KAB. INHIL
A. LATAR BELAKANG
Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku
dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang
mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri. Industri
Kecil dan Industri Menengah yang selanjutnya disingkat IKM adalah Perusahaan
Industri yang skala usahanya ditetapkan berdasarkan jumlah tenaga kerja dan nilai
investasi oleh Menteri sebagai Industri Kecil dan Industri Menengah.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian mengamanatkan
bahwa, “Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melakukan pembangunan dan
pemberdayaan Industri kecil dan Industri menengah untuk mewujudkan Industri kecil
dan menengah yang: berdaya saing; berperan signifikan dalam penguatan struktur
Industri nasional; berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui perluasan
kesempatan kerja; dan menghasilkan barang dan/atau Jasa Industri untuk diekspor.
Untuk mewujudkan Industri kecil dan menengah sebagaimana dimaksud salah
satunya dilakukan melalui perumusan kebijakan. penguatan kapasitas kelembagaan
dan pemberian fasilitas, peningkatan konsultasi Industri kecil dan Industri menengah
dalam bentuk diantaranya; peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan
sertifikasi kompetensi; bantuan dan bimbingan teknis; bantuan Bahan Baku dan
bahan penolong; bantuan mesin atau peralatan; pengembangan produk; bantuan
informasi pasar, promosi, dan pemasaran; akses pembiayaan.
Penguatan kapasitas kelembagaan dilakukan dengan peningkatan kemampuan
dalam penelitian dan pengembangan, pengujian, sertifikasi, dan promosi. Masyarakat
dapat berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pembangunan Industri. Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud diwujudkan
dalam bentuk; pemberian saran, pendapat, dan usul; dan/atau penyampaian informasi
dan/atau laporan.
Berbagai kebijakan terkait pembangunan dan pemberdayaan IKM di Kabupaten
Indragiri Hilir telah pun dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir
melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian berupa penguatan kapasitas
kelembagaan dengan mengikut sertakan IKM Binaan Pemerintah Daerah dalam
Pelatihan, Bimbingan Teknis, Sosialisasi baik tingkat nasional, provinis dan daerah
melalui kerjasama dan kordinasi serta konsutasi instansi terkait. Terkait pemberian
fasilitas, Pemerintah Daerah melalui program dan kegiatan pembangunan setiap
tahunnya terus memberikan bantuan peralatan/sarana prasarana produksi kepada
IKM Binaan Pemerintah Daerah. Namun dirasakan sektor industri daerah belum
optimal dalam mendukung perekonomian daerah.
P R O P O S A L K L I N I K I K M |1
Berdasarkan hasil kajian ilmiah yang dijadikan Naskah Akademik Rencana
Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2022- 2042,
antara Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Dinas) dengan Fakultas Teknis,
Program Studi Magister Kimia Universitas Riau (UNRI) tahun 2020-202, maka dapat
diambil beberapa pokok indentifikasi masalah secara umum, yaitu :
B. PENYELESAIAN MASALAH
Dari hasil kegiatan Monev tersebut didapat kesimpulan terkait kondisi tumbuh
kembang IKM daerah dapat disimpulkan kondisi sebagai berikut;
1. SDM IKM daerah masih memiliki keterbatasan akses pengetahuan dan informasi
tentang pengembangan produk dan pemasaran, salah satunya faktor latar
belakang pendidikan;
2. Dari 15 Kecamatan yang di lakukan Monev dari 500 IKM yang ada sebanyak
kurang lebih 63% belum memiliki sertifikasi pemasaran produk yang
dipersyaratkan oleh Peraturan-Perundang-undangan dan kebutuhan pasar.
Sehingga menjadi kendala dalam perluasan pemasaran produk selama ini;
3. Selanjutnya terkait pemasaran produk IKM, 300 IKM Daerah menghadapi
persoalan kemasan produk yang masih sederhana dan polos (tidak memiliki
identitas) menjadi salah satu faktor yang menyebakan tidak ada nilai tambah
ketika dipasarkan dan rentan dimanfaatkan pihak lain;
4. Rentang kendali wilayah menjadi yang membutuhkan biaya tinggi bagi IKM
untuk berkonsultasi dengan dinas terkait pengembangan informasi produk serta
kendala-kendala lainnya yang dihadapi.
C. DASAR HUKUM
2. Tujuan
a. Optimalisasi, efektifitas, efisiensi, resposibility dan akuntabilitas
pelaksanaan program dan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan IKM di
Kabupaten Indragiri Hilir;
b. Mewujudkan pelayanan publik berbasis tata kelola pemerintahan yang baik
di Kabupaten Indragiri Hilir;
c. Menghadirkan penyelenggraan pelayanan publik terintegrasi Berbasis
Luring dan Daring Bidang Perindustrian berupa pelayanan Konsultasi
PROPOSAL KLINIK IKMI4
Informasi Inovasi dan Kemasan Industri Kecil dan Menegah atau
disingkat KLINIK IKM yang bersifat efektif, efisien, terjangkau, murah,
ramah, responsif dan akuntabel serta terus menerus serta menjadi wadah
solutif bagi pengembangan Wira Usaha dan Pelaku Usaha IKM daerah.
E. RANCANG BANGUN
2. Bentuk Inovasi
Bentuk Inovasi pelayanan adalah sebagai berikut:
4. Jenis Pelayanan
5. Manfaat Pelayanan
6. Standar Pelayanan
7. Syarat Pelayanan
8. Juknis Pelayanan
PROPOSAL KLINIK IKMI9
9. Alur pelayanan
10. Sumber Daya Manusia Pelayanan
11. Pembiayaan Inovasi
12. Sistem Pengaduan Pelanggan
13. Mekanisme Survei Kepuasan
14. Koordinasi
15. Sosialisasi dan Publikasi Media
G. KEBAHARUAN
H. KESIMPULAN
P R O P O S A L K L I N I K I K M I 10