Prodi: Akutansi
Kelompok 10
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas
karunia-Nya sehingga kami dapat meyelesaikan penyusunan Paper dengan baik
penyusunan paper ini dengan baik guna memenuhi tugas PKN yang telah
diberikan sebelumnya. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Paper ini
adalah agar pembaca dapat mengetahui tentang Geopolitik yang ada di Indonesia
juga sebagai refrensi bagi pembaca. Dalam kesempatan ini izinkanlah kami
dengan segala kerendahan hati yang tulus untuk mengucapkan terimakasih kepada
seluruh pihak-pihak yang telah mendukung dalam penyusunan paper ini sehingga
paper ini dapat selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih yang lebih
mendalam atas bimbingan, saran, kritik, dorongan, dan semangat dalam
penyusunan paper ini ditujukan kepada :
Teman-teman
Akhir kata, kami menyadari bahwa penyusunan paper ini masih kurang sempurna,
sehingga seluruh saran dan kritik yang membangun adalah sangat diharapkan.
Semoga paper ini dapat berguna bagi diri kami pribadi maupun pihak yang
membutuhkan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................6
2.1 Historis Geopolitik......................................................................................6
2.2 Perkembangan Geopolitik di Indonesia......................................................6
2.3 Unsur-Unsur Geopolitik Indonesia.............................................................8
2.4 Arti Penting Geopolitik Bagi Bangsa Indonesia.........................................9
2.5 Implementasi Geopolitik Didalam Hukum Batas Area..............................9
BAB III PEMBAHASAN...............................................................................12
3.1 Teori Geopolitik Kontinental...............................................................12
3.2 Asal Istilah Geopolitik.........................................................................12
3.3 Kehidupan Bidang Ekonomi................................................................15
3.4 Kehidupan Bidang Sosial....................................................................15
BAB IV KESIMPULAN................................................................................17
4.1 Kesimpulan..........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................19
HASIL TURNITIN.........................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Geopolitik secara etimologis berasal dari kata geo (Yunani) yang berarti bumi
dan tidak lepas dari pengaruh letak dan Situasi geografis bumi yang merupakan
lingkup kehidupan. Geopolitik didefinisikan sebagai ilmu administrasi negara,
yang politiknya berkaitan dengan masalah geografis Batas area atau tempat
tinggal suatu bangsa. Geopolitik ialah ilmu yang memahami hubungan antara
faktor geografis, strategi dan kebijakan suatu negara, sedangkan implementasinya
memerlukan strategi nasional (Ermaya Suradinata). Atas dasar ini, kebijakan
implementasi suatu negara tergantung pada Situasi atau lingkungan di mana
negara tersebut berada. Istilah geopolitik pertama kali didefinisikan oleh
Frederich Ratzel sebagai geografi politik, yang kemudian diperluas oleh Rudolf
Kjellen menjadi geopolitik politik, atau dipersingkat geopolitik (Calam & Sobirin,
2009).
Secara geografis, Indonesia mempunyai ciri khas, yaitu diapit oleh dua
samudera (India dan Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia), serta berada di
bawah orbit geostasioner-satelit orbit (GSO). Indonesia ialah negara kepulauan
yang dikatakan Nusantara (tanah air di antara perairan), oleh karena itu bisa
dikatakan sebagai benua maritim Indonesia. Batas area negara Indonesia secara
hukum diatur didalam Pasal 25 A Perubahan IV UUD 1945 yang berbunyi:
“Negara kesatuan Republik Indonesia ialah negara kepulauan yang bercirikan
pulau-pulau dengan Batas area perbatasan dan hak-haknya ditentukan dengan
undang-undang.” . Atas dasar itu, Indonesia telah mengembangkan pemahaman
geopolitik nasionalnya, yaitu Pengetahuan Nusantara. Secara historis, Batas area
Indonesia pernah menjadi bekas jajahan Belanda yang sebelumnya dikatakan
Hindia Timur, Batas area Hindia Belanda. , yang sekarang dikatakan Indonesia
dari Sabang sampai Merauke, ialah ruang hidup (lebensraum) bangsa Indonesia
yang harus dipersatukan dan dipertahankan (Iriansyah, 2018). Negara Indonesia
sendiri memiliki strategi yang diterapkan guna mempertahankan kesatuan dan
keutuhan agar tidak runtuhnya pondasi keamanan itu sendiri.
