Anda di halaman 1dari 13

PEMDA

KAB. INHIL

KONSULTASI INFORMASI INOVASI DAN KEMASAN


NDUSTRI ECIL DAN MENENGAH
(KLINIK )

KATA PENGANTAR KLINIK IKM


KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR KLINIK IKM


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI KLINIK IKM


PROPOSAL INOVASI
KONSULTASI INFORMASI INOVASI KEMASAN
INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KLINIK IKM)
DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku
dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang
mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri. Industri
Kecil dan Industri Menengah yang selanjutnya disingkat IKM adalah Perusahaan
Industri yang skala usahanya ditetapkan berdasarkan jumlah tenaga kerja dan nilai
investasi oleh Menteri sebagai Industri Kecil dan Industri Menengah.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian mengamanatkan
bahwa, “Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melakukan pembangunan dan
pemberdayaan Industri kecil dan Industri menengah untuk mewujudkan Industri kecil
dan menengah yang: berdaya saing; berperan signifikan dalam penguatan struktur
Industri nasional; berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui perluasan
kesempatan kerja; dan menghasilkan barang dan/atau Jasa Industri untuk diekspor.
Untuk mewujudkan Industri kecil dan menengah sebagaimana dimaksud salah
satunya dilakukan melalui perumusan kebijakan. penguatan kapasitas kelembagaan
dan pemberian fasilitas, peningkatan konsultasi Industri kecil dan Industri menengah
dalam bentuk diantaranya; peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan
sertifikasi kompetensi; bantuan dan bimbingan teknis; bantuan Bahan Baku dan
bahan penolong; bantuan mesin atau peralatan; pengembangan produk; bantuan
informasi pasar, promosi, dan pemasaran; akses pembiayaan.
Penguatan kapasitas kelembagaan dilakukan dengan peningkatan kemampuan
dalam penelitian dan pengembangan, pengujian, sertifikasi, dan promosi. Masyarakat
dapat berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pembangunan Industri. Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud diwujudkan
dalam bentuk; pemberian saran, pendapat, dan usul; dan/atau penyampaian informasi
dan/atau laporan.
Berbagai kebijakan terkait pembangunan dan pemberdayaan IKM di Kabupaten
Indragiri Hilir telah pun dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir
melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian berupa penguatan kapasitas
kelembagaan dengan mengikut sertakan IKM Binaan Pemerintah Daerah dalam
Pelatihan, Bimbingan Teknis, Sosialisasi baik tingkat nasional, provinis dan daerah
melalui kerjasama dan kordinasi serta konsutasi instansi terkait. Terkait pemberian
fasilitas, Pemerintah Daerah melalui program dan kegiatan pembangunan setiap
tahunnya terus memberikan bantuan peralatan/sarana prasarana produksi kepada
IKM Binaan Pemerintah Daerah. Namun dirasakan sektor industri daerah belum
optimal dalam mendukung perekonomian daerah.

P R O P O S A L K L I N I K I K M |1
Berdasarkan hasil kajian ilmiah yang dijadikan Naskah Akademik Rencana
Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2022- 2042,
antara Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Dinas) dengan Fakultas Teknis,
Program Studi Magister Kimia Universitas Riau (UNRI) tahun 2020-202, maka dapat
diambil beberapa pokok indentifikasi masalah secara umum, yaitu :

1. Masih lemahnya peranan industri lokal dalam berkontribusi terhadap


perekonomian daerah ;
2. Masih relatif rendahnya kualitas sumber daya manusia IKM daerah;
3. Belum optimalnya regulasi pemerintah dalam mendukung kemajuan sektor
Industri di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir tersebut.

Menyikapi permasalahan dari hasil penelitian akademik tersebut, pada awal


tahun 2021, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indragiri Hilir khusus
Bidang Perindustrian, terkait tentang Pemberdayaan IKM langsung menindak
lanjutinya dengan melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) ke lapangan dalam
upaya menemukan fakta-fakta persoalan dan kendala yang dihadapi IKM daerah yang
nantinya sesuai dengan amanat Pasal 72 Undang-Undang tentang Perindustrian
perlu dilakukan penyusunan kebijakan kedepannya.

