Anda di halaman 1dari 23

GEOPOLITIK DI NEGARA INDONESIA

Dosen Pengampu: Bani Pamungkas, S.H. Msi MPA

Mata Kuliah: PKN

Prodi: Akutansi

Kelompok 10

1. Rahmi Zahara (1211002035)


2. Raihan Rahman (1212003008)
3. Reyfa Mayero (1212003018)
4. Raihan Zikri Wijaya (1211002044)
5. Rhosa Thalia Ariva (1211002041)
6.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas
karunia-Nya sehingga kami dapat meyelesaikan penyusunan Paper dengan baik
penyusunan paper ini dengan baik guna memenuhi tugas PKN yang telah
diberikan sebelumnya. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Paper ini
adalah agar pembaca dapat mengetahui tentang Geopolitik yang ada di Indonesia
juga sebagai refrensi bagi pembaca. Dalam kesempatan ini izinkanlah kami
dengan segala kerendahan hati yang tulus untuk mengucapkan terimakasih kepada
seluruh pihak-pihak yang telah mendukung dalam penyusunan paper ini sehingga
paper ini dapat selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih yang lebih
mendalam atas bimbingan, saran, kritik, dorongan, dan semangat dalam
penyusunan paper ini ditujukan kepada :

 Bapak Bani Pamungkas, S.H. Msi MPA

 Teman-teman

Akhir kata, kami menyadari bahwa penyusunan paper ini masih kurang sempurna,
sehingga seluruh saran dan kritik yang membangun adalah sangat diharapkan.
Semoga paper ini dapat berguna bagi diri kami pribadi maupun pihak yang
membutuhkan.

Jakarta, 27 Oktober 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................6
2.1 Historis Geopolitik......................................................................................6
2.2 Perkembangan Geopolitik di Indonesia......................................................6
2.3 Unsur-Unsur Geopolitik Indonesia.............................................................8
2.4 Arti Penting Geopolitik Bagi Bangsa Indonesia.........................................9
2.5 Implementasi Geopolitik Didalam Hukum Batas Area..............................9
BAB III PEMBAHASAN...............................................................................12
3.1 Teori Geopolitik Kontinental...............................................................12
3.2 Asal Istilah Geopolitik.........................................................................12
3.3 Kehidupan Bidang Ekonomi................................................................15
3.4 Kehidupan Bidang Sosial....................................................................15
BAB IV KESIMPULAN................................................................................17
4.1 Kesimpulan..........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................19
HASIL TURNITIN.........................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geopolitik secara etimologis berasal dari kata geo (Yunani) yang berarti bumi
dan tidak lepas dari pengaruh letak dan Situasi geografis bumi yang merupakan
lingkup kehidupan. Geopolitik didefinisikan sebagai ilmu administrasi negara,
yang politiknya berkaitan dengan masalah geografis Batas area atau tempat
tinggal suatu bangsa. Geopolitik ialah ilmu yang memahami hubungan antara
faktor geografis, strategi dan kebijakan suatu negara, sedangkan implementasinya
memerlukan strategi nasional (Ermaya Suradinata). Atas dasar ini, kebijakan
implementasi suatu negara tergantung pada Situasi atau lingkungan di mana
negara tersebut berada. Istilah geopolitik pertama kali didefinisikan oleh
Frederich Ratzel sebagai geografi politik, yang kemudian diperluas oleh Rudolf
Kjellen menjadi geopolitik politik, atau dipersingkat geopolitik (Calam & Sobirin,
2009).

Pemahaman geoploitik bangsa Indonesia dirumuskan didalam konsep


Pengetahuan Nusantara. Bagi masyarakat Indonesia, geopolitik merupakan cara
pandang baru didalam mempertimbangkan faktor geografis Batas area negara
guna mencapai tujuan nasionalnya. Bagi Indonesia, geopolitik ialah kebijakan
guna mencapai tujuan nasional dengan menggunakan letak geografis negara
berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang Situasi geografis.

Secara geografis, Indonesia mempunyai ciri khas, yaitu diapit oleh dua
samudera (India dan Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia), serta berada di
bawah orbit geostasioner-satelit orbit (GSO). Indonesia ialah negara kepulauan
yang dikatakan Nusantara (tanah air di antara perairan), oleh karena itu bisa
dikatakan sebagai benua maritim Indonesia. Batas area negara Indonesia secara
hukum diatur didalam Pasal 25 A Perubahan IV UUD 1945 yang berbunyi:
“Negara kesatuan Republik Indonesia ialah negara kepulauan yang bercirikan
pulau-pulau dengan Batas area perbatasan dan hak-haknya ditentukan dengan
undang-undang.” . Atas dasar itu, Indonesia telah mengembangkan pemahaman
geopolitik nasionalnya, yaitu Pengetahuan Nusantara. Secara historis, Batas area
Indonesia pernah menjadi bekas jajahan Belanda yang sebelumnya dikatakan
Hindia Timur, Batas area Hindia Belanda. , yang sekarang dikatakan Indonesia
dari Sabang sampai Merauke, ialah ruang hidup (lebensraum) bangsa Indonesia
yang harus dipersatukan dan dipertahankan (Iriansyah, 2018). Negara Indonesia
sendiri memiliki strategi yang diterapkan guna mempertahankan kesatuan dan
keutuhan agar tidak runtuhnya pondasi keamanan itu sendiri.

