LANDASAN TEORI
Value Delivery
9
10
2. Information Flow
Yaitu Semua rantai pasokan memiliki dan menggunakan aliran informasi.
meskipun pada rantai pasokna tertadap banyak aliran informasi seperti
informasi mengenai permintaan, informasi mengenai peramalan, informasi
mengenai produksi dan penjadwalan serta design.
3. Finance Flow
Yaitu Semua rantai pasokan memiliki aliran keuangan. Dan sudah secara
umum, bahwa aliran uang seperti aliran darah dalam sebuah rantai pasokan.
Tanpa aliran keuangan sudah pasti rantai pasokan tidak akan berjalan.
4. Commercial Flow
Yaitu bahwa aliran material yang melewati rantai pasokan dapat berupak
kepemilikannya dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dari supplier kepada
pembeli. Dimana,transaksi aliran komersial ini hanya akan dapat diambil dari
rantai pasokan apabila terdapat lebih dari satu perusahaan.
yang ditambah dengan fungsi lain yang penting untuk hubungan antara supplier dan
distributor.
Dari beberapa definisi Supply Chain Management diatas, maka dapat
disimpulkan Supply Chain Management adalah Suatu metode yang
mengintegrasikan pengelolaan aliran informasi,produk,barang dan jasa dalam
fungsi supply chain dengan pendekatan yang terintegrasi.
Dari Dalam Supply Chain Management bisa meliputi penetapan: 1.
Pengangkutan, 2. Pentransferan kredit dan tunai, 3. Pemasok ( Supplier), 4.
Distributor dan Bank, 5. Utang dan Piutang, 6. Pergudangan, 7. Pemenuhan
pesanan dan 8. Pembagian informasi mengenai peramalan pada permintaan,
produksi dan kegiatan pada pengendalian persediaan. Dimana, penetapan diatas
membuat sebuah rantai pasokan yang berfokus pada memaksimalkan nilai kepada
konsemn yang dituju.
Dalam Supply Chain Management, banyak peluang yang teredia untuk
meningkatkan nilai produk dengan biaya yang rendah. Di pihak pemasok, teknik
seperti JIT ( Just In Time ) dan kerja sama pemasok yang dapat membantu dalam
distribusi. Dan di sisi distribusi, terdapat juga teknik yang biasa digunakan seperti
Drop Ship yang berarti pemasok akan langsung mengirimkan produknya ke
konsumen pemakai dan bukan kepada penjual, agar dapat menghemat waktu dan
biaya pengangkutan ulang. Dimana, kunci dari sebuah Supply Chain Management
yang efektif adalah penyeimbangan pada arus produksi dengan permintaan
konsumen yang selalu berubah-ubah.
Supply Chain Management yang efektif membuat para supplier sebagai
partner dalam strategi perusahaan untuk memuaskan kondisi pasar yang berubah-
ubah. Dimana, keunggulan kompetitif dapat bergantung pada hubungan yang dekat
melalui strategi hubungan kerja sama jangka panjang dengan beberapa supplier.
bagi banyak perusahaan, biaya dan mutu produk pastinya meliputi sebagian
besar dari perusahaan manufaktur, restoran, pedagang besar dan juga eceran.
Sehingga, dengan diterapkannya Supply Chain Management yang baik memberikan
peluang besar bagi perusahaan untuk mengembangkan keunggulan kompetitifnya.
Supply Chain Management bukan hanya merupakan pendekatan pengelolaan
pemasok yang mencakup pembelian saja, tetapi juga pendekatan dalam
mengembangkan nilai maksimum dari rantai pasokan.
12
Safety Inventory
Persediaan ini dibuat untuk menyangga terhadap ketidakpastian. Apabila
peramalam permintaan dapat dilakukan dengan akurat maka persediaan yang
dibutuhkan hanyalah Cycle Inventory. akan tetapi karena peramalan memiliki
presentase dari ketidakpastian maka Pendekatan ini digunakan untuk menutupi
ketidakpastian tersebut agar dapat mencukupi permintaan yang terjadi. Dengan
pendekatan ini lebih memberikan biaya lebih pada persediaan daripada
kerugian dari penjualan karena ketidakcukupan persediaan.
Seasonal Inventory
Persediaan ini dibuat untuk mengantisipasi peningkatan dari permintaan yang
dapat diprediksi yang terjadi beberapa kali dalam setahun.Dan dalam
pendekatan ini perusahaan harus mengorbankan antara biaya untuk menyimpan
persediaan musiman dan biaya untuk memilki kemampuan untuk produksi
yang flexibel. Contohnya: seperti pada saat hari raya pastinya permintaan akan
produk minuman akan meningkat. Sehingga, biasanya perusahaan harus
mengambil keputusan antara membuat produksi dan persediaan sebelum
16
terjadinya lonjakan pada permintaan atau membuat perluasan pada pabrik agar
dapat memenuhi lonjakan permintaan tersebut.
