Anda di halaman 1dari 10

Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000

Pada versi tahun 2000 ini, ISO membuat beberapa perubahan besar terkait dengan persyaratan
yang diminta dalam memenuhi Sistem Manajemen Mutu ISO 9000. Model pendekatannya juga
ditambah. Dari KONSISTENSI menuju PREVENTIVE pada bagian ini
ditambahkan CONTINOUS IMPROVEMENT / PERBAIKAN BERKELANJUTAN. Yah setelah
anda sudah mampu konsistensi dan preventive diharapkan perusahaan anda dapat melakukan
perbaikan - perbaikan sedikit demi sedikit atas proses dan kinerja anda. Dan terkait persyaratan
persyaratan yang pada awalnya terdiri dari 20 klausul menjadi 8 klausul dan dari 8 klausul ini
hanya klausul 4, 5, 6, 7, 8 yang mengandung persyaratan. Jadi pada persyaratan terdahulu ada
klausul 4 yang berisi 20 klausul dengan penomoran 4.1 ; 4.2 ; .dst sampai klausul 4.20 maka
pada versi 2000 klausul2 tersebut di disebar pada klausul
Klausul 4 : Sistem Manajemen Mutu
Klausul 5 : Tanggung Jawab Manajemen
Klausul 6 : Manajemen Sumber Daya
Klausul 7 : Realisasi Produk
Klausul 8 : Pengukuran, Analisa dan Perbaikan Berkelanjutan
Untuk Klausul 1 sampai klausul 3 bukan merupakan persyaratan, yang terdiri dari :
Klausul 1 : Skup / Ruang lingkup persyaratan :Keterangan tentang ruang lingkup
persyaratan apakah menyeluruh atau hanya sebagian proses/produk/divisi
Klausul 2 : Penjelasan Umum : Biasanya berisi penjelasan tentang perusahaan
Klausul 3 : Definisi :Terkait definisi yang umum digunakan di perusahaan tapi tidak
umum di gunakan oleh orang di luar perusahaan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2008


Nah kita masuk bagian terakhir dari pengenalan ISO 9000 yaitu ISO 9000 versi 2008. Di
perkenalkan pada tgl 23 Nov 2008, versi terakhir dari ISO 9000 ini tidak mengalami perubahan
signifikan dari versi ISO 9000:2000. Sehingga kalau pengen belajar ISO 9000:2008 silahkan aja
belajar ISO 9000:2000. Seluruh persyaratan yang ada sama aja dengan adanya penekanan
penekanan minor pada beberapa klausul
Perubahan yang terjadi pada ISO 9000:2008 ini di bandingkan pada ISO terdahulu secara umum
adalah :
- Penekanan pada kesesuaian dengan system lingkungan pada klausul 6.4 Penambahan proses
review dari tindakan koreksi dan pencegahan klausul 8.2 dan 8.3
- Penambahan pengaturan system informasi bila system informasi di perusahaan menjadi bagian
vital dari kegiatan organisasi ( terkait dengan mutu produk)
http://tripconsultant.blogspot.co.id/2009/10/belajar-sistem-manajemen-iso-iso-9000_27.html
Pada perkembangan berikutnya, versi 2008 lahir sebagai bentuk penyempurnaan atas revisi tahun
2000. Adapun perbedaan antara versi 2000 dengan 2008 secara significant lebih menekankan
pada effectivitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Jika pada versi 2000
mengatakan harus dilakukan corrective dan preventive action, maka versi 2008 menetapkan
bahwa proses corrective dan preventive action yang dilakukan harus secara effective berdampak
positif pada perubahan proses yang terjadi dalam organisasi. Selain itu, penekanan pada control
proses outsourcing menjadi bagian yang disoroti dalam versi terbaru ISO 9001 ini.
8 PRINSIP MANAJEMEN
Seperti dijelaskan diatas bahwa ISO 9001 versi 2000 dan versi 2008 lebih mengedepankan pada
pola proses bisnis yang terjadi dalam organisasi perusahaan sehingga hamper semua jenis usaha
bisa mengimplementasi system management mutu ISO 9001 ini.
System ISO 9001:2008 focus pada effectifitas proses continual improvement dengan pilar utama
pola berpikir PDCA, dimana dalam setiap process senantiasa melakukan perencanaan yang
matang, implementasi yang terukur dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang
akurat serta tindakan perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya agar benar-benar
bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi.
Pilar berikutnya yang digunakan demi menyukseskan proses implementasi ISO 9001 ini, maka
ditetapkanlah Delapan prinsip manajemen mutu yang bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja
system agar proses yang berlangsung sesuai dengan focus utama yaitu effectivitas continual
improvement, 8 prinsip manajemen yang dimaksud adalah :
1) Customer Focus : Semua aktifitas perencanaan dan implementasi system semata-mata
untuk memuaskan customer.
2) Leadership : Top Management berfungsi sebagai Leader dalam mengawal implementasi
System bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando dengan
commitment yang sama dan gerak yang synergy pada setiap elemen organisasi
3) Keterlibatan semua orang : Semua element dalam organisasi terlibat dan concern dalam
implementasi system management mutu sesuai fungsi kerjanya masing-masing, bahkan
hingga office boy sekalipun hendaknya senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan
kinerjanya layak serta berqualitas, pada fungsinya sebagai office boy.
4) Pendekatan Proses : Aktifitas implementasi system selalu mengikuti alur proses yang
terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses dipetakan melalui business process.
Dengan demikian, pemborosan karena proses yang tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya, ada
proses yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow process itu
sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan pelanggan
5) Pendekatan System ke Management : Implementasi system mengedepankan pendekatan
pada cara pengelolaan (management) proses bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi.
Karena itu konsep kaizen, continual improvement sangat ditekankan. Pola pengelolaannya
bertujuan memperbaiki cara dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah dan melakukan
improvement untuk menghilangkan potensi masalah.
6) Perbaikan berkelanjutan : Improvement, adalah roh implementasi ISO 9001:2008
7) Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan : Setiap keputusan dalam
implementasi system selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak ada data (bukti implementasi)
sama dengan tidak dilaksanakannya system ISO 9001:2008
8) Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok : Supplier bukanlah Pembantu,
tetapi mitra usaha, business partner karena itu harus terjadi pola hubungan saling
menguntungkan.
Dengan 8 pilar ini diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2008 benar-benar menjadi sangat
productive dan effective untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai target-target
yang telah ditetapkan.
http://www.infometrik.com/2009/08/prinsip-dasar-iso-90012008/
Delapan Prinsip tersebut yaitu :
1. Customer Focused Organisation
2. Leadership
3. Involvement of People
4. Process Aproach
5. System Approach to Management
6. Continual Improvement
7. Factual Approach to Decision Making
8. Mutually Beneficial Supplier-Relationship
Prinsip 1 : CUSTOMER FOCUSED ORGANISATION
( FOKUS PADA PELANGGAN )
Perusahaan tergantung pada pelanggannya, maka haruslah mengerti apa keinginan pelanggan
saat itu dan masa yang akan datang.
Temu-kenali apa keperluan pelanggan dan berusahalah untuk memenuhi bahkan melebihi
harapan-harapan pelanggan.
( Organizations depend on their customer and therefore should understand current and
future needs , meet customer requirements and strive to exeed customer expectations )
Penerapan khusus Prinsip 1 :
Teliti pahami kebutuhan dan harapan pelanggan
Pastikan bahwa sasaran organisasi sejalan dengan kebutuhan dan harapan pelanggan
Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan ke seluruh organisasi
Ukur kepuasan pelanggan lalu ambil tindakan dari hasil pengukuran
Kelola secara sistematis hubungan dengan pelanggan
Buatlah keseimbangan pendekatan antara kepuasan pelanggan dan pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya seperti : pemilik modal, karyawan, pemasok, masyarakat dan
pemerintah.
Prinsip 2 : LEADERSHIP
( KEPEMIMPINAN )
Para pimpinan menetapkan / membangun kesatuan arah dan tujuan organisasi . Pimpinan harus
menciptakan dan memelihara lingkungan internal yang mendukung, sehingga SDM nya
sepenuhnya berdaya-upaya dalam mencapai tujuan / sasaran-sasaran organisasi.
( Leaders establish unity of purpose and direction of the organization . They should create
and maintain the internal environment in which people can fully involved in achieving the
organizations objectives ).
Penerapan khusus Prinsip 2 :
Pertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan , termasuk pelanggan.
Tetapkan dan jelaskan visi organisasi ke depan agar setiap orang mengerti tujuan .
Tentukan sasaran dan target yang menantang dan sosialisasikan
Ciptakan dan sokong nilai-nilai kebersamaan, kejujuran dan model tugas yang etis pada semua
level organisasi
Lengkapi semua orang dengan sumberdaya yang diperlukan ( misalnya : pelatihan sesuai
keperluan bidang tugas ), dan beri kebebasan bertindak dengan penuh tanggungjawab.
Beri semangat kebesaran hati dan pengakuan terhadap konstribusi setiap orang
Prinsip 3 : INVOLVEMENT OF PEOPLE
( Keterlibatan sumberdaya manusia )
Sumberdaya manusia pada semua level ( tingkatan ) adalah faktor penting dari suatu organisasi,
dan keterlibatan sepenuhnya dari mereka memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk
keuntungan organisasi.
