Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. COCA COLA AMATIL

INDONESIA

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Manajemen Rantai Pasok

Dosen Pengampu : Zaenul Muttaqien, SE, MM

Disusun Oleh :

1. Hananing Romadhoni (18130210146)

2. Karina Tasya Puspitasari (18130210161)

3. Mifta Wahyu Putra (18130210328)

4. M. Reza Mustika Andjo (10130210408)

5. Dhimas Rakha Adhitiya P. (18130210417)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI

2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT dengan rahmat dan

hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini, untuk memenuhi tugas

mata kuliah Manajemen Rantai Pasok dengan judul“Supply Chain

Managementpada PT. Coca Cola Amatil Indonesia”

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi pedoman bagi para

pembaca. Kami sebagai penulis menyadari banyak kekurangan dan kesalahan

daripenyusunan makalah ini, maka dari itu penulis mengharap kritik dan saran

yang membangun dari pembaca agar dapat sebagai perbaikan di kemudian hari.

Kediri, 17 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................ii

Daftar Isi................................................................................................................iii

Bab I : Pendahuluan..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan......................................................................................3

Bab II : Landasan Teori........................................................................................4

2.1 Supply Chain Management.........................................................................4

2.2 Pemasok......................................................................................................5

2.3 Produksi......................................................................................................7

2.4 Distribusi.....................................................................................................9

Bab III: Pembahasan...........................................................................................13

3.1 Sejarah PT Coca Cola Amatil Indonesia...................................................13

3.2 Bahan Baku dan Supplier PT Coca Cola Amatil Indonesia......................15

3.3Manufacturing (Produksi) PT Coca Cola Amatil Indonesia......................18

3.4 Proses Distribusi PT Coca Cola Amatil Indonesia...................................20

Bab IV: Penutup...................................................................................................22

4.1 Kesimpulan...............................................................................................22

4.2 Saran..........................................................................................................22

Daftar Pustaka......................................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan bisnis saat ini tidak lagi terjadi antar perusahaan tetapi

sudah melibatkan beberapa jaringan supply chain. Dengan telah berubahnya

peta persaingan tersebut, perspektif bisnis saat ini tidak lagi tertuju pada

perbaikan manajemen perusahaan tetapi sudah mengarah pada perbaikan

manajemen supply chain. Salah satu hal yang cukup penting untuk

diperhatikan adalah bagaimana pihak manajemen melakukan pengendalian

persediaan pada jaringan supply chain secara efektif dan efisien.

PT. Coca Cola Amatil Indonesia merupakan perusahaan manufaktur

yang bergerak dalam bidang industri minuman ringan. Produk – produk yang

dihasilkan oleh PT. Coca Cola Amatil Indonesia sangat diminati oleh

konsumennya. Dari segi branding, PT. Coca Cola Amatil Indonesiayang

merupakan perusahaan terbesar penghasil minuman berkarbonasi di Indonesia

yang namanya sudah tidak asing lagi di semua lapisan masyarakat. Tingginya

permintaan disaat – saat tertentu seperti lebaran, natal, hari raya agama lain di

karenakan konsumen membutuhkan produk yang siap untuk disajikan.

Produk-produk yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik tersebut antara lain:

Coca- Cola, sprite dan fanta, dan lain – lain baik dalam kemasan botol (RGB),

botol palstik (PET) maupun kaleng (CAN). Di PT. Coca Cola Amatil

1
Indonesia pola distribusi yang diterapkan yaitu produk dari factory dikirim ke

sales center kemudian baru dikirim ke outlet.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah PT. Coca Cola Amatil Indonesia?

2. Apa saja bahan baku utama serta supplier PT. Coca Cola Amatil

Indonesia?

3. Bagaimanakah proses manufacturing (Produksi) di PT. Coca Cola

Amatil Indonesia?

4. Bagaimana proses pendistribusian produk PT. Coca Cola Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui sejarah PT Coca Cola Amatil Indonesia.

2. Untuk mengetahui apa saja bahan baku utama serta supplier PT. Coca

Cola Amatil Indonesia.

3. Untuk mengetahui proses manufacturing (Produksi) di PT. Coca Cola

Amatil Indonesia.