1
Negara Indonesia memiliki luas wilayah yang sangat luas dimana lahan yang
ada di Indonesia sangat subur dan banyak ditumbuhi pepohonan. Hal ini yang
menyebabkan banyak Negara asing tertarik untuk menguasai dan menjajah
Negara Indonesia dikarenakan banyaknya kekayaan yang dapat dimanfaatkan.
Selain Itu Negara Indonesia sendiri terkenal dengan wilayah yang asri dan
pertanahan di Indonesia dapat ditanami berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan
bahan masakan.
Salah satu alasan Negara Indonesia dijajah pada saat itu ialah karena Indonesia
memiliki hasil rempah-rempah yang tidak dimiliki oleh banyak Negara dan
hamparan sawah yang dimiliki Negara Indonesia sangat luas sehingga lahan
tersebut dapat ditanami tanaman lain seperti jagung ataupun gandum pada saat itu.
Tanaman dan hasil tersebut kemudian dibawa ke Negara mereka masing-masing.
Bangsa Indonesia tidak mau memperluas Batas areanya sebagai ruang hidup.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia tidak mengembangkan ekspansionisme, seperti
teori geopolitik Ratzel, Kjellen dan Hausjofer. Berdasarkan fakta geografis dan
sejarah tersebut, Batas area Indonesia dan isinya dianggap satu kesatuan.
Pandangan atau pengetahuan nasional tentang Indonesia ini dikatakan
pengetahuan nusantara. Persepsi nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa
Indonesia.
Dengan dikukuhkannya Batas area darat dan laut atau perairan, perjuangan
bangsa Indonesia selanjutnya ialah menegakkan kedaulatan di ruang udara dan
memperjuangkan kepentingan RI di Batas area antariksa nasional, termasuk Geo
Stationery Orbit (GSO). Konvensi Paris 1919, yang kemudian disusul Konvensi
Chicago 1944, menetapkan pengertian ruang udara sebagai jalur ruang udara di
atmosfir yang berisi cukup udara yang memungkinkan pesawat udara bergerak.
Jarak ketinggian kedaulatan negara di atmosfir ditentukan oleh kesanggupan
pesawat udara mencapai ketinggian (Risdiarto, 2017).
Pasal 1 Konvensi Paris 1919 yang kemudian diganti oleh pasal 1 Konvensi
Chicago 1944 menyatakan bahwa seluruh negara mempunyai kedaulatan utuh dan
eksklusif di ruang udara di atas Batas areanya. Indonesia sebagai negara berdaulat
menentukan batas Batas area udara dengan mengikuti sistem cerobong. Batas
Batas area udara ditarik bertikal dari batas Batas area ke bawah dan ke atas.
2
Pernyataan tentang Batas area udara kedaulatan Indonesia tercantum didalam
Undang-Undang No.20 tahun 1982, yang diubah menjadi Undang-Undang No.1
Tahun 1988 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan dan Keamanan
Negara.
a. Falsafah Pancasila
Pengetahuan Nusantara dikembangkan berdasarkan falsafah pancasila
yang mengandung nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan, keadilan dan
keberadaban, persatuan dan kesatuan, musyawarah guna mencapai
mufakat, serta kesejahteraan guna menciptakan suasana damai dan
tenteram menuju kebahagiaan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara
Indonesia dari generasi ke generasi.
b. Aspek KeBatas areaan Nusantara
Situasi objektif geografi Indonesia terletak pada posisi silang yang sangat
strategis, dan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan negara lain.
Hal tersebut menjadi aspek yang melatarbelakangi pengembangan
Pengetahuan Nusantara. Situasi objektif geografi Indonesia mengandung
beraneka ragam kekayaan alam baik yang di didalam maupun di atas
permukaan bumi, potensi di udara dan ruang antariksa dan jumlah
penduduk yang besar yang terdiri atas berbagai suku yang masing-masing
mempunyai budaya, adat istiadat/ tradisi, dan pola kehidupan yang
beraneka ragam.
c. Aspek Sosial Budaya
3
Pengetahuan Nusantara juga dikembangkan berdasarkan Situasi objektif
bangsa Indonesia yang beraneka ragam budaya, adat istiadat, agama, dan
bahasa serta sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatannya.
