Anda di halaman 1dari 4

Resume kelima – Konfigurasi Jaringan Supply Chain– 12 Maret 2019

Resume by Tri ilma sari-09211850013026

Perancangan jaringan supply chain adalah suatu kegiatan strategis pada kegiatan supply chain serta
mencakup keputusan tentang lokasi, jumlah, kapasitas fasilitas produksi dan distribusi dalam
supply chain. Tujuan jaringan supply chain adalah untuk memenuhi keutuhan pelanggan yang
berubah secara dinamis dari waktu ke waktu. Dari sisi pelanggan jaringan supply chain yang baik
adalah yang mampu memenuhi semua kebutuhan konsumen dengan kecepatan cukup tinggi. Dari
sisi supply chain, untuk menyediakan layanan lead time yang cukup pendek atau tingkat layanan
yang tinggi maka harus dilakukan secara efisien. Berikut adalah beberapa hal yang mencakup
rancangan jaringan supply chain.
1. Lokasi yang menjadi target penjualan
2. Waktu lead time dan biaya
3. Jumlah dan tempat yang akan peroperasi untuk distribusi
4. Jenis operasi yang diserahkan pihak ketiga
5. Jumlah kapasitas fasilitas yang digunakan
6. Jenis produk yang diproduksi pada masing-masing pabrik
7. Jenis produk yang akan disimpan dalam gudang
8. Pabrik yang memasok tiap gudang
9. Gudang yang akan memasok tiap wilayah pasar
Keputusan-keputusan strategis dapat berubah secara parsial akibat peluncuran produk baru.
Perubahan terhadap konfigurasi jaringan hanya terjadi dalam interval waktu yang relative panjang,
namun proses operasional dalam jaringan berlangsung terus menerus. Implementasi strategi
supply chain berlangsung secara efektif apabila memiliki konfigurasi yang sesuai. Supply chain
yang responsive adalah konfigurasi jaringan yang didukung dengan fasilitas produksi dan gudang
yang banyak tersebar di berbagai wilayah. Apabila spply chain yang efisien adalah konfigurasi
jaringan yang relative tersentralisasi dengan fasilitas yang lebih sedikit. Berikut adalah keputusan
strategis supply chain:
1. Fasilitas produksi dan gudang, serta pembelian bahan baku
2. Keputusan outsourcing
3. Keputusan tentang aliran produk
Masing-masing keputusan didasari oleh banyak aspek, seperti ekonomi, social, keamanan, politik,
dan lain-lain. Fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi terhadap lingkungan bisnis
merupakan pertimbangan penting dalam merancang konfigurasi suatu supply chain. konfigurasi
supply chain juga bergantung pada karakteristik produk dan model distribusinya. Berikut adalah
contoh perbedaan konfigurasi memasarkan produk. Model pertama terdapat 4 gudang, model
kedua terdapat 2 gudang.
Model pertama, membutuhkan transportasi yang banyak (dari pabrik ke gudang), jumlah sumber
daya manusia untuk mengirirm dari pabrik ke gudang banyak, biaya pengiriman dari gudang ke
toko rendah, biaya inventory dan operation besar, waktu respons cepat, dan biaya persediaan
tinggi. Sedangkan model kedua, membutuhkan transportasi yang sedikit (dari pabrik ke gudang),
jumlah sumber daya manusia untuk mengirirm dari pabrik ke gudang sedikit, biaya pengiriman
dari gudang ke toko tinggi, biaya inventory dan operation kecil, waktu respons lama, dan biaya
persediaan rendah. Banyak nya gudang digunakan untuk merespon pasar. Biaya dan kecepatan
respon menjadi pertimbangan untuk memperoleh optimal warehouse. Sebagai contoh sebuah
perusahaan memiliki jaringan distribusi untuk melayani pasar di seluruh Indonesia. Pasar dibagi
10 wilayah pemasaran. Saat ini semua wilayah hanya dilayani 1 gudang dengan rata-rata respon
waktu pelayanan 5hari. Karena tekanan persaingan maka perusahaan menekan waktu respon
pelayanan menjadi 1hari, dengan implikasi menambah gudang menjadi 3 gudang. Setelah
dilakukan perhitungan antara perusahaan dengan 1 gudang dan 3 gudang diperoleh informasi
bahwa jumlah suatu stok unit di 1 gudang lebih sedikit dari pada jumlah stok unit di 3 gudang. Hal
ini dikarenakan setiap unit digudang dikalikan banyak nya gudang yang tersebar. Pada contoh ini
terdapat kenaikan stok sebanyak 73%.
Aspek lingkungan bisnis sangat penting dipertimbangkan dalam merancang konfigurasi supply
chain. Beberapa hal yang masuk dalam cakupan lingkungan bisnis dan perlu dievalusi dengan
cemat dalam mengambil keputusan yang terkait dengan konfigurasi supply chain adalah:
 Factor ekonomi makro
Factor ekonomi meliputi stabilitas keuangan seperti tingkat inflasi, nilai tukar mata uang,
tariff, insentif pajak, dan lain sebagainya. Negara yang nilai tukar mata uangnya tidak
stabil, maka tidak kondusif untuk enjadi tempat usaha. Pada suatu saat nilai mata uang
negara mengalami kenaikan maka pabrik pabrik yang beroperasi menjadi tidak kompetitif,
karena produk yang dihasilkan menjadi mahal. Sebaliknya jika kondisi negara sedang
mengalami penurunan nilai mata uang maka perusahaan yang mengimpor bahan baku akan
semakin kurang kompetitif dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan bahan
baku local.
Insentif pajak merupakan factor penting juga dalam pengambilan keputusan konfigurasi
supply chain. Perusahaan akan lebih tertarik jika terdapat wilayah yang memiliki fasilitas
insentif pajak. Insentif pajak adalah pengurangan pajak bagi perusahaan yang beroperasi
di negara tersebut. Kebijakan tersebut dapat menarik para investor.

 Factor social politik


Factor ini berkaitan dengan kultur masyarakat setempat, tingkat penerimaan mereka
terhadap investor asing, ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan, peraturan
ketenagakerjaan, dan kebijakan pemerintah lainnya. Kondusif atau tidaknya iklim investasi
sangat ditentukan oleh factor social politik. Factor ini sangat erat kaitannya dengan factor
ekonomi makro. Situasi politik yang tidak stabil sering memicu tingkat kondusif
perekonomian suatu negara. Kebijakan yang tidak jelas ketenagakerjaannya atau berbelit-
belit pengurusan perizinan suatu investasi membuat suatu perusahaan berfikir ulang untuk
medirikan pabrik di suatu negara tersebut. Selain itu satu perusahaan juga tidak mau
membeli bahan baku pada suatu negara yang memiliki masalah social politik, karena hal
tersebut dapat berpengaruh terhadap harga bahan baku.
 Factor teknologi
Teknologi dapat membantu mempermudah perusahaan dari produksi, distribusi, kearsipan,
promosi dan lain-lain. Pada umumnya perusahaan mendatangkan orang ahli dalam bidang
teknologi atau mempekerjakan suatu orang ahli dalam bidang teknologi dalam perusahaan
tersebut. Negara akan berinvestasi pada perusahaan yang memiliki teknologi canggih
dalam menangani proses dari hulu dan hilir, dimana proses tersebut lebih efisien, efektif
dan menguntungkan suatu perusahaan.

 Factor keamanan
Aspek keamanan sangat menonjol perannya dalam menentukan suatu negara atau wilayah
cakupan menarik atau tidaknya dijadikan tempat beroperasi atau tempat mendapatkan
bahan baku bagi suatu supply chain. Suatu negara yang aman akan membuat perusahaan
tertarik untuk mendirikan pabrik atau pengambilan bahan baku pada negara tersebut.
Namun apabila negara tersebut tidak aman maka akan mempengaruhi semuaya, baik
ketersediaan barang ataupun keuangannya.
Model-model untuk merancang jaringan supply chain seringkali diperlukan, seperti halnya gravity
location models, penentuan lokasi dan alokasi dengan mempertimbangkan kapasitas, penentuan
secara simultan lokasi pabrik dan gudang.
Gravity location model digunakan untuk menentukan lokasi suatu fasilitas yang menjadi
penghubung antara sumber pasokan dengan beberapa lokasi pasar. Seperti halnya menentukan
suatu pabrik yang strategis antara supplier dengan lokasi pasar. Pabrik harus mendapatkan lokasi
yang dapat meminimalkan biaya antara supplier ke pabrik dan dari pabrik ke lokasi pasar. Selain
menekan biaya transportasi model ini dapat mengirimkan barang dengan volume tertentu, dan juga
dapat menetukan lokasi koordinat dengan jelas.
Penentuan lokasi dan alokasi dengan mempertimbangkan kapasitas. Model ini dapat
mempertimbangkan pasar mana yang akan dikirim produk dengan kapasitas tertentu
Penentuan secara simultan lokasi pabrik dan gudang. Model ini menentukan pabrik mana yang
akan dibuka dan ditutup dan masing-masing memiliki biaya biaya tetap dan biaya variable.
Demikian juga setiap alternative gudang, gudang dapat dibuka atau ditutup dan masing-masing
mempunyai kapasitas dan biaya tetap.
Berikut adalah point-point penting pada bab ini
 Jaringan supply chain mencakup konfigurasi dari fasilitas supply chain baik dari
perusahaan sendiri maupun kolaborasi. Keputusan jaringan supply chain meliputi jumlah,
lokasi, kapasitas fasilitas, alokasi produk dari hulu-hilir
 Konfigurasi supply chain dapat mempengaruhi efisiensi dan kecepatan respon supply
chain. Jika berfokus pada kecepatan respon, maka gudang lebih banyak didirikan dan
tersebar banyak didekat pasar yang membutuhkan. Jika berfokus pada efisiensi, maka
gudang diletakkan pada pusat pasar yang membutuhkan.
 Terdapat factor-faktor dalam mempertimbangkan dan merencanakan supply chain, seperti
aspek lingkungan, ekonomi, social-politik, keamanan, dan infrastruktur
 Supply chain untuk menghadapi lingkungan bisnis yang dinamis, tidak selalu
menggunakan konfigurasi supply chain dalam jangka panjang. Banyak yang harus
dievaluasi/ ditinjau ulang untuk meyesuaikan kondisi yang paling mutakhir sehingga dapat
perlu memperhitunkan fleksibilitas.

Anda mungkin juga menyukai