Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“HUKUMPERDATADALAM PANDANGANHUKUM ISLAM”


DisusunUntukMemenuhiTugasMatakulia
h“StudiHukumIslam”

DosenPengampu:MuhammadRipinIkwandi,M.Pd.I

DisusunOleh:
1.SarahDwiAminah(202313820032)2.
Titik Muzaini (202313820037)
3. MuhummadAbdulHalim(202313820023)

PROGAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAHTINGGI AGAMA ISLAM STAI AN NAJAH INDONESIA
MANDIRISIDOARJO
TAHUNAJARAN2023/2024
KATAPENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikankemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu,
tenaga, maupun pikiran kepadapenyusun sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Hukum
PerdataDalamPandanganHukum Islam” tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapatkan


tantangan danhambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai
pihak makalah ini bisa teratasi.Oleh karena itu, penyusun mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepadaBapak Muhamad Ripin
Ikwandi, M.Pd.I atas ilmu yang telah di berikan kepada penulisdalam
pengerjaanmakalahini.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan


makalah ini.Maka dari itu, saran dan kritik yang sangat membangun
penyusun harapkan daripembaca sekalian. Penyusun berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapasajayangmembacanya.

Sidoarjo,15November2023

Penyusun
BABI
PENDAHULUAN

A. Latarbelakang
Hukum perdata dalam pandangan hukum Islam adalah hukum
yangmengatur hubungan antara orang pribadi atau badan hukum
menurut agamaIslam dan berlaku bagi pemeluk agama Islam di
Indonesia. Hukum sebagaisebuah sistem merupakan tatanan, di mana
hukum merupakan suatu kesatuanyang utuh yang terdiri dari bagian-
bagian atau subsistem yang saling berkaitanerat satu sama lain. Di
Indonesia, sistem hukum nasional dibentuk dari tigasubsitem/unsur
yakni hukum adat, hukum Islam, dan hukum barat. SensusPenduduk
Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat
Statistikmenunjukkan bahwa pemeluk agama Islam menduduki
persentase terbesarmasyarakat Indonesia, yaitu sejumlah 207.176.162
dari 237.641.326 jiwa atausebesar87,18%.1
Implikasi logis dari hal ini adalah dianutnya aspek keislaman secara
luas dalamberbagai bidang kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk
pula dalam bidanghukum Kedudukan hukum Islam sebagai salah satu
subsistem hukum nasionaltidak dapat dilepaskan dari ruang lingkup
hukum Islam itu sendiri dan faktorhistoris. Salah satu lingkup dalam
hukum Islam adalah muamalah antaramanusia dengan sesama
manusia, yang didalamnya termasuk hukum perdataIslam.

B. Rumusanmasalah
1. BagaimanasejarahHukumPerdataIslamdalampandanganHukum Islam?
2. BagaimanakekuatanHukumPerdataIslamdiIndonesia.
3. Apasajasumber-sumberhukumPerdataIslam?

