Anda di halaman 1dari 17

PERILAKU AKUNTANSI PARA PENJUAL MAKANAN DI KANTIN GKM

FEB UNAIR

PROPOSAL SKRIPSI

TAHUN AJARAN 2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya perkembangan dunia telah mempengaruhi perkembangan


pengetahuan hingga melahirkan berbagai ilmu terbarukan. Salah satu cabang ilmu
yang memiliki peranan besar dalam kehidupan manusia adalah akuntansi.
Tentunya masyarakat pun sudah tidak asing mendengar istilah akuntansi dimana
masyarakat menghubungkannya dengan sistem keluar dan masuknya uang
(Juwitasary et al., 2015). Secara umum, akuntansi dimaknai sebagai langkah
preventif yang dilakukan oleh seseorang untuk melakukan proses pencatatan,
identifikasi, pengukuran hingga pelaporan transaksi ekonomi baik transaksi yang
bersumber dari pribadi maupun sumber dari kelompok atau organisasi (Mokoginta
et al., 2017). Pandangan tersebut menunjukkan bahwa sistem akuntansi dapat
diterapkan dalam kehidupan pribadi untuk melakukan pencatatan keuangan secara
pribadi maupun kehidupan kelompok atau organisasi untuk mencatat pelaporan
keuangan perusahaan.

Akuntansi dalam sebuah perusahaan memiliki kedudukan yang penting.


Hal ini dikarenakan, akuntansi mampu mempengaruhi kondisi dan stabilitas
perusahaan. Pengelolaan perusahaan dilakukan oleh sekumpulan orang yang
berkumpul lalu bekerja sama dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan (Indrawati, 2017). Melalui akuntansi, pengelolaan
perusahaan dapat dipantau secara terperinci. Tentunya hal tersebut dikarenakan
akuntansi memuat akan pengelolaan keuangan perusahaan. Kondisi keuangan
perusahaan sangat penting dalam menjalankan perusahaan tersebut (Lestari &
Kurniawan, 2021). Tak heran banyak perusahaan yang berupaya menjadikan
sistem akuntansi untuk membantu mengelola perusahaan.

Tidak hanya perusahaan, dalam kehidupan sehari-hari pun memerlukan


akuntansi. Salah satu bentuk penggunaan akuntansi adalah pada usaha bisnis yang
masih kecil. Perkembangan dunia saat ini tentunya dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang juga akan berdampak pada persaingan di pasar. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, maka masing-masing usaha bisnis harus memperhatikan
dan menyusun berbagai strategi yang kuat (Rofaida et al., 2020). Hal ini akan
mampu membangun kekuatan dan peluang yang ada dalam bisnis. Merujuk pada
pandangan tersebut maka pada dasarnya kehadiran dari akuntansi menjadi strategi
bisnis yang dilakukan oleh pengusaha dengan tujuan untuk mencatat segala
bentuk transaksi yang terjadi.

Dalam menjalankan berbagai kegiatan bisnis tentunya tidak akan lepas


dari konsep akuntansi. Dari usaha bisnis yang kecil hingga yang besar semuanya
memerlukan yang namanya akuntansi. Hal ini dikarenakan akuntansi mampu
memberikan sebuah informasi mengenai keuangan yang digunakan oleh bisnis
tersebut. Selain itu, melalui akuntansi juga setiap usaha bisnis dapat mengetahui
berkenaan dengan alurnya masuk dan keluarnya uang perusahaan. Dengan sistem
informasi akuntansi tersebut akan mampu memberikan dukungan bagi usaha
bisnis secara khusus dalam menentukan pengambilan keputusan perusahaan
(Alfifto et al., 2022).

Kehadiran akuntansi juga dianggap sebagai bentuk upaya yang dilakukan


untuk menyusun strategi usaha bisnis. Strategi tersebut diambil tentunya dengan
tujuan untuk mempertahankan usaha bisnis tersebut. Dalam menyusun sebuah
strategi keuangan usaha bisnis maka, pemilik akan langsung mengerjakan
berbagai bentuk laporan yang ada dalam akuntansi seperti laporan laba/rugi yang
dimiliki oleh usaha bisnis, investasi, dan lain sebagainya (Chariri & Ghozali,
2017). Laporan-laporan tersebutlah yang nantinya akan membuat perusahaan
berpikir kritis dalam mengambil keputusan yang tepat.

