Oleh:
Aldo Setiawan (2022330050034)
KELAS B
PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JAYABAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan “Kedudukan Pemerintah
Daerah”. Maka dari itu saya menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu saya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Zulkifli, S.H., M.H. selaku dosen pengampu mata kuliah Hukum
Islam,
2. Teman-teman serta pihak yang telah membantu dan mendukung saya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Tata Negara dan
memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya untuk saya sebagai penulis. Makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi terbentuknya kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya civitas akademik
Universitas
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTARISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumus Masalah
C. Tujuan Pembahasan
D. Manfaat penulis
BAB II PEMBAHASAN
C. Peran Hukum Islam dalam Pembentukan Undang Undang Nomer 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan/2
D. Peran Hukum Islam dalam Pembentukan Undang Undang Nomer 23 Tahun 2011
E. Peran Hukum Islam dalam Pembentukan Undang Undang Nomer 1 Tahun 2003
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSAKA/2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum menjelaskan pengertian hukum islam maka kita harus bisa memahami
makana atau arti dari kata hukum dan kata islam. Hukum dapat di artikan peraturan atau
perangkat norma yang mengatur tingkah laku kita dalam suatu masyarakat, peraturan atau
norma berupa sebuah kenyaataan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Hukum
islam juga merupakan hukum yang bersumber dari AL-Quran al karim yang merpukan
bagian dari agama islam itu sendiri. Hukum bahwa hukum Islam merupakan seperangkat
norma atau peraturan yang bersumber dari Allah SWT dan Nabi Muhammad saw. untuk
mengatur tingkah laku manusia di Tengah Tengah masyarakatnya. Dengan kalimat yang
lebih singkat, hukum Islam dapat diartikan sebagai hukum yang bersumber dari ajaran Islam.
Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dan merupakan bagian dari agama Islam.
Berbeda dengan hukum lainnya, hukum Islam tidak hanya hasil pemikiran manusia yang
dipengaruhi oleh kebudayaannya, tetapi dasarnya ditetapkan oleh Allah melalui wahyuNya
dan dijelaskan oleh Rasulullah melalui sunnahnya. Sistem hukum islam atau syariat islam
adalah kaidah kaidah yang di sandarkan pada allah swt dan sunnah rasul mengenai tingkah
laku mukalaf atau seseorang. Hukum islam juga tidak saja mengatur tentang maslah ibadah
saja , akan tetapi juga menagtur masalah perkawinan , masalah zakat , masalah pemabagian
warisan dan banyak juga yang lainnyah. Syariat merupakan hukum hukum yang di
perintahkan oleh allah swt untuk semua umat nyah yang di bawakan nabi terdahulu sampai
nabi muhammad Saw, baik yang berhubungan langsung dengan agama atau yang
berhubungan dengan amaliah. Islam juga tidak hanya mengajar kan kita tentang ber ibadah
saja ke pada Allah Swt dan islam juga mengajar kan kita untuk berhubungan sesama
manusia. Bagi setiap muslim apa yang di lakukan nya di dalam kehidupan haurs sesuia
kehendak Allah Swt sebagai bentuk keimanannya ke pada Allah Swt. Allah Swt menurunkan
agama islam tidak semena mena menurun kan agama islam kalo tidak ada tujuan nyah, tidak
lain dan tidak mungkin untuk terwujudnya dalam ke maslahatan manusia. Hukum Islam
adalah sekumpulan aturan keagamaan, totalitas perintah Allah yang mengatur perilaku
kehidupan umat Islam dalam keseluruhan aspeknya1 . Menurut Ali (2015) hukum Islam
adalah hukum yang bersumber dari dan menjadi bagian dari agama Islam (hlm. 42).
Sedangkan menurut Dahlan (2014) hukum Islam adalah aturan-aturan yang berkaitan dengan
perbuatan manusia, yang dipahami dari Al-Qur'an, hadis dan ijtihad (hlm. 15).