Kepemilikan itu merupakan warisan yang diterima secara emosional dan
bersifat mengikat secara kuat ke didalam, karena itu sangat sensitive
sifatnya. Faktor-faktor negatif secara sosial-budaya bisa menimbulkan
disintegrasi atau perpecahan bangsa secara bersama-sama oleh seluruh
rakyat Indonesia, oleh karenanya harus diupayakan guna dihilangkan.
d. Aspek Kesejarahan
Bangsa Indonesia lahir di atas cerita sejarah yang sangat panjang,
sedangkan semangat kebangsaan guna menjadi bangsa merdeka ditandai
dengan lahirnya Organisasi Budi Utomo. Proklamasi 17 Agustus 1945
merupakan buah dari perjuangan yang dilandasi semangat tersebut. Oleh
karena itu semangat kebangsaan yang telah dibangun susah payah oleh
generasi terdahulu seharusnya bisa tetap dipelihara dan dipertahankan oleh
generasi saat ini. Pengetahuan Nusantara dikembangkan berdasarkan
aspek kesejarahan atas dasar pengalaman sejarah yang tidak menerima
terulangnya perpecahan didalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia.
Adapun rumusan masalah yang bisa kita ketahui bedasarkan dengan latar
belakang di atas ialah bertujuan guna mengetahui dan memahami alur Geopolitik
di Indonesia.
4
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan paper ini iialah bertujuan guna mengetahui serta
memperdidalam ilmu ataupun materi terkait dengan Geopolitik yang ada di
Indonesia.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
Negara Indonesia pernah mempunyai Batas area yang terpisah, secara historis
pada tahun Indonesia ialah bekas jajahan Belanda. Batas area Hindia Belanda
masih dipisahkan menurut ketentuan Ordonansi Tahun 1939, dengan Batas area
laut Hindia Belanda hingga 3 (tiga) mil. Dengan Ordonansi , laut atau badan air di
luar 3 mil ialah laut yang jernih dan dianggap sebagai perairan internasional.
Sebagai bangsa yang terpecah dan terjajah, hal ini jelas merupakan kerugian besar
bagi rakyat Indonesia. Situasi ini tidak membantu kita guna mencapai bangsa
yang merdeka, bersatu dan berdaulat. (Astawa, 2017)
Oleh karena itu Nusantara merupakan kesatuan kepulauan antara dua benua,
yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudera, yaitu Samudra Hindia dan
Pasifik. Menurut pemahaman saat ini, kata “Nusantara” digunakan sebagai
pengganti nama Indonesia (Ermaya, 2016).
Letak geografis perbatasan suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting
dan menjadi pertimbangan utama berbagai kebijakan, termasuk perumusan
kebijakan keamanan nasional atau human security. Berbagai bencana alam yang
terjadi seperti: angin topan, gempa bumi, tsunami merupakan beberapa ancaman
terhadap manusia yang sangat ditentukan oleh situasi geografis. Penyebaran
6
konflik perkotaan tampaknya agak terhambat oleh faktor geografis, seperti di
Afrika, Balkan dan Asia Tengah, sehingga lokasi Indonesia yang strategis juga
memiliki beberapa implikasi geopolitik dan geostrategis. Unsur-unsur dasar
pengetahuan Nusantara untuk mencapai persatuan dan kesatuan dapat ditinjau
melalui: kesatuan batas wilayah, kesatuan bangsa, kesatuan sosial budaya,
kesatuan ekonomi dan kesatuan pertahanan dan keamanan(Lembaga Pertahanan
Nasional, 2017).
Pertama, gerakan separatis bersenjata dan politik yang kini mengarah pada
upaya memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu gerakan
separatis bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang sepakat guna
mengakui dan bergabung kembali dengan NKRI), kelompok separatis politik
(KSP) dan kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN) di lingkungan OPM di
Papua, serta upaya menegakkan kembali Republik Maluku dari selatan (RMS)
melalui pembentukan gaya baru organisasi RMS, Forum Kedaulatan Maluku
(FKM). Tentu akan mengancam keutuhan Batas area geografis dan kesatuan
NKRI itu sendiri.
Yang kedua ialah tindakan kekerasan dan konflik masyarakat. Meski telah
dilakukan upaya penegakan hukum, namun diperkirakan kasus kekerasan dan
konflik antar masyarakat akan terus terjadi. Pengelolaan dimulai dengan
pendekatan pembangunan nasional, tanpa mengabaikan keragaman budaya, dan
sekaligus melaksanakan pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya
peningkatan kualitas proses politik didalam rangka normalisasi dan pemantapan
kehidupan masyarakat di sejumlah Batas area rawan konflik dan rawan konflik
relatif lambat, namun perbaikan struktur politik dan proses menuju penyelesaian
secara bertahap. beberapa konflik berjalan dengan baik (Juniawan Priyono S.Si
M.Si, 2017).