1
Negara Indonesia memiliki luas wilayah yang sangat luas dimana lahan yang
ada di Indonesia sangat subur dan banyak ditumbuhi pepohonan. Hal ini yang
menyebabkan banyak Negara asing tertarik untuk menguasai dan menjajah
Negara Indonesia dikarenakan banyaknya kekayaan yang dapat dimanfaatkan.
Selain Itu Negara Indonesia sendiri terkenal dengan wilayah yang asri dan
pertanahan di Indonesia dapat ditanami berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan
bahan masakan.

Salah satu alasan Negara Indonesia dijajah pada saat itu ialah karena Indonesia
memiliki hasil rempah-rempah yang tidak dimiliki oleh banyak Negara dan
hamparan sawah yang dimiliki Negara Indonesia sangat luas sehingga lahan
tersebut dapat ditanami tanaman lain seperti jagung ataupun gandum pada saat itu.
Tanaman dan hasil tersebut kemudian dibawa ke Negara mereka masing-masing.

Bangsa Indonesia tidak mau memperluas Batas areanya sebagai ruang hidup.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia tidak mengembangkan ekspansionisme, seperti
teori geopolitik Ratzel, Kjellen dan Hausjofer. Berdasarkan fakta geografis dan
sejarah tersebut, Batas area Indonesia dan isinya dianggap satu kesatuan.
Pandangan atau pengetahuan nasional tentang Indonesia ini dikatakan
pengetahuan nusantara. Persepsi nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa
Indonesia.

Pada tahun 1982 konvensi hukum laut memberikan perluasan yurisdiksi


negara-negara pantai di lautan bebas. Asas ZEE diterima. Hal lain yang sangat
menguntungkan dari konvensi tersebut ialah diterimanya asas nusantara sebagai
asas hukum internasional. Hasil konvensi tersebut disahkan pada bulan agustus
1983 didalam seminar Konvensi Hukum Laut Internasional di New York. Dengan
demikian sah sudah rumusan “Negara RI ialah satu kesatuan Batas area laut yang
dididalamnya terhampar pulau besar dan kecil dengan jumlah 17.508 pulau”.

Dengan dikukuhkannya Batas area darat dan laut atau perairan, perjuangan
bangsa Indonesia selanjutnya ialah menegakkan kedaulatan di ruang udara dan
memperjuangkan kepentingan RI di Batas area antariksa nasional, termasuk Geo
Stationery Orbit (GSO). Konvensi Paris 1919, yang kemudian disusul Konvensi
Chicago 1944, menetapkan pengertian ruang udara sebagai jalur ruang udara di
atmosfir yang berisi cukup udara yang memungkinkan pesawat udara bergerak.
Jarak ketinggian kedaulatan negara di atmosfir ditentukan oleh kesanggupan
pesawat udara mencapai ketinggian (Risdiarto, 2017).

Pasal 1 Konvensi Paris 1919 yang kemudian diganti oleh pasal 1 Konvensi
Chicago 1944 menyatakan bahwa seluruh negara mempunyai kedaulatan utuh dan
eksklusif di ruang udara di atas Batas areanya. Indonesia sebagai negara berdaulat
menentukan batas Batas area udara dengan mengikuti sistem cerobong. Batas
Batas area udara ditarik bertikal dari batas Batas area ke bawah dan ke atas.

2
Pernyataan tentang Batas area udara kedaulatan Indonesia tercantum didalam
Undang-Undang No.20 tahun 1982, yang diubah menjadi Undang-Undang No.1
Tahun 1988 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan dan Keamanan
Negara.

Kata Pengetahuan berarti penglihatan, penglihatan, penglihatan atau panca


indera, sedangkan istilah Nusantara digunakan guna menggambarkan kesatuan
Batas area perairan dan kumpulan pulau Indonesia antara Samudra Pasifik dan
Samudra Indonesia, serta antar benua. dari Asia. dan benua Australia. Didalam
rangka memajukan dan menata kehidupan berbangsa, orang Indonesia telah
merumuskan landasan visual yang bisa meningkatkan kesadaran akan persatuan
dan kesatuan didalam keragaman, yaitu bagaimana orang Indonesia memandang
diri mereka sendiri dan lingkungannya. Basis visual ini dikenal dengan
Pengetahuan Kebangsaan atau National Insights dan Pengetahuan Nusantara.

Pengetahuan Nusantara ialah geopolitik Indonesia, yang diberi pengertian


sebagai cara pandang dan sikap bangsa insonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan Batas area dan tetap menghargai serta menghormati
kebhinekaan didalam seluruh aspek kehidupan nasional guna mencapai tujuan
nasional (Jamaludin et al., 2017).

Pengetahuan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia dikembangkan


berdasarkan latar belakang filosofi sebagai berikut:

a. Falsafah Pancasila
Pengetahuan Nusantara dikembangkan berdasarkan falsafah pancasila
yang mengandung nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan, keadilan dan
keberadaban, persatuan dan kesatuan, musyawarah guna mencapai
mufakat, serta kesejahteraan guna menciptakan suasana damai dan
tenteram menuju kebahagiaan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara
Indonesia dari generasi ke generasi.
b. Aspek KeBatas areaan Nusantara
Situasi objektif geografi Indonesia terletak pada posisi silang yang sangat
strategis, dan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan negara lain.
Hal tersebut menjadi aspek yang melatarbelakangi pengembangan
Pengetahuan Nusantara. Situasi objektif geografi Indonesia mengandung
beraneka ragam kekayaan alam baik yang di didalam maupun di atas
permukaan bumi, potensi di udara dan ruang antariksa dan jumlah
penduduk yang besar yang terdiri atas berbagai suku yang masing-masing
mempunyai budaya, adat istiadat/ tradisi, dan pola kehidupan yang
beraneka ragam.
c. Aspek Sosial Budaya

