B) Setelah Indonesia merdeka, hukum Islam di Indonesia tetap berlaku sebagai hukum
positif Indonesia, berdasarkan atas Pasal 29 UUD 1945, Pasal I dan II aturan Peralihan UUD
1945, dan Pancasila Sila Pertama. Buku ini membahas beberapa peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan hukum Islam, seperti UU Jaminan Produk Halal, UU
Perbankan Syariah, UU Pengelolaan Zakat, UU Penyelenggaraan Ibadah Haji, UU Wakaf,
UU Peradilan Agama, UU Surat Berharga Syariah, Kompilasi Hukum Islam, dan Kompilasi
Hukum Ekonomi Syariah.
D) Alasan Konstitusional : dalam pasal 29 ayat (1) undang undang dasar 1945 menurut
hazairin dalam negara republik Indonesia tidak boleh terjadi atau berlaku sesuatu yang
bertentagan dengan kaidah kaidah islam bagi umat islam.
E)
Alasan Ilmiah : hukum islam tidak hanya dipelajari oleh orang yang beragama islam
saja namun dipelajari juga oleh orang non islam. Perguruan tinggi luar negeri telah
memasukan hukum islam sebagai salah satu kajian ilmiah.
2. A)
Karena Syariah merupakan Hukum yang telah ditetapkan oleh Allat SWT dalam
agama islam,dengan demikian mempelajari Hukum Islam juga mempelajari Syariah.
C)
Ekasila berisi gotong royong, dimana gotong royong, yang dianggap merupakan
tradisi kebudayaan bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Tujuan dibentuknya ekasila
adalah agar mudah dimengerti dan tidak ambigu maknanya oleh berbagai bangsa dan
suku di Indonesia.Dapat dilihat bahwa prinsip tersebut tidak mengutamakan prinsip
Ketuhanan.Jika dilihat dengan salah satu sumber hukum islam yaitu AL-Quran maka
hal tersebut sangat bertentangan.
4. fungsi hadist terhadap al-Quran adalah sebagai bayan dan muhaqiq (penjelas dan
penguat) bagi al-Quran. Baik sebagai bayan taqrir, bayan tafsir, takhshish al-âam,
bayan tabdila. hadist Rasulullah telah menetapkan hukum baru yang tidak ditetapkan
oleh al-Qur`an. Karena dalam al-Qurâan terdapat ayat-ayat yang memerintahkan
kepada orang-orang beriman untuk taat secara mutlak kepada apa yang diperintahkan
dan dilarang Rasulullah, serta mengancam orang yang menyelisihinya.
5. A)
Pasal 3 ayat 2 UU No. 1/ 1974 :
Ayat (2): Pengadilan dapat memberi izin kepada seorang suami untuk beristri lebih dari
seorang apabila dikehendaki oleh pihak yang bersangkutan
Azas Perkawinannya adalah: MONOGAMI TERBUKA
Ayat Al-Qur'an mengenai diizinkannya Poligami adalah Surah An-Nisa' (4) ayat 3:
“dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim
(bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi:
dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(nikahilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.”
Dapat disimpulkan Poligami/Asas Monogami Terbuka memang ada dan diperbolehkan dalam
islam,tetapi ada syarat yang berlaku didalamnya dan biasanya dikesampingan oleh umat yang
melakukan poligami yaitu harus berlaku adil.” Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.”
B)
Ijbari merupakan metode yang menekankan pemahaman terhadap al-Qur`an.
Sumber utama dalam hukum Waris Islam adalah Al-Qur'an surat An-Nisa' ayat
11, 12, dan 176. hukum Waris Islam atau ilmu faraidh adalah ilmu yang diketahui.
siapa yang berhak mendapat waris dan siapa yang tidak berhak, dan juga berapa
ukuran untuk setiap ahli waris.
Dasar hukum waris Islam yang pertama tertera dalam Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. diubah dengan Undang-Undang Nomor 50
Tahun 2009 sebagai Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1989 tentang Peradilan Agama.
Dasar hukum waris Islam yang kedua yaitu dari Instruksi Presiden Nomor 1
Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam.