Anda di halaman 1dari 27

3/5/2021

PLANNING AND MANAGING INVENTORY IN SUPPLY CHAIN


Dwi Wahyu Pradono, S.T., M.T.

STOCK DAN POSISI DALAM RANTAI PASOK

3
Waters, C.Donald.J., Inventory Control and Management, 2nd Edition, 1949

1
3/5/2021

TIPIKAL SIKLUS STOCK


Stock adalah barang dan material
yang disimpan oleh organisasi
untuk kebutuhan di waktu
mendatang/berikutnya.

Inventory (inventaris) adalah


daftar item yang disimpan dalam
persediaan.

4
Waters, C.Donald.J., Inventory Control and Management, 2nd Edition, 1949

ALASAN & TUJUAN STOCK


1. memungkinkan permintaan yang lebih besar dari yang diharapkan, atau pada
waktu yang tidak terduga
2. memungkinkan pengiriman yang tertunda atau terlalu kecil
3. memungkinkan ketidaksesuaian antara tingkat penawaran dan tingkat permintaan
yang sebenarnya
4. memisahkan operasi yang berdekatan
5. menghindari keterlambatan dalam mengirimkan produk ke pelanggan
6. memanfaatkan diskon harga untuk pesanan dalam jumlah besar
7. memungkinkan pembelian barang pada saat harga rendah dan diharapkan naik
8. memungkinkan pembelian barang-barang disaat sudah tidak di produksi atau sulit
ditemukan
9. memungkinkan pengaturan muatan agar penuh saat pengiriman dan mengurangi
biaya Transportasi
10. memberikan perlindungan untuk keadaan darurat.
5

2
3/5/2021

FUNGSI STOCK SEBAGAI BUFFER

TIPE-TIPE STOCK
2

1 3

4 5

3
3/5/2021

KLASIFIKASI STOCK/PERSEDIAAN
1. Cycle Stock adalah persediaan normal yang digunakan selama operasi

2. Safety stock adalah persediaan bahan yang disimpan untuk keadaan darurat

3. Seasonal Stock adalah persediaan yang digunakan untuk mempertahankan operasi


yang stabil melalui variasi musiman dalam permintaan

4. Pipeline stock adalah barang berada dalam proses yang mengalir dari satu lokasi ke
lokasi lain

5. Other stock adalah persediaan yang dimiliki karena beberapa alasan lain

PERMASALAHAN DAN KINERJA PERSEDIAAN


1. Permintaan bervariasi dengan pola distribusi diketahui
2. Faktor lain yang mempengaruhi dapat bersifat deterministik, probabilistik atau
uncertainty

Deterministik

Ketidakpastian Ketidakpastian

Probabilistik

4
3/5/2021

PERMASALAHAN DAN KINERJA PERSEDIAAN

Contoh permasalahan : permintaan yang bervariasi

10

10

SUMBER KETIDAKPASTIAN

Supplier Management User


(L) (Z) (s)

11

5
3/5/2021

DAMPAK KETIDAKPASTIAN

Perlu Adanya Inventori Pengaman

Safety Stock Buffer Stock


(demand) (pasokan)

12

SAFETY STOCK
Safety Stock (SS)

Lead time Standar Deviasi Service Level


( L) () (Z)

ss = z.s.
 t
L
Secara praktis nilai Z dapat dihitung dengan fungsi
matematis pada microsoft excel z = normsinv(prob)
Atau bisa dilihat dalam table distribusi normal

13

6
3/5/2021

SAFETY STOCK (SS) BILA DISTRIBUSI NORMAL


DL = expected demand level
SL = service level SL
 = stockout probability
SS = safety stock
ROP = reorder point
Z = service level
Service Level
(probability of no stockout)
 Risk of a stockout
1- 

DL r
ROP Quantity
ss

0 Z Z - scale
Senator Nur Bahagia@

14

HUBUNGAN SERVICE LEVEL & NILAI - Z

SERVICE LEVEL ( %) NILAI Z


50 0.00
75 0.85
80 1.05
85 1.30
90 1.60
95 2.06
96 2.18
97 2.35
98 2.56
99 2.91
99.5 3.23
99.99 3.85

Senator Nur Bahagia@

15

7
3/5/2021

CONTOH : PERHITUNGAN SS

Diketahui :  = 100 Unit /Bulan


L = Lead Time = 1 bulan
Tingkat pelayanan 95 %

Maka :
SS = Z.   L
SS = 2.06 x 100 1
SS = 206 Unit

Senator Nur Bahagia@

16

CONTOH : PERHITUNGAN SS

Senator Nur Bahagia@

17

8
3/5/2021

PERMASALAHAN

Bagaimana menentukan operating stock dan safety stock ?

