FEB UNAIR
PROPOSAL SKRIPSI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alasan pelaku usaha kecil tidak menggunakan akuntansi antara lain adalah
akuntansi dianggap sesuatu yang sulit dan tidak penting. Beberapa pelaku usaha
kecil mengatakan bahwa tanpa akuntansi pun perusahaan tetap berjalan lancar dan
selalu memperoleh laba. Padahal salah satu hal penting yang perlu diperhatikan
oleh pengusaha kecil adalah bagaimana mereka memperoleh informasi yang tepat
untuk mengambil keputusan bisnisnya. Informasi yang penting untuk
pengambilan keputusan bisnis banyak dipengaruhi oleh kondisi keuangan usaha
kecil itu sendiri (Brigham & Houston, 2013). Kondisi keuangan suatu perusahaan
dapat dilihat pada laporan keuangannya, secara umum laporan keuangan
merupakan hasil yang diperoleh dari proses akuntansi.
Salah satu tempat usaha bisnis yang cocok dan banyak diminati oleh
masyarakat adalah wilayah kampus. Kantin Griya Krida Mahasiswa merupakan
wilayah yang dijadikan sebagai pusat makanan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga. Kehadiran dari Kantin GKM ini telah memberikan warna
yang berbeda. Pasalnya untuk membuat Kantin GKM FEB ini menjual berbagai
olahan sehingga mampu membantu mahasiswa dalam mencari makanan untuk
dikonsumsi. Namun dalam praktiknya, Kantin GKM FEB sering mengalami
permasalahan. Permasalahan tersebut muncul dalam segi keuangan sehingga
menyulitkan para pedagang untuk membuat laporan keuangan.
C. Tujuan Penelitian
D. Struktur Penelitian
Pada penelitian ini disusun oleh beberapa struktur penelitian yang terdiri atas
beberapa bab. Berikut penjelasan dari masing-masing bab yang tertuang dalam
penulisan skripsi ini:
BAB I Pendahuluan
Pada penulisan skripsi ini diawali dengan penyusunan Bab I yang pada
intinya berisikan terkait dengan latar belakang penelitian, rumusan penelitian,
tujuan penelitian hingga pada manfaat yang diperoleh dari penelitian ini. Melalui
Bab ini mampu menunjukkan akan inti permasalahan yang dikaji dalam penelitian
skripsi ini.
BAB II Kajian Pustaka
Lalu dalam bab IV ini dituliskan berbagai hasil dan temuan yang diperoleh
dari proses pengumpulan data. Setelah itu, hasil dan temuan yang diperoleh
dilakukan pembahasan yang dianalisis dari setiap temuan yang ditemukan. Proses
pembahasan dan analisis ini juga dikaitkan dan dihubungkan dengan teori-teori
yang telah disusun dalam kajian pustaka.
Bab terakhir yang tertuang dalam penelitian ini adalah terkait dengan
simpulan, implikasi dan rekomendasi. Dalam bab simpulan, implikasi dan
rekomendasi dikaji berdasarkan bab-bab sebelumnya yang telah dirancang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Akuntansi
a) Pencatatan Transaksi
Akuntan mencatat transaksi keuangan, seperti penjualan,
pembelian, penggajian, dan investasi, di berbagai jurnal akuntansi dan
buku besar. Catatan-catatan ini berfungsi sebagai dasar laporan keuangan.
b) Laporan Keuangan
Akuntan menyiapkan laporan keuangan, termasuk neraca, laporan
laba rugi, dan laporan arus kas. Pernyataan-pernyataan ini memberikan
gambaran tentang kinerja dan posisi keuangan perusahaan.
c) Analisis Keuangan
Akuntan menganalisis data keuangan untuk menilai kesehatan dan
kinerja keuangan perusahaan. Analisis ini dapat mencakup analisis rasio,
analisis tren, dan penganggaran.
d) Perpajakan
Akuntan membantu individu dan organisasi mematuhi undang-
undang perpajakan dengan menyiapkan dan mengajukan pengembalian
pajak. Mereka juga memberikan nasihat perencanaan pajak untuk
meminimalkan kewajiban pajak.
