FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Oleh: Hilal Hamdi (201011200743)
Dosen Pembimbing:Fathudin Ali S.Ag,M.M.
UNIVERSITAS PAMULANG
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………2
1.2 Identifikasi masalah………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………..4
2.1 Pengertian syariat islam ………………….………………………5
2.2 sistem hukum di Indonesia……………………………………….6
2.3 keadaan hukum islam di Indonesia saat ini……………………....7
2.4 cara hukum islam berlaku di Indonesia…………………………..8
Hukum islam merupakan suatu hukum yang memiliki sifat statis dan
dinamis,statis berarti suatu hal yang tetap bersumberkan dari al quran dan
hadist dalam aspek kehidupan,dinamis mampu menjawab segala permasalahan
dan sesuai dengan perkembangan zaman,tempat dan keadaan,serta cocok
ditempatkan dalam macam bentuk struktur sosial kehidupan baik secara
individu maupun kolektif masyarakat
Di Indonesia pemahaman yang paling tepat digunakan menurut penulis
adalah paham ketuhanan karena sesuai dengan falsafah negara bahwa Indonesia
adalah negara berketuhanan Yang Maha Esa dan berdasarkan pasal 29 UUO
1945 ayat (1) bahwa negara (Republik Indonesia) berdasarkan atas Ketuhanan
Yang Maha Esa. Oalam membicarakan sistem hukum di Indonesia maka pada
sistem hukum di Indonesia berlaku sistem hukum yang majemuk karena ada
tiga sistem hukum yang berlaku di Indonesia yaitu sistem hukum Adat, Islam
dan Barat (Kontinental). Bila kita melihat mayoritas penduduk Indonesia adalah
beragama islam maka penulis mencoba mengkaji lebih mendalam mengenai
Hukum Islam dan pelaksanaannya oleh masyarakat dan penguasa di Indonesia.
Pada masa Rasulullah dan para sahabatnya hukum Islam berjalan
sebagaimana mestinya, diterima dan dijalankan oleh masyarakatnya dengan
kesadaran penuh sehingga kondisi wilayah yang dikuasai oleh Islam merupakan
wilayah yang adil, tertib dan makmur. Kondisi demikian dapat menjadi sumber
inspirasi bagi penguasa dan masyarakat Indonesia dalam menegakkan hukum
yang adil dan diterima oleh seluruh bangsa Indonesia.
Islam adalah ajaran Allah yang diturunkan melalui wahyu kepada nabi
Muhammad saw untuk disampaikan kepada ummat manusia, sebagai pedoman
hidup demi kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.
1.2 Identifikasi Masalah
Jadi dari latar belakang diatas dapat disimpulkan indentifikasi masalahnya
adalah sebagai berikut.
Kondisi hukum islam di Indonesia saat ini
Apakah hukum islam terlaksana di negara Indonesia
Tiga sistem hukum yang berlaku di indonesia yaitu hukum adat,islam dan barat
(continental)
Kondisi untuk menjadikan masyarakat dan penguasa untuk menegakan hukum
yang adil dan diterima di Indonesia
BAB II PEMBAHASAN
Sebagai sebuah khas agama, istilah syariat selalu identik dengan teologi
Islam. Seperti kalimat, Al-Quran adalah sumber pertama dari syariat Islam.
Meskipun sebenarnya istilah ini sudah ada sejak sebelum Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam diutus, namun di lingkungan masyarakat Indonesia istilah
syariat lebih populer identik dengan Islam.
Untuk mendapatkan definisi lebih jelas tentang makna syariat dalam Islam,
maka kita perlu merujuk kepada kamus literatur bahasa Arab.
Sebagian ulama menggunakan istilah syariat secara lebih khusus yang hanya
mencakup makna sebagian saja dari hukum-hukum syar’i karena sebab dan
kebutuhan tertentu.
Jika berbicara mengenai sistem hukum yang saat ini diterapkan di Indonesia
maka akan mengerucut pada sistem hukum pidana dan sistem hukum perdata.
Hukum pidana merupakan bagian dari hukum publik. Hukum pidana terbagi
menjadi dua bagian, yaitu hukum pidana materiil dan hukum pidana formil.
Hukum pidana materiil mengatur tentang penentuan tindak pidana, pelaku
tindak pidana, dan pidana (sanksi).
Sistem Hukum Pidana di Indonesia, untuk Sistem Hukum Pidana Materiil nya
diatur dalam kitab undang-undang hukum pidana (KUHP). Sedangkan Sistem
Hukum Pidana Formil yang mengatur tentang pelaksanaan hukum pidana
materiil, telah disahkan dengan UU nomor 8 tahun 1981 tentang hukum acara
pidana (KUHAP).
beberapa hukum Islam sudah mulai diterapkan di Indonesia. Hal ini bisa dilihat
pada sistem perekonomian yang berbasiskan Islam, seperti diterapkannya bank
berbasis syari'ah, koperasi syari'ah dan lainnya.
"Saat ini orang sudah mulai sadar sistem perekonomian kapitalis dan sistem
perekonomian sosialis yang menguasai dunia memiliki kekurangan. Disitulah
saatnya orang ingin melihat sistem perekonomian Islam, bisa atau tidak
menggantikan dua sistem perekonomian tersebut," beber dia.Selain hukum
perekonomian, juga sudah diterapkan Undang-Undang No. 1 tahun 1974
tentang Perkawinan. Undang-undang ini diakuinya sebagai undang-undang
yang bersifat umum untuk semua pemeluk agama, namun bagi umat Islam
praktiknya bagi umat Islam lebih diperinci sesuai dengan kebutuhan Konfilasi
Hukum Islam (KHI) atau sekumpulan materi hukum Islam yang ditulis pasal
demi pasal.
Pembaharuan ini sudah mulai tampak pada pernikahan dan perceraian yang
mesti dilakukan di depan pengadilan, agar dapat dicatat negara demi
perlindungan umat. "Hukum Islam ini dipatuhi secara keseluruhan atau tidak,
tergantung kepada pemahaman, kesadaran dan kebutuhan umat Islam terhadap
aturan yang ada dalam agamanya," katanya.
Menyinggung tentang hukum pidana Islam, kata dia, belum bisa diterapkan,
karena saat ini masih diberlakukan hukum yang mengandung nilai-nilai hukum
dari barat. Banyak pihak, kata dia, yang berkepentingan atas diterapkannya
aturan yang nilai-nilainya diadopsi dari barat.
Baik dari kalangan nasionalis maupun dari agama lain, sehingga KUHP dan
KUHAP yang baru, belum ditetapkan seperti yang diharapkan.
BAB III
KESIMPULAN
1.Pelaksanaan hukum Islam pada masa awal tegaknya Islam di jazirah Arab
berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang te lah ditentukan oleh
al-Quran dan Hadits Rasul. Bila tidak terdapat ketentuannya dalam kedua
sumber di atas maka para sahabat berijtihad dengan menggunakan akal
pikirannya berdasarkan al-Quran dan Hadits dalam memutuskan suatu
perkara. Fungsi hukum Islam saat itu bagi umat Islam tidak dapat dipisahkan
dari karakteristik hukum Islam.
2 . Sistem hukum Islam di Indonesia kedudukkannya sama dan sederajat
dengan sistem hukum lainnya yang hidup di Indonesia , yaitu hukum ad at
dan hukum barar. Selain itu juga menjadi sumber pembentukan hukum
nasional yang akan datang.
3. Hukum Islam sebagai hukum yang hidup tetap akan ada sebagai
kelengkapan dari hukum nasional. Penerapan dan penegakan hukum Islam di
Indonesia dapat dituangkan ke dalam hukum nasional baik melalui hukum
positif Islam maupun melalui nilai-nilai hukum Islam yang berlaku bagi
seluruh warga negara. Keduanya dipengaruhi oleh political will yang akan
membentuk politik hukum perundang-undangan.
Secara umum, perkembangan legislasi hukum Islam di Indonesia dari waktu
ke waktu, menampakkan sisi keberanjakan dan pematangan. Walaupun
prokontra persoalan lex positiva atau ius constitutum hukum Islam ini terus
saja hadir. Ada pandangan bahwa preoses politik hukum ini beresiko akan
dipolitisasi sebagai legitimasi atas segala kehendak pemerintah (penguasa),
apalagi sebagai aksesoris politik untuk pelestarian suatu rezim. Sebab kalau
hal ini sampai terjadi, hukum ini akan kehilangan vitalitasnya sebagai sistem
nilai moral dan etika, yang terus berkembang hidup di masyarakat. Dari titik
ini, wajar kiranya jika sementara umat Islam ada kalangan yang menaruh
curiga terhadap proses kanunisasi hukum Islam sebab dalam konteks resmi,
hukum ini hanya dihadirkan dengan paket nama “konstitusi hukum Islam”
yang esensinya kering, telah diperas. Labelisasi hukum Islam untuk
menjustifikasi berbagai kemauan negara (penguasa) ini, seringkali secara
terselubung menafikan dimensi kemaslahatan umum. Terlebih jika umat
Islam berada di bawah bayang-bayang rezim otoriter. Karena itu, kehadiran
pemikiran-pemikiran hukum Islam individual menjadi urgen dan signifikan.
Keberadaanya sangat memperkaya dan bisa dijadikan alternatif lain dari
pemikiran hukum Islam yang akan dipraktekkan.