 Berapa jumlah barang yang akan dipesan untuk setiap kali


melakukan pengadaan ( economic order quantity / EOQ) ?
 Kapan saat pemesanan dilakukan (reorder point/ROP)?
 Berapa besarnya safety stock (SS) ?

Senator Nur Bahagia@

18

MODEL PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN STABIL


Q = jumlah dalam satu lot atau batch
D = permintaan per satuan waktu

19

19

9
3/5/2021

BIAYA YG HARUS DIPERHATIKAN DALAM LOT-SIZING


✓ average price paid per unit / material price (C/unit) purchased adalah
biaya utama dalam keputusan lot-sizing
✓ fixed ordering cost (S/lot) meliputi semua biaya yang tidak dipengaruhi
volume permintaan tetapi selalu menjadi beban biaya di setiap
permintaan diberikan
✓ Holding cost (H/unit/tahun) adalah biaya yang dibawa oleh satu unit
dalam inventory pada periode waktu tertentu, umumnya periode satu
tahun

H = h.C
20

20

BIAYA DALAM PERSEDIAAN


Inventory Holding Cost
• Cost of capital → biaya paling dominan dalam inventory
• Obsolence cost → biaya karena market atau nilai produk drop
• Handling cost → biaya penerimaan dan storage
• Occupancy cost → biaya space
• Miscellaneous cost → biaya lain-lain yang umumnya bernilai lebih kecil

Ordering Cost
• Buyer time
• Transportation cost
• Receiving cost
• Other cost
21

21

10
3/5/2021

ECONOMIES OF SCALE TO EXPLOIT FIXED COST

Optimal order quantity (n*)

22

22

CONTOH :
LOT SIZING FOR A SINGLE PRODUCT (ECONOMIC ORDER QUANTITY)
Permintaan computer di Best Buy 1,000 unit per bulan. Best Buy memiliki fixed cost setiap
penyelesaian order, Transportasi, dan proses penerimaan sebesar 4,000$ setiap kali
order diterima dan dikerjakan. Biaya computer adalah 500$/unit, dan biaya holding di
retailere 0.2. Evaluasi jumlah computer yang sebaiknya di pesan dalam setiap lot nya
(replenishment lot).
Jawab :
Order tahunan , D = 1,000 X 12 = 12,000 unit
Biaya order per lot , S = $ 4,000
Biaya computer , C = $ 500
Holding cost (biaya penyimpanan) per tahun sebagai bagian dari biaya unit , h = 0.2

Untuk meminimalkan biaya, maka order replenishment sebanyak 980 unit per lot.
23

23

11
3/5/2021

CONTOH :
LOT SIZING FOR A SINGLE PRODUCT (ECONOMIC ORDER QUANTITY)

Cycle inventory

Jumlah order per tahun

Biaya order dan penyimpanan satu tahun

Rata-rata flow time

Setiap computer membutuhkan waktu rata-rata 0.49 bulan sebelum terjual,


karena Best Buy membeli kembali dalam jumlah batch 980 unit
24

24

ECONOMIES OF SCALE TO EXPLOIT FIXED COST


1. Lot Sizing for a Single product (economic order Quantity)
2. Relationship Between Desired Lot Size and Ordering Cost
3. Multiple Products with Lots Ordered and Delivered Independently
4. Products Ordered and Delivered Jointly
5. Aggregation with Capacity Constraint
6. Lot Sizes Ordered and Delivered Jointly for a Selected Subset That Varies by Order

25

25

12
3/5/2021

ECONOMIES OF SCALE TO EXPLOIT QUANTITY DISCOUNTS


All unit discounts

26

26

CONTOH :
ALL ORDER QUANTITY DISCOUNTS

27

27

13
3/5/2021

CONTOH :
ALL ORDER QUANTITY DISCOUNTS

28

28

MODEL PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN TIDAK STABIL


• Safety inventory diadakan untuk memenuhi
permintaan yang melebihi jumlah forecast

• Tiga pertanyaan kunci perlu


dipertimbangkan ketika merencanakan
safety inventory :
1. Bagaimana tingkat ketersediaan produk
(product availability) yang sesuai?
2. Berapa banyak safety inventory yang
dibutuhkan untuk tingkat ketersediaan
produk yang diinginkan?
3. Tindakan apa yang dapat diambil untuk
mengurangi safety inventory tanpa
mengganggu ketersediaan produk?

29

29

14
3/5/2021

CARA MENGUKUR PRODUCT AVAILABILITY


1. Product fill rate (fr) adalah kemungkinan produk didapatkan dari
barang yang ada di inventory
2. Order fill rate adalah kemungkinan pessanan dapat dipenuhi dari
inventory yang ada
3. Cycle service level (CSL) adalah level siklus pengisian kembali
(replenishment) untuk memenuhi pesanan

30

30

KEBIJAKAN INVENTORY
1. Besarnya ukuran pemesanan (Qo)
2. Saat pemesanan dilakukan (r) = ROP / Re Order Point
3. Besarnya Safety Stock (SS)

Senator Nur Bahagia@

31

15
3/5/2021

KRITERIA KINERJA
1. Tingkat Pelayanan
2. Ongkos Inventori
3. Tingkat Pengembalian Investasi

Senator Nur Bahagia@

32

METODE
1. Model Sederhana
2. Model Q
3. Model P

Senator Nur Bahagia@

33

16
3/5/2021

METODE SEDERHANA

Model Sederhana
=
Model Deterministik
+
Safety Stock

Senator Nur Bahagia@

34

POSISI INVENTORY MODEL SEDERHANA

Q*

r*
ss

Senator Nur Bahagia@

35

17
3/5/2021

MODEL - Q

1. Ukuran pesanan (Qo) selalu konstan untuk setiap kali melakukan


pemesanan

2. Pesanan dilakukan bila persediaan digudang mencapai tingkat r


(reorder point)

Senator Nur Bahagia@

36

POSISI INVENTORY

Q*

r*
ss

Senator Nur Bahagia@

37

18
3/5/2021

PERMASALAHAN

Bagaimana menentukan operating stock dan safety


stock ?

Berapa besarnya ukuran pemesanan (Qo)


Berapa besarnya reorder point (r)
Berapa besarnya safety stock (ss) ?

38

KRITERIA KINERJA
1. Tingkat Pelayanan
2. Ongkos Inventori

Senator Nur Bahagia@

39

19
3/5/2021

MODEL - P
1. Pesanan dilakukan menurut suatu interval pemesanan yang tetap (T).

2. Ukuran pesanan (Qo) bergantung pada jumlah barang yang ada


pada saat pemesanan dilakukan(r) dan persediaan maximum yang
diinginkan(R).

Senator Nur Bahagia@

40

POSISI INVENTORY MODEL - P

q0 r= D L

L L L t

Pesan Tiba Pesan Tiba Pesan Tiba


T T T

Senator Nur Bahagia@

41

20
3/5/2021

PERMASALAHAN

Bagaimana menentukan operating stock dan safety stock ?

Berapa besarnya interval waktu antar pemesanan (T)


Berapa persediaan maximum (R)
Berapa besarnya safety stock ?

