Dosen Pengampu:
Rendy Dwi Hermanto
Disusun oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan berkat,rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini,Sholawat serta salam semoga
senantiasa dihaturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw.
Semoga dengan adanya kritik dan saran tersebut dapat bermanfaat dan menjadi
pedoman bagi penulis dalam penyusunan makalah ini pada khususnya dan para pembaca
pada umumnya,segala kelebihan hanya milik Allah dan segala kekurangan hanya milik
hambanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Reaktualisasi hukum Islam adalah upaya untuk memahami,
menginterpretasikan, dan menerapkan prinsip-prinsip hukum Islam dalam konteks
kontemporer. Hal ini menjadi relevan dalam era modern karena perbedaan budaya,
teknologi, dan perubahan sosial yang telah memengaruhi cara masyarakat Muslim
menjalani kehidupan sehari-hari. Reaktualisasi ini melibatkan pemikiran kritis dan
penyesuaian terhadap hukum Islam agar sesuai dengan tuntutan zaman, tanpa
mengubah substansi dasar ajaran agama tersebut. Ini mencerminkan kebutuhan untuk
menjembatani kesenjangan antara tradisi Islam yang kaya dan realitas dunia yang
terus berubah.
Reaktualisasi hukum Islam juga sering melibatkan perdebatan antara
kelompok-kelompok ulama dan cendekiawan agama yang berusaha memahami
hukum Islam secara lebih kontekstual. Dalam beberapa negara, pemerintah juga
terlibat dalam upaya ini untuk menciptakan kerangka hukum yang lebih modern dan
relevan, sambil tetap memegang teguh prinsip-prinsip agama Islam. Ini menciptakan
ruang untuk refleksi dan penyesuaian, sehingga hukum Islam dapat tetap relevan
dalam masyarakat yang terus berubah.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pembaharuan hukum Islam sebagai hukum nasional
b. Apa saja tahapan legislasi hukum Islam
c. Bagaimana posisi hukum Islam dalam kerangka hukum nasional dan manifestasi
kongkrit politik hukum Islam
3. Tujuan
a. Untuk memahami pembaharuan hukum Islam
b. Untuk memahami upaya-upaya legislasi
BAB II
PEMBAHASAN
Belakangan ini telah lahir hukum Islam Indonesia dengan sikap secara
langsung menyebutkan dirinya dengan "hukum Islam Indo- nesia", yaitu
Kompilasi Hukum Islam Indonesia, yang disingkat dengan KHI, yang diatur
dengan INPRES No.1 Tahun 1991, dan Kep. Menag. No. 154 Tahun 1991,
yang tediri dari 3 buku, 30 bab, dan 229 pasal. Seluruh hal ini diperuntukkan,
dan diber- lakukan khusus bagi umat Islam Indonesia. Ini adalah satu-satunya
contoh dari hukum Islam Indonesia yang secara langsung melebelan dirinya
dengan hukum Islam Indonesia.
Kehadiran KHI tersebut telah lahir dari upaya panjang, dan kerja keras
umat Islam Indonesia, karena ide pembentukannya telah dimulai sejak tahun
1970-an, dan berhasil merumuskan, melakukan lobi, serta mengatasi
kendalanya dengan berbagai pendekatan. Dengan berbagai sepak terjang yang
dilakukan, akhirnya lahirlah KHI dengan wajah seperti yang telah dapat kita
saksikan sekarang ini.
Mengamati isi dari KHI tersebut ternyata memang ada diantaranya
yang bermuatan pembaharuan seperti pengertian pembaharuan yang telah
dikemukakan, di antaranya adalah ketentuan ahli waris pengganti, di mana hal
ini belum dikenal sebelumnya sama sekali dalam kajian keislaman. Meskipun
pernah ada hal sejenis, seperti wasiat wajibahnya Ibn Hazm, dan Qanun
berbagai negara seperti, Mesir, Syiria, Maghribi, Kuwait, Libanon, namun hal
itu tetap dipahami berbeda dengan ahli waris pengganti yang ada dalam KHI,
karena wasiat wajibah itu tetap menempatkan mereka sebagai penerima harta
itu dengan status bukan ahli waris, mereka menerima harta karena pewaris
dianggap telah melakukan wasiat bagi mereka, di mana pihak yang
berwewenang wajib mengeluarkan sebahagian dari harta itu kepada mereka
dengan jalan wasiat. Berbeda halnya dengan KHI yang menempatkan
penerima harta itu secara langsung dengan status ahli waris yang memperoleh
bahagian yang sudah tertetu jumlahnya (ahli fardhu). Hal ini menunjukkan
bahwa ahli waris pengganti itu adalah merupakan salah satu dari contoh
Pembaharuan hukum Islam Indonesia.