3
Pengetahuan Nusantara juga dikembangkan berdasarkan Situasi objektif
bangsa Indonesia yang beraneka ragam budaya, adat istiadat, agama, dan
bahasa serta sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatannya.
Kepemilikan itu merupakan warisan yang diterima secara emosional dan
bersifat mengikat secara kuat ke didalam, karena itu sangat sensitive
sifatnya. Faktor-faktor negatif secara sosial-budaya bisa menimbulkan
disintegrasi atau perpecahan bangsa secara bersama-sama oleh seluruh
rakyat Indonesia, oleh karenanya harus diupayakan guna dihilangkan.
d. Aspek Kesejarahan
Bangsa Indonesia lahir di atas cerita sejarah yang sangat panjang,
sedangkan semangat kebangsaan guna menjadi bangsa merdeka ditandai
dengan lahirnya Organisasi Budi Utomo. Proklamasi 17 Agustus 1945
merupakan buah dari perjuangan yang dilandasi semangat tersebut. Oleh
karena itu semangat kebangsaan yang telah dibangun susah payah oleh
generasi terdahulu seharusnya bisa tetap dipelihara dan dipertahankan oleh
generasi saat ini. Pengetahuan Nusantara dikembangkan berdasarkan
aspek kesejarahan atas dasar pengalaman sejarah yang tidak menerima
terulangnya perpecahan didalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia.

Pengetahuan Nusantara bertujuan guna mewujudkan rasa nasionalisme


yang tinggi didalam seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia dengan
mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan individu, kelompok,
suku atau daerah. Ini tidak berarti bahwa mengesampingkan kepentingan individu,
kelompok, suku, bangsa, atau Batas area mana pun. Kepentingan-kepentingan
tersebut akan tetap dihormati, diakui dan dipenuhi sepanjang tidak bertentangan
dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat umum.

Tingginya rasa nasionalisme didalam seluruh bidang kehidupan guna


mencapai tujuan nasional mencerminkan tumbuhnya rasa, pemahaman, dan
semangat nasionalisme didalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman
dan penghayatan terhadap konsepsi visioner visi nusantara (Purwoko, 2020).

Negara Indonesia sendiri seringkali menjadi target beberapa Negara untuk


diraup sumberdaya alam ataupun kekayaan bumi yang ada di Indonesia, oleh
karenanya penting pengetahuan terkait dengan Geopolitik di Indonesia saat ini
guna menjaga kesatuan dan kestabilan antar masyarakat untuk menopang serta
bahu membahu menjaga kekayaan dan budaya Indonesia dari pengaruh luar yang
ingin merusak atau mengambil hak milik bangsa Indonesia sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang bisa kita ketahui bedasarkan dengan latar
belakang di atas ialah bertujuan guna mengetahui dan memahami alur Geopolitik
di Indonesia.

4
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan paper ini iialah bertujuan guna mengetahui serta
memperdidalam ilmu ataupun materi terkait dengan Geopolitik yang ada di
Indonesia.

5
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Historis Geopolitik

Negara Indonesia pernah mempunyai Batas area yang terpisah, secara historis
pada tahun Indonesia ialah bekas jajahan Belanda. Batas area Hindia Belanda
masih dipisahkan menurut ketentuan Ordonansi Tahun 1939, dengan Batas area
laut Hindia Belanda hingga 3 (tiga) mil. Dengan Ordonansi , laut atau badan air di
luar 3 mil ialah laut yang jernih dan dianggap sebagai perairan internasional.
Sebagai bangsa yang terpecah dan terjajah, hal ini jelas merupakan kerugian besar
bagi rakyat Indonesia. Situasi ini tidak membantu kita guna mencapai bangsa
yang merdeka, bersatu dan berdaulat. (Astawa, 2017)

Secara etimologis, Pengetahuan Nusantara berasal dari kata Pengetahuan dan


Nusantara. Pengetahuan berasal dari kata Wawas (Jawa) , yang berarti
penglihatan, penglihatan dan persepsi panca indera. Jadi pandangan terang ialah
pandangan, pandangan, pandangan, persepsi indrawi. Pengetahuan juga berarti
cara melihat dan melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa
berarti pulau atau kepulauan. Antara berarti bahwa posisi ditampilkan di antara
dua elemen.

Oleh karena itu Nusantara merupakan kesatuan kepulauan antara dua benua,
yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudera, yaitu Samudra Hindia dan
Pasifik. Menurut pemahaman saat ini, kata “Nusantara” digunakan sebagai
pengganti nama Indonesia (Ermaya, 2016).

2.2 Perkembangan Geopolitik di Indonesia

Pembangunan geopolitik Indonesia diprakarsai oleh para founding fathers


bangsa melalui sumpah pemuda nusantara, menandakan keutuhan batas wilayah
nusantara, bangsa yang menjadi dasar kebangsaan Indonesia dan bahasa yang
menjadi faktor pemersatu yang melayani seluruh nusantara. dan isinya. Rasa
kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik secara spiritual
maupun moral, membantu menghilangkan perbedaan fisik yang disebabkan oleh
perbedaan geografis.