B. PENYELESAIAN MASALAH
Dari hasil kegiatan Monev tersebut didapat kesimpulan terkait kondisi tumbuh
kembang IKM daerah dapat disimpulkan kondisi sebagai berikut;

1. SDM IKM daerah masih memiliki keterbatasan akses pengetahuan dan informasi
tentang pengembangan produk dan pemasaran, salah satunya faktor latar
belakang pendidikan;
2. Dari 15 Kecamatan yang di lakukan Monev dari 500 IKM yang ada sebanyak
kurang lebih 63% belum memiliki sertifikasi pemasaran produk yang
dipersyaratkan oleh Peraturan-Perundang-undangan dan kebutuhan pasar.
Sehingga menjadi kendala dalam perluasan pemasaran produk selama ini;
3. Selanjutnya terkait pemasaran produk IKM, 300 IKM Daerah menghadapi
persoalan kemasan produk yang masih sederhana dan polos (tidak memiliki
identitas) menjadi salah satu faktor yang menyebakan tidak ada nilai tambah
ketika dipasarkan dan rentan dimanfaatkan pihak lain;
4. Rentang kendali wilayah menjadi yang membutuhkan biaya tinggi bagi IKM
untuk berkonsultasi dengan dinas terkait pengembangan informasi produk serta
kendala-kendala lainnya yang dihadapi.

Terhadap permasalahan tersebut upaya yang perlu dilakukan dinas dalam


rangka mengoptimalisasi pelayanan pembinaan dan pemberdayaan IKM daerah
haruslah terus ditingkatkan secara masif dan terus menerus, agar persolan-persoalan
yang ada dapat dicarikan solusi dan dibantu dalam rangka peningkatan perekonomian
pelaku IKM daerah sebagai bagian penggerak perekonomian di daerah.

PROPOSAL KLINIK IKMI2


Persoalan internal dinas untuk melakukan upaya diatas masih terbatas dengan
ketersediaan pendanaan,yang ada saat ini. Namun demikian, berbagai upaya terus
dilakukan dalam upaya memecahkan persoalan yang ada, baik terkait peningkatan
penyelenggaraan pelayanan maupun terkait pendanaan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan penyelenggaraan pelayan tersebut.
Pada prinsipnya diperlukan kebijakan penyusunan penyelenggaraan pembinaan
dan pemberdayaan IKM daerah yang bersifat efektif, efisien, terjangkau, murah,
ramah, responsif dan akuntabel serta terus menerus. Diharapkan dengan pelayanan
ini permasalahan yang dihadapi IKM daerah dapat dicarikan solusi dan terbantu.
Sebuah konsep pelayanan pembinaan dan pemberdayaan IKM yang berbasis
siap melayani tanpa jarak dengan model tatap muka (Luring) dan Online (Daring/e-
Aplikasi) menjadi sarana yang tepat untuk kebutuhan IKM saat ini sesuai amanat
Undang-Undang tentang Perindustrian dan Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri
Hilir tentang Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Tahun 2022-2024
yang telah disahkan dan diberlakukan.
Agar optimalisasi pelayaanan pembinaan dan pemberdayaan bagi IKM daerah
sesuai kebutuhan untuk pengembangan sumber daya manusia pelaku dan penguatan
kelembagaan IKM saat ini, kebutuhan pelayanan konsultasi, informasi, inovasi dan
kemasan untuk IKM daerah harus ditingkatkan lagi sejalan dengan tugas dan fungsi
Pemerintah Daerah khususnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Indragiri Hilir.