4. Untuk mengetahui proses pendistribusian produk PT. Coca Cola Amatil

Indonesia.
1.4 Manfaat Penulisan

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis makalah ini agar dapat dijadikan referensi dan

sumbangan pemikiran untuk penulis dan pembaca mengenai bidang

ekonomi yang berkaitan dengan Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain

Management) PT. Coca Cola Amatil Indonesia.

2. Manfaat praktis

a. Bagi penulis

Sebagai latihan dan pengalaman dalam mempraktikkan

teori yang diterima selama perkuliahan dan juga menambah

pengetahuan, wawasan, dan informasi tentang Manajemen Rantai

Pasok (Supply Chain Management) pada perusahaan.

b. Bagi pembaca

Memberikan pengetahuan tentang Manajemen Rantai

Pasok (Supply Chain Management) di PT. Coca Cola Amatil

Indonesia, agar masyarakat mengerti akan proses manajemen

rantai pasok yang dilakukan oleh PT. Coca Cola Amatil Indonesia.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Supply Chain Management(SCM)

Jika didefinisikan secara lengkap, Supply Chain Management

(SCM) atau Manajemen Rantai Pasokan adalah serangkaian kegiatan yang

meliputi Koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan,

produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada

pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi, logistik dan

pengolahan informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok.

Sedangkan untuk definisi lebih sederhana, Supply Chain

Management atau Manajemen Rantai Pasokan adalah Mekanisme yang

menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan kegiatan yang terlibat

dalam mengkonversikan bahan mentah menjadi barang jadi. Pihak yang

bersangkutan ataupun kegiatan yang dimaksud tersebut bertanggung jawab

untuk memberikan barang-barang jadi hasil produksi kepada pelanggan pada

waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.

SCM menurut Heizer dan Rander adalah suatu aktivitas atau kegiatan

pengelolaan berbagai kegiatan didalam rangka mendapatkan bahan mentah

itu menjadi barang setengah jadi serta barang jadi, setelah itu mengirimkan

produk tersebut ke konsumen dengan melalui sistem distribusi.


Menurut Russell dan Taylor, SCM merupakan suatu proses mengelola

arus informasi, produk serta juga pelayanan di semua jaringan baik itu

pelanggan, perusahaan hingga pemasok.

2.2 Pemasok (Supplier)

a. Pengertian Pemasok (Supplier)

Menurut Fauzi (2004),supplier adalah suatu perusahaan atau

individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh

perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa

tertentu.

Menurut Pujawan dan Mahendrawathi (2010), supplier adalah

sekelompok organisasi atau individu yang memiliki kepentingan

terhadap keberhasilan suatu produsen dibandingkan bisnis lainnya.

Maka, dapat disimpulkan bahwa supplier adalah perusahaan

yang berkepentingan terhadap keberhasilan produksi pada suatu

perusahaan.

b. Kriteria pemilihan pemasok

Menurut Fauzi (2004), terdapat beberapa kriteria yang

menjadi bahan pertimbangan dalam memilih supplier, yaitu

sebagai berikut:

1. Harga penawaran, yaitu harga yang ditawarkan oleh

pemasok dalam melakukan transaksi dengan perusahaan.


2. Mutu pemasok, yaitu kualitas kondisi perusahaan

pemasok.

3. Keandalan dalam ketepatan, yaitu keandalan sebuah

pemasok dalam ketepatan baik ketepatan barang yang

diproduksi maupun keandalan dalam servis yang diberikan

oleh perusahaan yang menjadi distributornya.

4. Kemampuan koordinasi informasi, yaitu kemampuan

perusahaan pemasok dalam menangani komunikasi dengan

perusahaan yang bekerja sama dalam pemberian informasi

terkini sehingga baik pemasok atau distributor tidak

dirugikan.

5. Ketersediaan produk, yaitu kondisi dimana fleksibilitas

ketersediaan tipe produk atau jumlah produk yang ada

dalam antisipasi jika terjadi perubahan dari permintaan

pelanggannya.

c. Jenis-jenis Pemasok (Supplier)

1. Supplier Produk Barang

merupakan jenis supplier yang memasok bahan mentah

untuk membuat produk berbentuk barang. Dalam hal ini

supplier hanya memasok bahan baku untuk diolah oleh pihak

lain menjadi suatu barang jadi.


2. Supplier Produk Jasa

merupakan jenis supplier yang memasok bahan baku untuk

menghasilkan produk berbentuk jasa. Dalam hal ini supplier

hanya memasok bahan baku yang kemudian diolah oleh pihak

lain menjadi produk jasa yang dapat dijual ke konsumen.

