Anda di halaman 1dari 20

PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU

1. PENGERTIAN BAHAN BAKU 2. PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU 3. PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU 4. LATIHAN SOAL

PENGERTIAN BAHAN BAKU


Bahan baku merupakan bahan langsung, yaitu bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari poduk jadi. Bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama dari suatu produk.

Formula untuk menyusun anggaran bahan baku

Pembelian bahan baku


Persediaan BB awal Bahan baku tersedia Persediaan BB Akhir Bahan baku dipakai

XXX
XXX + XXX XXX XXX

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU


Faktor yang mempengaruhi : 1. 2. 3. 4. Anggaran produksi Harga beli bahan baku Standar pemakaian bahan baku Ketepatan pemasok

5.

Biaya penyimpanan (Carrying cost) dihubungkan dengan biaya kehabisan persediaan (Stockout Cost)
Jumlah bahan baku tiap kali pesan.

6.

KUANTITAS PESANAN EKONOMIS


Kuantitas pesanan ekonomis (EOQ) adalah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.

EOQ

R = Kuantitas diperlukan S = Biaya pemesanan

2xR xS PxI

P = Harga Bahan per unit I = Biaya penyimpanan (%)

Syarat EOQ
Bahan tidak mudah rusak dan pengiriman bahan tidak terlambat Biaya pemesanan dan penyimpanan perunit konstan Kebutuhan bahan relatif stabil Harga beli bahan perunit konstan Bahan selalu tersedia di pasar Bahan yang dipesan bukan barang komplementer

Contoh :
Bahan baku dibutuhkan selama tahun 2012 sebanyak 364 kg. Harga bahan baku sebesar Rp. 160 /kg. Biaya pesanan Rp. 728 /pesan. Biaya penyimpanan di gudang 40%. Maka,
2 x 364 x 728 EOQ 160 x 0,40 = 91 kg

Sehingga setiap kali pesan sebanyak 91 kg, atau dalam 1 tahun 4 kali pesan (364 / 91)

Pesanan kembali (Reorder point)


Reorder point adalah saat harus dilakukan pesanan kembali bahan yang diperlukan, sehingga kedatangan bahan yang dipesan tersebut tepat waktu persediaan, atau safety stock sama dengan nol.
Faktor-faktor yang mempengaruhi safety stock : 1. Kebiasaan pemasok 2. Besar kecilnya bahan baku yang dibeli 3. Kemudahan menduga bahan baku 4. Hubungan carrying cost dengan stockout cost

PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU


Anggaran bahan baku terdiri dari : anggaran kebutuhan bahan baku, anggaran pembelian bahan baku, dan anggaran biaya bahan baku. SUR (standard usage rate) adalah jumlah unit bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk tertentu menurut standar.

Contoh Anggaran kebutuhan bahan baku :


Anggaran produksi sbb : Triwulan I 535 unit Triwulan II 930 unit Triwulan III 825 unit Triwulan IV 645 unit Bahan baku yang dibutuhkan (SUR) : Bahan baku X : 2 unit Bahan baku Y : 1,5 unit

ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU

PT. XYZ

Triwulan

Produksi

SUR

KEBUTUHAN BAHAN BAKU

X
I II III IV SETAHUN 535 930 825 645 2.935 2 2 2 2 2

Y
1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

X
1.070 1.860 1.650 1.290 5.870

Y
802,5 1.395,0 1.237,5 967,5 4.402,5

Contoh Anggaran pembelian bahan baku :


Kebijakan persediaan bahan baku X : Persediaan awal 200 unit Persediaan akhir ditetapkan 20% dari kebutuhannya. Harga beli Rp. 15.000 / unit Kebijakan persediaan bahan baku Y : Persediaan awal 75 unit Persediaan akhir ditetapkan 20% dari kebutuhannya. Harga beli Rp. 3.000 / unit

PT. XYZ ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU X


X Triwulan Kebutuhan Pers.Akhir Tot.Keb Pers.Awal Q Harga Jumlah PEMBELIAN

I II III IV
SETAHUN

1.070 1.860 1.650 1.290


5.870

214 372 330 258


258

1.284 2.232 1.980 1.548


6.128

200 214 372 330


200

1.084 2.018 1.608 1.218


5.928

15.000 15.000 15.000 15.000


-

16.260.000 30.270.000 24.120.000 18.270.000


88.920.000

PT. XYZ ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU Y


Y Triwulan Kebutuhan I II III IV SETAHUN 802,5 1.395,0 1.237,5 967,5 4.402,5 Pers.Akhir 160,5 279,0 247,5 193,5 193,5 Tot.Keb 963,0 1.674,0 1.485,0 1.161,0 4.596,0 Pers.Awal 75,0 160,5 279,0 247,5 75,0 Q 888,0 1.513,5 1.206,0 913,5 4.521,0 Harga 3.000 3.000 3.000 3.000 Jumlah 2.664.000 4.540.500 3.618.000 2.740.500 13.563.000 PEMBELIAN

