Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TATANIAGA PETERNAKAN

FUNGSI TATANIAGA TERNAK DAN HASIL TERNAK

NAMA : LUTFIAH AMINAH


NIM : I0111 9 1171

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tataniaga merupakan suatu kegiatan manusia yang diarahkan untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran, yaitu meliputi

kegiatan untuk memindahkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Pengertian tataniaga dapat dilihat dengan pendekatan manajerial (aspek pasar) dan

aspek ekonomi. Ditinjau dari aspek ekonomi, tataniaga merupakan distribusi fisik

dan aktivitas ekonomi yang memberikan fasilitas-fasilitas untuk bergerak,

mengalir, dan pertukaran komponen barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Tataniaga komoditas pertanian / peternakan merupakan suatu sistem yang

melibatkan tiga pelaku utama yaitu produsen atau petani, pelaku pemasaran atau

pedagang, dan konsumen. Kegiatan pendistribusian telur dari peternak ke

konsumen memerlukan pedagang perantara atau disebut juga sebagai lembaga

pemasaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan pemasaran.

Hubungan antara produsen hingga ke konsumen akan tercapai melalui

saluran pemasaran dan tentunya memerlukan tindakan, jasa dan perlakuan. Hal ini

tentunya dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat secara

langsung dalam saluran pemasaran. Proses distribusi telur dari produsen melalui

lembaga pemasaran ke konsumen akhir memerlukan banyak kegiatan dan

perlakuan agar pemasaran dapat berhasil. Kegiatan tersebut antara lain berupa

pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan penyimpanan. Adanya berbagai

kegiatan tersebut tentu saja memerlukan biaya pemasaran.


PEMBAHASAN

Definisi Tataniaga

Tataniaga adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para

konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Lembaga tataniaga adalah badan

usaha atau individu yang menyelenggarakan tataniaga, menyalurkan jasa dan

komoditi yang dipasarkan dalam usahanya, seperti petani, pengepul, KUB dan

kosumen akhir. Saluran tataniaga merupakan serangkaian kegiatan beberapa

lembaga tataniaga yang berkaitan satu sama lainnya yang akan menyalurkan biji

kopi ke tangan konsumen akhir. Tataniaga dapat dikatakan efesien apabila barang

dari produsen ke tangan konsumen akhir dengan biaya-biaya semurah-murahnya.

Tataniaga dapat dikatakan efisien apabila mampu menyampaikan hasil-

hasil dari produsen ke konsumen dengan biaya-biaya yang serendah-rendahnya.

Tingginya biaya tataniaga disebabkan oleh kurang tepatnya saluran tataniaga

Analisis efisiensi tataniaga menggunakan ukuran efisiensi operasional (teknis) yang

meliputi: analisis marjin tataniaga, farmer’s share, serta rasio keuntungan dan biaya.

Tata niaga Pemasaran pada sektor peternakan sebagai salah satu kegiatan

lanjutan dari proses produksi, kegiatan pemasaran berperan penting pada sektor

peternakan, pemasaran dibutuhkan dalam menyampaikan produk langsung pada

konsumen. Tataniaga produk pertanian/peternakan sampai saat ini masih menjadi

permasalahan yang harus terus ditingkatkan dan dikembangkan sehingga produk

yang ditawarkan kepada masyarakat sudah merupakan produk jadi (Integrated

Agriculture Industrialized System).


Tataniaga sapi potong yang dapat dibilang terlalu panjang mengakibatkan

lemahnya posisitawar peternak. Untuk menjual hasil peternakan sapi,peternak

menjual ternak kepada pedagang kecil (blantik) dari pedagagang kecil sapi dibeli

pedagang pengepul selanjutnya dibeli jagal atau pedagangbesar.Begitu pula dengan

pengadaan bakalan peternak kurang memiliki nilai tawar, disebabkan hargabakalan

didasarkan pada performance/tampilan sapi bukan didasarkan pada berat sapi.

Pemerintah bisa mengambil peran dalam kontens ini, dengan harapan mampu

menjamin ketersediaan bakalandengan harga yang terukur. Berikut gambaran

saluran tataniaga diindonesia pada sector peternakan :

Sumber : Saptana, 2012

Fungsi Tataniaga

Fungsi tataniaga adalah semua jasa atau kegiatan dan tindakan yang

diberikan dalam proses pengaliran barang dari tangan produsen ke tangan

konsumen. Dalam penjualan sangat perlu diterapkan fungsi-fungsi tataniaga

sehingga saluran tataniaga dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Berdasarkan

fungsi yang dilakukan, lembaga tataniaga dapat dibedakan atas :

a. Lembaga fisik tataniaga yaitu lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi

fisik pemasaran, meliputi: lembaga pengolahan, lembaga pengangkutan,

pergudangan.

b. Lembaga perantara tataniaga yaitu suatu lembaga yang khusus mengadakan

fungsi pertukaran, seperti: pedagang pengecer, grosir, dan lembaga

perantara lainnya.
c. Lembaga fasilitas tataniaga yaitu lembaga-lembaga yang melaksanakan

fungsi-fungsi fasilitas seperti: Bank, Badan Perkreditan, dan KUD


PENUTUP

Kesimpulan

Tataniaga adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para

konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Fungsi tataniaga adalah semua jasa

atau kegiatan dan tindakan yang diberikan dalam proses pengaliran barang dari

tangan produsen ke tangan konsumen. Dalam penjualan sangat perlu diterapkan

fungsi-fungsi tataniaga sehingga saluran tataniaga dapat berjalan dengan efisien dan

efektif. Terdapat 3 fungsi tataniaga yaitu, fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi

fasilitas.
DAFTAR PUSTAKA

Hafidz, M. 2020. Analisis Margin Pemasaran Telur Ayam Ras Di Peternakan Subur
Kota Pekanbaru (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau).
Justiceawan, M. W., Apriyani, M., dan Saty, F. M. 2020. Analisis efesiensi
tataniaga kopi di Desa Ngarip Kecamatan Ulubelu Kabupaten
Tanggamus. Journal of Food System & Agribusiness, 4(1), 17-24.
Pandiangan, C. M., Wambrauw, Y. L., dan Uria, D. 2021. Fungsi-fungsi tataniaga
komoditas ubi kayu di kota manokwari. Sosio Agri Papua, 10(1), 11-24.
Saptana, S., dan Sartika, T. 2014. Manajemen rantai pasok komoditas telur ayam
kampung. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 11(1), 1-11.

Anda mungkin juga menyukai