( People at all levels are the essence of an organization and their full involvement enables
their abilities to be used for the organizations benefit )
Penerapan khusus Prinsip 3 :
Upayakan setiap orang memahami pentingnya konstribusi dan peran mereka
Upayakan setiap orang mengenali batasan kinerja serta lingkup tanggung-jawab mereka
Upayakan setiap orang mengetahui permasalahan kerja mereka dan termotivasi untuk
menyelesaikannya
Ajak setiap orang aktif melihat peluang untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan
pengalaman mereka
Fasilitasi agar setiap orang bebas berbagi pengetahuan / pengalaman dan berinovasi
Budayakan agar setiap orang secara terbuka mendiskusikan permasalahan
Prinsip 4 : PROCESS APPROACH
( Pendekatan Proses )
Hasil yang diinginkan tercapai dengan lebih efisien bila aktivitas dan sumber-sumber yang
terkait diatur dengan baik sebagai sebuah proses.
( A desire result is achieved more efficiently when related resources and activities are
managed as a process )
Penerapan khusus Prinsip 4 :
Secara sistematis menentukan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang
diinginkan
Menganalisa dan mengukur kapabilitas aktivitas-aktivitas kunci .
Mengidentifikasi interface aktivitas-aktivitas kunci di dalam dan di antara fungsi-fungsi
organisasi
Upayakan agar proses lebih singkat dan efektif , tidak berbelit-belit
Menekankan pada faktor-faktor seperti sumberdaya, metode dan material untuk memperbaiki
aktivitas kunci pada organisasi
Hilangkan birokrasi , serta eliminir fungsi-fungsi organisasi yang tugasnya saling tumpang
tindih
Mengevaluasi resiko, konsekwensi, dan dampak aktivitas pada pelanggan / pemasok ataupun
pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Prinsip 5 : SYSTEM APPROACH TO MANAGEMENT
( Pendekatan Sistem pada Manajemen )
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan suatu system dari proses-proses yang saling
terkait, untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan yang objektif pada perusahaan dengan efektif
dan efisien.
( Identifying, understanding and managing system of interrelated processes for a given
objective improves the organizations effectiveness and efficiency )
Penerapan khusus Prinsip 5 :
Penyusunan system untuk mencapai sasaran organisasi dengan lebih efektif dan efisien
Memahami keadaan saling ketergantungan diantara proses-proses pada sistem
Pendekatan struktur yang harmonis dan integrasi proses-proses , dengan tugas yang tidak
saling tumpang tindih
Memberi pemahaman terbaik pada tugas-tugas / tanggung-jawab yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan bersama, serta mengurangi hambatan lintas fungsional
Menargetkan dan menentukan bagaimana aktivitas khusus dalam suatu sistem akan beroperasi
Prinsip 6 : CONTINUAL IMPROVEMENT
( Perbaikan yang kontinu )
Perbaikan yang berkesinambungan harus menjadi pekerjaan yang permanen dari organisasi
( Continual Improvement should be a permanent objective of the organization )
Penerapan khusus Prinsip 6 :
Laksanakan secara konsisten pendekatan organisasi untuk kontinuitas perbaikan performansi
Sediakan dan kirim SDM untuk pelatihan terhadap metode dan alat perbaikan
berkesinambungan
Laksanakan perbaikan yang kontinu pada produk, proses dan sasaran system
Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai pedoman, dan ukur pencapaian untuk perbaikan yang
berkesinambungan
Beri penghargaan dan pengakuan terhadap perbaikan
Prinsip 7 : FACTUAL APPROACH TO DECISION MAKING
( Pendekatan factual untuk pengambilan keputusan )
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan analisa data dan informasi
( Effective decisions are based on the analysis of data and information )
Penerapan khusus Prinsip 7 :
Pastikan bahwa data dan informasi cukup akurat dan dapat dipercaya
Sediakan data yang dapat diakses oleh yang membutuhkan
Analisa data dan informasi dengan menggunakan metode yang valid
Buat keputusan dan ambil tindakan berdasarkan analisis factual, seimbang dengan pengalaman
intuisi
Prinsip 8 : MUTUALLY BENEFICAL SUPPLIER RELATIONSHIPS
( Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan dengan Supplier )
Perusahaan dan Pemasok nya ( Supplier / Vendor ) adalah saling membutuhkan. Mempunyai
kerjasama yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk
menciptakan nilai keberhasilan.
( An organization and its supplier are interdependent, and a mutually beneficial
relationship enhance the ability of both to create value )
Penerapan khusus Prinsip 8 :
Tetapkan hubungan yang seimbang antara keuntungan jangka pendek dengan
mempertimbangkan jangka panjang
Sinergikan keahlian dan sumberdaya secara berpasangan dengan pemasok
Identifikasi dan pilih pemasok-pemasok kunci
Susun pengembangan bersama , untuk fleksibilitas dan kecepatan merespon perubahan
kebutuhan pasar
Berikan semangat, dorongan dan penghargaan atas peingkatan dan prestasi pemasok
https://igit.wordpress.com/2007/05/09/8-prinsip-manajemen-mutu-versi-iso/
3 PERUSAHAAN MENERAPKAN ISO 9000:2008

Anda mungkin juga menyukai