Anggaran biaya bahan baku


Biaya bahan baku adalah biaya pemakaian bahan baku, bukan biaya pembelian bahan baku. Untuk menentukan biaya bahan baku, metode yang dapat dipakai : (lihat materi Ak.Keuangan & Ak. Biaya) - FIFO - LIFO - Average - Biaya Standar Sebelum membuat anggaran biaya bahan baku, terlebih dahulu membuat kartu persediaan bahan baku untuk memudahkan perhitungan biaya bahan baku per unit. Jika harga beli selama satu periode sama, maka pembuatan kartu persediaan tidak diperlukan lagi.

Contoh Kartu Persediaan bahan baku :


Bahan Baku X (metode persediaan : Average)
Triwula n
Saldo I 1.084 15.000 16.260.000 1.070 II 2.018 15.000 30.270.000 1.860 15.000 27.900.000 15.000 16.050.000

Pembelian Q P T Q

Pemakaian P T Q
200 1.284

Saldo Akhir P
15.000 15.000

T
3.000.000 19.260.000

214
2.232 372

15.000
15.000 15.000

3.210.000
33.480.000 5.580.000

III

1.608

16.500

26.532.000
1.650 16.218 26.760.000

1.980
330 1.548

16.218
16.218 16.440 16.440

32.112.000
5.352.000 25.449.000 4.241.500

IV

1.218

16.500

20.097.000

1.290

16.440

21.207.500

258

Kartu Persediaan bahan baku :


Bahan Baku Y (metode persediaan : Average)
Pembelian Triwula n
Saldo
I 888,0 3.000 2.664.000 802,5 II 3.000 2.407.500

Pemakaian T Q P T Q
75,0
963,0 160,5 1.674,0 1.395,0 3.000 4.185.000 279,0 1.485,0 1.237,5 3.244 4.014.000 247,5

Saldo Akhir P
3.000
3.000 3.000 3.000 3.000 3.244 3.244

T
225.000
2.889.000 481.500 5.022.000 837.000 4.816.800 802.800

1.513,5

3.000

4.540.500

III

1.206,0

3.300

3.979.800

IV

913,5

3.300

3.014.550
967,5 3.288 3.181.125

1.161,0
193,5

3.288
3.288

3.817.350
636.225

Anggaran bahan baku


Berdasarkan Kartu Persediaan, maka dibuatlah anggaran bahan baku
BIAYA BAHAN BAKU X I II III IV Total Y

Triwulan

Total

16.050.000 27.900.000 26.760.000 21.207.500 91.917.500

2.407.500 4.185.000 4.014.000 3.181.125 13.787.625

18.457.500 32.085.000 30.774.000 24.388.625 105.705.125

Kasus
CV. Mantap memproduksi dan menjual Produk AB1. Rencana penjualan tahun 2012 diperkirakan 750.000 unit. Produk dijual di dua daerah yakni : Tangerang (70%) dan Serang (30%). Harga jual Rp.1.000 /unit. Pola penjualan per triwulan : I : 20% II : 25% III : 25% IV : 30% Tingkat persediaan produk jadi : Awal Tahun : 10.000 unit Akhir Tahun : 5.000 unit. Perusahaan lebih mengutamakan stabilitas persediaan. Setiap unit produk jadi memerlukan bahan baku A : 2 Kg (Rp. 200/kg) dan bahan baku B : 4 lt (Rp. 100/lt). Persediaan bahan baku awal A: 30.000 kg B : 50.000 lt Persediaan bahan baku akhir 10% dari Kebutuhannya. Anda Diminta : a. Menyusun Anggaran Penjualan dan Anggaran Produksi

b. Menyusun Anggaran Kebutuhan bahan baku


c. Menyusun Anggaran Pembelian Bahan Baku d. Menyusun Anggaran Biaya Bahan baku

Tugas
Buku Penganggaran Perusahaan M. Nafarin. Soal Latihan 5.1 (hal. 98)

End of Chapter

Anda mungkin juga menyukai