C. TujuanMasalah
1. UntukmemahamisejarahHukumPerdatadalam pandanganHukum Islam
2. UntukmengetahuikekuatanHukumPerdataIslam diIndoonesia
3. Untukmengetahuiapasajasumber-sumberHukumIslam
1
BadanPusatStatistik,https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321diakses2September20
19
BABII
PEMBAHASAN
1. SejarahHukumPerdataIslamdiIndonesia
a. Hukum Islam Pada Masa Kerajaan/kesultanan Islam di Nusantara
Pada masaini hukum Islam dipraktekkan oleh masyarakat dalam
bentuk yang hampir bisadikatakan sempurna (syumul), mencakup
masalah mu’amalah, ahwal al-syakhsiyyah (perkawinan, perceraian dan
warisan), peradilan, dan tentu sajadalam masalah ibadah.2
Hukum Islam juga menjadi sistem hukum mandiri yang digunakan di
kerajaan-kerajaan Islam nusantara. Tidaklah berlebihan jika dikatakan
pada masa jauhsebelum penjajahan belanda, hukum islam menjadi
hukum yang positif dinusantara.
b. Hukum Islam Pada Masa Penjajahan BelandaPerkembangan hukum
Islam diIndonesia pada masa penjajahan Belanda dapatdiklasifikasi
kedalam duabentuk, Pertama, adanya toleransi pihak Belanda melalui
VOCyangmemberikan ruang agak luas bagi perkembangan hukum
Islam. Kedua, adanyaupayaintervensi Belanda terhadap hukum Islam
dengan menghadapkan padahukumadat.
Pada fase kedua ini Belanda ingin menerapkan politik hukum yang
sadarterhadap Indonesia, yaitu Belanda ingin menata kehidupan hukum
di IndonesiadenganhukumBelanda,dengan tahap-tahapkebijakkan
strategiknyayaitu:
ReceptieinComplexu
(Salomon Keyzer & Christian Van Den Berg [1845-1927]), teori
inimenyatakan hukum menyangkut agama seseorang. Jika orang itu
memelukIslam maka hukum Islam lah yang berlaku baginya, namum
hukum Islam yangberlaku tetaplah hanya dalam masalah hukum
keluarga, perkawinan danwarisan.
TeoriReceptie
(SnouckHurgronje[1857-
1936]disistemisasiolehC.VanVollenhovendanTerHarr Bzn), teori ini
menyatakan bahwa hukum Islam baru diterima memilikikekuatan
hukum jika benar-benar diterima oleh hukum adat, implikasi
dariteoriinimengakibatkanperkembangandanpertumbuhanhukumIslam
menjadilambat dibandingkan institusi lainnya dinusantara.

2
AmranSuadi,danMardiCandra.PolitikHukum:PerspektifHukumPerdatadanPidan
aIslamSertaEkonomiSyariah.Jakarta:Kencana,2018, hlm.14
c. Hukum Islam Pada Masa Penjajahan Jepang Menurut Daniel S. Lev
Jepangmemilih untuk tidak mengubah atau mempertahankan
beberapa peraturan yangada. Adat istiadat lokal dan praktik
keagamaan tidak dicampuri olehJepanguntuk mencegah resistensi,
perlawanan dan oposisi yang tidak diinginkan.Jepang hanya berusaha
menghapus simbol-simbol pemerintahan BelandadiIndonesia, dan
pengaruh kebijakan pemerintahan Jepang
terhadapperkembanganhukum diindonesiatidak begitusignifikan.
d. Hukum Islam Pada Masa KemerdekaanSalah satu makna
terbesarkemerdekaan bagi bangsa Indonesia adalah terbebas dari
pengaruh hukumBelanda, menurut Prof. Hazairin, setelah
kemerdekaan, walaupun aturanperalihan UUD 1945 menyatakan
bahwa hukum yang lama masih berlakusepanjang tidak
bertentangan dengan UUD 1945, seluruh
peraturanpemerintahanBelandayangberdasarTeorireceptie(Hazairin
menyebutnyasebagai teori iblis) tidak berlaku lagi karena jiwanya
bertentangan denganUUD1945.

Teori receptie harus exit karena bertentangan dengan al-Qur’an


dansunnah Rosul. Disamping Hazairin, Sayuti Thalib juga
mencetuskan teoriReceptie a Contrario, yangmenyatakan bahwa
hukum adat baru berlaku kalautidakbertentangan dengan hukum
Islam.

e. Hukum Islam Pada Masa Pemerintahan Orde Baru Pada awal orde
baruberkuasa ada harapan baru bagi dinamika perkembangan hukum
Islam,harapan ini timbul setidaknya karena kontribusi yang cukup
besar yangdiberikan umat Islam dalam menumbangkan rezim orde
lama. Namun padarealitasnya keinginan ini menurut DR. Amiiur
Nurudin bertubrukan denagnstrategi pembangunan orde baru, yaitu
menabukan pembicaraan masalah-masalah ideologis selain Pancasila
terutama yang bersifat keagamaan. Namundalam era orde baru ini
banyak produk hukum Islam (tepatnya HukumPerdataIslam) yang
menjadi hukum positif yang berlaku secara yuridis
formal,walaupundidapat dengan perjuangan keras umat Islam.
Diantaranya olehIsmailSunny cobadiskrisipsikan
secarakronologisberikut ini:
1) Undang-undangNomor1tahun1974tentangPerkawinan