Pengembangan usaha kecil sangat diperlukan untuk menjadikannya kuat,


baik pengembangan yang berkaitan dengan eksternal perusahaan maupun di
dalam mengelola internal perusahaan. Dilihat dari sisi internal perusahaan,
pengelolaan usaha kecil masih menganggap bahwa proses akuntansi masih tidak
terlalu penting untuk diterapkan. Seringkali dalam usaha kecil hasil usaha
dikatakan bagus jika jika pendapatan sekarang lebih tinggi daripada pendapatan
sebelumnya. Padahal indikator keberhasilan tidak hanya diukur dari pendapatan
saja, diperlukan pengukuran dan pengelompokan transaksi atau kegiatan yang
terjadi serta pengikhtisaran transaksi-transaksi tersebut (Lutfiana & Puspitosari,
2020).

Alasan pelaku usaha kecil tidak menggunakan akuntansi antara lain adalah
akuntansi dianggap sesuatu yang sulit dan tidak penting. Beberapa pelaku usaha
kecil mengatakan bahwa tanpa akuntansi pun perusahaan tetap berjalan lancar dan
selalu memperoleh laba. Padahal salah satu hal penting yang perlu diperhatikan
oleh pengusaha kecil adalah bagaimana mereka memperoleh informasi yang tepat
untuk mengambil keputusan bisnisnya. Informasi yang penting untuk
pengambilan keputusan bisnis banyak dipengaruhi oleh kondisi keuangan usaha
kecil itu sendiri (Brigham & Houston, 2013). Kondisi keuangan suatu perusahaan
dapat dilihat pada laporan keuangannya, secara umum laporan keuangan
merupakan hasil yang diperoleh dari proses akuntansi.

Salah satu tempat usaha bisnis yang cocok dan banyak diminati oleh
masyarakat adalah wilayah kampus. Kantin Griya Krida Mahasiswa merupakan
wilayah yang dijadikan sebagai pusat makanan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga. Kehadiran dari Kantin GKM ini telah memberikan warna
yang berbeda. Pasalnya untuk membuat Kantin GKM FEB ini menjual berbagai
olahan sehingga mampu membantu mahasiswa dalam mencari makanan untuk
dikonsumsi. Namun dalam praktiknya, Kantin GKM FEB sering mengalami
permasalahan. Permasalahan tersebut muncul dalam segi keuangan sehingga
menyulitkan para pedagang untuk membuat laporan keuangan.

Merujuk dari pandangan yang telah disampaikan maka pada dasarnya


perilaku akuntansi menjadi sebuah konsepsi yang penting adanya. Secara khusus
bagi pelaksanaan para pelaku usaha di Kantin GKM FEB UNAIR yang nyatanya
menjadikan sistem akuntansi ini sebagai pusat dalam penggunaan laporan
keuangan. Oleh karenanya menjadi sebuah kajian yang menarik untuk mengetahui
perilaku-perilaku akuntansi yang dimiliki oleh para pedagang di Kantin GKM
FEB UNAIR. Melalui landasan tersebut, penulis telah merancang konsep
penelitian dengan judul “PERILAKU AKUNTANSI PARA PENJUAL
MAKANAN DI KANTIN GKM FEB UNAIR”.
B. Rumusan Masalah

Merujuk pada pandangan yang telah disampaikan maka pada dasarnya


berikut penulis telah merancang beberapa rumusan masalah yang dijadikan
sebagai landasan bagi penulis untuk berfokus dalam peneliti:

1. Bagaimana perilaku akuntansi para pelaku makanan di GKM FEB


UNAIR?
2. Bagaimana bentuk dari perilaku akuntansi para pelaku makanan di GKM
FEB Unair?
3. Bagaimana hambatan yang dihadapi oleh GKM FEB UNAIR dalam
menerapkan perilaku akuntansi?