Senator Nur Bahagia@

42

KRITERIA KINERJA
1. Tingkat Pelayanan
2. Ongkos Inventori

Senator Nur Bahagia@

43

21
3/5/2021

TABEL NORMAL
A table entry is the proportion of the area under the curve from a z
of 0 to a positive value of z. To find the area from a z of 0 to a
negative z, subtract the tabled value from 1.
z .00 .01 .02 .03 .04 .05 .06 .07 .08 .09
.0 .5000 .5040 .5080 .5120 .5160 .5199 .5239 .5279 .5319 .5359
.1 .5398 .5438 .5478 .5517 .5557 .5596 .5636 .5675 .5714 .5753
.2 .5793 .5832 .5871 .5910 .5948 .5987 .6026 .6064 .6103 .6141
.3 .6179 .6217 .6255 .6293 .6331 .6368 .6406 .6443 .6480 .6517
.4 .6554 .6591 .6628 .6664 .6700 .6736 .6772 .6808 .6844 .6879
.5 .6915 .6950 .6985 .7019 .7054 .7088 .7123 .7157 .7190 .7224
.6 .7257 .7291 .7324 .7357 .7389 .7422 .7454 .7486 .7517 .7549
.7 .7580 .7611 .7642 .7673 .7704 .7734 .7764 .7794 .7823 .7852
.8 .7881 .7910 .7939 .7967 .7995 .8023 .8051 .8078 .8106 .8133
.9 .8159 .8186 .8212 .8238 .8264 .8289 .8315 .8340 .8365 .8389
1.0 .8413 .8438 .8461 .8485 .8508 .8531 .8554 .8577 .8599 .8621
1.1 .8643 .8665 .8686 .8708 .8729 .8749 .8770 .8790 .8810 .8830
1.2 .8849 .8869 .8888 .8907 .8925 .8944 .8962 .8980 .8997 .9015
1.3 .9032 .9049 .9066 .9082 .9099 .9115 .9131 .9147 .9162 .9177
1.4 .9192 .9207 .9222 .9236 .9251 .9265 .9279 .9292 .9306 .9319
1.5 .9332 .9345 .9357 .9370 .9382 .9394 .9406 .9418 .9429 .9441
1.6 .9452 .9463 .9474 .9484 .9495 .9505 .9515 .9525 .9535 .9545
1.7 .9554 .9564 .9573 .9582 .9591 .9599 .9608 .9616 .9625 .9633
1.8 .9641 .9649 .9656 .9664 .9671 .9678 .9686 .9693 .9699 .9706
1.9 .9713 .9719 .9726 .9732 .9738 .9744 .9750 .9756 .9761 .9767
2.0 .9772 .9778 .9783 .9788 .9793 .9798 .9803 .9808 .9812 .9817
2.1 .9821 .9826 .9830 .9834 .9838 .9842 .9846 .9850 .9854 .9857
2.2 .9861 .9864 .9868 .9871 .9875 .9878 .9881 .9884 .9887 .9890
2.3 .9893 .9896 .9898 .9901 .9904 .9906 .9909 .9911 .9913 .9916
2.4 .9918 .9920 .9922 .9925 .9927 .9929 .9931 .9932 .9934 .9936
2.5 .9938 .9940 .9941 .9943 .9945 .9946 .9948 .9949 .9951 .9952
2.6 .9953 .9955 .9956 .9957 .9959 .9960 .9961 .9962 .9963 .9964
2.7 .9965 .9966 .9967 .9968 .9969 .9970 .9971 .9972 .9973 .9974
2.8 .9974 .9975 .9976 .9977 .9977 .9978 .9979 .9979 .9980 .9981
2.9 .9981 .9982 .9982 .9983 .9984 .9984 .9985 .9985 .9986 .9986
3.0 .9987 .9987 .9987 .9988 .9988 .9989 .9989 .9989 .9990 .9990
3.1 .9990 .9991 .9991 .9991 .9992 .9992 .9992 .9992 .9993 .9993
3.2 .9993 .9993 .9994 .9994 .9994 .9994 .9994 .9995 .9995 .9995
3.3 .9995 .9995 .9995 .9996 .9996 .9996 .9996 .9996 .9996 .9997
3.4 .9997 .9997 .9997 Senator
.9997 Nur Bahagia@
.9997 .9997 .9997 .9997 .9997 .9998

44

TABEL A
Deviasi Normal Standar Prob. Kekurangan Ordinat Ekspektasi Parsial
Z  f(z) (z)
.00 .5000 .3989 .3989
.05 .4801 .3984 .3744
.10 .4602 .3969 .3509
.15 .4404 .3945 .3284
.20 .4207 .3910 .3069
.25 .4013 .3867 .2863
.30 .3821 .3814 .2668
.35 .3632 .3752 .2481
.40 .3446 .3683 .2304
.45 .3264 .3605 .2137
.50 .3086 .3521 .1978
.55 .2912 .3429 .1828
.60 .2743 .3332 .1687
.65 .2579 .3229 .1554
.70 .2420 .3123 .1429
.75 .2267 .3011 .1312
.80 .2119 .2897 .1202
.85 .1977 .2780 .1100
.90 .1841 .2661 .1004
.95 .1711 .2541 .0916
1.00 .1587 .2420 .0833
1.05 .1469 .2300 .0757
1.10 .1357 .2179 .0686
1.15 .1251 .2059 .0621
1.20 .1151 .1942 .0561
1.25 .1057 .1826 .0506
1.30 .0968 .1714 .0455
1.35 .0886 .1604 .0409
1.40 .0808 .1497 .0367
1.45 .0736 .1394 .0328
1.50 .0669 .1295 .0293
1.55 .0606 .1200 .0261
1.60 .0548 .1109 .0232
1.65 .0495 .1023 .0206
Senator Nur Bahagia@

45

22
3/5/2021

TABEL A (LANJUTAN)
Deviasi Normal Standar Prob. Kekurangan Ekspektasi Parsial
Ordinat f(z)
Z  (z)
1.70 .0446 .0940 .0183
1.75 .0401 .0863 .0162
1.80 .0360 .0790 .0143
1.85 .0322 .0721 .0126
1.90 .0288 .0656 .0111
1.95 .0256 .0596 .0097
2.00 .0228 .0540 .0085
2.05 .0202 .0488 .0074
2.10 .0179 .0440 .0065
2.15 .0158 .0396 .0056
2.20 .0140 .0355 .0049
2.25 .0122 .0317 .0042
2.30 .0107 .0283 .0037
2.35 .0094 .0252 .0032
2.40 .0082 .0224 .0027
2.45 .0071 .0198 .0023
2.50 .0062 .0175 .0020
2.55 .0054 .0154 .0017
2.60 .0047 .0136 .0015
2.65 .0040 .0119 .0012
2.70 .0035 .0104 .0011
2.75 .0030 .0091 .0009
2.80 .0026 .0079 .0008
2.85 .0022 .0069 .0006
2.90 .0019 .0059 .0005
2.95 .0016 .0051 .00045
3.00 .0015 .0044 .00038
3.10 .0010 .0033 .00027
3.20 .0007 .0024 .00018
3.30 .0005 .0017 .00013
3.40 .0004 .0012 .00009
3.50 .0003 .009 .00006
3.60 .0002 .006 .00004
3.80 .0001 .003 .00002
4.00 Senator Nur Bahagia@
.00003 .0001 .00001

46

VENDOR MANAGED INVENTORY


• VMI merupakan konsep baru yang saat ini sudah banyak diimplementasikan.
• Tujuannya adalah menjalin hubungan yang saling menguntungkan antara dua belah
pihak dalam menjamin ketersediaan dan arus barang menjadi lebih lancar dengan
kontrol yang akurat.
• Dalam konsep VMI pabrikan atau distributor mengambil alih peran perencanaan
persediaan bagi para pelanggannya.
• Dengan memberikan informasi yang baik dan lengkap kepada produsen atau
distributor maka tingkat visibilitas barangnya yang tinggi di lokasi pelanggan dapat
dipertahankan bahkan ditingkatkan.
• Disamping melakukan kegiatan pemesanan ulang barang-barang yang telah habis,
pemasok juga bertanggung jawab untuk mengisi ulang persediaan barang pada tingkat
yang sesuai untuk para pelanggannya.

47

47

23
3/5/2021

VENDOR MANAGED INVENTORY


• Pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari sisi kecepatan dan
kualitas barang.
• Ketika pemasok melihat bahwa pelanggannya akan menghabiskan persediaannya,
pemasok segera mempersiapkan diri untuk mengisi ulang barang dengan lebih baik
karena pemasok dapat menjadwalkan produksi dan dilanjutkan distribusi dengan lebih
baik.
• Para pelanggan akan mengurangi risiko kekurangan persediaan karena mereka tidak
perlu melakukan pemesanan ulang barang yang habis.
• Pelanggan tidak perlu mengetahui apakah pemasok memiliki kemampuan atau tidak
untuk mengisi kembali persediaan tanpa mengganggu operasi pelanggan.
• Oleh karena itu, bagian dari tujuan VMI adalah mengurangi ketidakpastian yang
timbul pada saat pemasok tidak mengetahui status persediaan barang dimasing-
masing pelanggannya.