Letak geografis perbatasan suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting
dan menjadi pertimbangan utama berbagai kebijakan, termasuk perumusan
kebijakan keamanan nasional atau human security. Berbagai bencana alam yang
terjadi seperti: angin topan, gempa bumi, tsunami merupakan beberapa ancaman
terhadap manusia yang sangat ditentukan oleh situasi geografis. Penyebaran

6
konflik perkotaan tampaknya agak terhambat oleh faktor geografis, seperti di
Afrika, Balkan dan Asia Tengah, sehingga lokasi Indonesia yang strategis juga
memiliki beberapa implikasi geopolitik dan geostrategis. Unsur-unsur dasar
pengetahuan Nusantara untuk mencapai persatuan dan kesatuan dapat ditinjau
melalui: kesatuan batas wilayah, kesatuan bangsa, kesatuan sosial budaya,
kesatuan ekonomi dan kesatuan pertahanan dan keamanan(Lembaga Pertahanan
Nasional, 2017).

Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang


secara keseluruhan merupakan kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita perjuangan
bangsa melalui pembangunan nasional. di semua bidang. potensi maritim dan
antariksa yang terintegrasi. Perkembangan geopolitik di Indonesia juga
dipengaruhi oleh globalisasi dan kemajuan teknologi yang membuat Batas area
kedaulatan suatu negara, khususnya Negara Indonesia, semakin abstrak dan tidak
pasti sehingga bisa dengan mudah ditembus oleh aktor atau aktor internasional.
Kemudian ada proses politik dan demokratisasi. Akhir tahun 2007 juga ditandai
dengan keberhasilan rakyat Indonesia didalam menyelenggarakan pemilihan
umum dengan sistem pemilihan langsung. Proses pemilu yang sangat transparan
menjadi kunci keberhasilan KPU didalam menyelenggarakan pesta demokrasi ini.
Selanjutnya muncul tiga kasus pokok, yaitu:

Pertama, gerakan separatis bersenjata dan politik yang kini mengarah pada
upaya memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu gerakan
separatis bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang sepakat guna
mengakui dan bergabung kembali dengan NKRI), kelompok separatis politik
(KSP) dan kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN) di lingkungan OPM di
Papua, serta upaya menegakkan kembali Republik Maluku dari selatan (RMS)
melalui pembentukan gaya baru organisasi RMS, Forum Kedaulatan Maluku
(FKM). Tentu akan mengancam keutuhan Batas area geografis dan kesatuan
NKRI itu sendiri.

Yang kedua ialah tindakan kekerasan dan konflik masyarakat. Meski telah
dilakukan upaya penegakan hukum, namun diperkirakan kasus kekerasan dan
konflik antar masyarakat akan terus terjadi. Pengelolaan dimulai dengan
pendekatan pembangunan nasional, tanpa mengabaikan keragaman budaya, dan
sekaligus melaksanakan pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya
peningkatan kualitas proses politik didalam rangka normalisasi dan pemantapan
kehidupan masyarakat di sejumlah Batas area rawan konflik dan rawan konflik
relatif lambat, namun perbaikan struktur politik dan proses menuju penyelesaian
secara bertahap. beberapa konflik berjalan dengan baik (Juniawan Priyono S.Si
M.Si, 2017).

7
Ketiga, masalah keamanan teritorial, perbatasan dan pulau-pulau luar.
Terkait masalah keamanan perbatasan, baik darat maupun laut, ada beberapa
masalah perbatasan yang perlu segera dibenahi. Masalah keamanan perbatasan
juga mencakup Situasi pulau-pulau terluar yang berada di didalam dan berbatasan
langsung dengan beberapa negara tetangga yang sebenarnya berpotensi guna
dipisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia apabila tidak bisa dijaga dan
dilindungi secara memadai.

Secara keseluruhan Negara Indonesia merupakan Negara yang strategies


dimana banyak aspek pendukung namun perlu ditingkatkan sebelumnya seperti
perbatasan yang harus lebih ditingkatkan keamanannya serta konflik yang
merusak suatu tempat akibat adanya perseteruan antara masyarakat dengan pihak
aparat akibat kesalah pahaman yang tidak sengaja terjadi di lingkup mereka.

Geopolitik sendiri menjadi sebuah wadah bagi seluruh bangsa Indonesia


untuk menjalani kehidupan yang mana batas area Indonesia saat ini haruslah
dikembangkan dan dijaga kekayaannya tersebut dari tangan yang tidak
bertanggung jawab akan hal tersebut.

2.3 Unsur-Unsur Geopolitik Indonesia

Geopolitik mempunyai unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa


dikatakan sebagai Pengetahuan Nusantara ada tiga,yaitu :

 Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi


seluruh Batas area Indonesia yang mempunyai sifat nusantara dengan kekayaan
alam dan penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia mempunyai
organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan
didalam wujud suprastruktur politik dan wadah didalam kehidupan bermasyarakat
ialah berbagai kelembagaan didalam wujud infrastruktur politik.

 Isi (Content)

Merupakan sebuah aspirasi masyarakat yang telah didasari dalam sumpah


pemuda dan UUD dimana isi tersebut bertujuan untuk mempertahankan kesatuan
Negara Indonesia dan kekayaan dari sumber daya alam serta keaneka ragaman
yang telah ada di Indonesia. Hal ini terfokuskan untuk menjaga apa yang menjadi
hak milik bangsa Indonesia namun sesuai dan bedasarkan dengan undang-undang
yang telah ditetapkan untuk menjaga kesatuan dan keutuhan Bhineka Tunggal Ika.

