Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PASAL 1724-1738 KUHPERDATA III TENTANG PERIKATAN

Pasal 1724

“Pengembalian barang yang dititipkan harus dilakukan di tempat yang


ditentukan dalam perjanjian. Jika tempat itu tidak ditentukan dalam perjanjian,
maka pengembalian harus diakukan di tempat penitipan barang itu. Semua biaya
yang perlu dikeluarkan untuk penyerahan kembali itu, harus ditanggung oleh
pemberi titipan”.

Analisis:

Pada dasarnya ayat tersebut berfokus untuk mengatur tentang perikatan yang
terjadi dalam proses penitipan suatu barang. Pasal tersebut secara khusus
mengarahkan pihak yang meminjam barang untuk mengembalikan barang yang
dipinjam di tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian yang dilakukan kedua
belah pihak. Namun apabila dalam proses penitipan barang tidak di tentukan
tempat pengembalian barang yang dititip maka pihak yang menitipkan barang
harus mengembalikan barang tersebut ke tempat penitipan barang. Dalam seluruh
proses penyerahan kembali barang titipan ditanggung secara penuh oleh pemberi
titipan.

Pasal 1725

“Bila pemberi titipan menuntut barang titipan itu, maka barang itu harus dikembalikan
seketika itu biarpun dalam perjanjian ditetapkan waktu tertentu untuk pengembalian itu,
kecuali kalau barang itu telah disita dari tangan penerima titipan”.

Analisis

Pada pasal ini mengatur terkait dengan permintaan pihak yang menitipkan barang
untuk dikembalikannya barang titipan tersebut walaupun jangka waktu yang
ditetapkan dalam perjanjian belum jatuh tempo. Hal ini menunjukkan bahwa
pihak yang dititipkan barang harus memberikan barang tersebut sesuai dengan
permintaan pihak pemberi titipan. Namun terdapat pengecualian, barang tidak
dapat dikembalikan apabila barang tersebut sudah disita.

Pasal 1726
“Bila penerima titipan mempunyai alasan yang sah untuk dibebaskan dari
barang yang dititipkan kepadanya, maka ia dapat juga mengembalikan barang
titipan itu sebelum tiba waktu pengembalian yang ditentukan dalam perjanjian
jika pemberi titipan menolaknya maka penerima titipan boleh meminta izin
kepada Pengadilan untuk menitipkan barang itu pada orang lain”.

Analisis

Dalam sebuah perjanjian akan ada berbagai kesepakatan yang harus dipenuhi oleh
pihak-pihak yang terlibat. Pasal 1726 mengkaji terkait dengan perjanjian
pengembalian barang dimana apabila penerima

Pasal 1727

“Semua kewajiban penerima titipan berhenti bila ia mengetahui dan dapat


membuktikan bahwa ia sendirilah pemilik sah barang yang dititipkan kepadanya
itu”.

Analisis

Pasal 1728

“Pemberi titipan wajib mengganti semua biaya yang dikeluarkan penyimpan


guna menyelamatkan barang titipan itu serta segala kerugian yang dideritanya
karena penitipan itu”.

Analisis

Pasal 1729

“Penerima titipan berhak menahan barang titipan selama belum diganti semua
ongkos kerugian yang wajib dibayar kepadanya karena penitipan itu”.

Analisis

Pasal 1730

“Sekestrasi ialah penitipan barang yang berada dalam persengketaan kepada


orang lain yang mengikatkan diri untuk mengembalikan barang itu dengan semua
hasilnya kepada yang berhak atasnya setelah perselisihan diputus oleh
Pengadilan. Penitipan demikian terjadi karena perjanjian atau karena perintah
Hakim”.

Analisis

Pasal 1731

“Sekestrasi terjadi karena suatu perjanjian, bila barang yang dipersengketakan


itu diserahkan kepada orang lain oleh seseorang atau lebih dengan sukarela”.

Analisis

Pasal 1732

“Tidak diharuskan bahwa sekestrasi berlaku dengan cuma-cuma”.

Analisis

Pasal 1733

“Sekestrasi tunduk pada semua aturan yang berlaku bagi penitipan murni kecuali
mengenai hal-hal di bawah ini”.

Analisis

Pasal 1734

“Sekestrasi dapat mengenai barang-barang tak bergerak dan barang-barang


bergerak”.

Analisis

Pasal 1735

“Penerima titipan yang ditugaskan melakukan sekestrasi tidak dapat dibebaskan


dan kewajiban menyimpan barang titipan itu sebelum sengketa diselesaikan
kecuali bila orang-orang yang berkepentingan telah memberi izin untuk itu atau
bila ada alasan yang sah”.

Analisis

Pasal 1736
“Sekestrasi atas perintah Pengadilan terjadi bila Pengadilan memerintahkan
supaya suatu barang dititipkan kepada orang lain selama sengketa tentang
barang itu belum dapat diselesaikan”.

Analisis

Pasal 1737

“Sekestrasi dan Pengadilan ditugaskan kepada seorang yang ditunjuk atau


mufakat kedua belah pihak yang berperkara, atau kepada orang-orang lain yang
diangkat oleh Pengadilan karena jabatan. Dalam kedua hal tersebut orang yang
telah diserahi urusan itu harus memenuhi semua kewajiban yang ditetapkan
dalam perjanjian tentang sekestrasi itu, dan atas tuntutan Kejaksaan, ia wajib
menyerahkan suatu perhitungan ringkas setiap tahun kepada Hakim tentang
urusan penitipan barang itu, dengan menunjukkan barang-barang yang
dipersyaratkan kepadanya; tetapi jika perhitungan itu kemudian tidak disetujui
oleh orang-orang yang berkepentingan, penyimpan tidak dapat menyanggah
dengan mengatakan bahwa perhitungan itu sudah disetujui oleh Pengadilan”.

Pasal 1738

“Pengadilan dapat memerintahkan supaya dilakukan sekestrasi:

1. atas barang-barang bergerak yang telah disita dan tangan seorang


debitur;
2. atas suatu barang bergerak atau barang tak bergerak, yang hak milik
mutlak atau besit atas barang itu menjadi sengketa antara dua orang atau
lebih;
3. atas barang-barang yang ditawarkan oleh seorang debitur untuk
membayar utangnya”.

Analisis

Anda mungkin juga menyukai