7
Ketiga, masalah keamanan teritorial, perbatasan dan pulau-pulau luar.
Terkait masalah keamanan perbatasan, baik darat maupun laut, ada beberapa
masalah perbatasan yang perlu segera dibenahi. Masalah keamanan perbatasan
juga mencakup Situasi pulau-pulau terluar yang berada di didalam dan berbatasan
langsung dengan beberapa negara tetangga yang sebenarnya berpotensi guna
dipisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia apabila tidak bisa dijaga dan
dilindungi secara memadai.
Wadah (Contour)
Isi (Content)
Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan
menghasilkan sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu
8
mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.
Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin didalam tidakan, perbuatan dan
perilaku dari bangsa Indonesia.Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan
identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan
kebersamaan yang mempunyai rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah
air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi didalam seluruh aspek
kehidupan nasional.
Negara Indonesia sendiri memiliki ciri khas dan perilaku ramah dan sopan
serta menghargai antara satu sama lain meskipun memiliki sebuah perbedaan, baik
agama, suku ataupun bahasa daerah yang digunakan masing-masing wilayah yang
ada di Indonesia.
Geopolitik mempunyai arti yang sangat didalam bagi bangsa Indonesia ialah
guna bisa mempertahankan negara dan berperan penting didalam pembinaan
kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul didalam
proses pencapaian tujuan. Bahwa kita sebagai masyarakat dan negara harus
mempunyai hubungan spiritual yang mendidalam dengan lingkungan tempat
mereka hidup dan tinggal. Dengan inilah yang diartikan sebagai kesadaran
geopolitik (Press, n.d.).
Dengan kesadaran geopolitik seperti ini, sebuah masyarakat dan negara akan
hidup didalam harmoni erat dengan lingkungannya, baik itu lingkungan sosial
budaya, adat tradisi, maupun lingkungan geografis. Dengan inilah negara kita
semakin maju karena bisa berhubungan dengan negara lain secara erat.Geopolitik
juga memberi peluang bagi Negara Indonesia guna bekerja sama dengan Negara
lain yang mempunyai kemajuan teknologi dan transportasi yang lebih maju
dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di Batas area Nusantara
dengan memberikan profit bagi bangsa Indonesia.
Pentingnya kesadaran Geopolitik ini ialah guna menjaga pengaruh bangsa lain
yang ingin menguasai dan memiliki sumber daya alam dan kekayaan Negara
Indonesia yang dapat di ambil dan dibawa ke Negara lain. Hal ini haruslah dijaga
agar tidak adanya terjadi peperangan kembali untuk memperebutkan hak-hak
tersebut.
9
teritorial dari Indonesia. Ordonansi tahun 1939 menetapkan batas-batas wilayah
laut sampai dengan 3 mil dari pantai pada waktu air surut, menurut prinsip pulau
demi pulau secara terpisah. Pada waktu itu batas negara Indonesia terletak pada
batas daratan pulau-pulau yang dipisahkan oleh perairan atau selat antar pulau.
Batas wilayah wilayah laut masih sangat kecil karena pemanfaatan seluruh pulau
hanya menambah perairan sampai dengan 3 mil di sekitarnya. Sebagian besar
batas wilayah perairan di dalam pulau-pulau tersebut adalah perairan terbuka. Hal
ini tentu tidak sesuai dengan kepentingan keselamatan dan keamanan Indonesia
Serikat.
10
Pengumuman Pemerintah Negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi
pada 21 Maret 1980. Batas ZEE ialah sekitar 200 mil yang dihitung dari garis
dasar laut Batas area Indonesia. Alasan-alasan yang mendorong pemerintah
mengumumkan ZEE ialah :
11
BAB III
PEMBAHASAN
Geopolitik secara etimologis berasal dari kata geo (Yunani) yang berarti bumi,
yang merupakan batas ruang hidup. Sedangkan politik berasal dari kata polis yang
berarti kesatuan masyarakat atau negara yang merdeka; dan teia yang berarti
urusan (politik), berarti kepentingan umum warga suatu bangsa. Sebagai acuan
umum, geopolitik didefinisikan sebagai ilmu tentang penciptaan negara, yang
kesemuanya politik memiliki keterkaitan atau relevansi dengan masalah geografis.
Jadi, geografi berkaitan dengan hubungan timbal balik antara manusia dan
lingkungan tempat mereka tinggal. Sedangkan politik selalu berkaitan dengan
kekuasaan atau pemerintahan (Ngadilah, 2007).
Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan studi geografi politik
dari pandangan bahwa negara seperti organisme atau makhluk hidup. Pergi ke
negara dari sudut pandang konsep ruang. Negara adalah ruang yang ditempati
oleh kelompok-kelompok politik masyarakat (bangsa). Bangsa dan negara tunduk
pada hukum alam. Jika bangsa dan negara ingin tetap eksis dan berkembang,
maka hukum pemekaran (perpanjangan batas wilayah) harus diterapkan. Lebih
lanjut, Rudolph Kjellen berpendapat bahwa negara adalah badan yang seharusnya
memiliki kekayaan intelektual. Negara adalah sistem politik yang meliputi
12
geopolitik, ekonomi politik, kratopolitik, dan sosiopolitik. Kjellen juga
mengusulkan ekspansionisme untuk membela negara dan mengembangkannya.
Selain itu, ia mengusulkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat negara
dengan memulai pengembangan kekuatan darat (kontinental) dan diikuti dengan
pengembangan kekuatan maritim.
2) Pandangan Haushofer
Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl Haushofer yang
Berada di era tersebut itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman dibawah pimpinan
Hitler. Pemikiran Haushofer disamping berisi paham ekspansionisme juga
mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman ialah ras
paling unggul yang harus bisa menguasai dunia. Pandangan semacam ini juga
berkembang di dunia, berupa ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat
militerisme dan fasisme. Kemudian ia berpenbisa bahwa pada hakekatnya dunia
terbagi didalam empat benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara unggul.
Teori Ruang dan Kekuatan merupakan hasil penelitiannya serta dikenal pula
sebagai teori Pan Regional, yaitu :
Autarki (swasembada)
13
sangat di hindari oleh masyarakat Indonesia sendiri karena di Negara Indonesia
banyak sekali perbedaan.
14
produk hukum yang bisa diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten
didalam bentu peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku secara nasional.
Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme
guna mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yang
berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan guna meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan, dan
kesatuan.
Meningkatkan peran Indonesia didalam kancah internasional dan
memperkuat korps diplomatic sebagai upaya penjagaan Batas area
Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
Ada beberapa hal yang perlu diamati didalam bidang ekonomi, yaitu:
Ada beberapa hal yang perlu diamati didalam bidang sosial, yaitu:
Letak Negara Indonesia sendiri merupakan salah satu Negara yang letak
Geografisnya sangat strategis, hal ini menjadi sebuah pemicu dimana beberapa
15
Negara luar pada masa silam berniat untuk menduduki Indonesia karena roda
perputaran ekonomi di Indonesia memiliki potensi yang cukup tinggi karena
sumber daya alam yang memadai.
16
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Geopolitik adalah sistem atau peraturan politik yang berupa kebijakan dan
strategi nasional yang digerakkan oleh aspirasi geografis nasional. Pengetahuan
nusantara sebagai geopolitik Indonesia dijadikan sebagai pola pikir dan
pandangan hidup masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Kekuatan
negara Indonesia terletak pada: letak geografis dan posisi strategis serta kaya akan
sumber daya alam. Sedangkan kelemahannya terletak pada bentuk nusantara dan
kebhinekaan umat yang harus bersatu dalam berbangsa dan bertanah air,
sebagaimana para pendiri negara ini berjuang dan berkomitmen pada sempah
generasi muda. Sehingga pandangan geopolitik bangsa Indonesia harus
berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila dengan apa yang secara jelas dan
tegas ditetapkan dalam Pembukaan UUD 19 untuk mewujudkan persatuan dan
kesatuan Negara Indonesia.
Sebagai warga Negara dan masyarakat Indonesia yang baik dan mencintai
negaranya sendiri, kita harus menjaga keutuhan serta keamanan Negara Indonesia
17
dari ancaman luar yang ingin merusak dan menghancurkan Bhineka Tunggal Ika.
Hal ini perlu di perhatikan secara seksama dan memperkuat pertahanan agar tidak
terjadi kembali pertumbahan darah untuk merebut sumber daya alam yang ada di
Indonesia oleh Negara lain yang ingin merampasnya sejak jaman dahulu.
18
DAFTAR PUSTAKA
Calam, A., & Sobirin. (2009). Formulasi Geopolitik di Era Reformasi. Jurnal
SAINTIKOM, 7(2), 350–365.
19
HASIL TURNITIN
20