 Tata laku (conduct)

Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan
menghasilkan sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu

8
mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.
Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin didalam tidakan, perbuatan dan
perilaku dari bangsa Indonesia.Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan
identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan
kebersamaan yang mempunyai rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah
air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi didalam seluruh aspek
kehidupan nasional.

Negara Indonesia sendiri memiliki ciri khas dan perilaku ramah dan sopan
serta menghargai antara satu sama lain meskipun memiliki sebuah perbedaan, baik
agama, suku ataupun bahasa daerah yang digunakan masing-masing wilayah yang
ada di Indonesia.

2.4 Arti Penting Geopolitik Bagi Bangsa Indonesia

Geopolitik mempunyai arti yang sangat didalam bagi bangsa Indonesia ialah
guna bisa mempertahankan negara dan berperan penting didalam pembinaan
kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul didalam
proses pencapaian tujuan. Bahwa kita sebagai masyarakat dan negara harus
mempunyai hubungan spiritual yang mendidalam dengan lingkungan tempat
mereka hidup dan tinggal. Dengan inilah yang diartikan sebagai kesadaran
geopolitik (Press, n.d.).

Dengan kesadaran geopolitik seperti ini, sebuah masyarakat dan negara akan
hidup didalam harmoni erat dengan lingkungannya, baik itu lingkungan sosial
budaya, adat tradisi, maupun lingkungan geografis. Dengan inilah negara kita
semakin maju karena bisa berhubungan dengan negara lain secara erat.Geopolitik
juga memberi peluang bagi Negara Indonesia guna bekerja sama dengan Negara
lain yang mempunyai kemajuan teknologi dan transportasi yang lebih maju
dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di Batas area Nusantara
dengan memberikan profit bagi bangsa Indonesia.

Pentingnya kesadaran Geopolitik ini ialah guna menjaga pengaruh bangsa lain
yang ingin menguasai dan memiliki sumber daya alam dan kekayaan Negara
Indonesia yang dapat di ambil dan dibawa ke Negara lain. Hal ini haruslah dijaga
agar tidak adanya terjadi peperangan kembali untuk memperebutkan hak-hak
tersebut.

2.5 Implementasi Geopolitik Didalam Hukum Batas Area

 Semenjak 17 Agustus 1945 hingga 13 Desember 1957.

Batas-batas wilayah Republik Indonesia ketika merdeka termasuk batas-


batas wilayah bekas Hindia Belanda berdasarkan ketentuan “Teritoriale Zee en
Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas-batas wilayah laut

9
teritorial dari Indonesia. Ordonansi tahun 1939 menetapkan batas-batas wilayah
laut sampai dengan 3 mil dari pantai pada waktu air surut, menurut prinsip pulau
demi pulau secara terpisah. Pada waktu itu batas negara Indonesia terletak pada
batas daratan pulau-pulau yang dipisahkan oleh perairan atau selat antar pulau.
Batas wilayah wilayah laut masih sangat kecil karena pemanfaatan seluruh pulau
hanya menambah perairan sampai dengan 3 mil di sekitarnya. Sebagian besar
batas wilayah perairan di dalam pulau-pulau tersebut adalah perairan terbuka. Hal
ini tentu tidak sesuai dengan kepentingan keselamatan dan keamanan Indonesia
Serikat.

 Dari Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) hingga 17 Februari 1969.

Deklarasi juanda menetapkan perbatasan wilayah martim di Indonesia


dimana batas tersebut rata-rata merupakan sebuah perairan yang bebas dan dapat
di akses oleh siapa saja. Luasnya wilayah kelautan Indonesia menyebabkan
Negara Indonesia terkenal dengan sebutan Negara martim, dimana akhirnya
pemerintah mengeluarkan peraturan lalu lintas damai di Negara Indonesia sendiri.

 Dari 17 Februari 1969 (Deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarang.

Deklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep politik


yang berdasarkan konsep Batas area. Deklarasi ini dilihat pula sebagai upaya guna
mengesahkan Pengetahuan Nusantara. Disamping dilihat pula sebagai upaya guna
mewujudkan Pasal 33 ayat 3 UUD 1945. konsekuensinya bahwa sumber
kekayaan alam didalam landas kontinen Indonesia ialah milik eksklusif Negara.
Asas pokok yang termuat di didalam Deklarasi tentang landas kontinen ialah
sebagai berikut :

 Seluruh sumber kekayaan alam yang terbisa didalam landasan kontinen


Indonesia ialah milik eksklusif Negara RI
 Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen ialah suatu garis yang di
tarik ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan Batas area
terluar Negara tetangga.
 Claim tersebut tidak terikat sifat serta status dari perairan diatas landas
kontinen Indonesia maupun udara diatasnya.
 Demi kepastian hokum dan guna mendukung kebijaksanaan Pemerintah,
asas-asas pokok tersebut dituangkan didalam Undang-Undang Nomor 1
tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia. Disamping itu UU ini
juga memberi dasar bagi pengaturan eksplorasi serta penyidikan ilmiah
atas kekayaan alam di landas kontinen dan masalah-masalah yang
ditimbulkannya.
 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

10
Pengumuman Pemerintah Negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi
pada 21 Maret 1980. Batas ZEE ialah sekitar 200 mil yang dihitung dari garis
dasar laut Batas area Indonesia. Alasan-alasan yang mendorong pemerintah
mengumumkan ZEE ialah :

 Persediaan ikan yang semakin terbatas


 Kebutuhan guna pembangunan nasional Indonesia
 ZEE mempunyai kekuatan hokum internasional

Melalui perjuangan panjang di forum Internasional, akhirnya Konferensi


PBB tentang Hukum Laut II di New York 30 April 1982 menerima “The United
Nation Convention on the Law of the sea” (UNCLOS), yang kemudian
ditandatangani pada 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara
termasuk Indonesia. Konvensi tersebut mengakui atas asas Negara Kepualauan
serta menetapkan asas-asas pengukuran ZEE. Pemerintah dan DPR RI kemudian
menetapkam UU No.5 tahun 1983 tentang ZEE, serta UU No. 17 tahun 1985
tentang Ratifikasi UNCLOS. Semenjak 3 Februari 1986 indonesia telah tercatat
sebagai salah satu dari 25 negara yang telah meratifikasinya.

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Teori Geopolitik Kontinental

Geopolitik secara etimologis berasal dari kata geo (Yunani) yang berarti bumi,
yang merupakan batas ruang hidup. Sedangkan politik berasal dari kata polis yang
berarti kesatuan masyarakat atau negara yang merdeka; dan teia yang berarti
urusan (politik), berarti kepentingan umum warga suatu bangsa. Sebagai acuan
umum, geopolitik didefinisikan sebagai ilmu tentang penciptaan negara, yang
kesemuanya politik memiliki keterkaitan atau relevansi dengan masalah geografis.
Jadi, geografi berkaitan dengan hubungan timbal balik antara manusia dan
lingkungan tempat mereka tinggal. Sedangkan politik selalu berkaitan dengan
kekuasaan atau pemerintahan (Ngadilah, 2007).

3.2 Asal Istilah Geopolitik

Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederic Ratzel (1844-1904) sebagai


ilmu bumi politik (Political Geogrephy). Istilah ini kemudian dikembangkan dan
diperluas oleh sarjaan ilmu politik Swedia, Rudolph Kjellen (1864-1922) dan Karl
Haushofer (1869-1964) dari Jerman menjadi Geographical Politic dan
dipersingkat Geopolitik. Perbedaan dari dua istilah di atas terletak pada titik
perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang geografi ataukah politik. Ilmu
bumi politik (Political Geography) memahami fenomena geografi dari aspek
politik, sedangkan geopolitik memahami fenomena politik dari aspek geography.

Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan didalam menentukan alternative


kebijaksanaan nasional guna mewujudkan tujuan tertentu. Prinsip-prinsip didalam
heopolitik menjadi perkembangan suatu Pengetahuan nasional. Pengertian
geopolitik telah dipraktekan Semenjak abad XIX, namun pengertiannya baru
tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu Pelaksanaan Negara yang seluruh
kebijakannya mempunyai kaitan atau arti dengan masalah-masalah geografi Batas
area yang menjadi tempat tinggal suatu bangsa.

1) Pandangan Ratzel dan Kjellen

Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan studi geografi politik
dari pandangan bahwa negara seperti organisme atau makhluk hidup. Pergi ke
negara dari sudut pandang konsep ruang. Negara adalah ruang yang ditempati
oleh kelompok-kelompok politik masyarakat (bangsa). Bangsa dan negara tunduk
pada hukum alam. Jika bangsa dan negara ingin tetap eksis dan berkembang,
maka hukum pemekaran (perpanjangan batas wilayah) harus diterapkan. Lebih
lanjut, Rudolph Kjellen berpendapat bahwa negara adalah badan yang seharusnya
memiliki kekayaan intelektual. Negara adalah sistem politik yang meliputi

12
geopolitik, ekonomi politik, kratopolitik, dan sosiopolitik. Kjellen juga
mengusulkan ekspansionisme untuk membela negara dan mengembangkannya.
Selain itu, ia mengusulkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat negara
dengan memulai pengembangan kekuatan darat (kontinental) dan diikuti dengan
pengembangan kekuatan maritim.

Kekuatan maritime di Indonesia cukup kuat dan terlatih untuk menjaga


kesatuan dan keamanan di wilayah air Indonesia karena seringkali adanya
kecurangan yang terjadi dan tindakan pencurian ikan dari wilayah lain ke
Indonesia di masa sekarang ini. Kasus ini sudah seringkali terjadi dan
ditindaklanjuti oleh pemerintah pada beberapa Negara yang nelayannya berlaku
curang menangkap Ikan di wilayah perbatasan Indonesia tanpa adanya izin dan
surat resmi.

Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka melihat pertumbuhan


negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk hidup). Oleh karena itu,
negara membutuhkan ruang hidup (lebensraum), dan mengenal proses kelahiran,
pertumbuhan, kelangsungan hidup, penyusutan dan kematian. Mereka juga
mengusulkan ekspansionisme yang kemudian memunculkan doktrin politik
kekuasaan (Politics of Power atau Theory of Power). Beberapa pemikir sering
menyebutnya Darwinisme sosial.