Politik hukum memberlakukan hukum Islam bagi pemeluk-


pemeluknya olehpemerintah orde baru, dibuktikan oleh UU ini, pada
pasal 2 di undangkan”Perkawinan adalah sah apabila dilakukan
menurut hukum masing-masingagama dan kepercayaan itu” dan
pada pasal 63 dijelaskan bahwa yangdimaksud dengan pengadilan
dalam UU ini adalah Pengadilan Agama
(PA)bagiagamaIslamdanPengadilanNegeri(PN)bagipemelukagamalai
nnya.

Dengan UU No. 1 tahun 1974 Pemerintah dan DPR


memberlakukanhukumIslam bagi pemeluk-pemeluk Islam dan
menegaskan bahwa PengadilanAgamaberlaku bagi
merekayangberagama Islam.
2) Undang- undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan
Agama.DengandisahkanyaUUPAtersebut,
makaterjadiperubahanpentingdanmendasardalamlingkungan
PA,diantaranya:

a) PA telah menjadi peradilan mandiri, kedudukannya benar-benar telah


sejajardansederajatdenganperadilanumum,peradilanmiliter,danper
adilantatausahanegara.

b) Nama, susunan, wewenang, kekuasaan dan hukum acaranya telah sama


danseragamdiseluruh Indonesia. Dengan unifikasi hukum acara PA ini
makamemudahkanterjadinyaketertibandankepastianhukumdalamlingk
unganPA.
c) Terlaksananyaketentuan-
ketentuandamUUPokokKekuasaanKehakiman1970.d)Terlaksanyapembang
unanhukumnasionalberwawasannusantaradan
berwawasabBhinekaTunggalikadalamUUPA.

3) KompilasiHukumIslamInpresno.1tahun1991(KHI)

Seperti diuraikan di atas bahwa sejak masa kerajaan-kerajan Islam di


nusantara,hukum Islam dan peradilan agama telah eksis. Tetapi hakim-
hakim agamadiperadilan tersebut sampai adanya KHI tidak mempunyai
kitab hokum khusussebagai pegangan dalam memecahkan kasus-
kasus yang mereka hadapi. Dalammenghadapi kasus-kasus itu hakim-
hakim tersebut merujuk kepada kitab-kitabfiqh yang puluhan banyaknya.
Oleh karena itu sering terjadi dua kasus serupaapabila ditangani oleh
dua orang hakim yang berbeda referensi kitabnya,keputusannya dapat
berbeda pula, sehingga menimbulkan ketidakpastianhukum. Guna
mengatasi ketidakpastian hukum tersebut pada Maret 1985Presiden
Soeharto mengambil prakarsa sehigga terbitlah Surat
KeputusanBersama (SKB) Ketua Makamah Agung dan Departemen
Agama.SKB itumembentuk proyek kompilasi hukum islam dengan
tujuan merancang tiga bukuhukum,masing-
masingtentangHukumperkawinandanhukumperwakafan.

f. HukumIslamPadaMasaReformasi
Era reformasi dimana iklim demokrasi di Indonesia membaik dimana tidak
adalagikekuasaan repsesif seperti era orde baru, dan bertambah luasnya
keran-keranaspirasi politikumat Islam pada pemilu 1999, dengan
bermunculannya partai-partaiIslam dan munculnyatokoh-tokoh politik
Islam dalam kancah politik nasionalsehingga keterwakilan suara
umatIslam bertambah di lembaga legislatif maupuneksekutif. Diantara
produk hukum yang positifdi era reformasi sementara ini
yangsangatjelasbermuatanhukumIslam(HukumPerdataIslam)iniantaralain
adalah:
1)Undang-undang No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan
Zakat.2)Undang-undangNo.41tahun2004tentangWakaf
3)UU tentang Perbankan
Syariah4)UUTentangPengelol
aanHaji
2. KekuatanHukumPerdataIslamdiIndonesia

