Pasal 1724
Analisis:
Pada dasarnya ayat tersebut berfokus untuk mengatur tentang perikatan yang
terjadi dalam proses penitipan suatu barang. Pasal tersebut secara khusus
mengarahkan pihak yang meminjam barang untuk mengembalikan barang yang
dipinjam di tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian yang dilakukan kedua
belah pihak. Namun apabila dalam proses penitipan barang tidak di tentukan
tempat pengembalian barang yang dititip maka pihak yang menitipkan barang
harus mengembalikan barang tersebut ke tempat penitipan barang. Dalam seluruh
proses penyerahan kembali barang titipan ditanggung secara penuh oleh pemberi
titipan.
Pasal 1725
“Bila pemberi titipan menuntut barang titipan itu, maka barang itu harus dikembalikan
seketika itu biarpun dalam perjanjian ditetapkan waktu tertentu untuk pengembalian itu,
kecuali kalau barang itu telah disita dari tangan penerima titipan”.
Analisis
Pada pasal ini mengatur terkait dengan permintaan pihak yang menitipkan barang
untuk dikembalikannya barang titipan tersebut walaupun jangka waktu yang
ditetapkan dalam perjanjian belum jatuh tempo. Hal ini menunjukkan bahwa
pihak yang dititipkan barang harus memberikan barang tersebut sesuai dengan
permintaan pihak pemberi titipan. Namun terdapat pengecualian, barang tidak
dapat dikembalikan apabila barang tersebut sudah disita.
Pasal 1726
“Bila penerima titipan mempunyai alasan yang sah untuk dibebaskan dari
barang yang dititipkan kepadanya, maka ia dapat juga mengembalikan barang
titipan itu sebelum tiba waktu pengembalian yang ditentukan dalam perjanjian
jika pemberi titipan menolaknya maka penerima titipan boleh meminta izin
kepada Pengadilan untuk menitipkan barang itu pada orang lain”.
Analisis
Dalam sebuah perjanjian akan ada berbagai kesepakatan yang harus dipenuhi oleh
pihak-pihak yang terlibat. Pasal 1726 mengkaji terkait dengan perjanjian
pengembalian barang dimana apabila penerima
Pasal 1727
Analisis
Pasal 1728
Analisis
Pasal 1729
“Penerima titipan berhak menahan barang titipan selama belum diganti semua
ongkos kerugian yang wajib dibayar kepadanya karena penitipan itu”.
Analisis
Pasal 1730
Analisis
Pasal 1731
Analisis
Pasal 1732
Analisis
Pasal 1733
“Sekestrasi tunduk pada semua aturan yang berlaku bagi penitipan murni kecuali
mengenai hal-hal di bawah ini”.
Analisis
Pasal 1734
Analisis
Pasal 1735
Analisis
Pasal 1736
“Sekestrasi atas perintah Pengadilan terjadi bila Pengadilan memerintahkan
supaya suatu barang dititipkan kepada orang lain selama sengketa tentang
barang itu belum dapat diselesaikan”.
Analisis
Pasal 1737
Pasal 1738
Analisis