C. Tujuan Penelitian

Selain rumusan masalah, penulis juga telah merancang beberapa tujuan


yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis perilaku akuntansi yang dimiliki oleh


para penjual makanan di GKM FEB UNAIR
2. Untuk mengetahui dan menganalisis bentuk dari perilaku akuntansi para
pelaku makanan di GKM FEB UNAIR
3. Untuk mengetahui dan memahami akan hambatan-hambatan yang
dihadapi dalam menerapkan perilaku akuntani?

D. Struktur Penelitian

Pada penelitian ini disusun oleh beberapa struktur penelitian yang terdiri atas
beberapa bab. Berikut penjelasan dari masing-masing bab yang tertuang dalam
penulisan skripsi ini:

BAB I Pendahuluan

Pada penulisan skripsi ini diawali dengan penyusunan Bab I yang pada
intinya berisikan terkait dengan latar belakang penelitian, rumusan penelitian,
tujuan penelitian hingga pada manfaat yang diperoleh dari penelitian ini. Melalui
Bab ini mampu menunjukkan akan inti permasalahan yang dikaji dalam penelitian
skripsi ini.
BAB II Kajian Pustaka

Selanjutnya, dalam penulisan skripsi ini juga di landasi oleh teori-teori


yang mendukung hasil penelitian. Selain landasan teori, dalam bab ini juga
memuat kerangka teori yang menggambarkan secara singkat alur permasalahan,
teori penelitian, hingga hasil penelitian yang diharapkan oleh peneliti.

BAB III Metode Penelitian

Setelah dilandasi oleh berbagai teori, maka selanjutnya diperkuat dengan


penyusunan metode penelitian. Dalam bab ini memuat mulai dari desain
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV Temuan dan Pembahasan

Lalu dalam bab IV ini dituliskan berbagai hasil dan temuan yang diperoleh
dari proses pengumpulan data. Setelah itu, hasil dan temuan yang diperoleh
dilakukan pembahasan yang dianalisis dari setiap temuan yang ditemukan. Proses
pembahasan dan analisis ini juga dikaitkan dan dihubungkan dengan teori-teori
yang telah disusun dalam kajian pustaka.

BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi

Bab terakhir yang tertuang dalam penelitian ini adalah terkait dengan
simpulan, implikasi dan rekomendasi. Dalam bab simpulan, implikasi dan
rekomendasi dikaji berdasarkan bab-bab sebelumnya yang telah dirancang.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Akuntansi

Akuntansi, dikenal sebagai sebuah proses pencatatan, pengikhtisaran,


analisis, dan pelaporan transaksi dan informasi keuangan untuk individu, bisnis,
dan organisasi (Mahulette et al., 2020). Tujuan utama akuntansi adalah untuk
menyediakan informasi keuangan yang akurat dan relevan yang membantu
pemangku kepentingan membuat keputusan yang tepat. Berikut beberapa aspek
penting akuntansi (Ansori, 2015):

a) Pencatatan Transaksi
Akuntan mencatat transaksi keuangan, seperti penjualan,
pembelian, penggajian, dan investasi, di berbagai jurnal akuntansi dan
buku besar. Catatan-catatan ini berfungsi sebagai dasar laporan keuangan.
b) Laporan Keuangan
Akuntan menyiapkan laporan keuangan, termasuk neraca, laporan
laba rugi, dan laporan arus kas. Pernyataan-pernyataan ini memberikan
gambaran tentang kinerja dan posisi keuangan perusahaan.
c) Analisis Keuangan
Akuntan menganalisis data keuangan untuk menilai kesehatan dan
kinerja keuangan perusahaan. Analisis ini dapat mencakup analisis rasio,
analisis tren, dan penganggaran.
d) Perpajakan
Akuntan membantu individu dan organisasi mematuhi undang-
undang perpajakan dengan menyiapkan dan mengajukan pengembalian
pajak. Mereka juga memberikan nasihat perencanaan pajak untuk
meminimalkan kewajiban pajak.
(e) Audit
Audit adalah aspek penting akuntansi di mana auditor independen
meninjau laporan keuangan perusahaan untuk memastikan keakuratan dan
kepatuhan terhadap standar akuntansi. Hal ini penting untuk membangun
kepercayaan dengan para pemangku kepentingan.
g) Akuntansi Manajemen
Akuntan memberikan informasi keuangan internal untuk
membantu bisnis membuat keputusan strategis. Ini dapat mencakup
analisis biaya, penganggaran, dan perkiraan.
h) Perencanaan Keuangan
Akuntan sering kali membantu individu dan bisnis dengan
perencanaan keuangan, membantu mereka menetapkan tujuan
keuangan, membuat anggaran, dan berinvestasi dengan bijak.
i) Kepatuhan terhadap Peraturan
Akuntan harus selalu mengikuti perkembangan standar akuntansi
dan peraturan keuangan. Mereka memastikan bahwa laporan dan
laporan keuangan mematuhi standar dan peraturan ini.
j) Teknologi dan Perangkat Lunak
Akuntansi telah berkembang dengan penggunaan perangkat lunak
dan teknologi akuntansi untuk menyederhanakan proses, meningkatkan
akurasi, dan memfasilitasi analisis data.
k) Kualifikasi Profesional
Akuntan sering kali memiliki sertifikasi profesional, seperti
Certified Public Accountant (CPA), Chartered Accountant (CA),
Certified Management Accountant (CMA), atau Certified Financial
Analyst (CFA), bergantung pada bidang spesifiknya keahlian.

Akuntansi sangat penting untuk semua jenis organisasi, karena menyediakan cara
yang sistematis dan terstandar untuk melacak dan mengkomunikasikan informasi
keuangan. Hal ini penting untuk pengambilan keputusan, transparansi keuangan,
dan kepatuhan terhadap persyaratan hukum dan peraturan.

2. Perilaku Akuntansi

Perilaku akuntansi bukanlah istilah standar dalam bidang akuntansi.


Namun, sering mungkin mengacu pada perilaku, tindakan, dan pertimbangan etis
yang berkaitan dengan individu atau organisasi yang terlibat dalam akuntansi
(Maizan et al., 2020). Dalam konteks akuntansi, beberapa aspek perilaku dan etika
dalam studi akuntansi:

1. Perilaku Etis
Akuntan diharapkan mematuhi standar etika yang tinggi. Mereka
harus bertindak dengan integritas, kejujuran, dan objektivitas dalam
pelaporan keuangan dan proses pengambilan keputusan. Perilaku etis
dalam akuntansi sangat penting untuk menjaga kepercayaan dan keyakinan
para pemangku kepentingan.
2. Profesionalisme
Akuntan sering kali menjadi anggota organisasi profesional seperti
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) atau
Chartered Professional Accountants (CPA) di Kanada. Organisasi-
organisasi ini memiliki kode etik profesional yang menguraikan perilaku
dan tanggung jawab yang diharapkan dari para anggotanya.
3. Independensi
Independensi sangat penting bagi auditor dan akuntan, khususnya
bagi mereka yang terlibat dalam akuntan publik atau audit. Mereka harus
menjaga independensi untuk menghindari konflik kepentingan dan
memastikan bahwa pelaporan keuangan mereka tidak memihak dan akurat.
4. Uji Tuntas
Akuntan diharapkan melakukan uji tuntas dalam pekerjaannya. Hal
ini melibatkan pelaksanaan pemeriksaan secara menyeluruh dan hati-hati
terhadap catatan dan transaksi keuangan untuk memastikan keakuratan dan
kelengkapannya.
5. Kerahasiaan
Akuntan sering kali memiliki akses terhadap informasi keuangan
sensitif. Mereka wajib menjaga kerahasiaan yang ketat dalam menangani
informasi ini, hanya mengungkapkannya kepada pihak yang berwenang
jika diperlukan.
6. Kepatuhan terhadap Peraturan
Akuntan harus mengikuti standar akuntansi dan persyaratan
peraturan yang berlaku. Hal ini termasuk mematuhi prinsip akuntansi yang
berlaku umum (GAAP) atau Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(IFRS), serta mematuhi undang-undang perpajakan dan peraturan terkait
lainnya.
7. Transparansi:
Akuntan harus mendorong transparansi dalam pelaporan keuangan.
Mereka harus memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami
sehingga memungkinkan pemangku kepentingan menilai kesehatan
keuangan perusahaan secara akurat.
8. Menghindari Penipuan Akuntan bertanggung jawab untuk mendeteksi dan
mencegah penipuan keuangan. Mereka harus waspada dalam
mengidentifikasi tanda bahaya dan melaporkan aktivitas mencurigakan apa
pun.
9. Pembelajaran Berkelanjutan
Profesi akuntansi terus berkembang. Akuntan diharapkan untuk
terlibat dalam pengembangan profesional berkelanjutan untuk tetap
mendapatkan informasi terbaru tentang perubahan standar akuntansi,
undang-undang, dan praktik terbaik.
10. Komunikasi: Komunikasi yang efektif sangat penting dalam akuntansi
untuk memastikan bahwa informasi keuangan disampaikan dengan jelas
dan akurat kepada pemangku kepentingan, termasuk manajemen, investor,
dan otoritas pengatur.