Sejalan dengan Pasal 349 Undang-Undang Pemerintahan Daerah, bahwa: “Daerah


dapat melakukan penyederhanaan jenis dan prosedur pelayanan publik untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan daya saing daerah yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
penyelenggraan pelayanan”.
Dan Pasal 386, bahwa: “Dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggraan
Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah dapat melakukan inovasi”.
Melalui upaya pengintegrasian berbagai pelayanan yang diselenggarakan
secara tatap muka dan online dalam satu wadah pelayanan Konsultasi Informasi
Inovasi dan Kemasan Industri Kecil dan Menegah atau disingkat KLINIK IKM akan
menjadi inovasi pelayanan publik yang efektif, efisien, terjangkau, murah, ramah,
responsif dan akuntabel serta terus menerus, sehingga penyelenggraan program dan
kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan IKM di Kabupaten Indragiri Hilir oleh
Pemerintah Daerah setiap tahunnya menjadi lebih optimal.

C. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1965 tentang Pembentukan Kabupaten


Daerah Tingkat Indragiri Hilir, dengan merubah Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten Dalam Lingkup
Provinsi Sumatera Tengah;
2. Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah beserta
Perubahannya;
PROPOSAL KLINIK IKMI3
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;
5. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Pemerintah tentang Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan
Industri, diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Perindustrian;
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Indragiri Hilir,
sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir 16
Tahun 2019 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir
Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Indragiri Hilir;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Indragiri Hilir Tahun 2022-
2024;
11. Peraturan Bupati Indragiri Hilir Nomor 66 Tahun 2021 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Kabupaten Indragiri Hilir.

D. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud

a. Dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi pelaku IKM daerah


dalam rangka optimalisasi program dan kegiatan Pemberdayaan IKM;
b. Mendorong lahirnya Inovasi dan kreatifitas aparatur pemerintahan dalam
penyelenggraan pelayanan publik pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Indragiri Hilir dan meningkatkan penyelenggaran
pelayanan publik prima sesuai azas pemerintahan yang baik di daerah;
c. Berperan serta dalam program reformasi birokrasi daerah, kemudahan
berusaha di daerah, serta meningkatkan indek tata kelola dan tata laksana
dinas dalam mendukung upaya mewujudkan peningkatan Indek
Penyelenggaran Pemerintahan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir

2. Tujuan
a. Optimalisasi, efektifitas, efisiensi, resposibility dan akuntabilitas
pelaksanaan program dan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan IKM di
Kabupaten Indragiri Hilir;
b. Mewujudkan pelayanan publik berbasis tata kelola pemerintahan yang baik
di Kabupaten Indragiri Hilir;
c. Menghadirkan penyelenggraan pelayanan publik terintegrasi Berbasis
Luring dan Daring Bidang Perindustrian berupa pelayanan Konsultasi
PROPOSAL KLINIK IKMI4
Informasi Inovasi dan Kemasan Industri Kecil dan Menegah atau
disingkat KLINIK IKM yang bersifat efektif, efisien, terjangkau, murah,
ramah, responsif dan akuntabel serta terus menerus serta menjadi wadah
solutif bagi pengembangan Wira Usaha dan Pelaku Usaha IKM daerah.

E. RANCANG BANGUN

PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2022


TENTANG
UU No. 3 Tahun 2014 RENCANAN PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN
Tentang Perindustrian (RPIK) INDRAGIRI HILIR TAHUN 2022-2024

➢ Masih lemahnya peranan


industri lokal dalam
UU No. 23 Tahun 2016 berkontribusi terhadap
dan Perubahannya HASIL MONEV TAHUN 2021: perekonomian daerah;
Tentang Pemerintahan 1. SDM IKM memiliki keterbatasan akses ➢ Masih relatif rendahnya
pengetahuan dan informasi tentang
Daerah pengembangan produk dan
kualitas sumber daya manusia;
pemasaran; ➢ Belum optimalnya regulasi
2. Dari 15 Kecamatan yang di lakukan pemerintah dalam mendukung
Monev dari 500 IKM yang ada kemajuan sektor Industri di
sebanyak kurang lebih 63% belum wilayah Kabupaten Indragiri
memiliki sertifikasi pemasaran produk Hilir tersebut.
kebutuhan pasar akibatnya terkendala
dalam perluasan pemasaran produk;
3. Selanjutnya persoalan kemasan produk
yang masih sederhana dan polos (tidak
memiliki identitas) menjadi tidak ada
nilai tambah ketika dipasarkan dan
rentan dimanfaatkan pihak lain;
4. Rentang kendali wilayah menjadi yang
membutuhkan biaya tinggi bagi IKM
untuk berkonsultasi dengan dinas.