(e) Audit
Audit adalah aspek penting akuntansi di mana auditor independen
meninjau laporan keuangan perusahaan untuk memastikan keakuratan dan
kepatuhan terhadap standar akuntansi. Hal ini penting untuk membangun
kepercayaan dengan para pemangku kepentingan.
g) Akuntansi Manajemen
Akuntan memberikan informasi keuangan internal untuk
membantu bisnis membuat keputusan strategis. Ini dapat mencakup
analisis biaya, penganggaran, dan perkiraan.
h) Perencanaan Keuangan
Akuntan sering kali membantu individu dan bisnis dengan
perencanaan keuangan, membantu mereka menetapkan tujuan
keuangan, membuat anggaran, dan berinvestasi dengan bijak.
i) Kepatuhan terhadap Peraturan
Akuntan harus selalu mengikuti perkembangan standar akuntansi
dan peraturan keuangan. Mereka memastikan bahwa laporan dan
laporan keuangan mematuhi standar dan peraturan ini.
j) Teknologi dan Perangkat Lunak
Akuntansi telah berkembang dengan penggunaan perangkat lunak
dan teknologi akuntansi untuk menyederhanakan proses, meningkatkan
akurasi, dan memfasilitasi analisis data.
k) Kualifikasi Profesional
Akuntan sering kali memiliki sertifikasi profesional, seperti
Certified Public Accountant (CPA), Chartered Accountant (CA),
Certified Management Accountant (CMA), atau Certified Financial
Analyst (CFA), bergantung pada bidang spesifiknya keahlian.
Akuntansi sangat penting untuk semua jenis organisasi, karena menyediakan cara
yang sistematis dan terstandar untuk melacak dan mengkomunikasikan informasi
keuangan. Hal ini penting untuk pengambilan keputusan, transparansi keuangan,
dan kepatuhan terhadap persyaratan hukum dan peraturan.
2. Perilaku Akuntansi
1. Perilaku Etis
Akuntan diharapkan mematuhi standar etika yang tinggi. Mereka
harus bertindak dengan integritas, kejujuran, dan objektivitas dalam
pelaporan keuangan dan proses pengambilan keputusan. Perilaku etis
dalam akuntansi sangat penting untuk menjaga kepercayaan dan keyakinan
para pemangku kepentingan.
2. Profesionalisme
Akuntan sering kali menjadi anggota organisasi profesional seperti
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) atau
Chartered Professional Accountants (CPA) di Kanada. Organisasi-
organisasi ini memiliki kode etik profesional yang menguraikan perilaku
dan tanggung jawab yang diharapkan dari para anggotanya.
3. Independensi
Independensi sangat penting bagi auditor dan akuntan, khususnya
bagi mereka yang terlibat dalam akuntan publik atau audit. Mereka harus
menjaga independensi untuk menghindari konflik kepentingan dan
memastikan bahwa pelaporan keuangan mereka tidak memihak dan akurat.
4. Uji Tuntas
Akuntan diharapkan melakukan uji tuntas dalam pekerjaannya. Hal
ini melibatkan pelaksanaan pemeriksaan secara menyeluruh dan hati-hati
terhadap catatan dan transaksi keuangan untuk memastikan keakuratan dan
kelengkapannya.
5. Kerahasiaan
Akuntan sering kali memiliki akses terhadap informasi keuangan
sensitif. Mereka wajib menjaga kerahasiaan yang ketat dalam menangani
informasi ini, hanya mengungkapkannya kepada pihak yang berwenang
jika diperlukan.
6. Kepatuhan terhadap Peraturan
Akuntan harus mengikuti standar akuntansi dan persyaratan
peraturan yang berlaku. Hal ini termasuk mematuhi prinsip akuntansi yang
berlaku umum (GAAP) atau Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(IFRS), serta mematuhi undang-undang perpajakan dan peraturan terkait
lainnya.
7. Transparansi:
Akuntan harus mendorong transparansi dalam pelaporan keuangan.