48

48

VENDOR MANAGED INVENTORY


• Di lain pihak, selama pemasok dapat melaksanakan tugasnya untuk memelihara
persediaan yang telah ditentukan dan tidak terjadi kekurangan stok barang, maka
dengan dukungan VMI, pemasok akan dapat membuat pelanggan loyal (tergantung)
untuk jangka panjang baik melalui kontrak ataupun tanpa kontrak.
• Pendapatan pemasok akan akan lebih terjamin dan dapat diprediksi berapa
keuntungan yang akan diperoleh serta pemasok dapat mengurangi risiko bahwa
pelanggan akan beralih ke pemasok yang lain (beaya pindah akan terlalu mahal bagi
pelanggan).
• Dibantu dengan VMI akan memungkinkan pemasok untuk menjadwalkan operasinya
lebih produktif karena pemasok dapat memantau persediaan pelanggan secara
reguler. Selanjutnya, pengurangan persediaan dapat dilakukan apabila pemasok telah
melakukan penilaian penjualan barang selama setahun.

49

49

24
3/5/2021

VENDOR MANAGED INVENTORY


Tiga hal penting agar VMI berjalan baik :
1. Perlunya pemahaman secara menyeluruh bagi kedua pihak tentang bagaimana sistem akan
bermanfaat bagi kedua belah pihak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Biasanya
pemasok akan cenderung kecewa dengan hasil yang diperoleh untuk jangka pendek. Jika hal ini tidak
difahami maka kerjasama ini kemungkinan segera berakhir atau putus. Jadi komunikasi yang jelas dan
kontinyu antara pemasok dan pelanggan diperlukan sehingga terjadi kerjasama yang baik.
2. Berbagi informasi antara pemasok dan pelanggan. Berbagi informasi penting untuk melakukan
kegiatan isi ulang persediaan secara tepat waktu. Informasi tentang barang tidak harus dibagi antara
pemasok dan pelanggan, namun informasi yang diperlukan untuk menjaga arus barang tetap harus
tersedia. Pelanggan harus bersedia untuk membagikan informasi yang diperlukan pemasok dalam
kaitannya dengan penyusunan prakiraan kebutuhan barang yang diperlukan.
3. Pada saat kedua pihak sepakat untuk menerapkan program VMI, mereka perlu bertemu dan
mendiskusikan bagaimana mereka mewujudkan tujuan dari kerjasama ini. Mereka perlu mengerti juga
bahwa setelah program VMI dilaksanakan, masing-masing pihak harus siap mengantisipasi
kemungkinan terjadinya kekurangan maupun kesalahan (terjadi outstock maupun overstock). Dari
kesalahan-kesalah an yang mungkin terjadi perlu dipelajari agar kesalahan dan kekurangan yang sama
tidak terjadi lagi.
50

50

VENDOR MANAGED INVENTORY


Elemen Inventaris yang Dikelola Vendor:
1. Transparansi tingkat persediaan
2. Kejelasan pemesanan untuk stock
3. Keamanan tingkat penyimpanan barang di gudang
4. Pemantauan pasar
5. Pengiriman (shipping & delivery)
6. Kebutuhan penyetokan ulang
7. Manajemen biaya

51

51

25
3/5/2021

VENDOR MANAGED INVENTORY


Tujuan pelaksanaan VMI :
1. Reduction in carrying costs
2. Reduced need for safety stock
3. Efficient supply chain management
4. Better communication
5. Streamlined execution
6. Simplicity across the supply chain
7. Productivity / cost savings

52

52

VENDOR MANAGED INVENTORY


Dalam program MVI , masalah yang sering terjadi adalah perubahan permintaan yang tak
terduga oleh pelanggan yang ditujukan kepada pemasok. Perubahan permintaan dapat
diakibatkan oleh pelanggan yang mendapatkan pembeli-pembeli baru yang membeli
barang dengan jumlah besar dan dalam waktu singkat. Meningkatnya permintaan bisa
juga terjadi apabila ada promosi khusus. Pemasok mungkin belum dapat menjadwalkan
produksi atau pengiriman pada waktu yang tepat, sehingga dapat menyebabkan
kurangnya persediaan. Lonjakan permintaan dapat juga menciptakan beban atau
masalah bagi pemasok, karena menyusun kembali rencana produksi atau inventarisasi
ulang para pelanggannya. Oleh karenanya , jika pemasok mengalami lonjakan permintaan
yang signifikan dari pelanggan utama, pemasok perlu memberi tahukan kepada
pelanggan VMI, bahwa sebagi pemasok juga memiliki keterbatasan agar para pelanggan
dapat menyesuaikannya.

53

53

26
3/5/2021

54

54

27

Anda mungkin juga menyukai