Perilaku akuntansi erat kaitannya dengan prinsip etika dan tanggung jawab
profesional dalam profesi akuntansi. Perilaku etis dan kepatuhan terhadap
pedoman dan standar yang ditetapkan sangat penting untuk menjaga integritas dan
keandalan informasi keuangan. Pelanggaran perilaku etis dapat menimbulkan
konsekuensi hukum dan profesional bagi akuntan dan organisasi yang terlibat
dalam akuntansi.
B. Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Diolah oleh Peneliti


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Cresswell (dalam


Sugiyono, 2017, hlm. 4) mengungkapkan bahwa pendekatan penelitian kualitatif
adalah sebuah proses pencarian fakta dan data yang menggambarkan suatu
permasalahan sosial ataupun permasalahan kemanusiaan yang terjadi dari perilaku
individu maupun perilaku kelompok. Pandangan tersebut menegaskan bahwa
pendekatan penelitian kualitatif ini memiliki tujuan yaitu untuk menjelaskan suatu
pertanda, pengalaman ataupun sebuah peristiwa dari permasalahan yang terjadi.
Strauss dan Corbin dalam Patilama (2011, hlm. 14) mengungkapkan bahwa
terdapat dua landasan yang mendasari perlunya menggunakan pendekatan
kualitatif dalam sebuah penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Pertama, permasalahan yang terjadi menuntut untuk menggunakan


penelitian kualitatif. Contoh sederhananya adalah ketika menemukan
pengalaman seseorang dengan fenomena-fenomena sosial yang sedang
terjadi
b. Kedua, dalam pendekatan kualitatif penelitian dilakukan dengan tujuan
untuk memahami suatu hal yang tersembunyi dalam fenomena-fenomena
yang sedang terjadi yang kadang kali sulit untuk di identifikasi dan
dipahami.

Rasionalisasi pendekatan kualitatif dalam penelitian adalah bermaksud untuk


mengkaji perilaku akuntansi yang dimiliki oleh kantin GKM FEB Unair. Dengan
menggunakan pendekatan kualitatif tentunya diharapkan mampu dipahami
persepsi, pendapat, perilaku akuntansi para pemilik makanan di kantin GKM FEB
Unair. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena untuk mengkaji
fenomena sosial yang terjadi di lapangan secara terperinci yang tentunya sesuai
dengan tujuan penelitian.

B. Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus. Hal ini
dikarenakan metode penelitian studi kasus berkenaan dengan fenomena-fenomena
yang sedang berlangsung. Dengan kata lain, metode penelitian studi kasus
berkenaan dengan kondisi yang sedang berlangsung pada masa sekarang. Gay,
dkk (2009) mengungkapkan bahwa “a qualitative approach to studying a
phenomenon, focused on a unit of study or a bounded system, not a
methodological choice, but a choice of what to study an all-encompassing
research method”. Melalui pandangan tersebut mengungkapkan bahwa dalam
penelitian studi kasus menjadi bagian dari pendekatan kualitatif yang bertujuan
untuk mengkaji permasalahan yang terbatas pada satu unit penelitian saja.
Walaupun terbatas dan hanya dalam satu unit penelitian saja, kehadiran dari
metode penelitian studi kasus ini juga mencakup secara keseluruhan dalam
penelitian. Dalam hal ini, metode penelitian studi kasus akan meneliti
permasalahan secara seksama dan terperinci sehingga hasil yang diperoleh dalam
penelitian lebih menyeluruh dan utuh.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pada dasarnya dalam penelitian kualitatif, peneliti memiliki kedudukan