Indonesia adalah Negara hukum sebagaimana yang termaktub dalam


UUD 1945pasal1 ayat 3, selain itu, Indonesia adalah Negara yang
berdasar kepadaKetuhanan Yang MahaEsa (pasal 29 ayat I) dan dalam
Idiologi Indonesia(Pancasila) juga termaktub KetuhananYang Maha Esa,
hal inilah yang
kemudianmenjadidasarkekuatanHukumPerdataIslamdiIndonesiadalamKe
tatanegaraanIndonesia, yang kemudian dijabarkan melalui UU No. 1Tahun
1974 tentangPerkawinan, UU No. 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama,
UU No.41 Tahun2004 tentang Wakaf, dan beberapa lnstruksi Pemerintah
serta
PeraturanPemerintahterkaitdenganImplementasiHukumPerdataIslamdiIn
donesia

Apabila kekuatan Hukum Perdata Islam di Indonesia dianalisis,


perludiungkapkan produk pemikiran Hukum Islam dalam sejarah perilaku
umat Islamdalam melaksanakanHukum Islam di Indonesia, seiring
dengan pertumbuhan danperkembangannya,yaitu:3

a. Syari'ah

Hukum Islam dalam pengertian syari'ah (Islamic Law) merupakan


normahukumdasar yang ditetapkan Allah SWT, yang wajib diikuti oleh
umat Islamberdasarkan iman, karena syari'ah memuat ketetapan-
ketetapan Allah dan Rasul-Nya, baik berupa larangan maupun berupa
suruhan yang di dalamnya menyangkutseluruh aspek hidup dan kehidupan
manusia, baik yang berhubungan denganmanusia dengan Tuhan-Nya,
manusia dengan manusia, maupun manusia denganlingkungan
kehiduparmya. Norma Hukum dasar ini dijelaskan dan atau dirincilebih
lanjut oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul-Nya.Karena itu,
syari'ahterdapatdi dalamAl-Qur'an danSunnah Rasul(Hadits-HaditsNabi).

b. Fiqh

Hukum Islam dalam pengertian Fiqh (Islamic Jurisprudence) adalah


Hukum
Islamyangberdasarkanpemahamanyangdiperolehseseorangdarisuatudalil,
ayat,nash Al-Qur'andan/atau Hadits Nabi Muhammad SAW. Atau dengan
kata lain,suatuusahaseseorang untuk memahamihukum-hukumyang
terdapatdidalam
Al-Qur'an dan Al-Hadits. Dalam pengertian Fiqh, Hukum Islam sudah
diamalkanoleh umat Islam Indonesia sejak orangIndonesia memeluk
agama Islam. Sehinggadalam perumusan sebuah Hukum Islam
diIndonesia dengan mengambil berbagailiteraturFiqh.

Kompilasi Hukum Islam (KHI) adalah puncak pemikiran Fiqh di Indonesia,


halinididasariolehketerlibatanparaUlama,Cendikiawan,TokohMasyarakat(t
okohagama dantokoh adat) dalam menentukan Hukum Islam, yang di
dalamnyamemuat hal perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, dan wakaf.
KHI yangkemudian dilegal formalkan dengan Inpres No. I Tahun 1991 dan
ditindak
lanjutidenganKepmenag.No.154Tahun1991dandisebarluaskanmelaluisur
atedaran

3
ZainudinAli.HukumPerdataIslamdiIndonesia.Jakarta:SinarGrafika,2006,hlm.4
Direktorat Pembinaan Badan Peradilan agama No.3694/EV /HK.003/
AZ/91. KHIsebagai Jjma' Ulama Indonesia diakui keberadaannyadan
diharapkan dijadikanpedoman hukum oleh umat Islam Indonesia dalam
menjawab setiap persoalanhukum yang muncul.