3. Location
Pada area ini, harus ditentukan dimana tempat untuk produksi dan
penyimpanan persediaan harus diletakkan dan juga dimana lokasi untuk
produksi dan penyimpanan persediaan yang dapat membuat biaya yang paling
effisien. Dan pada area ini lebih mengacu pada pengaturan geografi dari
fasilitas rantai pasokan. Dan dalam pengambilan keputusan manager harus
mengambil pilihan antara menjadi responsif atau melakukan pengorbanan
(Trade-off), dimana keputusan yang dibuat apakah memusatkan aktifitas pada
sedikit lokasi untuk mencapai skala ekonomi dan efisiensi, atau untuk
mendesentralisasikan aktifitas ke beberapa lokasi untuk konsumen dan
pemasok dengan tujuan agar operasi menjadi lebih responsif.
4. Transportation
Pada area ini, perusahaan melakukan pertimbangan untuk pergerakan rantai
pasokan. Karena mengacu pada semua pergerakan dari bahan baku hingga
barang jadi. Model transportasi yang cepat seperti pesawat sangat responsive
tetapi biayanya lebih besar. Mode yang lambat seperti kapal dan kereta api
lebih efisien pada biaya tapi tidak responsive. sehinggan pengambilan
keputusan pada area ini sangatlah penting.
Dan terdapat 6 cara umum dalam transportasi yang dapat dipilih oleh
perusahaan, yaitu:
Ship
Kapal memilik efisiensi pada biaya yang besar. tetapi juga merupakan cara
yang paling lambat dalam pengiriman. Dan juga adanya keterbatasan pada
pada penggunaan antara lokasi dan fasilitas seperti pelabuhan
Rail
Kereta api juga memiliki efisien pada biaya. akan tetapi juga lambat. Dan juga
cara ini juga dibatasi pada lokasi yang menyediakan rel kereta api
Pipeline
Pipa saluran dapat menjadi efisien tapi hanya terbatas pada komoditas yang
cair seperti air, minyak dan gas alam
Truck
Truk pada umumnya relatif lebih cepat dan cara transportasi yang flexibel.
Karena dapat pergi hampir kemana saja. Akan tetapi biayanya berubah-ubah
tergantung pada harga dari Bahan bakar dan juga variasi dari kondisi jalan
Airplanes
17
Pesawat merupakan model transportasi yang cepat dan juga sangat responsif.
Dan juga merupakan cara yang paling mahal dalam pengiriman barang dan
juga dibatasi pada ketersediaan fasilitas bandara
Elcectronic Transport
Merupakan model transportasi yang paling cepat, fleksibel dan sangat efisiens
pada biaya. akan tetapi hanya dapat digunakan pada pergerakan pada tipe
produk tertentuseperti Energi Listrik, data.
5. Information
pada area ini, waktu dan akurasi informasi memegang jaminan untuk
koordinasi yang baik dan pengambilan keputusan yang baik. Karena dengan
informasi yang baik, maka dapat membuat keputusan yang efektif mengenai
apa yang akan diproduksi dan berapa banyak, mengenai dimana tempat untuk
meletakkan persediaan dan seberapa baik untuk mengirimkan produk tersebut.
Dan informasi digunakan untuk 2 tujuan dalam rantai pasokan yaitu:
Coordinating Daily Activities
Berhubungan dengan fungsinya pada Produksi,persediaan,lokasi dan
transportasi. Perusahaan di rantai pasokan menggunakan data yang tersedia
pada persediaan dan permintaan produk untuk memutuskan penjadwalan
produksi mingguan, level persediaan, rute transportasi dan lokasi penyimpanan
Forecasting and planning
Dibuat untuk mengantisipasi permintaan masa depan. Informasi yang tersedia
digunakan untuk membuat peramalam taktis untuk mengarahkan pada
pengaturan produksi bulanan dan penjadwalan. Dan informasi juga digunakan
untuk permalan strategi untuk mengarahkan keputusan mengenai kapan untuk
membangun fasilitas baru, memasuki pasar baru, atau keluar dari pasar yang
telah ada.
2. Incentive
Incentive ini dapat berupa incentive pada penjualan, Pemotongan kuantitas,
kuota dan promosi. Dan masalah dari incentive ini mendorong barang
dagangan dan mengembangkan terjadinya fluktuasi yang sangat mahal kepada
semua anggota dalam rantai.