sebagai instrumen utama dalam penelitian. Oleh karenanya, peneliti harus terlibat
secara langsung dalam proses pengumpulan data tanpa menggunakan perantara
pihak lain. Hal ini menunjukkan bahwa peneliti akan mengalami berbagai
pengalaman yang berkelanjutan dengan para partisipan penelitian. Dengan
keterlibatan peneliti secara langsung akan diperoleh sumber data yang tentunya
berguna dalam proses penelitian. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa
teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

1. Teknik Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara. Cresswell (2013, hlm. 267)
mengungkapkan bahwa teknik wawancara dapat dilakukan dengan saling
bertatap muka antara peneliti dengan partisipan penelitian ataupun dengan
menggunakan media berupa alat komunikasi yang mana peneliti harus
menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi sumber dalam
penelitian. Pandangan tersebut merujuk pada kesiapan dari peneliti untuk
menyusun pertanyaan penelitian yang sesuai dengan ranah pembahasan.
Patilama (2011) mengungkapkan terdapat dua bentuk alasan mendasar
digunakannya teknik wawancara dalam penelitian kualitatif yaitu:
a. Melalui teknik wawancara maka peneliti akan dapat menggali
berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut
b. Pertanyaan yang disampaikan pada pihak informan memiliki sifat
yang biasanya berhubungan dengan pertanyaan lintas waktu yang
tentunya berkenaan dengan masa lampau, sekarang maupun masa
yang akan datang.
Berkenaan dengan pandangan yang disampaikan maka dapat disimpulkan
bahwa teknik wawancara adalah sebuah teknik pengambilan data yang
dilakukan melalui percakapan dengan maksud dan tujuan tertentu yang
dilakukan oleh peneliti terhadap informan penelitian.
2. Teknik Observasi
Dalam penelitian ini juga digunakan teknik observasi untuk menggali
sumber data penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan.
Ridwan (2012) kembali menegaskan bahwa teknik observasi adalah
tindakan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati secara langsung
ke objek penelitian untuk mengkaji permasalahan sosial yang sejalan
dengan penelitian. Pandangan lainnya pun di sampaikan oleh Sugiyono
(2017) yang mengungkapkan bahwa observasi merupakan salah satu
teknik perolehan data yang dilakukan dengan cara mengamati perilaku
manusia, proses kerja yang dilakukan serta gejala-gejala yang terjadi di
alam maupun dari responden itu sendiri. Secara sederhana maka dapat
disimpulkan bahwa teknik observasi menjadi proses pengamatan secara
langsung terhadap permasalahan yang terjadi. Oleh karenanya, teknik
observasi digunakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mendapatkan
sumber data yang memiliki validitas tinggi.
3. Studi Dokumentasi
Teknik selanjutnya yang digunakan dalam mengumpulkan data
penelitian adalah dengan studi dokumentasi. Pada dasarnya penggunaan
teknik studi dokumentasi menjadi penting adanya untuk mencapai tingkat
akurasi data dalam penelitian kualitatif. Hal ini akan semakin memperkuat
data penelitian yang telah diperoleh dari teknik-teknik lainnya. Moleong
(2016, hlm. 42) mengungkapkan bahwa studi dokumentasi menjadi salah
satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memperoleh
informasi melalui buku, arsip, dokumen, tulisan angka ataupun gambar
dalam bentuk laporan yang disertai keterangan untuk mendukung
penelitian. Daniel, E (2009, hlm. 79) juga mengatakan bahwa studi
dokumentasi digunakan dengan tujuan untuk menghimpun berbagai
dokumen yang mendukung informasi yang berhubungan dengan data
penelitian dalam bentuk surat-surat, dokumen sejarah, dan lain sebagainya.
4. Studi Literatur
Dalam proses penelitian, peneliti akan menggali informasi yang bersumber
dari berbagai literatur. Teknik ini dikenal dengan istilah studi literatur yang
dimaknai sebagai teknik pengumpulan data kepustakaan. Hal ini sejalan
dengan pandangan yang disampaikan oleh Daniel, E (2009, hlm. 80) yang
menyatakan bahwa salah satu sumber data penelitian yang dapat
digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan studi literatur yang
bersumber dari artikel, jurnal, majalah, buku, koran, dan sumber lainnya
yang berhubungan dengan fokus permasalahan yang dikaji. Pandangan
tersebut mengungkapkan bahwa dalam penelitian studi literatur digunakan
sebagai sumber acuan dalam menambah pemahaman dan pengetahuan
secara teoritis yang sejalan dengan penelitian yang dikaji. Begitu juga
dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan studi literatur sebagai
salah satu teknik pengumpulan data yang bersumber dari artikel, jurnal,
buku, serta situs-situs resmi sebagai sumber rujukan untuk memperkuat
data dan fakta di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Alfifto, Siringoringo, A., & Hasman, H. C. P. (2022). Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Pada Geprek Bensu
Mongonsidi Medan. Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen Dan Akuntansi
(Jebma), 2(1), 278–284. http://eprints.unisbank.ac.id/id/eprint/224/