Hukum Islam adalah salah satu aspek ajaran Islam yang menempati posisi yang
sangat krusial dalam pandangan umat islam, karena ia merupakan manifestasi paling kongkrit
dari hukum Islam sebagai sebuah agama. Sedemikian pentingnya hukum Islam dalam skema
doktrinal-Islam, sehingga seorang orientalis, Joseph Schacht menilai, bahwa “adalah mustahil
memahami Islam tanpa memahami hukum Islam 1 Jika dilihat dari perspektif historisnya,
Hukum Islam pada awalnya merupakan suatu kekuatan yang dinamis dan kreatif. Hal ini
dapat di lihat dari munculnya sejumlah madzhab hukum yang responsif terhadap tantangan
historisnya masingmasing dan memiliki corak sendiri-sendiri, sesuai dengan latar sosio
kultural dan politis dimana madzhab hukum itu mengambil tempat untuk tumbuh dan
terkait dengan perkawina atau nikah, talak, cerai dan rujuk, yang pengesahannya
ditandatangani pada tanggal 2 januari 1974 oleh Presiden Suharto. Agar Undangundang
pemerintah (PP) No. 9 Tahun 1975. Undang-undang ini merupakan hasil usaha untuk
menciptakan hukum nasional dan merupakan hasil inifikasi hukum yang menghormati
C. Peran Hukum Islam dalam Pembentukan Undang Undang Nomer 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan ?
D. Peran Hukum Islam dalam Pembentukan Undang Undang Nomer 23 Tahun 2011
E. Peran Hukum Islam dalam Pembentukan Undang Undang Nomer 1 Tahun 2003
C. Tujuan Pembahasan
C. Memahami Hukum Islam dalam Pembentukan Undang Undang Nomer 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan ?
E. Memahami Hukum Islam dalam Pembentukan Undang Undang Nomer 1 Tahun 2003
Hasil Penelitian Ini, Diharapkan Mempunyai Manfaat Baik Dan Berbagai Manfaat Yang
1. Pedoman Kehidupan: Hukum Islam juga berfungsi sebagai pedoman untuk kehidupan
hidup manusia
hak individu dan kelompok, termasuk hak asasi manusia dan hak properti
3. Manfaat bagi Umat Muslim: Hukum Islam bertujuan memberikan manfaat bagi umat
Muslim di seluruh dunia, menjadi panduan hidup yang memberikan kebaikan dan
kesejahteraan.
4. Pengaturan Ibadah: Salah satu manfaat hukum Islam adalah pengaturan ibadah,
mencakup tata cara beribadah dan aspek-aspek lainnya yang berkaitan dengan
kehidupan spiritual.
BAB II
PEMBAHASAN
Islam masuk ke Indonesia pada abad I Hijriah atau VII Masehi yang di bawa oleh
pedagang - pedagang arab tidak berlebihan jika era ini adalah era dimana hukum islam
untuk pertama kalinya masuk ke wilayah Indonesia. Namun penting untuk di catat seperti
apa yang dikatakan oleh Martin Van Bruinessen, penekanan pada aspek fiqih benarnya
adalah fenomena yang berkembang belakangan. Pada masa - masa yang paling awal
di Indonesia adalah tasawuf sunni yang menempatkan fiqih pada posisi yang signifikan
dalam struktur bangunan sunni tersebut Beberapa ahli menyebut hukum Islam yang
sejarah di antaranya, Sultan Malikul Zahir dari Samudra Pasai adalah seorang ahli agama
dikenal dan sebagainya di taati oleh umat islam di negara ini. Hukum islam masuk ke
indonesia yang menurut sebagian kalangan telah berlangsung sejak abad VII atau VIII M.
Sementara itu, hukum barat baru diperkenalkan oleh VOC pada awal abad XVII M.