3. Large Lots
Selalu terjadinya banyak prasangka pada large lots, karena cenderung untuk
mengurangi biaya unit.Manager logistik ingin melakukan pengiriman dalam
22
jumlah banyak, lebih baik apabila memenuhi truk, dan manager produksi
menginginkan produksi panjang berjalan. Dan kedua aksi tersebut menurunkan
pengiriman unit dan biaya produksi, akan tetapi mereka meningkatkan biaya
penyimpanan dan gagal dalam Memenuhi penjualan sebenarnya.
2.2 Persediaan
2.2.1 Pengertian Persediaan
Menurut pendapat Baroto (2002:452), Persediaan adalah bahan mentah,
barang dalam proses (work in process), barang jadi, bahan pembantu, bahan
pelengkap, komponen yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan
permintaan
Menurut pendapat Zulfikarijah (2005:p4), “Persediaan adalah stock bahan
baku yang digunakan untuk memfasilitasi produksi atau memuaskan
permintaan konsumen”. Jenis persediaan meliputi : bahan baku, barang dalam
proses dan barang jadi.
25
Menurut Muler (2011:p1) Persediaan adalah barang fisik atau nyata yang
disimpan dalam Fasilitas (Gedung) dan Barang tidak nyata yang ada dalam
pencatatan perusahaan seperti Catatan penghitungan. Persediaan dalam perusahaan
dapat sesimple seperti sebotol pembersih gelas yang digunakan sebagai bagian dari
campuran dari bahan baku dan sub-perakitan yang digunakan sebagai bagian dari
proses pabrik.
Menurut Saxena (2009:p2) persediaan didefinisikan sebagai sumber daya
jenis apapun yang menganggur yang memiliki nilai ekonomi potensial dan
dianggap sebagai modal yang terkunci. Persediaan juga merupakan daftar untuk
barang dan material atau barang dan material itu sendiri yang tersedia pada
persediaan bisnis.
Menurut Heizer dan Render (2014:512) persediaan merupakan bagian dari
asset yang paling berharga dari perusahaan yang mewakili sebesar 50% dari total
modal yang diinvestasikan yang dibagi dalam 4 tipe yaitu Bahan baku, Persediaan
dalam proses, Maintenance/perbaikan/operating supply (MRO) dan persediaan
barang jadi.
Dari definisi persediaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persediaan
adalah sumber daya yang dapat mewakili sebagian besar dari modal perusahaan
yang terdiri dari bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
3. Unreliability of supply
Persediaan melindungi perusahaan dari pemasok yang tidak dapat diandalkan
atau ketika suatu barang menjadi langka dan pasokan yang tersedia sulit untuk
dipastikan. kapan saja dimungkinkan, ketidak andalan pemasok harus
diperbaiki melalui diskusi atau ditukar. Rehabilitasi dapat diselesaikan melalui
penalti pada harga atau waktu tertentu untuk kesalahan, menggunakan
komunikasi secara langsung dan elektronik diantara kedua belah pihak.
4. Price Protection
Membeli sejumlah persedian pada waktu yang tepat dapat menolong untuk
menghindari dampak dari inflasi pada biaya. Ingatlah pada saat bekerja sama
untuk memastikan bahwa harga harga tidak bergantung pada waktu yang
dibiuhkan untuk pengambilan pesanan pada saat membeli. Kebanyakan
pemasok lebih menyukai untuk mengirim secara berkala.
5. Buffer / Safety Inventory
Tipe dari persediaan ini dapat memberikan beberapa tujuan seperti:
kompensasi pada ketidakpastian permintaan dan pemasok
membagi dan memisahkan bagian yang berbeda dari operasi perusahaan
sehingga dapat berfungsi secara independent dari yang satu sama lain
6. Anticipation Stock
Persediaan ini dilakukan untuk mengantisipasi pada musim mendatang. Seprti
Coklat pada saat hari ibu atau valenting. Karena kegagalan untuk menjual pada
periode tertentu dapat membawa bencana.
7. Transit Inventory
Merupakan perjalanan persediaan dari satu tempat ke tempat lain. Dapat
dikatakan bahwa produk bergerak dalam fasilitas merupakan "Transit
Inventory", tapi pengertian umunya mengarah pada barang berpindah dalam
27
saluran distribusi hingga ke pabrik, barang diluar dari fasilitas atau barang
dalam perjalanan dari pabrik ke konsumen.