2.3 Produksi

a. Pengertian Produksi

Drs. Mohammad Hatta, produksi adalah semua pekerjaan yang

dapat menimbulkan guna, memperbesar guna yang ada dan

membagikan guna itu di antara orang banyak.

Drs. Eko Harsono, mengatakan produksi adalah segala usaha

manusia/kegiatan yang dapat membawa benda ke dalam suatu keadaan

sehingga dapat dipergunakan guna memenuhi kebutuhan manusia yang

lebih baik.

Jadi produksi merupakan suatu kegiatan dilakukan untuk

menambah guna pada suatu benda atau menciptakan benda baru

sehingga lebih bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan. Dengan kata

lain produksi adalah sebuah proses menciptakan atau memperbesar

nilai guna pada suatu barang.


b. Jenis – Jenis Produksi

1. Produksi Ekstratif

merupakan jenis produksi yang menggunakan kegiatan

menggali, mengumpulkan serta mengambil semua barang-

barang yang bisa digunakan yang bersumber dari alam.

Misalnya saja penangkapan ikan yang dilakukan di laut,

penggalian maupun penambangan.

2. Produksi Agraris

Merpakan akan jenis produksi yang pola kegiatannya

bertujuan agar bisa memanfaatkan tanah dan mengolah alam

agar bisa memperbanyak barang jadi dan menghasilkan barang-

barang bermanfaat seperti peternakan, pertanian, perikanan

maupun perkebunan.

3. Produksi Industri

merupakan jneis produksi yang memanfaatkan lapangan

pekerjaan dan mengolah bahan-bahan mentah lainnya yang bisa

dijadikan sebagai barang yang jadi maupun jenis barang

setengah jadi yang bisa digunakan untuk beragam keperluan.

Ini bisa dikelompokkan menjadi beragam industri seperti

industri makanan, pakaian, semen dan jenis lainnya.

4. Produksi Perdagangan

merupakan jenis produksi yang nantinya memiliki aktifitas

di bidang pemindahan hak milik dari barang yang


diperdagangkan dari produsen penghasil kepda konsumen. Ini

terjadi akibat adanya aktifitas jual beli yang biasanya dilakukan

oleh beragam perantara sepeti dealer, pedagang kecil,

distributor maupun grosir.

5. Transportasi atau Produksi Pengangkutan

merupakan jenis yang menggunakan aktifitas agar bisa

mempercepat dan memperpendek jarak antara pembeli atau

konsumen dan pedagang.

6. Prosuksi Jasa

produksi jasa ini adalah yang memberikan aktifitas

pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat.

2.4 Distribusi

a. Pengertian Distribusi

Menurut kamus besar bahasa indonesia distribusi adalah

pembagian pengiriman barang barang kepada orang banyak maupun ke

beberapa tempat.

Sementara dalam ilmu ekonomi distribusi disebut sebagai

pergerakan barang dari perusahaan manufaktur sampai dengan kepasar

dan pada akhirnya di beli oleh konsumen.

Menurut Assauri (2004), Pengertian distribusi ialah kegiatan

memindahkan produk dari satu sumber ke konsumen akhir dengan

saluran distribusi di waktu yang tepat.


Maka, dapat disimpulkan bahwa distribusi adalah kegiatan

pengiriman barang dari perusahaan hingga sampai ke tangan

konsumen.

b. Unsur-unsur Distribusi

1. Saluran distribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada

diantara berbaga lembaga yang mengadakan kerjasama guna

mencapai suatu tujuan.

2. Tujuan dilakukan saluran distribusi adalah guna mencapai

pasar pasar tertentu, dengan demikian pasar adalah tujuan dari

kegiatan saluran.

3. Saluran distribusi memiliki dua kegaitan penting yaitu

mengadakan penggolongan dan mendistribusikannya.

c. Tujuan Distribusi

1. Menyalurkan produk dari produsen ke konsumen

2. Mempertahankan dan mengembangkan kualitas produksi

3. Menjaga stabilitas perusahaan

4. Peningkatan nilai barang dan jasa

5. Mempertahankan agar proses produksi tetap berjalan

6. Menjaga stabilitas harga barang dan jasa

d. Sistem Saluran Distribusi

sistem saluran distribusi adalah cara yang ditempuh ataupun

yang digunakan untuk menyalurkan barang maupun jasa dari produsen

hingga ke tangan konsumen. Sistem ini bertujuan agar hasil produksi


sampai kepada konsumen secara lancar, akan tetapi harus

memperhatikan konsdisi produsen & sarana yang tersedia dalam

masyarakat, dimana saluran distribusi yang baik akan sangat

mendukung kegiatan produski maupun konsumsi.

