. Sehingga aktifitas masyarakat pun banyak beralih dari aktifitas nyata
menuju aktifitas digital . Agar pelaksanaanya efisien, maka bank sampah
dapat dibuat dengan menggabukan aspek teknologi, yaitu pembuatan
aplikasi.
Penggunaan aplikasi akan memudahkan nasabah dalam melakukan
transaksi, sehingga akan lebih banyak yang berminat terhadap program bank
sampah tersebut. Selain itu, dari pihak Pengurus Bank Sampah juga
biasanya memiliki kesulitan dalam hal pencarian, penambahan serta
pengeditan data dan penyampaian informasi. Selain itu pembuatan laporan
tabungan dengan sistem manual sering mengalami kesalahan perhitungan
dan pencatatan transaksi sehingga memerlukan perhitungan ulang dan
penggunaan kertas kerja yang banyak. Hal tersebut dapat dihindari apabila
terdapat sebuah sistem tabungan dengan menggunakan suatu aplikasi
komputer yang dapat memudahkan dalam perhitungan, pengolahan serta
penyimpanan data dan informasi. (Masruroh,2015)
Memperhatikan permasalahan dan peluang yang ada tersebut, maka
karya tulis ini berjudul “Millenials Trash Bank: Aplikasi Bank Sampah di
Era Disrupsi Teknologi sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lembaga
Pendidikan”. Ide yang digagas dari aplikasi ini tentunya dibuat untuk
lingkungan pendidikan saja tertentu saja seperti SMP, SMA, dan Perguruan
Tinggi.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana mekanisme pengelolaan sampah melalui Bank
Sampah di Lembaga Pendidikan?
2. Bagaimana rancangan aplikasi Millenials Trash Bank sebagai
alternatif pengelolaan sampah?
1.3 Uraian Singkat Gagasan
Pengelolaan sampah di instansi/lembaga pendidikan saat ini dinilai
masih belum dilakukan dengan optimal. Untuk itu, karya tulis ilmiah ini
menggagas suatu aplikasi yang memudahkan dalam pengelolaan sampah
melalui Bank sampah. Di era disrupsi teknologi ini, segala sesuatu bisa
dilakukan dengan gadget, sehingga dengan dibuatnya aplikasi maka
pelaksanaan dari bank sampah akan lebih efisien Aplikasi ini memberikan
kemudahan baik terhadap nasabah dan pengurus Bank Sampah di
lingkungan lembaga pendidikan .Selanjutnya, dalam implementasinya,
gagasan tersebut memerlukan dukungan dari berbagai pemangku
kepentingan (stakeholder) yang berkaitan dengan pelaksanaan program
bank sampah.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini pertama adalah untuk
memberikan gagasan tentang cara pengelolaan sampah di lembaga
pendidikan. Kedua, untuk menjelaskan strategi pengelolaan sampah
berbasis Internet of Things dan cloud data dengan aplikasi Millenials
Trash Bank.

1.5 Manfaat

Manfaat dari karya tulis ini adalah:


1. Sebagai bahan rekomendasi untuk pemerintah dalam cara
pengelolaan sampah berbasis teknologi
2. Memberikan sumbangan pemikiran dan alternatif untuk program
pengelolaan sampah di Indonesia
3. Meningkatkan pengetahuan, pendidikan dan rasa peduli masyarakat
Indonesia terhadap pentingnya menjaga lingkungan
1.6 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah studi
literatur. Jenis referensi utama yang digunakan dalam studi literatur
adalah buku, jurnal dan artikel ilmiah. Data tersebut dijadikan sebagai
dasar untuk menganalisis dan menjelaskan masalah dalam sebuah
pembahasan. Teknik analisis data berupa deskriptif argumentasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aplikasi Bank Sampah