Era reformasi ini hingga sekarang terbuka peluang yang luas bagi sistem hukum islam
untuk memperkaya khazanah tradisi hukum di indonesia. Kita dapat melakukan langkah-
langkah pembaruan, dan bahkan pembentukan hukum baru yang bersumber dan berlandaskan
sistem hukum islam, untuk kemudian di jadikan sebagai norma hukum positif yang berlaku
Islam dan hubungan dengan budaya dan orang lain. Perkembangan ini sangat terlihat di awal
periode khalifah pertama yang disebut al -khulafaur rasyidin (11-14 hijriyah), di saat itu
wahyu telah berhenti sementara berbagai acara hukum muncul di sana -sini sehingga
untuk mengatur peribadatan, tetapi juga mencakup bidang kehidupan yg lainnya seperti
hubungan antar negara, hukum tata negara, dan administrasi pemerintahan, hukum pidana,
dan peradilan.dibantu dengan kebutuhan akan aturan hukum yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat, maka dimulailah kodifikasi hadits, yang diikuti dengan lahirnya
ilmu-ilmu hadits
dan ilmu-ilmu tafsir yang menjadi landasan utama tumbuhnya ilmu ini. fiqh sehingga muncul
imam-imam besar dari sekte-sekte tersebut. Posisi hukum Islam sangat penting untuk
menentukan tujuan hidup dan perilaku bagi yang beragama Islam, bahkan menjadi utama
pandangan hidup tersebut. Berikut ini akan diuraikan perkembangan hukum Islam di
INDONESIA
sebelum Islam masuk telah menganut animisme dan keyakinan dinamisme. Kemudian
datanglah kerajaan -kerajaan yang dibangun atas dasar keyakinan yang ia adopsi,
kemudian diikuti oleh kelahiran kerajaan Islam yang didukung oleh penjaga pembawa
dan penyiar Islam. Beberapa sejarawan mengklaim bahwa akar sejarah Islam di
kepulauan dimulai pada abad pertama Hijri atau sekitar DC abad ketujuh. Titik awal
gerakan migran Da'wah dimulai di wilayah utara Pulau Sumatra. Kemudian, perlahan
-lahan, gerakan Da'wah membentuk komunitas Islam pertama di Perlak, Aceh Timur.
Dari komunitas Muslim di Waly, itu menjadi pendahulu kelahiran kerajaan Islam
pertama yang dikenal sebagai Samudera lulus di wilayah Aceh utara sekitar DC abad
ketiga belas. Dengan pendirian Kerajaan Pasai, Islam semakin dibuktikan dengan
pendirian kerajaan lain, seperti Kerajaan Malaka, yang tidak jauh dari Aceh, di Jawa,
kesultanan Demak, Mataram dan Cirebon lahir. Di Sulawesi dan Maluku adalah
hukum Islam sebagai berasal persuasi. Kedua, periode penerimaan hukum Islam
sebagai berasal resmi. Sumber persuasif dalam hukum konstitusional adalah sumber
hukum yang diterima hanya jika diyakini. Dalam konteks hukum Islam, surat Yakarta
sebagai salah satu hasil dari sesi Bpupki adalah sumber daya untuk konstitusi
persuasif tahun 1945 selama 14 tahun. Hukum Islam yang baru menjadi sumber resmi
(sumber hukum yang sudah memiliki kekuatan hukum) dalam hukum konstitusional
pada 5 Juli 1959, seperti pandangan dalam pembukaan tersebut dari keputusan
tersebut. sebagai berikut: Kami percaya bahwa surat Yakarta pada 22 Juni 1945
nasionalis untuk memimpin masa depan Indonesia. Oleh karena itu, jangan terkejut
jika beberapa lembaga dan komite negara, seperti Dewan Penasihat (Sanyo Kaigi) dan
Bpupki (Dokuritsu Zyunbi Tyoosaki) dikirim ke kamp nasionalis. Hingga Mei 1945,
komite ini terdiri dari 62 orang, hanya 11 orang yang mewakili kelompok -kelompok
Islam. Atas dasar itu, Ramly Hutabarat menyatakan bahwa Bpupki: itu bukan badan
yang dibentuk berdasarkan pemilihan umum yang demokratis, meskipun Sukarno dan
ajaran Islam, mulai dari pernikahan hingga ekonomi Islam. Peran hukum Islam
dimulai sejak berdirinya Negara Indonesia (BPUPKI). Para pemimpin Islam berjuang
untuk memulihkan syariah Islam yang sempat terpinggirkan pada masa pemerintahan
Undang Dasar (UUD) yang dikenal dengan “Surat Yakarta” pada tanggal 22 Juni
1945. Surat-Surat Yakarta memuat falsafah dasar bangsa, dan salah satu warga
negaranya “menganut” suatu keyakinan yang wajib membawa keimanan dari Islam
untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta melawan perlawanan dari
Indonesia bagian timur. Pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah Indonesia
Maha Esa”. Tuhan Mahakuasa. "Mo Hatta menyampaikan, meski suaranya berubah,
namun isinya tetap sejalan dengan semangat Surat Jakarta. Di Indonesia, negara dan
INTERNASIONAL