c. Fatwa

Hukum Islam yang berbentuk fatwa adalah Hukum Islam yang


dijadikanjawabanoleh seseorang dan/atau lembaga atas adanya
pertanyaan yang diajukankepadanya. fatwa bersifat kasuistik dan tidak
mempunyai daya ikat secara yuridisformal terhadap pemintafatwa, hal ini
karena Fatwa pada umumnya bersifatdinamis terhadap perkembangan
baru yang dihadapi oleh umat Islam.Fatwabiasanya dikeluarkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan dalam haltersebut, seperti, MUI
(Majlis Ulama Indonesia), badan Peradilan Agama sertalembaga-
lembagalain yangdiberi wewenang untukmengeluarkanfatwa.

d. KeputusanPengadilanAgama

Hukum Islam yang berbentuk keputusan Pengadilan Agama


adalahkeputusan yangdikeluarkan oleh Pengadilan Agama atas adanya
permohonan,penetapan atau gugatan yangdiajukan oleh seseorang atau
lebih dan/atau lembagakepadanya. Keputusan dimaksud, bersifat
mengikat pihak-pihak yang berperkara.Selain itu, putusan Pengadilan
Agama dapat bernilai sebagai yurisprudensi, yangdalamkasus-
kasustertentudapatdijadikanolehHakimsebagaireferensihukum

.e.Perundang-undangan diIndonesia

Hukum Islam dalam perundang-undangan di Indonesia adalah


HukumIslam yang bersifat mengikat secara hukum ketatanegaraan
bahkan daya ikatnyalebih luas. Oleh karenaasas hukum di Indonesia
adalah legalitas, makanyakemudian banyak hukum-hukum Islamyang
dijadikan sebuah undang-undangseperti, UU No. 1 Tahun 1991 tentang
Perkawinan, UU No.41 Tahun 2004tentang Wakaf, semuanya memuat
Hukum Islam dan mengikat kepada setiapwarga NegaraRepublik
Indonesia.
3. SumberHukumPerdataIslam

MenurutKamusUmumBahasaIndonesia,sumberadalahasalsesuatu.
Pada hakekatnya yang dimaksud dengan sumber hukum adalah tempat
kita dapatmenemukan ataumenggali hukumnya. Sumber hukum Islam
adalah asal (tempatpengambilan)hukum Islam.

Sumber hukum Islam disebut juga dengan istilah dalil hukum Islam
4
atau pokokhukum Islamatau dasar hukumIslam.

4
SiskaLisSulistiani.“PerbandinganSumberHukumIslam”.Tahkim,JurnalPeradabandanHukumIsla
m.Vol.1
No.1,https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/tahkim/article/download/3174/2137.2September2019.
Sumber- sumber hukum Islam ada 3 yaitu Al-Quran sebagai
sumber yangpertamadan utama, hadits atau Sunnah Rasul, dan
Ijtihad dengan berbagaimetodenya.

a. Al-Quran

Al-Quran ialah wahyu Allah SWT. yang merupakan mu'jizat yang


diturunkankepadaNabiMuhammadSAW.sebagaisumberhukumdanpedo
5
manhidupbagipemelukIslam. Pokok-pokok isiAl-Quranadalima:

1)Tauhid, kepercayaan terhadap Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-


kitabNya,paraRasulNya,hari kemudian,Qadla danQadar yang baikdan
buruk

2)Tuntunanibadatsebagaiperbuatanyangmenghidupkanjiwatauhid.

3)Janji dan ancaman; Al-Quran menjanjikan pahala bagi orang


yang maumenerima dan mengamalkan isi Al-Quran dan
mengancam mereka yangmengingkarinyadengansiksa.

4)Hukumyangdihajatipergaulanhidupbermasyarakatuntukkebahagiaan
duniadanakhirat.

5) Inti sejarah orang-orang yang tunduk kepada Allah, yaitu orang-orang


yangshalehseperti Nabi-nabi dan Rasul-rasul, juga sejarah mereka yang
mengingkariagama Allahdan hukum- hukumNya. Maksud sejarah ini
ialah sebagai tuntunandan tauladan bagiorang-orang yang hendak
mencari kebahagiaan dan meliputituntunanakhlaq.

b. Sunnah

Sunnah menurut bahasa artinya perjalanan, pekerjaan atau cara. Sunnah


menurutistilahialahperkataanNabiMuhammadSAW.,perbuatannyadanket
erangannyayaitu sesuatu yang dikatakan atau diperbuat oleh sahabat
dan ditetapkan olehNabi, tidak ditegurnya sebagai bukti bahwa
perbuatan itu tidak
terlaranghukumnya.Sunnahdibagimenjaditiga,yaitu:SunnahQauliyah,Sunn
ahFiliyah,SunnahTaqririyah.

1)SunnahQauliyah

SunnahQauliyahyaituperkataanNabiSAW.yangmenerangkanhukum-
hukumagama dan maksud isi Al-Quran serta berisi peradaban, hikmah,
ilmupengetahuandan juga mengajukan akhlak mulia.

2) SunnahFi’liyah

Sunnah Fi’liyah yaitu perbuatan Nabi SAW yang menerangkan


caramelaksanakanibadat,misalnyacaraberwudlu,shalatdanseb
againya.

3)SunnahTaqririyah

SunnahTaqririyahyaitubilaNabiSAWmendengarsahabatmengatakansesu
atuperkataanataumelihatmerekamelakukansuatuperbuatan,laluditetapk
andan

5
WatiRahmiRia.HukumPerdataIslam:SuatuPengantar.Lampung:Aura,2018,hal.18.
dibiarkanolehNabiSAWdantidakditegurnyaataudilarangnya,makayang
demikiandinamakan Sunnahketetapan Nabi (taqrir).

Al-Quran memerintahkan kaum muslimin untuk mentaati Rasulullah (Q.S.


An-Nisa:59), dan menjelaskan bahwa pada diri Rasulullah terdapat
ketauladananyang baik (Q.S. Al-Qalam: 4). Allah menilai bahwa mentaati
Rasulullah adalahmentaati Allah (Q.S. Al-Nisa: 80), dan Allah meniadakan
iman seseorang yangtidak menyerah kepada keputusan Rasulullah (Q.S.
Al-Nisa: 65). Dan meskipunotorita pokok bagi legeslasi hukum hukum
Islam adalah Al-Quran, namun Al-Quran mengatakan bahwa Rasulullah
adalah sebagai penafsir dari ayatayat Al-Quran (Q.S. An-Nahl: 44). Ayat-
ayat di atas secara tegas menunjukkan wajibnyamengikuti Rasulullah
yang tidak lain adalah mengikuti sunnahnya. Berdasarkanitu di atas, para
sahabat semasa hidup nabi dan setelah wafatnya telah
sepakatataskeharusanmenjadikansunnahRasulullahsebagaisumberhuku
m.

c. Ijtihad

Kata ijtihad berasal dari kata ijtahada-yajtahidu-ijtihadan yang


berartimengerahkan segala kemampuan untuk menanggung beban.
Menurut bahasa,ijtihad aritinya bersunggu-sungguh dalam
mencurahkan pikiran. Adapunmenurut istilah, ijtihad adalah
mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secarabersungguh-sunggu
untuk menetapkan suatu hukum. Oleh karena itu,
tidakdisebutijtihadapabilatidakadaunsurkesulitandidalamsuatuperkerja
an.
Secara terminologis, berijtihad berarti mencurahkan segenap
kemampuan untukmencarisyariatmelaluimetodetertentu. Ijtihaddapat
dibedakanmenjadi:

1. Ijma

Ijma menurut bahasa, artinya: “sepakat setuju atau sependapat”,


sedangmenurut istilah ialah kebulatan pendapat semua ahli ijtihad umat
Muhammadsesudah wafatnya beliau pada suatu masa tentang suatu
perkara (hukum). Ijma’itu menjadi hujah (pegangan) dengan sendirinya
di tempat yang tidak didapatidalil (nash), yakni Al- Quran dan Al-Hadist.
Dan tidak menjadi ijma' kecualitelah disepakati oleh segala Ulama Islam,
danselama tidak menyalahi nash yangqath'i(Kitabullah dan hadist
mutawatir).

