JAWABAN:
a. Penitipan ialah keadaan atau situasi yang terjadi apabila seorang menerima suatu
barang dari orang lain, dengan syarat bahwa ia akan menyimpan dan
“Penitipan barang terjadi apabila seseorang menerima sesuatu barang dari orang lain,
Penitipan barang sering diartikan peristiwa atau keadaan yang dianggap percuma atau
gratis, apabila tidak adanya perjanjian denga upah penitipan, dan hanya dapat
dilakukan terhadap benda bergerak. Sehingga perjanjian yang timbul hanya dapat
dianggap bila terjadinya penyerahan benda yang sedang dititipkan telah dilakukan
Menurut saya, mengenai kasus diatas, yang dilakukan oleh Pak Badrun merupakan
suatu perjanjian yang doperbolehkan sesuai ketentuan hukum perdata dalam bidang
perjanjian Penitipan barang, dengan demikian perjanjian yang telah disepakati kedua
pihak dengan telah terjadinya suatu kesepakatan dan menimbulkan peristiwa hukum
yaitu perjanjian dengan penitipan barang yang disepakati atau dijanjikan upah atas
b. Penitipan barang merupakan perikatan, bila orang yang menerima barang oranglain
yang sama.hal tersebut dapat diartikan sebagi perjanjian “riil”, berarti harus ada
tawarkan oleh Pak Nizar untuk menggunakan gudangnya, merupakan suatu perikatan
yang timbul dalam bentuk penitipan secara sukarela. Penitipan secara suka rela ialah
Penitipan barang dengan suka rela terjadi karena adanya perjanjian timbal balik
antara pemberi titipan dan penerima titipan dengan seca tegas diperjanjikan adanya
“Penitipan barang dengan sukarela terjadi karena ada perjanjian timbal balik antara
c. Akibat hukum yang terjadi setelah 3 bulan terjadi kebocoran di gudang Pak Nizar
dan mengakibatkan gula dan beras tidak dapat digunakan dan dimanfaatkan kembali,
sehingga mengalami kerugian. Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan dalam
Penerima titipan tidak boleh memakai barang titipan tanpa izin dari pemberi
titipan, dengan ancaman mengganti biaya, kerugian dan bunga , bila ada
Penerima titipan tidak boleh menyelidiki, bila barang yang dititipkan tersebut
tersimpan dalam peti terkunci atau terbungkus dengan segel (Pasal 1713
KUHPer).
Penerima titipan wajib mengembalikan barang yang sama dengan yang
menerima penggantian berupa uang harganya atau barang lain, maka ia wajib
Akibat hukum dar peristiwa oleh kedua pihak seharusnya dapat mengetahui dengan
adanya kewajiban orang yang dititipkan barang, dan menjaga barang yang dititipkan
itu miliknya sendiri (pasal 1706 KUHPER) dengan pertanggung jawaban yang
kejadian yang dapat meminta benda ititipan itu. (Pasal 1707 KUHPer)
Sehingga untuk kasus yang dialami Pak Badrun di tempat Gudang Pak Nizar, telah terjadi
hal-hal yang tidak dapat terelakkan yang dikarenakan karena keadaan memaksa, kecuali
2. JAWABAN:
a. Syarat sah Perjanjian diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (“KUHPer”), yaitu:
Dalam pemenuhan Syarat pertama dan kedua adalah syarat subjektif, sedangkan
syarat ketiga dan keempat adalah syarat objektif. jika syarat Subjektif tidak
terpenuhi, maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan, sedangkan jika syarat objektif
Menurut saya, Untuk kasus diatas dengan adanya ancaman dengan penandatanganan
surat perjanjian untuk membayar sejumlah uang yang dilakukan karena ancaman,
hal tersebut berkaitan dengan syarat pertama yaitu sepakat dari para pihak yang
bahwa tiada sepakat yang sah jika sepakat itu diberikan karena kekhilafan, atau
diperoleh dengan paksaan atau penipuan, mengenai apa yang dimaksud dengan
paksaan itu sendiri, dapat dilihat dalam pasal 1324 dan pasal 1325 kuhper. Paksaan
telah terjadi jika perbuatan tersebut sedemikian rupa sehingga dapat menakutkan
ketakutan pada orang tersebut bahwa dirinya atau kekayaannya terancam dengan
Dasar hukum : Pasal 1320, pasal 1321, pasal 1323, pasal 1324 dan Pasal 1325
KUHPerdata
b. Langkah hukum yang ditempuh dengan adanya paksaan dalam KUHPerdata adalah
paksaan secara kejiwaan atau rohani, atau suatu situasi dan kondisi di mana
seseorang secara melawan hukum mengancam orang lain dengan ancaman yang
terlarang menurut hukum sehingga orang yang berada di bawah ancaman itu berada
bebas. Ancaman yang dilakukan Tono itu menimbulkan ketakutan kepada Amir
sedemikian rupa sehingga meskipun kehendak orang yang diancam itu betul telah
dinyatakan, kehendak tersebut menjadi cacat hukum karena terjadi akibat adanya
dapat dibatalkan, Tanpa adanya ancaman, kehendak itu tidak akan pernah
terwujud. Apa yang diancamkan berupa kerugian pada orang atau kebendaan milik
orang tersebut atau kerugian terhadap pihak ketiga atau kebendaan milik pihak ketiga.