Menurut Saxena (2009:7), terdapat 3 alasan mendasar perusahaan untuk
menjaga persediaan, yaitu:
1. Time
Jeda Waktu terdapat dalam rantai pasokan, Dari pemasok kepada pengguna di
setiap tahapannya,sehingga membutuhkan perusahaan untuk mempertahankan
jumlah dari persediaan yang digunakan pada jeda waktu tersebut.
2. Uncertainty
Persediaan dipertahankan sebagai penyangga terhadap ketidakpastian pada
permintaan, pasokan dan perindahan dari barang
3. Economies Of Scale
Kondisi ideal dari " Satu unit pada waktu dan tempat dimana pengguna
membutuhkannya, ketika mereka membutuhkannya"/ prinsip ini cenderung
untuk membuat banyak biaya pada logistik. Sehingga pembelian dalam jumlah
besar, perpindahan dan penyimpanan berdampak pada skala ekonomi,
termasuk persediaan
Menurut Narayan dan Subramanian (2008:1-2) terdapat keuntungan bagi
perusahaan yang menyimpan persdiaan dalam jumlah yang cukup besar, yaitu:
1. Membuat kemungkinan operasi yang efisien dan lembut dalam perhatian
pabrik dengan memisahkan segmen individual dari keseluruhan operasi.
Sehingga departemen pembelian dapat membuat perencanaan pembelian secara
independent berdasarkan kondisi pasar tanpa ketergantungan yang terlalu
banyak pada bagian operasi perakitan
2. Departemen produksi dapat merencanakan produksi harian dengan jumlah
persediaan yang fleksibel. permasalahan yang tidak terduga dalam
memproduksi komponen tertentu sebagian besar dapat dikurangi dan
komponen yang berbeda dapat diproduksi melalui pemberitahuan apabila
bahan baku tersedia di tangan
3. manager pemasaran lebih menyukai persediaan dalam jumlah besar apabila
dapat menolongnya untuk menjual produk yang berbeda bergantung pada
situasi penawaran dan permintaan. Perusahaan dapat bergerak dengan cepat
pada permintaan di pasar dan memasarkan barang di pasar di depan
kompetitior
4. Manager pembelian dapat menempatkan pemesanan yang lebih sedikit dan
besar, sekaligus mengurangi biaya pemesanan. Pembelian dalam jumlah besar
juga dapat memberikan pemanfaatan yang lebuh efektif pada konsumen dan
perencanaan yang lebih efektif pada aktifitas utama seperti mempelajari pasar.
28
4. Barang jadi adalah barang – barang yang telah selesai diproses dan siap untuk
didistribusikan ke konsumen.
5. Bahan pembantu (supplies material) adalah barang – barang yang diperlukan
dalam proses pembuatan atau perakitan barang, namun bukan merupakan
komponen barang jadi. Termasuk bahan penolong adalah bahan bakar,
pelumas, listrik, dan lain – lain.
EOQ=
Keterangan:
D= Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu
S= Biaya Pemesanan ( Persiapan pesanan) per pesanan
H= Biaya penyimpanan perunit / tahun
Frekuensi Pesanan, merupakan permintaan pertahun dibagi dengan jumlah pesanan
per satu tahun, sehingga jumlah frekuensi pesanan yang paling ekenomis dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
F= D/Q*
Keterangan:
F = Frekuensi Pemesanan
D = Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu
Q*= Jumlah optimal barang per pesanan
Jika 1 tahun adalah 365 hari, maka jangka waktu antar tiap pesanan adalah:
Keterangan:
T= Masa Waktu Setiap Pemesanan
Dan untuk menghitung Biaya Total dapat dilakukan dengan rumus:
Total Biaya = Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan
= (D/Q X S) + (Q/2 X H)
Keterangan:
D= Permintaan tahunan barang persediaan dalam unit/ tahun
Q= Jumlah optimal barang per pesanan
S= Biaya Pemesanan untuk setiap Pesanan
H= Biaya Penyimpanan perunit/Tahun
F= Frekuensi Pemesanan
36
Keterangan :
Z = Nilai Service level yang dilihat pada tabel T
σd= Standar Deviasi Demand
Service Level = 1 - Probability Of Stockout
Dari kutipan (Chetan Trimbak Shivsharan), cara untuk penghitungan Service Level
adalah dengan Total Penjualan / Total Demand.
ROP = d X L + SS
Keterangan:
ROP = Titik Pemesanan Ulang
d = Tingkat Kebutuhan per unit waktu
L = Lead Time
SS = Safety Stock
38
Data:
Wawancara
Observasi
Optimalisasi persediaan
pada Pola distribusi yang
berjalan dengan Supply
Chain Management yang
diusulkan