2) Pandangan Haushofer

Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl Haushofer yang
Berada di era tersebut itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman dibawah pimpinan
Hitler. Pemikiran Haushofer disamping berisi paham ekspansionisme juga
mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman ialah ras
paling unggul yang harus bisa menguasai dunia. Pandangan semacam ini juga
berkembang di dunia, berupa ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat
militerisme dan fasisme. Kemudian ia berpenbisa bahwa pada hakekatnya dunia
terbagi didalam empat benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara unggul.
Teori Ruang dan Kekuatan merupakan hasil penelitiannya serta dikenal pula
sebagai teori Pan Regional, yaitu :

 Lebensraum (ruang hidup) yang “cukup”

 Autarki (swasembada)

Selain itu masyarakat yang menduduki suatu wilayah dimana untuk


mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak dapat dipisahkan oleh suatu
ketetapan atau hukum alam. Hanya beberapa golongan yang mampu bertahan di
lingkup rasisme dimana hal tersebut seringkali memakan korban jiwa dan
menyebabkan perpecahan terjadi di lingkup masyarakat itu sendiri, hal ini yang

13
sangat di hindari oleh masyarakat Indonesia sendiri karena di Negara Indonesia
banyak sekali perbedaan.

Pada pemahaman ini Geopolitik digambarkan sebagai suatu lingkup atau


batas. Ruang hidup bangsa dengan kekuatan ekonomi dan sosial rasial
membutuhkan pembagian baru kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah landasan
ilmiah dari tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan hidupnya dan
untuk mendapatkan ruang vitalnya. Berdasarkan teori ekspansionisme, batas-batas
wilayah dunia dikelompokkan menjadi wilayah-wilayah yang akan dikuasai oleh
negara-negara superior seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Inggris Raya, dan
Jepang.

Bangsa Indonesia didalam kehidupan negaranya mempunyai suatu


Pengetahuan nasional yang dikatakan Pengetahuan Nusantara. Hakikat
Pengetahuan Nusantara ialah cara pandang yang utuh dan menyeluruh didalam
lingkup nusantara demi kepentingan nasional Indonesia. Atau dengan pengertian
lengkap, Pengetahuan Nusantara ialah cara pandang dan sikap Bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuandengan tetap menghargai dan
menghormati kebhinekaan di didalam seluruh aspek kehidupan nasional guna
mencapai tujuan nasional Indonesia.

Makna yang dapat dipetik dari pengertian tersebut adalah bahwa


Pengetahuan Nusantara mengajarkan kepada kita cara pandang dan sikap yang
benar terhadap keberadaan negara dan bangsa Indonesia yang sebenarnya
diwarnai oleh berbagai macam perbedaan, sehingga dalam situasi perbedaan,
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara ini. integritas dapat tercapai dan dapat
mencapai tujuan nasional. Persatuan dan kesatuan yang dicapai bukanlah
persatuan dan kesatuan yang didasarkan pada keseragaman, melainkan persatuan
dan kesatuan yang dibangun dengan menghargai adanya perbedaan.Ada beberapa
hal yang perlu diamati didalam bidang politik, yaitu

 Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur didalam undang-


undang, seperti UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU
Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut harus
sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya
seperti didalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala
daerah harus menjalankan prinsip demokrasi dan keadilan,
sehinnga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
 Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia
harus sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa
Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi seluruh
warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terbisa banyak

14
produk hukum yang bisa diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten
didalam bentu peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku secara nasional.
 Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme
guna mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yang
berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
 Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan guna meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan, dan
kesatuan.
 Meningkatkan peran Indonesia didalam kancah internasional dan
memperkuat korps diplomatic sebagai upaya penjagaan Batas area
Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.

3.3 Kehidupan Bidang Ekonomi

Ada beberapa hal yang perlu diamati didalam bidang ekonomi, yaitu:

 Batas area nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti


posisi khatulistiwa, Batas area laut yang luas, hutan tropis yang besar,
hasil tambang atau minyak yang besar, serta mempunyai penduduk
didalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi didalam
kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sector pemerintahan,
pertanian, dan perindustrian.
 Pembangunan ekonomi harus mengamati keadilan dan keseimbangan
antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah bisa
menciptakan upaya didalam keadilan ekonomi.
 Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro didalam pengembangan usaha kecil.

3.4 Kehidupan Bidang Sosial

Ada beberapa hal yang perlu diamati didalam bidang sosial, yaitu:

 Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang


berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya
dengan pemerataan pendidikan di seluruh daerah dan program wajib
belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
 Pengembangan budaya Indonesia, guna melestarikan kekayaan Indonesia,
serta bisa dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber
penbisaan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya,
pengembangan museum, dan cagar budaya

Letak Negara Indonesia sendiri merupakan salah satu Negara yang letak
Geografisnya sangat strategis, hal ini menjadi sebuah pemicu dimana beberapa

15
Negara luar pada masa silam berniat untuk menduduki Indonesia karena roda
perputaran ekonomi di Indonesia memiliki potensi yang cukup tinggi karena
sumber daya alam yang memadai.

Oleh karenanya Negara Indonesia sempat berada di dalam jajahan Negara-


negara luar yang berlomba menguasai sumber daya yang di hasilkan. Namun
dibalik itu, masuknya ilmu-ilmu politik luar menjadikan petinggi terdahulu
mempelajari serta menerapkannya di pemerintahan Indonesia.

Kehidupan di Bidang Sosial Masyarakat Indonesia seperti pada umumnya,


dimana antar masyarakat saling bahu membahu dan memiliki toleransi meskipun
adanya perbedaan di antara kaum masyarakat itu sendiri. Hal ini menunjukan
bahwa Negara Indonesia meskipun telah mengalami fase dan tahapan
kebersamaan dengan bangsa lain tetaplah mempertahankan ciri khas yang sudah
ada sejak jaman nenek moyang.

16
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Geopolitik adalah sistem atau peraturan politik yang berupa kebijakan dan
strategi nasional yang digerakkan oleh aspirasi geografis nasional. Pengetahuan
nusantara sebagai geopolitik Indonesia dijadikan sebagai pola pikir dan
pandangan hidup masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Kekuatan
negara Indonesia terletak pada: letak geografis dan posisi strategis serta kaya akan
sumber daya alam. Sedangkan kelemahannya terletak pada bentuk nusantara dan
kebhinekaan umat yang harus bersatu dalam berbangsa dan bertanah air,
sebagaimana para pendiri negara ini berjuang dan berkomitmen pada sempah
generasi muda. Sehingga pandangan geopolitik bangsa Indonesia harus
berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila dengan apa yang secara jelas dan
tegas ditetapkan dalam Pembukaan UUD 19 untuk mewujudkan persatuan dan
kesatuan Negara Indonesia.

Menurut persepsi bangsa Indonesia, batas-batas wilayah Indonesia yang terdiri


dari darat, laut, dan udara dianggap sebagai aspek penting dalam perspektif
nasional dan geopolitik Indonesia. Visi bangsa Indonesia tentang nusantara
didasarkan pada situasi lingkungan tempat mereka tinggal, sehingga
memunculkan konsepsi tentang visi nusantara. Oleh karena itu, persepsi nusantara
merupakan penerapan teori geopolitik bangsa Indonesia.

Semua bangsa di dunia memiliki pendapat tentang prinsip kebangsaan dan


tanah air masing-masing, yang kemudian dikenal sebagai pandangan nasional.
Oleh karena itu, jika mengacu pada cara pandang yang merupakan prinsip dasar
bangsa, maka bangsa tersebut memiliki sikap dan identitas yang sesuai dengan
nilai-nilai fundamental yang dianutnya.

Istilah geopolitik pada awalnya merupakan ilmu politik, kemudian dikenal


sebagai sesuatu yang berkaitan dengan konstelasi ciri-ciri negara berupa bentuk
negara, batas wilayah, letak, iklim, dan sumber daya alam untuk membangun dan
mengembangkan negara. Penyelenggara pemerintahan nasional harus
merumuskan pembangunan politik nasional atas dasar situasi geomorfologi dan
situasi ilmiah berdasarkan cita-cita bangsa. Geostrategi diartikan sebagai
implementasi geopolitik di dalam negeri. Belakangan, teori geopolitik menjadi
konsepsi persepsi nasional terhadap bangsa. Oleh karena itu, visi nasional bangsa
selalu mengacu pada geopolitik. Dengan visi nasional suatu negara, Anda dapat
mengetahui kemana arah pembangunan suatu negara.

Sebagai warga Negara dan masyarakat Indonesia yang baik dan mencintai
negaranya sendiri, kita harus menjaga keutuhan serta keamanan Negara Indonesia

17
dari ancaman luar yang ingin merusak dan menghancurkan Bhineka Tunggal Ika.
Hal ini perlu di perhatikan secara seksama dan memperkuat pertahanan agar tidak
terjadi kembali pertumbahan darah untuk merebut sumber daya alam yang ada di
Indonesia oleh Negara lain yang ingin merampasnya sejak jaman dahulu.

18
DAFTAR PUSTAKA

Astawa, I. P. A. (2017). Materi kuliah kewarganegaraan Wawasan Nusantara


Sebagai Geopolitik di Indonesia.

Calam, A., & Sobirin. (2009). Formulasi Geopolitik di Era Reformasi. Jurnal
SAINTIKOM, 7(2), 350–365.

Geopolitik Dan Geostrategi Dalam Mewujudkan Integritas Negara Kesatuan


Republik Indonesia. (2016). In Jurnal Ketahanan Nasional (Vol. 6, Issue 2).
https://doi.org/10.22146/jkn.22056

Iriansyah, H. S. (2018). MANAJEMEN STRATEGI PENGAMANAN


WILAYAH NASIONAL DALAM PRESPEKTIF GEOPOLITIK DAN
GEOSTRATEGI PERBATASAN NKRI Herinto Sidik Iriansyah Dosen PNS
DPK STKIP Kusuma Negara. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP, 9(2).

Jamaludin, U., Damanhuri, Setiawan, D., & Raharjo. (2017). Kewarganegaraan


Untuk Perguruan Tinggi.

Juniawan Priyono S.Si M.Si. (2017). Geoekonomi, Geopolitik, Geoekonomi (Issue


June).

Lembaga Pertahanan Nasional. (2017). Swantara (Majalah Triwulan Lemhannas).


Lemhannas, 20, 51.

Ngadilah. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan.

Press, U. (n.d.). Geoekonomi Geopolitik,.

Purwoko, A. A. (2020). the Material of Wawasan Nusantara As Indonesian


Geopolitic Note and the Implementation in Islamic State University. At-
Turats, 14(1), 80–95. https://doi.org/10.24260/at-turats.v14i1.1785

Risdiarto, D. (2017). Kebijakan Dan Strategi Pembangunan Hukum Dalam


Memperkuat Ketahanan Nasional. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 17(2),
177. https://doi.org/10.30641/dejure.2017.v17.177-193

19
HASIL TURNITIN

20

Anda mungkin juga menyukai