Kebanyakan ulama berpendapat, bahwa nilai kehujahan ijma ialah


dzanni,bukanqath'i. Oleh karena nilai ijma' itu dzanni, maka ijma' itu
dapat dijadikanhujjah(pegangan)dalam
urusanamal,bukandalamurusani’tiqad,sebaburusani’tiqaditu mesti
dengan dalil yang qath’i. Dasar hukum dijadikannya ijmasebagaisumber
hukum Islamadalah QSAnNisa:59.

Ijma tidak dipandang sah kecuali mempunyai sandaran yang kuat, sebab
ijma itubukan dalil yang berdiri sendiri. Sandaran ijma ada kalanya dalil
yang qath’i,yaitu Qur’an dan hadist mutawatir, dan ada kalanya berupa
dalil dzanni yaituhadist ahad dan qiyas. Jikasandaran ijma hadist ahad,
maka hadist ahad inibertambahnilai kekuatannya. Ijmadibagimenjadi:

a) Ijmaqauli(ucapan),yaituijmadimanaparaUlamaijtihadmenetapka
npendapatnyabaikdenganlisan maupuntulisan yangmenerangkan
persetujuannya atas pendapat mujtahid lain dimasanya. Ijma ini
disebut jugaijmaqath’i.
b) Ijma sukuti (diam), ialah ijma dimana para Ulama ijtihad
berdiam diritiadamengeluarkan pendapatnya atas mujtahid lain dan
diamnya itu bukankarenatakut ataumalu. Ijma ini disebutjugaijma
dzanni.

2. Qiyas

Qiyas menurut bahasa, artinya “mengukur sesuatu dengan


lainnyadanmempersamakannya”. Menurut istilah, “qiyas ialah
menetapkan sesuatuperbuatan yang belum ada ketentuan hukumnya,
berdasarkan sesuatu hukumyang sudah ditentukan oleh nash,
disebabkan adanya persamaan di antarakeduanya”. Qiyas menurut
para Ulama adalah sumber hukum Islam yangkeempat sesudah Al-
Quran, Hadist dan Ijma. Mereka berpendapat demikiandengan alasan
karena i’tibar artinya “Qiyasusysyai-i bisysyai-I
membandingsesuatudengan sesuatu yang lain”.

3. Istihsan

Istihsan secara etimologi berarti menganggap baik sesuatu. Atau


mengirasesuatuitubaik.Artilaindariistihsanadalahmengikutisesuatuyang
lebihbaik atau mencari yang lebih baik untuk diikuti karena memang
disuruh untukitu. Dari pengertian secara etimologitersebut, maka
tergambar adanyaseseorang yang telah menghadapi dua hal yang
keduanya baik, akan tetapi adahal yang mendorongnya untuk
meninggalkan satu di antaranya danmenetapkanuntukdiambil
yangsatunya karenadianggap lebihbaik untukdiamalkan.

4. MaslahahMurshalah

Kata maslahah menurut bahasa berarti manfaat, dan kata


mursalah berartilepas. Gabungan dari dua kata tersebut yaitu
masalhah mursalah menurutistilah, sepertidikemukakan Abdul-Wahab
Khallaf, berarti sesuatu yangdianggap maslahat namuntidak ada
ketegasan hukum untuk merealisirnya dantidak pula ada dalil yang
mendukungmaupun yang menolaknya, sehingga olehkarena itu disebut
maslahah mursalah (maslahah yang lepas dari dalil secarakhusus).
Maslahah Murshalah adalah salah satu tindakan yang
memutuskanpada masalah yangtidak ada naskahnya dengan
pertimbangan kepentinganterhadap hidup manusia berdasarkan
prinsip atau manfaat dan menghindaridarikemudharatan.