Munculnya bank sampah sebagai upaya penerapan dari UU


No18 tahun 2008, merupakan suatu cara pengelolaan sampah dalam
aksi nyata melalui gerakkan 3-R (reduce, reuse, recycle) dengan
melibatkan langsung masyarakat (Kristina,2014). Karena pada
dasarnya, penyelesaian masalah sampah tidak bisa dilakukan oleh
petugas kebersihan saja, maka mayarakat harus bergerak bersama dalam
penerapan prinsip 3-R ini. Sistem ini berfungsi mengelola sampah
dengan menampung, memilah, dan mendistribusikan sampah ke fasilitas
pengolahan sampah yang lain atau kepada pihak yang membutuhkan.
Sehingga sampah di tempat pembuangan akhir bisa berkurang dan
bahkan bisa menambah nilai guna barang yang sebelumnya dianggap
tidak berguna.
Berbagai kendala yang dialami oleh nasabah bank sampah bisa saja
terjadi . Dari sisi nasabah, semua akses informasi mengenai transaksi
tabungan dan saldo dapat diakses terbatas pada buku tabungan fisik atau
mendatangi bank sampah untuk mendapatkan informasi terbaru tentang
administrasi dan pengelolaan sampah. Kendala lainnya juga dirasakan
bagi bank sampah dan nasabah yang menggunakan metode penjemputan
sampah berbasis penjadwalan. Masalah yang dialami adalah informasi
perubahan jadwal penjemputan yang dapat berubah tidak bisa di akses
oleh nasabah secara cepat dan proses penjadwalan yang tidak fleksibel
terhadap kesiapan nasabah untuk dijemput. Dan terdapat beberapa
permasalahan lain yang mengakibatkan produktivitas bisnis bank sampah
belum maksimal. (Aziz & Gumilang,2018) Oleh karena itu, untuk
meningkatkan produktivitas bisnis dari bank sampah tersebut bisa
menggunakan perkembangan teknologi & informasi.
Perkembangan teknologi informasi berkembang begitu cepat memiliki
potensi dan peluang untuk peningkatan produktivitas bisnis seperti bank
sampah yang memiliki permasalahan dari sisi data administrasi dan
sulitnya akses informasi oleh nasabah. (Aziz & Gumilang,2018)
2.2 Era Disrupsi Teknologi
Era disrupsi teknologi dan revolusi digital adalah istilah lain dari
revolusi industri 4.0. Salah satu karakteristik unik dalam era ini adalah
proliferasi komputer dan otomatisasi pencatatan di semua bidang.
Industri 4.0 hadir menggantikan industri 3.0 yang ditandai dengan cyber
fisik dan kolaborasi manufaktur (Hermann et al, 2016). P Prinsip dasar
era disrupsi teknologi ini adalah menerapkan jaringan cerdas di
sepanjang rantai untuk mengendalikan satu sama lain secara mandiri
(Lifter dan Tschiener, 2013). Hermann et al (2016) menambahkan, ada
empat desain prinsip dalam era ini, pertama adalah interkoneksi
(kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk terhubung dan
berkomunikasi satusama lain melalui Internet of Things (IoT) atau
Internet of People (IoP), membutuhkan kolaborasi, keamanan, dan
standar); kedua adalah transparansi informasi (kemampuan sistem
informasi untuk menciptakan salinan virtual dunia fisik); ketiga yaitu
bantuan teknis yang meliputi kemampuan sistem untuk mendukung
manusia dengan menggabungkan dan mengevaluasi informasi secara
sadar untuk membuat keputusan yang tepat dan memecahkan masalah
mendesak dalam waktu singkat; keempat adalah keputusan
terdesentralisasi yang merupakan kemampuan sistem fisik maya untuk
membuat keputusan sendiri dan menjalankan tugas seefektif mungkin.
BAB III
ANALISIS SINTESIS

3.1 Analisis Permasalahan Sampah di Indonesia


Sampah saat ini menjadi persoalan pokok di Indonesia, dengan
bertambahnya jumlah penduduk, urbanisasi, perubahan pola konsumsi,
gaya hidup masyarakat, pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan teknologi
masyarakat sehingga meningkatkan jumlah timbunan sampah, jenis, dan
keberagaman karakteristik sampah. (Trihadiningrum, 2010).
Permasalahan sampah sudah bukan menjadi masalah kecil, melainkan
sudah menjadi masalah global. Dengan berbagai macam faktor yang
meningkatkan jumlah sampah yang ada di bumi ini, maka dibutuhkan
berbagai alternatif solusi agar masalah ini dapat diatasi.
Dalam Statistik Persampahan Indonesia (2008) disebutkan bahwa dari
total populasi Indonesia sebesar 232,8 juta orang, total sampah yang
dihasilkan sebesar 38,5 juta ton/tahun, sedangkan populasi yang dapat
dilayani sebesar 130,4 juta. Pengangkutan sampah aktual sebesar 21,72
ton per tahun, dan sampah yang tidak terangkut sebesar 16,78 juta ton per
tahun. Untuk Pulau Jawa, dengan populasi sebesar 137,2 juta orang,
menghasilkan total sampah sebesar 21,2 juta ton/tahun, sedangkan
populasi yang dapat dilayani sebesar 80,8 juta. Pengangkutan sampah
aktual sebesar 12,49 ton per tahun, dan sampah yang tidak terangkut
sebesar 8,71 juta ton per tahun. (Hendra,2016)
3.2 Potensi Bank sampah dalam menyelesaikan permasalahan
sampah di lembaga pendidikan

Di tengah era disrupsi teknologi saat ini, disebutkan bahwa teknologi


dan pendekatan baru yang menggabungkan dunia fisik, digital, dan biologi
secara fundamental akan mengubah pola hidup dan interaksi manusia
(Tjandrawinata, 2016). Industri 4.0 sebagai fase revolusi teknologi
mengubah cara beraktivitas manusia dalam skala, ruang lingkup,
kompleksitas, dan transformasi dari pengalaman hidup sebelumnya. Setiap
negara dituntut untuk merespon perubahan era digitalisasi secara integratif
dan komprehensif. Di tengah kondisi Indonesia saat ini, adanya revolusi
teknologi informasi digital ini memberi peluang untuk dimanfaatkan demi
perbaikan sistem data kesehatan yang masih paper-based menuju
pengelolaan data digital (paperless) yang integratif.
Bank sampah ini dapat menjadi salah satu solusi dalam menyelesaikan
permasalahan di lembaga pendidikan. Di lembaga pendidikan, program
bank sampah ini dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam pendidikan
karakter, karakter yang akan ditanamkan adalah tentang perilaku
mencintai lingkungan bersih, serta kedisiplinan dalam membuang sampah
di tempatnya.
Jika mengacu pada pendapat yang disampaikan oleh
(Zainal&Sujak,2011) menyatakan “Karakter mengacu pada serangkaian
sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivation), dan
keterampilan (skills). Karakter dari bahasa Yunani yang berarti “to mark”
atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai
kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.”
Maka untuk menanamkan karakter diperlukan konsistensi dalam
pelaksanaan, artinya perlu adanya pembiasaan yang kontinyu, terus-
menerus. Selain dalam manfaat tersebut, uang yang diterima para
siswa/mahasiswa lembaga pendidikan dapat bermanfaat untuk mereka,
sehingga membuat mereka tertarik untuk mengumpulkan sampah dan akan
disetorkan ke bank sampah.
3.3 Sintesis
Untuk Aplikasi Millenial Trash Bank akan dikolaborasikan dengan
suatu tren baru di dunia Teknologi Informasi yang disebut Cloud
Computing,
Menurut Waloeyo (2012: 1), Komputasi awan(bahasa Inggris: cloud
computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer
“komputasi” dan pengembangan berbasis Internet “awan”. Awan“cloud”
adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan
di diagram jaringan komputer. Awan“cloud” dalam Cloud Computing juga
merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.
Cloud Computing menerapkan suatu metoda komputasi dimana kapabilitas
terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),
sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet "di dalam awan"
tanpa mengetahui apa yang ada di dalamnya, ahli dengannya, atau
memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Untuk perancangan sistem, aplikasi ini akan menggunakan Use Case
diagram. Use case diagram Aplikasi Bank Sampah ini terdapat 4 aktor
yang menggunakan yaitu admin, pimpinan, petugas, dan nasabah.

Aktor pertama adalah admin, yang setelah login di Aplikasi Bank


Sampah, bertugas untuk mengatur segala hal yang berhubungan dengan
data admin itu sendiri (login, ubah password), data master (informasi, jenis
tabungan, jenis sampah, cabang dan persentase penarikan), data user
(petugas dan nasabah), transaksi (transaksi penimbangan, transaksi
penarikan, transaksi tagihan penimbangan pengepul, transaksi penarikan
cabang), dan laporan tabungan (tabungan nasabah, tabungan cabang dan
monitoring saldo).
Aktor kedua adalah pimpinan, yang setelah login di Aplikasi Bank
Sampah akan menerima laporan dari hasil pendataan dan transaksi yang
telah dilakukan. Oleh karena itu pimpinan bank sampah memiliki use case
data pimpinan itu sendiri (login, ubah password), data master (informasi,
jenis tabungan, jenis sampah, cabang, dan persentase penarikan), data user
(petugas dan nasabah), transaksi (transaksi tagihan penimbangan
pengepul), dan laporan tabungan (monitoring saldo).
Aktor ketiga adalah petugas, yang setelah login di Aplikasi Bank
sampah, bertugas untuk mengatur segala hal yang berhubungan dengan
nasabah disetiap cabang bank sampah. Oleh karena itu petugas bank
sampah memiliki use case data petugas itu sendiri (login, ubah password),
data master (informasi (beranda), jenis tabungan, jenis sampah), data user
(nasabah), transaksi (transaksi penimbangan, transaksi penarikan, transaksi
tagihan penimbangan pengepul, transaksi penarikan cabang), dan laporan
tabungan (tabungan nasabah, tabungan cabang dan monitoring saldo).
Aktor keempat adalah nasabah, yang setelah login di aplikasi bank
sampah, akan menerima informasi dan laporan dari hasil transaksi yang
telah dilakukan di bank sampah. Oleh karena itu nasabah bank sampah
memiliki use case data nasabah itu sendiri (login, ubah password), data
master (informasi (beranda), jenis tabungan, jenis sampah), user (nasabah),
dan laporan tabungan (tabungan nasabah).
Fitur Pada Aplikasi ini yaitu diantaranya adalah tabungan nasabah,
games, edukasi tentang sampah, dan Millenials pay.
3.3.2 Strategi Implementasi
Kerjasama yang berkesinambungan dan sinergis berbagai pihak dari
berbagai disiplin ilmu yang beragam merupakan syarat utama berhasilnya
aplikasi ini berjakan, terutama dengan tim pakar IT. Kerjasama juga
dibutuhkan antara pemangku kebijakan (stakeholder) mulai dari
Kementerian Lingkungan Hidup, Kemkominfo, Kemendagri dan
organisasi pecinta lingkungan untukmembuat aplikasi bank sampa berjalan
dengan baik.. Strategi implementasi jangka pendek yaitu menerapkan
banksampah dan aplikasiya ini di Lingkungan Universitas Siliwangi.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1 Simpulan
Bank sampah merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah sampah pada saat ini. Permasalahan bank
sampah konvensional, dapat diatasi dengan melakukan kolaborasi dengan
suatu Teknologi, sehingga bank sampah akan berjalan lebih efisien.
Aplikasi Millenials Trash Bank memberi kemudahan dalam proses
pengelolaan bank sampah, dan aplikasi ini memiliki target utama kepada
para stakeholder di lembaga pendidikan.
Pembangunan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dapat tercapai
oleh pembuatan aplikasi ini, sehingga dinilai akan mampu mendukung
tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Adapun aspek tujuan yang
dapat dicapai dengan program ini lebih disorot pada konsumsi dan
produksi yang bertanggung jawab, pekerjaan layak dan pertumbuhan
ekonomi, serta melindungi ekosistem daratan.

4.2 Rekomendasi

1. Untuk penulis maupun peneliti lainnya, perancangan aplikasi ini dapat


lebih dimatangkan sehingga setelah mendapat gambaran yang jelas dapat
melakukan kolaborasi bersama Tim Pakar IT.
2. Untuk peneliti lainnya, dapat dilakukan kajian untuk pengembangan
aplikasi sejenis.
3. Untuk para stakeholder, diaharapkan dapat mempertimbangkan
gagasan yang disampaikan penulis pada karya tulis ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anas, A. 2017. Studi Deskriptif Tentang Efektivitas Program Lamongan Green
And Clean (Lgc) Di Kabupaten Lamongan. Repository Unair.
Asteria&Heruman. Bank Sampah Sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah
Berbasis Masyarakat Di Tasikmalaya. Jurnal MANUSIA DAN
LINGKUNGAN, Vol. 23, No.1: 136-141
Aziz, Gumilang (2018). Rancangan Fitur Aplikasi Pengelolaan Administrasi dan
Bisnis Bank Sampah di Indonesia. Jurnal Atmaluhur
Hendra, Y. (2016). Perbandingan Sistem Pengelolaan Sampah di Indonesia dan
Korea Selatan: Kajian 5 Aspek Pengelolaan Sampah. Jurnal Aspirasi Vol. 6
No. 1.
Hermann, M., Pentek, T., & Otto, B. 2016. Design Principles for Industrie 4.0
Scenarios. 49th Hawaiian International Conference on Systems Science.
Kristina. 2014. Model Konseptual Untuk Mengukur Adaptabilitas Bank Sampah
Di Indonesia. Jurnal Teknik Industri Vol.9 No.1.
Liffler, M., & Tschiesner, A. 2013. The Internet of Things and the Future of
Manufacturing. McKinsey & Company.
Masruroh, S.,Suciasih.,& Suseno,H.2015. Pengembangan Aplikasi Bank Sampah
Menggunakan Layanan Teknologi Informasi Cloud Computing Pada Bank
Sampah Melati Bersih.Jurnal Teknik Informatika Vol.8 No.2.
Rossiana, N.2018. PENTINGNYA PENGENALAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN (LB3) BAGI KELOMPOK IBU PKK
DAN ANAK SEKOLAH DASAR. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol.2 No.8
Singhirunnusorn, W., Donlakorn, K., dan Kaewhanin, W., 2012. Household
Recycling Behaviours and Attitudes toward Waste Bank Project:
Mahasarakham Municipality. Journal of Asia Behavioural Studies, 2(6):35-
47.
Tjandrawina, R.R. (2016). Industri 4.0: Revolusi industri abad ini dan
pengaruhnya pada bidang kesehatan dan bioteknologi. Jurnal Medicinus,
Vol 29, Nomor 1, Edisi April.
Trihadiningrum, Yulinah. 2010. “Perkembangan Paradigma Pengelolaan Sampah
Kota dalam Rangka Pencapaian Millenium Development Goals” dalam
MDGs Sebentar Lagi, Sanggupkah Kita Menghapus Kemiskinan di Dunia,
Editor: Budi Sulistyo, Jodie Perdanakusuma, Ninok Leksono, Jakarta: PT.
Kompas Media Nusantara.
Waloeyo, Yohan Jati. 2012. Cloud Computing Aplikasi berbasis web yang
mengubah cara kerja dan kolaborasi anda secara online.Yogyakarta: Andi &
Alcom.
Zainal dan Sujak, Pancuan dan Aplikasi Pendidikan Karakter, (Bandung: Yrama
Widya, 2011).

Anda mungkin juga menyukai