Mereka harus memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami
sehingga memungkinkan pemangku kepentingan menilai kesehatan
keuangan perusahaan secara akurat.
8. Menghindari Penipuan Akuntan bertanggung jawab untuk mendeteksi dan
mencegah penipuan keuangan. Mereka harus waspada dalam
mengidentifikasi tanda bahaya dan melaporkan aktivitas mencurigakan apa
pun.
9. Pembelajaran Berkelanjutan
Profesi akuntansi terus berkembang. Akuntan diharapkan untuk
terlibat dalam pengembangan profesional berkelanjutan untuk tetap
mendapatkan informasi terbaru tentang perubahan standar akuntansi,
undang-undang, dan praktik terbaik.
10. Komunikasi: Komunikasi yang efektif sangat penting dalam akuntansi
untuk memastikan bahwa informasi keuangan disampaikan dengan jelas
dan akurat kepada pemangku kepentingan, termasuk manajemen, investor,
dan otoritas pengatur.
Perilaku akuntansi erat kaitannya dengan prinsip etika dan tanggung jawab
profesional dalam profesi akuntansi. Perilaku etis dan kepatuhan terhadap
pedoman dan standar yang ditetapkan sangat penting untuk menjaga integritas dan
keandalan informasi keuangan. Pelanggaran perilaku etis dapat menimbulkan
konsekuensi hukum dan profesional bagi akuntan dan organisasi yang terlibat
dalam akuntansi.
B. Kerangka Konseptual
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus. Hal ini
dikarenakan metode penelitian studi kasus berkenaan dengan fenomena-fenomena
yang sedang berlangsung. Dengan kata lain, metode penelitian studi kasus
berkenaan dengan kondisi yang sedang berlangsung pada masa sekarang. Gay,
dkk (2009) mengungkapkan bahwa “a qualitative approach to studying a
phenomenon, focused on a unit of study or a bounded system, not a
methodological choice, but a choice of what to study an all-encompassing
research method”. Melalui pandangan tersebut mengungkapkan bahwa dalam
penelitian studi kasus menjadi bagian dari pendekatan kualitatif yang bertujuan
untuk mengkaji permasalahan yang terbatas pada satu unit penelitian saja.
Walaupun terbatas dan hanya dalam satu unit penelitian saja, kehadiran dari
metode penelitian studi kasus ini juga mencakup secara keseluruhan dalam
penelitian. Dalam hal ini, metode penelitian studi kasus akan meneliti
permasalahan secara seksama dan terperinci sehingga hasil yang diperoleh dalam
penelitian lebih menyeluruh dan utuh.
1. Teknik Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara. Cresswell (2013, hlm. 267)
mengungkapkan bahwa teknik wawancara dapat dilakukan dengan saling
bertatap muka antara peneliti dengan partisipan penelitian ataupun dengan
menggunakan media berupa alat komunikasi yang mana peneliti harus
menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi sumber dalam
penelitian. Pandangan tersebut merujuk pada kesiapan dari peneliti untuk
menyusun pertanyaan penelitian yang sesuai dengan ranah pembahasan.
Patilama (2011) mengungkapkan terdapat dua bentuk alasan mendasar
digunakannya teknik wawancara dalam penelitian kualitatif yaitu:
a. Melalui teknik wawancara maka peneliti akan dapat menggali
berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut
b. Pertanyaan yang disampaikan pada pihak informan memiliki sifat
yang biasanya berhubungan dengan pertanyaan lintas waktu yang
tentunya berkenaan dengan masa lampau, sekarang maupun masa
yang akan datang.
Berkenaan dengan pandangan yang disampaikan maka dapat disimpulkan
bahwa teknik wawancara adalah sebuah teknik pengambilan data yang
dilakukan melalui percakapan dengan maksud dan tujuan tertentu yang
dilakukan oleh peneliti terhadap informan penelitian.
2. Teknik Observasi
Dalam penelitian ini juga digunakan teknik observasi untuk menggali
sumber data penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan.
Ridwan (2012) kembali menegaskan bahwa teknik observasi adalah
tindakan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati secara langsung
ke objek penelitian untuk mengkaji permasalahan sosial yang sejalan
dengan penelitian. Pandangan lainnya pun di sampaikan oleh Sugiyono
(2017) yang mengungkapkan bahwa observasi merupakan salah satu
teknik perolehan data yang dilakukan dengan cara mengamati perilaku
manusia, proses kerja yang dilakukan serta gejala-gejala yang terjadi di
alam maupun dari responden itu sendiri. Secara sederhana maka dapat
disimpulkan bahwa teknik observasi menjadi proses pengamatan secara
langsung terhadap permasalahan yang terjadi. Oleh karenanya, teknik
observasi digunakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mendapatkan
sumber data yang memiliki validitas tinggi.
3. Studi Dokumentasi
Teknik selanjutnya yang digunakan dalam mengumpulkan data
penelitian adalah dengan studi dokumentasi. Pada dasarnya penggunaan
teknik studi dokumentasi menjadi penting adanya untuk mencapai tingkat
akurasi data dalam penelitian kualitatif. Hal ini akan semakin memperkuat
data penelitian yang telah diperoleh dari teknik-teknik lainnya. Moleong
(2016, hlm. 42) mengungkapkan bahwa studi dokumentasi menjadi salah
satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memperoleh
informasi melalui buku, arsip, dokumen, tulisan angka ataupun gambar
dalam bentuk laporan yang disertai keterangan untuk mendukung
penelitian. Daniel, E (2009, hlm. 79) juga mengatakan bahwa studi
dokumentasi digunakan dengan tujuan untuk menghimpun berbagai
dokumen yang mendukung informasi yang berhubungan dengan data
penelitian dalam bentuk surat-surat, dokumen sejarah, dan lain sebagainya.
4. Studi Literatur
Dalam proses penelitian, peneliti akan menggali informasi yang bersumber
dari berbagai literatur. Teknik ini dikenal dengan istilah studi literatur yang
dimaknai sebagai teknik pengumpulan data kepustakaan. Hal ini sejalan
dengan pandangan yang disampaikan oleh Daniel, E (2009, hlm. 80) yang
menyatakan bahwa salah satu sumber data penelitian yang dapat
digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan studi literatur yang
bersumber dari artikel, jurnal, majalah, buku, koran, dan sumber lainnya
yang berhubungan dengan fokus permasalahan yang dikaji. Pandangan
tersebut mengungkapkan bahwa dalam penelitian studi literatur digunakan
sebagai sumber acuan dalam menambah pemahaman dan pengetahuan
secara teoritis yang sejalan dengan penelitian yang dikaji. Begitu juga
dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan studi literatur sebagai
salah satu teknik pengumpulan data yang bersumber dari artikel, jurnal,
buku, serta situs-situs resmi sebagai sumber rujukan untuk memperkuat
data dan fakta di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Juwitasary, H., Martani, M., & Putra, A. (2015). Analisis Sistem Informasi
Akuntansi Pembelian dan Persediaan pada PT. XYZ. ComTech: Computer,
Mathematics and Engineering Applications, 6(1), 96–108.
Lutfiana, L., & Puspitosari, I. (2020). Analisis Manajemen Persediaan Pada Usaha
Mikro , Kecil, Dan Menegah (UMKM) Jazid Bastomi Batik Di Purworejo.
Jurnal JESKaPe, 4(1), 55–66.
Maizan, S. H., Bashori, K., & Hayati, E. N. (2020). Analytical Theory : Gegar
Budaya (Culture Shock). Psycho Idea, 18(2), 147.
https://doi.org/10.30595/psychoidea.v18i2.6566
Mokoginta, N., Lambey, L., & Pontoh, W. (2017). Pengaruh Sistem Pengendalian
Intern Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah. Going Concern: Jurnal Riset Akuntansi, 12(2).
Rofaida, R., Suryana, Asti Nur Aryanti, & Yoga Perdana. (2020). Strategi Inovasi
pada Industri Kreatif Digital: Upaya Memperoleh Keunggulan Bersaing pada
Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 8(3), 402–414.
https://doi.org/10.33059/jmk.v8i3.1909