Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN UTS JAMINAN TGL 1810

1. NILAI = 20
a. Pengaturan pinjam tersebut dalam KUH Perdata
 Perjanjian Pinjam Pakai (Pasal 1740 -1753 KUH Perdata) Pasal 1740 KUH Perdata
menyatakan : Pinjam Pakai adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu
memberikan suatu barang kepada pihak yang lainnya untuk dipakai dengan cuma-cuma,
dengan syarat bahwa yang menerima barang ini, setelah memakainya atau setelah
lewatnya suatu waktu tertentu, akan mengembalikannya.
 Perjanjian Pinjam-Meminjam (Pasal 1754-1976 KUH Perdata) Pasal 1754 KUH Perdata
menyatakan : Pinjam-meminjam ialah perjanjiian dengan mana pihak yang satu
memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah teretntu barang-barang yang menghabis
karena pemakai, dengan syarat bahwa pihak yang belakang ini akan mengembalikan
sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula.
 yang membedakan kedua hal tersebut adalah dalam perjanjian pinjam pakai, barang yang
dipinjam tidak habis atau musnah karena pemakaian. Sebaliknya perjanjian pinjam
meminjam, barangan yang dipinjam habis atau musnah karena pemakaian. Sesudah
berakhir perjanjian, peminjamnya diwajibkan untuk mengembalikan dalam jumlah dan jenis
yang sama barang yang dipinjamnya
b. Bunga yang diatur dalam KUH Perdata, Pasal 1765, menyatakan bahwa diperbolehkan
memperjanjikan bunga atas peminjaman uang atau lain, barang yang menghabis karena
pemakaian. Besarnya bunga diperjanjikan dalam perjanjian harus ditetapkan secara tertulis.
c. Perjanjian yang tidak boleh dicantumkan dalam perjanjian pinjam meminjam, adalah Klausula
milik Beding, jika diperjanjikan maka Batal demi Hukum.
d. Hak di berikan kepada Kreditur terhadap barang/benda sudah yang dijadikan jaminan selama
belum dilunasin adalah Hak Retensi adalah hak untuk menahan suatu benda.

2. Nilai = 10
 Penggolongan Jaminan, terdiri dari:
a. Jaminan Umum, merupakan pelaksanaan UU, yang diatur dalam Pasal 1131 jo pasal 1132
KUH Perdata
1) Barang, semua barang milik debitur akan menjadi perlunasan semua perikatan yang
dibuatnya kepada Kreditur,
2) Perlunasan di lakukan secara seimbang sesuai dengan beaar kecilnya piutang.
b. Jaminan Khusus, lahir dari perjanjian tertentu berdasarkan UU
1) Merupakan Jaminan Kebendaan yaitu Gadai, Hipotik, Hak Tanggungan dan Fidusia
2) Merupakan Jaminan Perseorangan, yaitu Penanggungan, Bank Garansi dan Corporate
Garansi.

3. Nilai = 15
a. Shaima akan mengajukan pinjaman ke Perum Pegadaian (UU No. 103 Tahun 2000)
b. lahir pembebanan pada saat menyerahkan secara nyata (levering) atas benda bergerak tersebut
yang digadaikan kepada penerima gadai (kreditur).
c. Bukti hubungan hukum antara debitur dan kreditu dalam gadai adalah Surat Bukti Kredit (SBK)
Pegadaian.

4. Nilai = 20
a. Besar nilai terjadap benda yang akan dijadikan jaminan hutang pada PT. Bank BCA, h arus 1,5 x
dari pinjaman.
b. Bentuk Jaminan yang akan diberikan Andhika kepada PT. Bank BCA sehingga PT. tersebut
akan memperoleh Kreditur Preferen, adalah Hak Kebendaan
c. Jaminan umum dikatakan mempunyai kelemahan di bandingkan jaminan khusus, dikarenakan:
1) Tidak menentukan barang yang dijadikan jaminan,
2) Tidak menjelaskan hutang yang mana akan dijaminkan,
3) Tidak dapat ditentukan kreditur mana saja, semua kreditur punya hak yang sama.

5. Nilai = 20
a. Akad dapat di peroleh Raasyiah pada Lembaga Keuangan Syariah tersebut
1) Akad Al-Qardhul Hasan, akad ini dilakukan pada kasus nasabah yang ingin menggadaikan
barangnya untuk kebutuhan konsumtif.
2) Akad Al-Mudharabah, akad dilakukan untuk nasabah yang menggadaikan jaminanya untuk
menambah modal usaha (pembiayaan ivestasi dan modal kerja).
3) Akad Bai Al-Muqayadah, akad ini dpat dilakukan jika rahin yangmenginginkan menggadaikan
barangnya untuk keperluan produkif.
b. Perbedaan Rahn dengan Gadai, serta dasar hukum masing-masing
1) Rahn dalam Hukum Islam dilakukan secara suka rela atas dasar tolong menolong, sedangkan
Gadai menurut Hukum Perdata, disamping berprinsip tolong menolong juga menarik
keuntungan dengan cara menarik bunga atau sewa modal,
2) Dalam Hukum Perdata, hak gadai hanya berlaku pada benda yang bergerak, sedangkan dalam
Hukum Islam, rahn berlaku pada seluruh benda baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak,
3) Dalam Rahn tidak ada istilah bunga,
4) Gadai menurut Hukum Perdata dilaksanakan melalui suatu lembaga yang di Indonesia
disebut Perum Pegadaian, Rahm menurut islam dapat dilaksanakan tanpa lembaga,

6. Nilai = 15
a. Setiap kapal dapat menjadi objek hipotek, hanya kapal-kapal yang sudah terdaftar saja yang
dapat objek hipotek, yaitu kapal-kapal yang ukuran volume kotornya paling sedikit 20 m³
(duapuluh meter kubik). Pasal 314 ayat 3 dan ayat 4 KUH Dagang
b. Penentukan bentuk pembebanan bagi suatu Kapal Udara berdasarkan hukum internasional
berdasarkan Pasal 71 dijelaskan bahwa Objek pesawat udara dapat dibebani dengan
kepentingan internasional yang timbul akibat perjanjian pemberian hak jaminan kebendaan,
perjanjian pengikatan hak bersyarat, dan/atau perjanjian sewa guna usaha. Perjanjian tersebut
dibuat berdasarkan hukum yang dipilih oleh para pihak (hipotik atau fidusia)

Anda mungkin juga menyukai