Berikut ini adalah beberapa jenis saluran distribusi yang biasa

dilakukan dalam perusahaan:

1. Produsen → Konsumen

Atau disebut sebagai Saluran langsung atau saluran

nol tingkat zero (zero level chanel) yaitu dari produsen

langsung ke konsumen tanpa melibatkan perantara.

Biasanya kegiatan semacam ini biasa dilakukan dengan

cara penjualan pribadi (door to door) melalui pos dari toko

milik produsen sendiri.

2. Produsen → Pengecer → Konsumen

Atau disebut sebagai saluran satu tingkat (one level

chanel) adalah saluran yang telah menggunakan perantara.

Dalam pasar konsumsi, perantara ini merupakan pengecer.

Dalam hal ini pengecer membeli dalam jumlah besar dari

produsen selanjutnya dijual secara eceran kepada

konsumen

3. Produsen → Pedagang besar → Pengecer → Konsumen

Atau biasa disebut sebagai saluran dua tingkat (two

level chanel) adalah mencakup dua perantara. Dalam hal


ini produsen hanya melayani pembelian dalam jumlah

yang besar yakni pedagang besar, selanjutnya pedagang

besar menjual kepada pengecer, baru kemudian ke

konsumen akhir. Tingkat saluran ini juga biasa disebut

sebagai saluran trandisional.

5. Produsen → Agen → Pengecer → Konsumen

Tingkat saluran ini tidak berbeda jauh dengan

saluran dua tingkat diatas, dimana melibatkan dua

perantara. Bedanya disini bukan pedagang besar, akan

tetapi agen. Agen bertindak sebagai pedagang besar yang

telah dipilih oleh produsen. Sasaran penjualan agen adalah

ditujukan kepada pengecer tingkat besar.

6. Produsen → Agen → Pedagang Besar → Pengecer →

Konsumen

Pada tingkatan ini terdapat tiga perantara (three

level chanel). Perusahaan memilih agen melalui pedagang

besar terlebih dahulu sebelum ke tingkat pengecer.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sejarah PT Coca Cola Amatil Indonesia

Coca Cola pertama kali hadir di Hindia Belanda pada tahun 1927, masih

diimpor utuh dalam kemasan botol oleh seorang insinyur Belanda bernama De

Koenig. Kemudian pada tahun 1932 mulai diproduksi massal oleh De Water

Nederlands Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia

Belanda) di Batavia. Selama Perang Dunia II, ketika Hindia Belanda

diduduki Jepang, pabrik ini ditutup dan produksi CocaCola otomatis lumpuh

total.

Sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945,

pabrik tersebut kembali beroperasi di bawah nama The Indonesia Bottles Ltd

Nv (IBL), perusahaan nasional yang didirikan oleh TH Ticoalu, Tatang Nana,

dan Harry Handojo. Pabrik tersebut memproduksi 1.000-1.500 kerat CocaCola

setiap harinya, dan mempekerjakan 25 orang yang dibantu oleh 3-7 truk untuk

pendistribusian.

Pada tahun 1971, dengan pertambahan mitra usaha dan modal didirikannya

pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru PT. Djaja

Beverages Bottling Company dan merek Sprite mulai dipasarkan. Pada tahun

1973, merek Fanta mulai dipasarkan. Khusus pabrik pembotolan di Manado,

Sulawesi Utara, yang didirikan pada tahun 1981, dioperasikan oleh Bangun

Wenang Beverages Company (BWBC) milik


keluarga Thenoch, yang secara eksklusif melayani pasar yang berkembang

pesat di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Pabrik Commercial

Support Supply (CPS) mulai didirikan tahun 1977 untuk memenuhi pasokan

bahan dasar minuman untuk pabrik pembotolan di Indonesia. Selain

Indonesia, CPS juga mengekspor produknya ke negara-negara tetangga

seperti Singapura, Australia, SelandiaBaru, Kamboja, Vietnam, dan Thailand.

Tercatat sampai saat ini terdapat 11 pabrik CocaCola yang beroperasi di

berbagai provinsi di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun pendiriannya

adalah Jakarta (1971), Medan (1973), Surabaya (1976), Semarang (1976),

Ujung pandang (1981), Bandung (1983), Padang (1985), Bali (1985), Manado

(1985), Banjarmasin (1981), dan Lampung (1995).

Sejak tahun 1992, Coca Cola Amatil yang berpusat di Sedney,

Australia mengakuisisi semua perusahaan pembotolan CocaCola di

Indonesia, kecuali Bangun Wenang Beverage Company (BWBC) yang

berlokasi di Manado, Sulawesi Utara. Hasil akuisisi ini membuat perusahaan-

perusahaan pembotolan tersebut menjadi satu perusahaan dengan

nama CocaCola Amatil Indonesia (CCAI). Secara resmi CocaCola Amatil

Indonesia terbagi menjadi 2 entitas legal, yaitu PT. CocaCola Bottling

Indonesia (CCBI) dan PT. CocaCola Distribution Indonesia (CCDI).

Selain dalam kemasan botol, sejak tahun 1986 CocaCola dipasarkan dalam

kemasan kaleng dengan produk Diet Coke dan sejak tahun 1996 dalam

kemasan botol plastik PET oleh CocaCola Amatil Indonesia. Pada tahun 2002,

Frestea mulai diperkenalkan dan CCAI juga mengakuisisi merek air minum
dalam kemasan,Ades. Merek Minute Maid dan Coke Zero mulai dipasarkan

pada tahun 2008, Ades dijual dalam kemasan botol plastik ramah lingkungan

pada tahun 2011, minumanisotonik Aquarius mulai dipasarkan tahun 2013 dan

terakhir, merek Nutriboost dipasarkan tahun 2013.

3.2 Bahan Baku dan Supplier PT Coca colaAmatilIndonesia

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan

produk, ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase terbesar

dibandingkan bahan- bahan lainnya. Jadi bahan baku ini juga disebut bahan

utama. Adapun bahan baku yang digunakanPT. CocaCola AmatilIndonesia

dalam pembuatan minuman ringan ini adalah:

1. Air

Bahan baku air dapat diperoleh dengan mudah oleh PT. Coca Cola

Amatil Indonesia, karena letak pabrik yang dekat dengan pegunungan

sehingga bahan baku ini mudah didapat dari sumur tanah yang dibor

(deep well) yang berkedalaman antara 90 sampai 100 meter dan sumur

tersebut terbagi dalam dua daerah, yaitu didalam area pabrik dan

diluar area pabrik. Air tersebut dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu:

a. Treated Water. Digunakan untuk produksi, keperluan air

minum perusahaan.

b. Untreated Water. Digunakan untuk keperluan kamar mandi,

pencucian, dan lain – lain.


2. Gula

Disini gula yang digunakan harus memenuhi standar yang telah

ditetapkan atau gula, yaitu gula yang memiliki kadar 99,99% dan

bebas dari kotoran. Hal ini dapat dilihat secara visual bahwa kristal

gula berwarna putih bersih. Gula tesebut diperoleh dari luar negeri dan

dalam negeri yaitu dari Denmark, Inggris, dan Lampung. Supplier

(pemasok gula) yang masih aktif adalah PT. AJM (Arindo Jaya

Mandiri), manufaktur dari Danisco Denmark.

3. Konsentrat

Konsentrat adalah inti sari/isi/bagian yang utama dari suatu

bahan/zat. Misalnya: konsentrat sari buah, konsentrat protein,

konsentrat whey dan lain•lain. Konsentrat digunakan sebagai bahan

baku atau bahan penolong dalam pembuatan minuman.Tujuan utama

dari penggunaan konsentrat adalah sebagai pemberi flovor sekaligus

sebagai pewarna bagi minuman ringan yang diolah. Penggunaan

konsentrat dalam jumlah dan jenisnya tergantung dari produk yang

akan diolah.

4. Karbon Dioksida (CO2)

Karbon dioksida yang digunakan dalam proses pembuatan

minuman berkarbonasi dalam bentuk cair (liquid). Pada proses

pembuatan minuman berkarbonasi, CO2berfungsi sebagai pengawet,


penyegar, dan memperkuat rasa. Karbon dioksida dari supplier

diantaranya dari PT. Malindo, PT. PAN Gas, dan PT. SAMATOR.

5. Bahan Pelengkap

Selain bahan baku diatas, di PT. CocaCola Amatil Indonesia juga

menggunakan bahan•bahan pengemas untuk menunjang atau

melengkapi bahan baku. Bahan pengemas yang digunakan antaralain.

Bahan pelengkap dalam proses produksi, seperti active carbon, filter

aid, lime, Ca(OCl)2, FeSO4, resin, garam dapur, sand filter, KMnO4,

Ferisol dan Divergard, dan soda kaustik (NaOH).

Fungsi bahan pelengkap tersebut adalah: Active carbon berfungsi

untuk menyerap rasa dan bau asing, menurunkan warna sehingga

mempercepat proses penjernihan, dan menetralkan zat•zat yang

bersifat racun. Filter aid berfungsi untuk pembuatan pori pada elemen

didalam filter press agar tidak mudah tersumbat oleh kotoran dan

untuk menyaring kotoran serta karbonyang halus. Kaporit, lime, ferro

sulfat, resin dan garam dapur berfungsi untuk proses pengolahan air

yaitu menghilangkan ketidakmurnian laritan air. Ferisol dan divergard

merupakan bahan aktif yang dicampurkan dalam soda kaustik untuk

proses pencucian botol dan merupakan zat aditif untuk pencucian yang

lebih sempurna, membersihkan karat dari leher botol serta jamur yang

menempel.
3.3 Manufacturing (Produksi) PT Coca Cola Amatil Indonesia.

Semua produk yang dijual dandidistribusikan oleh PT CocaCola Amatil

Indonesia diproduksi langsung di Indonesia. Produk Coca-Cola berasal dari

bahan baku pilihan berkualitas tinggi dan diproses melalui beberapa tahap:

penyiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan penutupan,

pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.

Saat ini ada delapanpabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia,

yaitu di Cibitung-Bekasi, Medan, Padang, Lampung, Bandung, Semarang,

Surabaya dan Denpasar. Semua pabrik diwajibkan untuk mematuhi dan

bahkan kerap kali melampaui standarisasi internasional dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Pabrik Coca-Cola juga teratur

melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan

keselamatankerja.

Selama ini pabrik-pabrik Coca Cola di Indonesia telah menerima berbagai

penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang

melampaui pabrik-pabrik sejenis di dunia. Atas kebanggaan ini, Coca-Cola

membuka kesempatan bagi semua orang yang ingin melihat langsung proses

produksi Coca-Cola yang higienis dan berkualitas.

Unit produksi Coca-Cola terdiri dari delapan proses, yaitu:

1. Gudang

Gudang merupakan tempat penyimpanan bahan baku yang terdiri

dari gula standar industri, air yang dimurnikan, soda pengkarbonasi,

dan formula konsentrat (concentrate).


2. Pencampuran

Pencampuran merupakan proses penggabungan antara air murni

dengan gula dan formula konsentrat (concentrate) untuk menghasilkan

sirup. Kemudian, proses selanjutnya adalah penambahan soda

pengkarbonasi (karbondioksida murni) kedalam campuran sirup untuk

mendapatkan kesegaran rasa.

3. Pencucian

Pencucian merupakan proses pencucian, pensterilan, dan

pembilasan botol bekas pakai sebelum diisi kembali untuk memastikan

konsistensi kualitas produk.

4. Pengisian dan Penutupan

Setelah melalui proses pencucian, mesin pengisian memasukkan

campuran sirup yang sudah siap dalam jumlah akurat, lalu langsung

diikuti dengan menutup kemasan tersebut untuk menjamin dan

memastikan kebersihannya.

5. Pengkodean

Masing-masing botol ditandai dengan kode khusus yang

menjelaskan hari, bulan, shift, dan pabrik pembuatan.

6. Pemeriksaan

Proses pengontrolan dilakukan secara cermat mulai botol dibawa

ke pabrik, dicuci, hingga pada tahap pengisian. Pengontrolan secara

manual dan mekanis adalah untuk memastikan keunggulan kualitas

produk.
7. Pengemasan

Setelah pengontrolan terakhir, botol yang telah diisi siap untuk

dikemas dan dikirimkan.

8. Pengangkutan

Pengangkutan merupakan proses pengiriman produk yang telah

dikemas kepada channel perusahaan.

3.4 Proses Distribusi Produk PT Coca Cola Amatil Indonesia.

Setelah produk melewati tahap pengemasan, sebagian besar produk-

produk Coca-Cola didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang

tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut diangkut oleh armada

truk berukuran besar kepada wholesaler yang terletak di berbagai kota

Indonesia seperti agen distributor produk coca cola di Kediri. Kemudian

produk tersebut didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran atau retail

seperti Indomart, Alfamart, swalayan dan toko kecil lainnya oleh kendaraan

distribusi yang lebih kecil. Setelah sampai ke retail, produk coca cola siap

dikonsumsi oleh end customer yaitu kita sendiri atau pembeli yang membeli

produk tersebut kepada swalayan maupun toko kecil lainnya.

Apabila truk-truk penjualan Coca-Cola ditempatkan berderet, maka akan

bisa sepanjang lebih kurang 17 km. Hal inilah yang membuat perusahaan

Coca-Cola sebagai salah satu perusahaan distribusi terbesar di Indonesia.

Diperkirakan lebih dari 80% produk-produk Coca-Cola dijual melalui para

pengecer dan grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori


pengusaha usaha kecil. Tim penjualan Coca-Cola yang sangat besar tidak saja

menjual produk-produk Coca-Cola kepada para pelanggan, tetapi mereka juga

memberikan saran bagaimana sebaiknya mereka menjual produk-produk

Coca-Cola. Supervisor penjualan Coca Cola juga teratur mengunjungi para

pelanggan dan memberikan bimbingan, serta menampung masukan yang

disampaikanpara pelanggan, kebijakan penjualan dan distribusi secara

menyeluruh.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Supply Chain Management sangat penting bagi kelangsungan hidup

perusahaan termasuk juga PT. Coca Cola Amatil Indonesia. Karena hal

tersebut akanmemengaruhi mulai dari proses produksi hingga produk

sampai di tangan end customer.Namun, perusahaan tetap membutuhkan

supplier yang terpercaya, proses produksi yang sempurna, pendistribusian

produk yang tepat, serta manufaktur perusahaan yang baik.

4.2 Saran

Sebaiknya, perusahaan termasuk PT. Coca Cola Amatil Indonesia

selalu menjaga kualitas supply chain management perusahaan agar

aktivitas produksi tidak terganggu serta tidak mengecewakan para

customer.
Daftar Pustaka

Kartika, Yossy, dkk. 2020. Sistem Rantai Pasok Industri MinumanSoftdrink.

http://josi.ft.unand.ac.id/index.php/josi/article/view/147. [diakses tanggal 14

Oktober 2020]

https://student.blog.dinus.ac.id/. (2019, 16 Oktober). Supply Chain Management

pada Coca-Cola Amatil Indonesia. Di akses pada 15 Oktober 2020.

https://student.blog.dinus.ac.id/irfanadithya02/2019/10/16/supply-chain-

management-pada-coca-cola-amatil-indonesia/

https://b-pikiran.cekkembali.com/. Produksi. Diakses pada 15 Oktober 2020

https://b-pikiran.cekkembali.com/produksi/

https://b-pikiran.cekkembali.com/. Distribusi. Diakses pada 15 Oktober 2020

https://b-pikiran.cekkembali.com/distribusi/

https://pendidikan.co.id/.(2020, 20 Juli).Pengertian SCM, Komponen, Tujuan,

Proses Menurut Para Ahli. Diakses pada 15 Oktober 2020

https://pendidikan.co.id/pengertian-scm-komponen-tujuan-proses-menurut-para-

ahli/

https://www.kajianpustaka.com/. (2020, 4 Maret). Supplier, Pemasok atau Vendor

Pengertian, Kriteria dan Metode Pemilihan. Diakses pada 15 Oktober 2020.

https://www.kajianpustaka.com/2020/03/supplier-pemasok-atau-vendor-

pengertian-kriteria-dan-metode-pemilihan.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/.(2014). Supplier adalah . diakses pada 15

Oktober 2020.

https://www.dosenpendidikan.co.id/supplier-adalah/

https://id.wikipedia.org/. Coca Cola. Di akses pada tanggal 16 Oktober 2020.

https://id.wikipedia.org/wiki/Coca-Cola.

Anda mungkin juga menyukai