3. JAWABAN:
pihak untuk menaatinya. Hal ini sesuai dengan Pasal 1338 KUHPerdata. Bentuk-
mendatangkan kerugian bagi pihak PT. B. Pihak yang merasa dirugikan akibat
yang timbul sebagai akibat adanya wanprestasi tersebut, serta bunga. Wanprestasi
perjanjian yang disepakati yang tidak terpenuhi sesuai dengan perjanjian diawal
milik kreditur akibat kelalaian debitur. Untuk menuntut ganti rugi, harus ada
memerlukan cadangan.
Menurut pasal 1246 KUHPerdata, ada tiga macam tentang ganti rugi yaitu biaya,
rugi dan bunga. Biaya merupakan segala pengeluaran atas pengongkosan yang
4. JAWABAN:
a. Dalam kasus diatas mengenai jual beli sebagaiman aturan hukum perdata mengatur
menyerahkan suatu barang, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang
dijanjikan”.
Jual beli mengatur hak dan kewajiban masing-masing dimana para pihat wajib
persetujuan/perjanjian yang dibuat secara sah oleh kedua belah pihak berlaku
dengan itikad baik (good faith). Itikad baik artinya tidak boleh ada niat untuk
merugikan orang lain. Namun pada umumnya orang kurang memperhatikan prinsip
perjanjian jual beli yang baik, yaitu bahwa persetujuan/perjanjian tersebut harus
tanggung jawab.
Perjanjian tidak hanya mengatur hak dan kewajiban masing-masing, tetapi juga
Perjanjian Tidak di Tepati, maka dalam hukum perjanjian jika salah satu pihak
gagal atau lalai atau dengan sengaja tidak menunaikan perjanjian tersebut, maka
Jika dalam kasus tersebut mau berniat untuk itikad baik denga jalan damai,
mengganti barang atau sejumlah uang yang dikembalikan, tanpa perlu adanya
b. Tindakan yang dilakukan oleh Joni terdapat perbuatan cacat tersembunyi, jelas
digubris pihak Toko Realcom maka Jono dapat membawa permasalahan ini
bentuk Melaksanakan tetapi tidak seperti yang diperjanjikan (hal ini sesuai
yang timbal balik, andaikata salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya. Dalam
hal demikian persetujuan tidak batal demi hukum, tetapi pembatalan harus
persetujuan. Jika syarat batal tidak dinyatakan dalam persetujuan, maka Hakim
jangka waktu untuk memenuhi kewajiban, tetapi jangka waktu itu tidak boleh lebih
peringatan/teguran (somasi) sebanyak tiga kali, jika tidak di indahkan maka dapat
kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang ditentukan oleh
maka kerugian dari pihak Jono harus diberikan sesuai aturan hukum Indonesia.
c. Menurut saya, toko realcom harus konsisten dalam melakukan kegiatan jual beli
dengan barang yang akan dijualnya, untuk berkewajiban sebagai penjual untuk
tersebut tidak dapat dipakai untuk keperluan yang dimaksudkan atau cacat yang
tuntutan pembeli atau pun pihak ketiga yang berkenaan dengan barang yang
ditanggung, begitu pula biaya yang telah dikeluarkan oleh si penggugat asal.
KUHPerdata).