5. SududzDzariah

Sududz Dzariah adalah salah satu tindakan yang memutuskan


suatu yangmubahmenjadi yang makruh atau bisa juga masuk yang
haram demikepentingan sesama umat. Sududz Dzariah terdiri atas dua
perkara yaitu saddudan dzari’ah. Saddu merupakan salahsatu
penghalang sumbatan sedangkandzari’ah adalah menghambat atau
menyambut pada semua jalan untuk menujukepadakerusakan atau
maksiat.
6. Istishab

Istishab adalah salah satu tindakan yang menetapkan pada suatu


alasanyang bisa mengubah. Misalkan jika ada pertanyaan seperti ini,
bolehkahseorang wanita yang menikah lagi apabila untuk
bersangkutan dan ditinggalsuaminya bekerja di perantauan dan tidak
jelas kabarnya? Maka dalam haltersebut yang berlaku merupakan
keadaan semula bahwa wanitatersebutstatusnya adalah istri seorang
sehingga tidak akan boleh menikah lagi
kecualisudahjelaskematiansuaminyaatausangat jelasperceraian nya.

7. UrfKata

‘Urf secara etimologi berarti sesuatu yang dipandang baik


danditerimaoleh akal sehat. Secara terminologi Usul Fikih, seperti
dikemukakanAbdul-Karim Zaidan, istilah ‘urf berarti sesuatu yang tidak
asing lagi bagi suatumasyarakat karena telah menjadi kebiasaan dan
menyatu dengan kehidupanmereka baik berupa perbuatan atau
perkataan Istilah urf dalam pengertiantersebut sama dengan
perngertian istilah al-adah (adat istiadat) Para ulamasepakat menoIak
urffasid (adat kebiasaan yang salah) untuk dijadikan landasanhukum.
BABIII

PENUTUP

A.Kesimpulan

Sejarah Hukum Perdata Islam di Indonesia tidak dapat dilepaskan


darimasuknya ajaranIslam ke Indonesia sejak zaman kerajaan Islam di
Nusantara.Hukum perdata Islam diIndonesia telah mengalami dinamika
sejak zamankerajaan Islam Nusantara, zaman penjajahan, era
kemerdekaan, orde baru,hingga reformasi Indonesia adalah Negara
hukum sebagaimana yang termaktubdalam UUD 1945 pasal 1ayat 3.
Selain itu, Indonesia adalah Negara yangberdasar kepada Ketuhanan
Yang MahaEsa (pasal 29 ayat I) dan dalam
IdiologiIndonesia(Pancasila)jugatermaktubKetuhananYangMahaEsa,hali
nilahyangkemudian menjadi dasar kekuatan Hukum Perdata Islamdi
Indonesia dalamKetatanegaraan Indonesia.Sumber- sumber hukum
Islam ada 3 yaitu Al-Quransebagai sumber yang pertama danutama,
hadits atau Sunnah Rasul, dan Ijtihaddenganberbagai metodenya
DAFTARPUSTAKA

Badan Pusat Statistik, https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321 diakses 2


September2019

AmranSuadi,danMardiCandra.PolitikHukum:PerspektifHukumPerdatadanPidanaIslamSert
aEkonomiSyariah.Jakarta:Kencana,2018,hlm. 14
ZainudinAli.HukumPerdata IslamdiIndonesia.Jakarta: SinarGrafika,2006, hlm.4
SiskaLisSulistiani.“PerbandinganSumberHukumIslam”.Tahkim,JurnalPeradabandanHukumIslam.
Vol.1
No.1,https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/tahkim/article/download/3174/2137.2September20
19.
WatiRahmi Ria.HukumPerdataIslam:
SuatuPengantar.Lampung:Aura,2018,hal.18.

Anda mungkin juga menyukai