Pasal 349 Undang-Undang


Pemerintahan Daerah, bahwa:
“Daerah dapat melakukan
penyederhanaan jenis dan
prosedur pelayanan publik
OPTIMALISASI PEMBINAAN
untuk meningkatkan mutu DAN PEMBERDAYAAN IKM D
pelayanan dan daya saing
daerah yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah dan
memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam
penyelenggraan
pelayanan”.Dan Pasal 386, Bersifat :
bahwa: “Dalam rangka efektif, efisien, terjangkau,
peningkatan kinerja murah, ramah, responsif dan
penyelenggraan Pemerintahan
Daerah, Pemerintah Daerah akuntabel serta terus menerus.
dapat melakukan inovasi”.

Pelayanan Terintegrasi Tatap Muka & Online:


Konsultasi Informasi Inovasi dan Kemasan Industri Kecil dan Menengah (KLINIK IKM)

PROPOSAL KLINIK IKMI5


F. JENIS DAN BENTUK INOVASI
1. Judul Inovasi
Sebuah Pelayanan terintegrasi terdiri atas: Konsultasi Informasi Inovasi dan
Kemasan Industri Kecil dan Menengah singkat KLINIK IKM yang
menghadirkan sebuah pelayanan dengan konsep inovasi pelayanan publik yang
efektif, efisien, terjangkau, murah, ramah, responsif dan akuntabel serta terus
menerus.
Efektif dimaksudkan bahwa pelayanan diberikan tepat sesuai sasaran dan
kebutuhan IKM daerah; Efisien dimaksudkan bahwa pelayanan dilakukan
dengan prosedur praktis dan waktu yang singkat, Murah dimaksudkan bahwa
pelayanan untuk IKM yang berdomisi jauh dari wilayah kantor pelayanan KLINIK
IKM tidak perlu harus datang langsung dan membutuhkan biaya besar untuk
mengajukan pelayanan, cukup mendowload Aplikasi e-KLINIK IKM pada Google
Play Store yang disediakan atau scan bar code yang ada pada brosur atau iklan
media yang disampaikan dinas, Selanjutnya mengikuti proses mulai dari
pendaftaran bagi IKM yang belum terdaftar untuk masuk aplikasi, selanjutnya
memilih/klik jenis kolom pelayanan yang tersedia dan kebutuhan lain-lain sesuai
keinginan pelaku IKM, kemudian pelaku akan langsung menjawab atau
menginformasikan waktu kapan pelanggan akan menerima jawaban; Ramah
dimaksudkan bahwa pelayanan tatap muka yang diberikan oleh pelaksana
pelayanan tidak bersikap diskriminatif dan memiliki integritas dan
keprofesionalan dalam bekerja; Responsib dimaksudkan bahwa petugas
pelayanan langsung merespon/atau menjawab kebutuhan pelayanan kepada
pelanggan. Akuntabel dimaksudkan bahwa pelayanan yang diselenggarakan
dapat dipertangung jawabkan sesuai standar dan prosedur yang ditetapkan
serta terbuka bagi masyarakat/pelanggan untuk pengaduan pelayanan dan
membuka survei kepuasan pelanggan untuk evaluasi pengukuran sejauhmana
kualitas pelayanan dan hambatan yang ada pada penyelenggaraan pelayanan
oleh masyarakat baik langsung atau melalui online; Terus menerus,
dimaksudkan bahwa pelayanan diberikan terbuka selama jam kerja pelayanan
kantor sehingga pelanggan tidak perlu menunggu petugas teknis karena alasan
tidak ditempat (dinas luar,cuti, dan sakit) seperti selama ini dihadapi pelaku IKM.

2. Bentuk Inovasi
Bentuk Inovasi pelayanan adalah sebagai berikut:

Jenis Pelayanan : Pelayanan Publik


Urusan Pemerintahan : Urusan Pemerintahan Pilihan Perindustrian
Jenis Inovasi : Pelayanan Terintegrasi
- Luring/Tata Muka/Offline
- During/Online/e-Aplikasi

PROPOSAL KLINIK IKMI6


Jenis Inovasi Tematik : Smart City (Menjawab semua kebutuhan yang
diinginkan publik untuk bebas memilih cara pelayanan
online atau offline)

3. Waktu Tahapan Inovasi


Waktu Inovasi terdiri atas:
1) Tahapan Penyusunan Konsep Inovasi
a. Tahap pengkajian analisas permasalahan;
Tahap Tim Perancang Inovasi melakukan observasi partisifatif terhadap
dokumen final hasil penelitian Naskah Akademik Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Kabupaten Indragiri
Hilir oleh Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir/Dinas Perdagangan dan
Perindustrian dengan Fakultas Teknis, Prodi Magister Kimia, Universitas
Riau (UNRI) Tahun 2020 (Bulan April 2021) yang memuat bagian
permasalahan-permasalahan industri daerah di Kabupaten Indragiri Hilir.
(waktu observasi 7 (tujuh) Hari Kerja).

Observasi partisifatif juga dilakukan secara langsung turun kelapangan


oleh Tim Perancang Inovasi menanyakan langsung/wawancara langsung
terkait permasalahan dan hambatan yang selama ini dihadapi pelaku IKM
daerah khususnya fokus pada hal Pembinaan dan Pemberdayaan IKM
oleh Pemerintah Daerah secara umum sehingga didapat data dan fakta
dilapangan secara kongkrit. Observasi langsung dilakukan di 15
Kecamatan dari 20 Kecamatan yang ada atau dengan persentase minimal
sample 75% jumlah seluruh wilayah kecamatan dengan objek observasi
rata-rata pelaku IKM adalah 40% dari jumlah IKM Binaan Pemerintah
Daerah di Kecamatan sesuai data yang ada.

Selanjunya Tim Perancang Inovasi melakukan pemilahan data kedua


sumber hasil observasi dan mencocokkannya serta merumuskan dengan
menyimpulkan secara kualitatif permasalahan-permasalahan yang didapat
sesuai keterkaitan dengan permasalahan tentang Pembinaan dan
Pemberdayaan IKM daerah.(waktu observasi selama 4 Bulan, April s.d
September 2021).

b. Tahap pengumpulan data dan referensi;


Sebelum dirumuskan solusi dan rancangan inovasi, Tim Perancang Inovasi
mengunpulkan sumber data dan referensi yang berkaitan dengan
Pembinaan dan Pemberdayaaan IKM terutama terkait Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku serta sumber referensi lain berupa
literatur-literantur dari berbagai pustaka dan e-library yang dapat dijadikan
bahan studi penyusunan kebijakan Pembinaan dan Pemberdayaan IKM di
daerah.

PROPOSAL KLINIK IKMI7


Sumber Data dan Referensi ini dijadikan bahan pelengkap dalam
menyusun langkah dan kebijakan pelayanan guna merumuskan solusi
terhadap permasalahan-permasalahan yang ada berdasarkan data
observasi. (waktu tahap pengumpulan data dan referensi selama 15 Hari,
tangal 1 s/d 15 Oktober 2021).

c. Tahap perumusan solusi dan rancangan ide inovasi;


Tim Perancang Inovasi melakukan Perumusan solusi dan rancangan
inovasi dengan mendasar pada data hasil observasi serta hasil
pengumpulan data dan referensi, kemudian dilakukan analisas secara
objektif dan mendalam selanjutnya di susun rumusan solusi dan rancangan
ide inovasi. (waktu perumusan dan rancangan ide inovasi selama 15 hari,
tanggal 16 s.d 30 Oktober 2021)

d. Diskusi rancangan inovasi dan finalisasi inovasi.