Ansori. (2015). Sistem Akuntansi Pembelian. Paper Knowledge . Toward a


Media History of Documents, 3(April), 49–58.

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2013). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (5th


ed.). Salemba Empat.

Chariri, & Ghozali, I. (2017). Teori Akuntansi. UNDIP.

Cresswell, J. (2013). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan


Mixed. Pustaka Pelajar.

Daniel, E. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Laboratorium Pendidikan


Kewarganegaraan-Universitas Pendidikan Indonesia.

Gay, L. R., Mills, G. E., & Airasian, P. (2009). Educational Research


Competencies for Analysis and Application. Pearson.

Indrawati, L. (2017). Peran Budaya Organisasi Terhadap Implementasi New


Public Management Dalam Peningkatan Kinerja Manajerial Sektor Publik.
Ekspansi: Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan, Dan Akuntansi, 9(2).

Juwitasary, H., Martani, M., & Putra, A. (2015). Analisis Sistem Informasi
Akuntansi Pembelian dan Persediaan pada PT. XYZ. ComTech: Computer,
Mathematics and Engineering Applications, 6(1), 96–108.

Lestari, D. N., & Kurniawan, G. I. (2021). DETEKSI RISIKO KECURANGAN


LAPORAN KEUANGAN MELALUI ANALIS FRAUD TRIANGLE
PADA PERUSAHAAN PT. GARUDA INDONESIA DAN TOSHIBA.
Jurnal Inovasi Penelitian, 2(2), 383–390.

Lutfiana, L., & Puspitosari, I. (2020). Analisis Manajemen Persediaan Pada Usaha
Mikro , Kecil, Dan Menegah (UMKM) Jazid Bastomi Batik Di Purworejo.
Jurnal JESKaPe, 4(1), 55–66.

Mahulette, B. W., Karamoy, H., & Wangkar, A. (2020). Analisis Penerapan


Sistem Pengendalian Manajemen Dalam Usaha Meningkatkan Kinerja
Manajer Produksi Pada Pt. Citra Raja Ampat Canning. Jurnal Emba: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 8(4).

Maizan, S. H., Bashori, K., & Hayati, E. N. (2020). Analytical Theory : Gegar
Budaya (Culture Shock). Psycho Idea, 18(2), 147.
https://doi.org/10.30595/psychoidea.v18i2.6566

Mokoginta, N., Lambey, L., & Pontoh, W. (2017). Pengaruh Sistem Pengendalian
Intern Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah. Going Concern: Jurnal Riset Akuntansi, 12(2).

Moleong, L. (2016). Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Patilama, H. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. CV. Alfabeta.

Ridwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. CV. Alfabeta.

Rofaida, R., Suryana, Asti Nur Aryanti, & Yoga Perdana. (2020). Strategi Inovasi
pada Industri Kreatif Digital: Upaya Memperoleh Keunggulan Bersaing pada
Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 8(3), 402–414.
https://doi.org/10.33059/jmk.v8i3.1909

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan


Kuantitaif,Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai