Anda di halaman 1dari 2

Gara- gara kasus Citibank

https://finance.detik.com/moneter/d-1607741/nasabah-tewas-citibank-dipanggil-dpr-
selasa , pemerintah menetapkann aturan mengenai depcolector

Aturan mengenai DEPCOLECTOR Lembaga pembiayaan non-bank

Pasal 48 ayat (1) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 35 /POJK.05/2018TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

(1)  Perusahaan Pembiayaan dapat melakukan kerja sama dengan


pihak lain untuk melakukan fungsi penagihan kepada Debitur.

(2)  Perusahaan Pembiayaan wajib menuangkan kerja sama dengan


pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk
perjanjian tertulis bermeterai.

(3)  Kerja sama dengan pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. pihak lain tersebut berbentuk badan hukum;

b. pihak lain tersebut memiliki izin dari instansi berwenang; dan \

c. pihak lain tersebut memiliki sumber daya manusia yang telah


memperoleh sertifikasi di bidang penagihan dari Lembaga Sertifikasi
Profesi di bidang pembiayaan.

(4)  Perusahaan Pembiayaan wajib bertanggung jawab penuh atas


segala dampak yang ditimbulkan dari kerja sama dengan pihak lain
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(5)  Perusahaan Pembiayaan wajib melakukan evaluasi secara berkala


atas kerja sama dengan pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).

Perusahaan pembiayaan bentuknya : PT atau Koperasi (Badan Hukum)

Perusahaan Syariah bentuknya : PT

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 10 /POJK.05/2019 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
Mengenai Permodalan

- modal dasar ; 5o jt
- modal ditempatkan ; ¼ dari 50 jt
- modal disetor ; min 1 t

lex specialis derogat lex generalis


suatu hal yang sudah diatur diperaturan khusus meniadakan hal yang sama di peraturan
yang umum.

Anda mungkin juga menyukai