Hasil rumusan solusi dan rancangan ide ivonasi kemudian dibahas dalam
kegiatan Focus Group Discution (FGD) Internal Dinas agar didapat
masukan dan saran pihak-pihak terkait sehingga rumusan solusi dan
rancangan ide ivonasi semakin lebih sempurna dan tepat sasaran serta
sesuai harapan. (waktu yang diperlukan 1 Hari, tanggal 4 Nopember 2021)

2) Persiapan Sarana dan Prasarana serta Regulasi Inovasi


a. Persiapan Sarana dan Prasarana Inovasi.
- Persiapan Penyusunan Perecanaan Rehap Gedung Kantor menjadi
gedung KLINIK IKM (waktu pelaksanaan 6 Bulan, tanggal 15 Mei s.d
15 Oktober 2022);
- Tahap Pelaksanaan Fisik Rehap Gedung Kantor menjadi gedung
KLINIK IKM (waktu pelaksanaan 6 Bulan, tanggal 15 Oktober s.d 30
Desember 2022);
- Tahap Pengadaan Prasarana pendukung lainnya (waktu pelaksanaan
tahun 2023);
b. Penyusunan Adminisitasi Regulasi;
- Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Penetapan SOP Pelayanan
KLINIK IKM (waktu pelaksanaan 30 hari, Januari 2022);
- Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Penetapan Waktu/Jam
Pelayanan KLINIK IKM. (waktu pelaksanaan 15 hari, tanggal 1 s.d 15
Februari 2022);
- Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Maklumat, Visi, dan Misi, serta
Moto KLINIK IKM pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Indragiri Hilir. (waktu pelaksanaan 15 hari, tanggal 16 s.d
30 Februari 2022);
- Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Petunjuk Teknis (JUKNIS)
KLINIK IKM pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten

PROPOSAL KLINIK IKMI8


Indragiri Hilir. (waktu pelaksanaan 4 bulan, tanggal 1 Maret s/d 30 Juni
2022);
- Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Alur Pelayanan KLINIK IKM
pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indragiri
Hilir.(waktu pelaksanaan 60 hari mulai tanggal 1 Juli s.d 30 Agustus
2022);
- Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Penyelenggara KLINIK IKM
pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indragiri
Hilir.(waktu pelaksanaan 60 hari mulai tanggal 1 Juli s.d 30 Agustus
2022);

- Peraturan Bupati tentang Pelayanan KLINIK IKM pada Dinas


Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indragiri Hilir.(waktu
pelaksanaan 30 hari mulai bulan 1 s.d 30 Oktober 2022);
- Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Penetapan KLINIK IKM
Sebagai Inovasi Pelayanan Publik Terintegrasi pada Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indragiri Hilir. (waktu
pelaksanaan 15 hari, tanggal 1 s.d 15 November 2022);
- Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Tim Koordinasi Inovasi
Pelayanan Publik Terintegrasi KLINIK IKM pada Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Kabupaten Indragiri Hilir. (waktu pelaksanaan 15
hari, tanggal 16 s.d 30 November 2022);
- Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Tim Pelaksana Inovasi
Pelayanan Publik Terintegrasi KLINIK IKM pada Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Kabupaten Indragiri Hilir. (waktu pelaksanaan 15
hari, tanggal 1 s.d 30 Desember 2022);

3) Tahap Uji Coba Inovasi


Tahap uji coba Inovasi diselenggarakan mulai selama 6 bulan, (Januari s.d
Juni 2023);

4) Tahap Evaluasi dan Penyempurnaan Inovasi


Tahap evaluasi dan penyempurnaan Inovasi dilakukan selama 1 bulan (Juli
2023);

5) Tahap Pelaksanaan Inovasi


Tahap Pelaksanaan Inovasi mulai bulan Agustus 2023 dan seterusnya.

4. Jenis Pelayanan
5. Manfaat Pelayanan
6. Standar Pelayanan
7. Syarat Pelayanan
8. Juknis Pelayanan
PROPOSAL KLINIK IKMI9
9. Alur pelayanan
10. Sumber Daya Manusia Pelayanan
11. Pembiayaan Inovasi
12. Sistem Pengaduan Pelanggan
13. Mekanisme Survei Kepuasan
14. Koordinasi
15. Sosialisasi dan Publikasi Media
G. KEBAHARUAN
H. KESIMPULAN

P R O P O S A L K L I N I K I K M I 10

Anda mungkin juga menyukai