Anda di halaman 1dari 3

Revolusi 1.

0
Pada tahun 1760 sd 1840 terjadi di Inggris Raya terjadi perubahan proses manufaktur dari tenaga
manusia ke mesin yang disebabkan ditemukannya tenaga uap oleh para ilmuwan. Tahun 1764,
James Watt menciptakan mesin uap. Tahun 1783 Marquis de Jouffroy menciptakan mesin uap
penggerak kapal. Tahun 1904 Richard Trevithick menciptakan lokomotif uap pertama. Dampak dari
revolusi industri 1.0 terjadi pengangguran masal, demonstrasi masal menuntut lapangan kerja,
tenaga mesin menjadi jauh lebih murah.
Revolusi 2.0
Pada tahun 1840 sd 1870, terdapat perubahan penelitian listrik. Dari keingintahuan sains berganti ke
listrik yang berguna bagi kehidupan modern. Tahun 1843, Ernst Werner Von Siemens menciptakan
telegraf kode Morse. Tahun 1870-1879 Thomas Alva Edison menciptakan telegraf pita kertas dan
lampu. Tahun 1908 Henry Ford mengubah pabriknya dengan menggunakan ban berjalan. Dengan
ban berjalan, biaya produksi jauh lebih murah sehingga dapat menurunkan harga hingga 300% dan
Ford menguasai Pasar mobil. Akibatnya banyak pabrik mobil tutup karna kalah bersaing. Puncaknya
tahun 1930 industri mobil turun drastis dari 250 perusahaan menjadi 20 perusahaan.
Revolusi industri 3.0 (Tahun 1970)
Dengan ditemukannya PLC (Programmable Logic Controller) mesin industri dapat berjalan sendiri
dan biaya produksi makin murah. Ditandai perubahan dalam industri musik dengan lahirnya musik
digital yang cepat menguasai pasar. Terjadi juga dalam dunia fotografi, mengambil gambar dan
berbagi dapat dilakukan dengan mudah tanpa diperlukan kertas film sebagai medianya.
Revolusi Industri 4.0
Dimulai tahun 2000, mesin-mesin yang menggunakan operator diganti menjadi mesin-mesin fully
automatic. Sehingga hanya sedikit memerlukan tenaga manusia. Seperti penjaga pintu parkir,
dengan adanya e-parking maka jasanya tidak lagi terlalu dibutuhkan. Lalu, Google dalam
mengembangkan Self Driving Car, sehingga tidak memerlukan tenaga manusia dalam berkendara.
Apakah anda siap dengan perubahan ini?
Improve your skills before you replaced!
Dunia kini telah memasuki revolusi industri 4.0, dimana pada industri 1.0 (1784) penggunaan mesin
uap dalam industri, industri 2.0 (1870) penggunaan mesin produksi massal bertenaga listrik/ minyak,
industri 3.0 (1969) penggunaan teknologi informasi dan mesin otomasi, industri 4.0 (diperkenalkan
2011) mesin terintegrasi jaringan internet (internet of things).
Penerapan industri 4.0 dapat meningkatkan produktivitas, penerapan tenaga kerja, dan perluasan
pasar bagi industri. Sektor industri yang siap menerapkan industri 4.0 yaitu industri makanan dan
minuman, otomotif, tekstil dan pakaian jadi, elektronik, serta industri kimia.
Strategi Indonesia menghadapai industri 4.0
1. Memperkuat rantai suplai
2. Membangun kawasan industri
3. Menerapkan pembangunan berlanjutan
4. Mengembangkan industri kecil dan menengah
5. Menyiapkan infrastruktur digital
6. Menyiapkan ekosistem inovasi
7. Menyiapkan intensif fiskal untuk inovasi
8. Mengembangkan kemampuan SDM industri
9. Menyiapkan kebijakan industri
10. Mendorong peningkatan investasi
“Dengan industry 4.0 kita optimis industri manufaktur semakin produktif dan berdaya saing
sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional “ – Menteri Perindustrian –
Airlangga Hartarto

Indonesia menuju industri 4.0


Indonesia akan naik kelas meninggalkan industri 1.0-3.0 dan seutuhnya masuk ke revolusi
industri 4.0. Pengembangan digital guna menghadapi era industri 4.0 yaitu startup, web,
program digital, aplikasi, robotic, 3d printing, artificial intelligent, film & animasi.
Manufaktur yang siap memasuki era industri 4.0 yaitu industri semen, petrokimia, otomotif,
makanan dan minuman.

Peresmian pembukaan indonesia industrial summit tahun 2018 dan peluncuran making
indonesia 4.0
Hari ini, indonesia telah memasuki era digital industry 4.0 di era tsb yang kecil pun bisa
berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi.
Saya percaya bahwa revolusi industry 4.0 akan melahirkan jauh lebih banyak lapangan kerja
baru. – Joko Widodo

Mesin di salah satu industri berat, dapat mengebor dengan presisi milimeter, kini mesin
juga dapat memberi informasi mengenai kondisi mesin itu sendiri, dimungkinkan oleh teknik
digital dan software, mesin terhubung lewat kabel. Pimpinan pabrik bisa mengakses data
dari kantornya dan membuat analisa. Jejaring mesin bisa meningkatkan produktivitas
sampai 25%.
“Lewat analisa data real time, kami bisa mengendalikan mesin lebih baik lagi. Dalam
perencanaan strategis, ini meringankan beban dan mengikuti keinginan pelanggan
khususnya dalam harga. Terutama pabrik kecil kini ada peluang lebih bersaing dengan
pabrik yang lebih besar”. Industri 4.0 / digitalisasi produksi penggagas utamanya Prof.
Thomas dimana beliau memiliki misi di masa depan semua mesin terhubung dalam jejaring
berkomunikasi lewat software. Namun, pada prakteknya mesin dari produsen yang berbeda
sering tidak dapat saling berkomunikasi karna tidak terdapat standar bersama untuk
software. “Standar komunikasi ini jika sudah dimatangkan dapat diterapkan sebagai standar
internasional dan dengan itu kemampuan bersaing Jerman dalam jangka panjang juga
terjamin”. Salah satu perusahaan untuk otomatisasi industri adalah Siemens, dimana
perusahaan tersebut meraup omset sebesar 20 miliar euro per tahun. Pabrik Siemens di
Amber sudah sepenuhnya otomatis, mesin2 disini dikendalikan dengan software buatan
sendiri. Siemens terutama hendak menguasai pasar dunia dengan produknys. Jika para
produsen dan pengembang software di Jerman mampu mencapai kesepkatan maka sistem
industri 4.0 akan lebih cepat terwujud.

Tantangan 5 Keahlian Penting Revolusi Industry 4.0


1. Complex Problem Solving = kemampuan memecahkan masalah yang asing atau
kompleks dan belum diketahui solusinya di dalam dunia nyata.
2. System skills = kemampuan melakukan judgement dan mengambil keputusan dengan
pertimbangan cost benefit dan mengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan
dijalankan.
3. Cognitive Abilities= cognitive flexibility, creativity, logical reasoning, problem sensitivity,
mathematical reasoning, visualization
4. Content Skills
5. Process Skills yaitu active listening, logical thinking, monitoring self and the others
Social Skills yaitu kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi, mentoring
kepekaan dalam memberikan bantuan (emotional intelligence)
Resource Management Skills
Physical Management Skills
Technical Skills
Physical Abilities

Anda mungkin juga menyukai